Anda di halaman 1dari 4

Rencana keperawatan

Rencana keperawatan merupakan tahapan selanjutnya dari diagnosa keperawatan yang sudah
ditegakan. Dalam rencana keperawatan pada gagal jantung kongestif penulis akan lebih fokus
pada rencana untuk diagnosis intoleransi aktifitas.
No 1.
23
Diagnosa
Intervensi Utama
Intervensi penunjang
Intoleransi aktivitas b.d ketidak cukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pemenuhan kebutuhan
aktivitas (intoleransi aktivitas) klien dapat terpenuhi dengan kreteria hasil:
1. berpartisipasi dalam
aktifitas fisik tanpa,
nadi dan RR
2. mampu melakukan
aktivitas sehari-hari
secara mandiri 3.tanda-tanda vital
normal
4. energy psikomotor 5. Sirkulasi status baik Status respirasi:
pertukaran gas dan ventilasi adekuat
Terapi aktivitas
Observasi
1.Identifikasi defisit tingkat aktivtas 2.Identifikasi kemapuan
berpartisipasi dalam aktivitas
tertentu
3.Identifikasi sumber daya untuk
aktivitas yang diinginkan
4. Identifikasi strategi meningkatkan
partisipasi dalam aktivitas
5. Identifikasi makna aktifitas rutin
(mis. Kerja dan waktu luang)
6. Monitor respons emosional, pisik,
sosial, dan spiritual terhadap
aktivitas
Terapeutik
1. Kordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
2. Fisilitasi makna akitivitas yang dipilih
3. Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untuk mengakomodasi aktivitas
yang dililih
4. Fasilitasi aktivitas rutin (mis. Ambulasi, mobilisasi, dan perawatan diri), sesuai kebutuhan
5. Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energi, atau gerak
Edukasi
1. Jelaskan metode aktivitas fisik sehari hari, jika perlu
2. Ajarkan cara melakukan aktifitas yang dipilih
3. Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
4. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi
5. Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas
1. Edukasi latihan fisik
2. Menajemen aritmia
3. Menejemen program latihan 4. Pemantauan tanda vital
5. Promosi latihan fisik
6. Rehabilitasi jantung
7. Terapi aktifitas
8. Menejemen nyeri
9.Terapi relaksasi otot
progresif

24
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan terapi okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas, jika
sesuai
2. Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunikasi, jika perlu
Definisi:
Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventillasi-perfusi. Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pemenuhan kebutuhan
oksigennasi dapat terpenuhi dengan kreteria hasil: 1.pernapasan
abnormal (mis. Kecepatana, irama, kedalaman)
2.warna kulit abnormal ( mis. Pucat, kehitaman)
3. konfusi 4.sianosis (pada
neonatus saja)
5. penurunan karbon
dioksida 6. diaforesis
7. dispnea
8. sakit kepala saat
bangun
9. hiperkapnia 10.hipoksemia 11.hipoksia 12.iritabilitas 13.napas cuping
hidung 14.gelisah
15.samnolen 16.takikardi 17.gangguan
penglihatan
Pemantauan respirasi Observasi
1.Monitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya napas 2.Monitor pola napas (seperti
bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne- stokes, biot, ataksik)
3.Monitor kemampuan batuk efektif 4. Monitor adanya produksi sputum 5. Monitor adanya
sumbatan jalan
nafas
6.Palpasi kesimetrisan ekspansi paru 7. Auskultasi bunyi napas
8. Monitor saturasi oksigen
9. Monitor nilai analisa gas darah 10. Monitor hasil x-ray toraks Terapeutik
1.Aturan interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien 2.Dokumnetasikan hasil
pemantauan Edukasi
1.Jelaskan tujuan prosedur pemantauan
2.Informasikan hasil pemantauan. Jika perlu
1. Dukungan ventilitator 2.Edukasi pengukuran
respirasi
3. Edukasi fisioterapi dada
4. Fisioterapi dada
5. Insersi jalan nafas buatan 6.Menejemen ventilitasi
mekanik
7. Pencegahan aspirasi
8. Menejemen jalan nafas 9.Menejemen jalan nafas
buatan
10. Pemberian obat oral 11. Pengaturan posisi 12. Pengaturan posisi
13. Pengambilan sempel darah arteri
Penurunan curah jantung b.d perubahan frekuensi jantung Definisi: Ketidakadekuatan jantung
memompa darah untuk memenuhi
Perawatan jantung
Observasi
1. Identifikasi tanda/gejala primer
penurunan curah jantung (meliputi dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, paroxysmal noctumal
dyspnea, peningkatan
1. Edukasi rehabilitas jantung 2.Menajemen alat bantu jantung sementara
3. Menajemen aritmia
4. Manajemen cairan 5. Manajemen nyeri 6. Pemantauan cairan
2.
3.

25
kebutuhan metabolisme tubuh. Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan penurunan curah jantung
dapat teratasi dengan kreteria hasil:
Batasan karakteristik : 1.perubahan frekuensi/irama jantung
-aritmia
-bradikardi, takikardi -perubahan ekg -palpitasi
2. perubahan preload -penurunan tekanan vena central (central venous pressure, CVP)
-penurunan tekanan arteri paru (pulmonary artery wedge pressure,PAWP) -edema, kelelahan
-peningkatan CVP -peningkatan PAWP Distensi vena jugular -murmur
Peningkatan berat badan
CVP)
2. Identifikasi tanda/gejala sekunder
penurunan curah jantung
3. Monitor tekanan darah (termasuk
tekanan darah ortostatik, jika
perlu)
4. Monitor intake dan output cairan 5. Monitor berat badan setiap hari
pada waktu yang sama
6. Monitor saturasi oksigen
7. Monitor keluhan nyeri dada 8. Monitor EKG 12 sadapan 9. Monitor aritmia
10. Monitor nilai laboratorium
jantung
11. Monitor fungsi alat pacu jantung Teraputik
1. Posisikan pasien semi-fowler atau
fowlwe denga kaki ke bawah
atau posisi nyaman
2. Berikan diet jantung yang sesuai
(mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
3. Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
4. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
5. Berikan trapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
6. Berikan dukungan emosional dan spritual
7. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Edukasi
1. Ajurkan beraktifitas fisik sesuai
toleransi
2. Anjurkan beraktifitas fisik secara
bertahap
3. Anjurkan berhenti merokok 4. Ajarkan pasien dan kluarga
mngukur berat badan harian 5. Anjurkan pasien dan keluarga
mengukur intake dan output
cairan harian Kaloborasi
1. Kaloborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
2. Rujuk ke program rehabilitas jantung
7. Perawatan sirkulasi
8. Resusitasi jantung paru 9. Terapi oksigen
Sumber: Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018.

Anda mungkin juga menyukai