Anda di halaman 1dari 13

ASKEP GERONTIK

TEORI MODEL
MADELEINE M.
LEININGER Kelompok 1 – S1-3B :
 Aisyah Prasetyo
 Dea Amelia Meilani
 Desi Rahmawati S
 Ega Rachma Wati
 Gilang Ramadhani
 Liedya Fitriani
 Lilis Rahman
 Nungky Kusdiana D
 Rianti Agustina
 vini Novianti
 Wisnu Ramadita
Teori Leininger
 nursing. Berfokus pada studi perbandingan dan
analisa perbedaan budaya serta bagian budaya di
dunia dengan tetap menghargai nilai-nilai asuhan,
pengalaman sehat sakit dan juga kepercayaan yang
dimiliki oleh masyarakat.

 Teori ini di kenal dengan transcultural


7 komponen dalam teori keperawatan
transkultural Leininger yaitu:

1) Faktor keagamaan dan falsafah hidup 


2) Faktor sosial dan keterikatan keluarga 
3) Faktor nilai budaya dan gaya hidup
4) Faktor peraturan dan kebijakan 
5) Faktor ekonomi 
6) Faktor pendidikan 
7) Faktor Teknologi
KASUS
Tn. D berusia 65 tahun, pingsan saat selesai sholat subuh, kadar
gula mencapai 450 mg/dL, dua tahun didiagnosis menderita
diabetes mellitus, dan berbudaya jawa. Tn. D memiliki kebiasaan
minum teh manis setiap pagi. Tn. D memiliki kepercayaan bahwa
tidak boleh menyisakan makanan saat makan karena akan
menghilangkan rezekinya. Tn. D jarang melakukan olahraga. Tn. D
memiliki jaminan kesehatan yang disediakan di kantornya. Tn. D
menikah dan memiliki 3 orang anak dan mengatakan keluarga
sangat menyayanginya sehingga selalu menyediakan makanan yang
diinginkannya. Penghasilan Tn. D terbilang cukup namun jarang
melakukan check up kesehatan, sering menggunakan jamu untuk
menghilangkan sakit badannya. Tn. D aktif mengikuti kegiatan di
RW-nya. Tn. D percaya bahwa penyakitnya merupakan turunan dari
kedua orang tuanya.
PENGKAJIAN

1. Faktor teknologi
Tn. D jika sakit sering menggunakan jamu untuk
menghilangkan rasa sakitnya. Pasien memiliki
jaminan kesehatan yang disediakan di kantornya. Tn.
D jarang melakukan medical check up dan Tn. D
jarang berolahraga.

2. Faktor agama dan falsafah hidup


Tn. D beragama islam.
3. Faktor sosial dan kekeluargaan
Tn. D berusia 65 tahun. Tn. D sudah menikah dan
memiliki 3 orang anak. Tn. D mengatakan keluarga sangat
menyayanginya sehingga selalu menyediakan makanan yang
diinginkannya.

4. Faktor nilai-nilai budaya dan gaya hidup


Tn. D berbudaya jawa. Tn. D memiliki kebiasaan
minum teh setiap pagi. Tn. D memiliki kepercayaan bahwa
tidak boleh menyisakan makanan yang dimakan karena akan
menghilangkan rezekinya.
5. Faktor kebijakan dan peraturan rumah sakit
Tn. D jarang melakukan medical check-up karena sering
menggunakan jamu untuk menghilangkan sakit badannya.

6. Faktor ekonomi
Penghasilan Tn. D terbilang cukup namun jarang melakukan
medical check-up.

7. Faktor pendidikan
Latar belakang pendidikan individu adalah pengalaman individu
dalam menmpuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi
pendidikan individu, maka keyakinannya harus didukung oleh bukti-bukti
ilmiah yang rasional dan dapat beradaptasi terhadap budaya yang sesuai
dengan kondisi kesehatannya.
Diagnosa keperawatan

1. Ketidakpatuhan pasien terhadap regimen


pengobatan penyakit.
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit yang
diderita.
Intervensi

 Ada tiga strategi sebagai pedoman Leininger yaitu:

1. Perlindungan atau mempertahankan budaya


(Cultural care reservation/maintenance) bila budaya
pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.
 Identifikasi perbedaan konsep antara pasien dan perawat
tentang proses pengobatan dan perawatan Diabetes Mellitus.
 Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinteraksi
dengan pasien.
 Diskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki pasien dan
perawat
2. Mengakomodasi/menegosiasi budaya (Cultural
care accommodation  atau negotiations) apabila budaya
pasien kurang mendukung kesehatan.

a) Kebiasaan Tn. D  minum teh manis setiap pagi.


 Kaji kebiasaan mengkonsumsi minuman yang disukai
pasien
 Ajarkan pada pasien tentang pola hidup sehat
 Anjurkan tentang pembatasan pemakaian gula berlebih
 Berikan PENKES tentang efek mengkonsumsi teh manis
yang berlebihan
 Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
b) Kebiasaan tidak melakukan medical Check Up dan
hanya minum jamu
 Kaji pengetahuan pasien tentang medical Check Up
 Jelaskan pentingnya medical Check Up
c) Kepercayaan Tn. D tidak boleh menyisakan
makanan yang dimakan karena dapat mengurangi
rezekinya.
 Atur porsi makan sesuai diit yang dianjurkan untuk
pasien Diabetes Mellitus
3. Mengubah dan mengganti budaya  pasien dan
keluarganya (Cultural care repartening/recontruction).

a) Persepsi Tn. D terhadap konsep penyakit yaitu


menganggap bahwa penyakit yang diderita adalah
penyakit keturunan dari orang tua
 Kaji pengetahuan tentang penyakit yang diderita
 Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penyebab
penyakit dan faktor risiko
 Libatkan keluarga dalam edukasi terhadap Tn. D
THANK FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai