Askep Masalah Psikososial Kecemasan (Kel.1)
Askep Masalah Psikososial Kecemasan (Kel.1)
KECEMASAN
MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Aisyah Prasetyo 217051
2. Dea Amelia Meylani 217055
3. Desi Rahmawati S 217057
4. Ega Rachma Wati 217060
5. Gilang Ramadhani 217063
6. Nungky Kusdiana D 217076
7. Rianti Agustina 217080
8. Vini Novianti 217089
9. Wisnu Ramadita 217090
PRODI S1 KEPERAWATAN
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dengan tujuan
untuk memberikan motivasi bagi setiap individu yang membacanya sesuai dengan materi
yang kami sampaikan di dalam makalah ini.
Kami ucapkan kepada terima kasih kepada rekan-rekan yang telah bersedia membantu
dalam pembuatan makalah ini dan kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberi kami bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pengejaan kata ataupun kalimat yang tidak
berkenan di hati bagi para pembaca maupun pihak lainnya, karena sesungguhnya
kesempurnaan itu hanyalah dimiliki oleh Allah SWT.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses keperawatan adalah metoda ilmiah yang digunakan dalam memberikan
asuhan keperawatan klien pada semua tatanan pelayanan kesehatan. Kecemasan atau
anxiety adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia memperingatkan adanya bahaya yang mengancam
dan memungkinkan seseorang melakukan tindakan untuk mengatasi ancaman.
Masalah psikososial merupakan masalah yang banyak terjadi dimasyarakat.
Psikososial adalah suatu kemampuan tiap diri individu untuk berinteraksi dengan
orang yang ada disekitarnyaBanyak masalah-masalah psikososial yang dihadapi oleh
masyarakat khususnya oleh ibu. Masalah psikososial terdiri dari berduka,
keputusasaan, ansietas, ketidakberdayaan, resiko penyimpangan perilaku sehat,
gangguan citra tubuh, koping tidak efektif, koping keluarga tidak efektif, sindroma
post trauma, penampilan peran tidak efektif dan HDR. Menurut Hawari (2013)
masalah psikososial meliputi stress, cemas dan depresi. Masalah psikososial pada ibu
dengan anak retardasi mental.
Menurut World Health Organization (2012) retardasi mental adalah keadaan
perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap yang terutama dintadai oleh
adanya keterbatasan, keterampilan selama masa perkembangan sehingga berpengaruh
pada semua tingkat intelegensia yaitu kemapuan bahasa, motorik, kognitif dan sosial.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu kecemasan ?
2. Apa saja jenis tingkat kecemasan?
3. Bagaimana rentang respon kecemasan ?
4. Apa saja etiologi kecemasan?
5. Apa saja tanda dan gejala kecemasan?
6. Bagaimana penatalaksanaan kecemasan
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien kecemasan?
1.3 Tujuan
1. Menejelaskan pengertian kecemasan
2. Menjelaskan jenis tingkat kecemasan
3. Menjelaskan rentang respon kecemasan
1
2
sejalan dengan kehidupan, dan juga berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat
terjadi kelelahan yang sangat, bahkan kematian. Pada tingkat ini individu sudah tidak
dapat mengontrol diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa lagi walaupun sudah
diberi pengarahan.
2.3 Rentang Respon Kecemasan
6. Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani stress akan
mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang dialami karena pola
mekanisme koping individu banyak dipelajari dalam keluarga.
7. Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respons individu
dalam berespons terhadap konflik dan mengatasi kecemasannya.
8. Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah pengobatan yang
mengandung benzodizepin, karena benzodiazepine dapat menekan neurotransmiter
gamma amino butyric acid (GABA) yang mengontrol aktivitas neuron di otak yang
bertanggung jawab menghasilkan kecemasan.
B. Faktor presipitasi
Stresor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat
mencetuskan timbulnya kecemasan (Suliswati, 2005). Stressor presipitasi kecemasan
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam integritas fisik yang
meliputi :
a. Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem imun, regulasi
suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya : hamil).
b. Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri, polutan
lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal.
2. Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal.
a. Sumber internal : kesulitan dalam berhubungan interpersonal di rumah dan tempat
kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap integritas
fisik juga dapat mengancam harga diri.
b. Sumber eksternal : kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan status
pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya.
2.5 Tanda dan Gejala Kecemasan
1. Respons fisik :
a. Kardiovaskular : palpitasi, jantung bedebar, tekanan darah meninggi, denyut
nadi cepat
b. Pernafasan : napas cepat, napas pendek, tekanan pada dadanapas dangkal,
pembengkakan pada tenggorokan, terengah-engah
c. Neuromuskular : refleks meningkat, insomnia, tremor, gelisah, wajah tegang,
kelemahan umum, kaki goyah, gerakan yang janggal
7
4. Psikoterapi
Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antara lain:
a. Psikoterapi suportif
b. Psikoterapi re-edukatif
c. Psikoterapi re-konstruktif
d. Psikoterapi kognitif
e. Psikoterapi psikodinamik
f. Psikoterapi keluarga
5. Terapi psikoreligius
Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubungannya dengan
kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan yang
merupakan stressor psikososial.
Sistem Respons
Perilaku • Gelisah.
• Ketegangan fisik.
11
• Tremor.
• Gugup.
• Bicara cepat.
• Tidak ada koordinasi.
• Kecenderungan untuk celaka.
• Menarik diri.
• Menghindar.
• Terhambat melakukan aktifitas.
Kognitif • Gangguan perhatian.
• Konsentrasi hilang.
• Pelupa.
• Salah tafsir.
• Adanya bloking pada pikiran.
• Menurunnya lahan persepsi.
• Kreatif dan produktif menurun.
• Bingung.
• Khawatir yang berlebihan.
• Hilang menilai objektifitas.
• Takut akan kehilangan kendali.
• Takut yang berlebihan.
Afektif • Mudah terganggu.
• Tidak sabar.
• Gelisah.
• Tegang.
• Nerveus.
• Ketakutan.
• Alarm.
• Tremor.
• Gugup.
• Gelisah.
kecemasannya kecemasannya.
menyebutkan tersebut
waktu, isi, j. Gunakan
frekuensi pertanyaan
timbulnya terbuka beralih
kecemasan. dari topik yang
Klien dapat tidak
mengungkapkan mengancam ke
perasaannya isu konflik
terhadap k. Gunakan
kecemasannya. konfrontasi
yang suportif
TUK : dengan
3) Klien dapat bijaksana.
mengidentifikasi l. Bantu klien
penyebab menggambarkan
kecemasannya situasi dan
dengan KH : interaksi yang
Klien dapat mendahului
menceritakan kecemasan.
penyebab m. Tinjau penilaian
kecemasan terhadap stresor,
Klien dapat nilai-nilai yang
menyebutkan terancam dan
tindakan yang cara konflik
biasanya berkembang
dilakukan n. Hubungkan
untuk pengalaman
mengendalikan klien saat ini
kecemasannya. dengan
kecemasannya. lalu.
o. Identifikasi
17
bersama klien
cara / tindakan
yang dilakukan
jika terjadi
kecemasan.
p. Diskusikan cara
baru untuk
memutus /
mengontrol
timbulnya
kecemasan
q. Bantu klien
dalam menilai
kembali nilai,
sifat, dan arti
stresor pada saat
yang tepat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
` Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa
gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber
aktual yang tidak diketahui atau dikenal Hawari (2008)
Kecemasan mungkin hadir pada beberapa tingkat dalam kehidupan setiap
individu, tetapi derajat dan frekuensi dengan yang memanifestasikan berbeda secara
luas. Respon masing-masing individu memiliki kecemasan berbeda. Tepi emosional
yang memprovokasi kecemasan untuk merangsang kreativitas atau kemampuan
pemecahan masalah, yang lainnya dapat menjadi bergerak ke tingkat patologis.
Kecemasan terdiri dari beberapa tingkat yaitu ansietas ringan, ansietas sedang,
ansietas berat, dan panik.
3.2 Saran
Keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang sangat serius dan diansangat
penting. Masalah –masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau tantangan yang
akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun
global. Sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh kembang , aktualisasi diri,
keutuhan, kebebasan diri sangat diperlukan untuk dimiliki oleh setiap individu.
Bagi pembaca pengontrolan emosi sangat harus diperhatikan, Karena dapat
memberikan dampak yang positif dan negatif. Jiwa dan diri anda sangatlah berharga.
18
DAFTAR PUSTAKA
Hawari, D.2012. “Manajemen Stres Cemas dan Depresi” Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Stuart, G.W., dan Sundden, S.J.2014.” Buku Saku Keperawatan Jiwa” Edisi 3, Jakarta : EGC.
Lynn,S.Bickley.2009.http:/www.academia.edu/18860295/ASKEP_PSIKOSOSIAL-
ANSIETAS_, diakses pada 08 Mei 2020 pukul 14:50.
Stuart,Sundeens,.1998.http:/www.academia.edu/18860295/ASKEP_PSIKOSOSIAL-
ANSIETAS_, diakses pada 08 Mei 2020 pukul 14:50.
Hawari,.2008. http:/www.academia.edu/18860295/ASKEP_PSIKOSOSIAL-ANSIETAS_,
diakses pada 08 Mei 2020 pukul 14:50.
19