Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.

1 : 87 – 93 ISSN 2303-1001

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA


KARYAWAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG MAKASSAR

Analysis of The Effect of Leadership, Motivation, And Job Stress On Employee Performance At Bank Syariah
Mandiri, Makassar Branch Office

Rahmila Sari1, Mahlia Muis2, Nurdjannah Hamid2


1
Karyawan PDAM,
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

(Email : rahmilasari@gmail.com)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan stres terhadap kinerja
karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel yang diambil sebanyak 77
orang karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar. Penarikan sampel dilakukan melalui sampel jenuh (sensus).
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan analisisi regresi
linier berganda melalui program SPSS for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, motivasi dan
stress kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan determinasi sebesar 0,345 atau
34,5%. Kepemimpinan, motivasi dan stress kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Variabel yang dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah variabel kepemimpinan. Diharapkan pada
penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan factor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan, yaitu
kompensasi, budaya kerja, pelatihan, kepribadian, perencanaan karier, dan pemberdayaan karyawan.

Kata kunci: Kepemimpinan, Motivasi, stres kerja, dan Kinerja karyawan

ABSTRACT
The aim of the study was to analyze and determine the influence of leadership, motivation, and job stress on employees’
performance at Bank Syariah Mandiri, Makassar branch. The population of the study were all employees of Bank
Syariah Mandiri, Makassar Branch, as many as 77 persons. Sampling technique was saturated samples (census). Data
was analyzed with multiple linear regression with SPSS for windows program. The result of the research indicated that
leadership, motivation, and job stress simultaneously have significant effect on employees’ performances with
determination value of 0.345 or 34.5%. Leadership, motivation, and job dtress partially has significant effect on
employee performance. Leadership itself has dominant effect on employee’s performance.

Keywords: Leadership, Motivation, Work stress, and Employee performance

PENDAHULUAN berjumlah ratusan bahkan ribuan untuk skala


Sumber daya manusia merupakan penting nasional bukan perkara yang mudah, jika dilihat
dalam suatu organisasi perusahaan, maka dari karakteristik individu, perspektif budaya yang
diperlukan suatu usaha untuk mengolah secara berbeda satu sama lain. Sehingga dibutuhkan
profesional agar terwujud suatu keseimbangan keinginan dan keterampilan yang kuat untuk
antara kebutuhan karyawan dengan keinginan dan mencetak kader-kader yang mampu menghasilkan
kemampuan organisasi perusahaan. Selain itu, kinerja yang optimal bagi perusahaan. Kinerja
manusia dalam organisasi perusahaan perlu pula karyawan dapat ditingkatkan dengan memberikan
diperlakukan secara manusiawi sehingga dapat contoh yang baik dari seorang pemimpin,
bekerja secara efektif, efisien dan produktif. Bagi memotivasi karyawan dan selalu memperhatikan
Bank Syariah Mandiri, mengelola karyawan yang

87
Rahmila Sari ISSN 2303-1001

karyawan dalam bekerja terutama yang stres kerja secara parsial signifikan bepengaruh
mengalami perilaku yang kurang biasa. terhadap kinerja karyawan PT Interbis Sejahtera.
Hal ini membawa konsekuensi bahwa Berdasarkan hasil pengamatan diketahui
setiap pimpinan berkewajiban memberikan bahwa kinerja karyawan kurang baik dengan
perhatian yang sungguh-sungguh untuk membina, indikasi adanya beberapa pelanggaran-
menggerakkan, mengarahkan semua potensi pelanggaran dari aturan yang sudah ditetapkan
karyawan dilingkungannya agar terwujud volume oleh perusahaan seperti terlambat masuk kantor
dan beban kerja yang terarah pada tujuan (M. dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan kantor
Thoha, 2001). Pimpinan perlu melakukan yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk
pembinaan yang sungguh-sungguh terhadap mengetahui dan menganalisis pengaruh
karyawan agar dapat menimbulkan kepuasan dan kepemimpinan, motivasi, dan stres kerja
komitmen organisasi sehinga pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank
meningkatkan kinerja yang tinggi. Syariah Mandiri Cabang Makassar dan untuk
Motivasi itu sendiri merupakan faktor yang mengetahui dan menganalisi variabel yang
paling menentukan bagi seorang pegawai dalam dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
bekerja. Meskipun kemampuan dari pegawai Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar.
maksimal disertai dengan kelengkapan fasilitas
yang memadai, namun jika tidak ada motivasi METODE PENELITIAN
untuk melakukan pekerjaan tersebut maka Lokasi dan Waktu Penelitian
pekerjaan itu tidak akan berjalan sebagaimana Penelitian ini dilaksanakan pada Bank
yang diharapkan. Di samping itu pemberian Syariah Mandiri Cabang Makasar. Waktu
motivasi oleh pimpinan secara intensif juga sangat penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu
diperlukan dalam rangka pembinaan pegawai pada bulan Maret – April 2012.
serta merupakan sarana yang dapat menerapkan
teori motivasi yang tepat dalam menggerakkan Populasi dan Sampel
para bawahan, merupakan hal yang teramat Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
penting baginya untuk mengenal para anak karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Makasar.
buahnya. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah
Selain peran penting dariu seorang seluruh karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang
pemimpin, motivasi karyawan tak kalah lebih Makasar dan kantor cabang pembantu yang ada di
pentingnya dalam memberikan kontribusi sekitar Kota Makassar sebanyak 77 orang. Teknik
terhadap perusahaan. Motivasi adalah kemauan sampling yang digunakan adalah sampel jenuh
untuk memberikan upaya lebih untuk meraih yaitu semua populasi dijadikan sampel.
tujuan organisasi, yang disebabkan oleh kemauan
untuk memuaskan kebutuhan individual (Robbins, Pengumpulan Data
1996: 198). Dengan motivasi yang tinggi akan Untuk memperoleh data yang dibutuhkan
menciptakan sebuah komitmen terhadap apa yang sebagai penunjang dalam penulisan tesis ini, maka
menjadi tanggung jawabnya dalam menyelesaikan pengumpulan data dilakukan dengan membagikan
setiap pekerjaan (McNeese–Smith et al, 1995). kuisioner kepada responden, dokumentasi, dan
Terdapat beberapa penelitian di daerah lain observasi
Syamsuddin (2006) menemukan bahwa perilaku
Uji Validitas
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja bawahan dan pertumbuhan usaha. Ridjal Uji validitas adalah sejauh mana
(2004) dalam penelitiannya menemukan bahwa kecermatan atau ketepatan suatu alat ukur dalam
faktor-faktor motivasi pada umumnya melakukan fungsi ukurnya. Dengan kata lain,
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bahwa suatu tes atau instrumen pengukur dapat
karyawan pada PT. semen Tonasa, PT Semen dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat
Bosowa dan PT Pabrik Gula Takalar Sulawesi menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan
Selatan. Sunarni dan Istanti (2007) dalam hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan
penelitiannya menemukan bahwa motivasi dan pengukuran tersebut. Sugiyono (2004: 116),
instrumen dikatakan valid jika nilai koefisien

88
Kepemimpinan, Motivasi, Stres kerja, dan Kinerja karyawan ISSN 2303-1001

korelasi skor butir dengan skor total r > 0,3, diterima (H0 ditolak) berarti ada hubungan
sebaliknya tidak valid jika nilai koefisien korelasi (berpengaruh signifikan) dan Jika nilai sig > 0,05,
skor butir dengan skor total r < 0,3. maka H1 ditolak (H0 diterima) berarti tidak ada
hubungan (pengaruh tidak signifikan).
Uji Reliabilitas
Sesudah itu, dilakukan pengujian
Suatu instrumen juga harus reliable signifikansi pengaruh kepemimpinan, motivasi
(handal), instrumen dikatakan reliable apabila alat dan stres kerja secara parsial terhadap kinerja
tersebut dapat memberikan hasil ukur yang karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Makasar
konsisten jika dilakukan oleh seseorang beberapa digunakan uji t dengan kriteria yaitu jika sig <
kali. Dengan kata lain reliabilitas menunjukan 0,05, maka H1 diterima (H0 ditolak) berarti ada
sejauh mana pengukuran dapat memberikan suatu hubungan (berpengaruh signifikan) dan jika nilai
hasil yang tidak berbeda jika dilakukan sig > 0,05, maka H1 ditolak (H0 diterima) berarti
pengukuran beberapa kali baik oleh satu orang tidak ada hubungan (pengaruh tidak signifikan)
maupun oleh beberapa orang.
Untuk menguji reabilitas (kehandalan) HASIL
instrumen digunakan rumus Alfa Crombach Deskripsi Variabel Kepemimpinan
(Sugiyono, 2008) dengan rumus: Nilai rata-rata secara keseluruhan dari
variabel kepemimpinan adalah 3,83 dengan
k Si2 kategori Baik. Jadi, dapat dikatakan bahwa Bank
rii=    1-  Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar
2
(k–1) St memiliki Kepemimpinan yang Baik.

Keterangan: Deskripsi Variabel Motivasi


rii = Reliabilitas instrumen Nilai rata-rata secara keseluruhan dari
k = Banyaknya butir pernyataan variabel motivasi adalah 4,00 dengan kategori
Si2 = Jumlah varians butir Sangat Baik. Jadi, dapat dikatakan bahwa
St2 = Varians total karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Makassar memiliki motivasi yang Sangat Baik.
Dalam penelitian akan dilakukan uji
reliabilitas dengan menggunakan nilai Alpha
Deskripsi Variabel Stress Kerja
Cronbach yaitu suatu instrumen dikatakan
Nilai rata-rata secara keseluruhan dari
reliable, apabila nilai Alpha Cronbach > 0,60
variabel stres kerja adalah 2,91 dengan kategori
(Sugiono, 2008).
cukup stres. Jadi, dapat dikatakan bahwa
Analisis regresi karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Makassar mempunyai tingkat stres kerja denga
Model analisis yang digunakan adalah
kategori cukup stres.
analisis regresi berganda. Adapun model
persamaan regresi berganda menurut Sugiyono
Deskripsi Variabel Kinerja pegawai
(2008) untuk dua variabel bebasnya adalah:
Nilai rata-rata secara keseluruhan dari
Y = b0 + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e variabel kinerja karyawan adalah 3,60 dengan
Y = Kinerja karyawan; X1 = kategori Baik. Jadi, dapat dikatakan bahwa
Kepemimpinan; X2 = Motivasi kerja; X3 = Stres karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
kerja; b0 = Konstanta; b1, b2, b3 = Koefisien Makassar bekerja dengan Baik.
regresi; e = Kesalahan pengganggu (error term)
Analisis Regresi
Pengujian Hipotesis Penelitian Berdasarkan analisis regresi berganda
Pengujian signifikansi pengaruh variabel diperoleh model persamaan regresi sebagai
kepemimpinan, motivasi dan stres kerja secara berikut:
bersama-sama terhadap kinerja karyawan Bank Y = 11,223 + 0,528 X1 + 0,450 X2 - 0,229X3
Syariah Mandiri Cabang Makasar digunakan uji F X1 : Kepemimpinan; X2 : Motivasi; X3 :
dengan kriteria yaitu jika nilai sig < 0,05, maka H1 Stress Kerja; Y : Kinerja Karyawan. Dari

89
Rahmila Sari ISSN 2303-1001

persamaan tersebut diperoleh nilai konstanta kepemimpinan sebesar 0,528. Jadi, hipotesis
11,223 koefisien X1 adalah 0,528, koefisien X2 kedua yang menyatakan bahwa variabel yang
adalah 0,450 dan koefisien X3 adalah - 0,229. dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
pada Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar
Pengujian Hipotesis adalah motivasi, ditolak.
Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung =
12,793 dengan nilai sig = 0,000 < 0,05. Ini PEMBAHASAN
ditunjukkan bahwa model persamaan regresi Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Stres
berganda tersebut fit (cocok) untuk digunakan Kerja secara Bersama-Sama Berpengaruh
dalam menganalisis pengaruh kepemimpinan, terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah
motivasi dan stress kerja terhadap kinerja Mandiri Cabang Makassar
karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Berdasarkan hasil uji F diperoleh bahwa
Cabang Makassar. Jadi, kepemimpinan, motivasi nilai Fhitung dengan 12,793 dan nilai signifikansi
dan stres kerja secara bersama-sama berpengaruh (sig) sebaesar 0,000 < 0,05. Jadi, ditunjukkan
terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah bahwa kepemimpinan, motivasi dan stres kerja
Mandiri Kantor Cabang Makassar. Nilai R Square secara bersama-sama berpengaruh terhadap
= 0,345. Ini ditunjukkan bahwa 34,5% variasi dari kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri
variabel Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Kantor Cabang Makassar.
Mandiri Kantor Cabang Makassar ditentukan Dengan demikian, jika kepemimpinan,
(dipengaruhi) oleh Kepemimpinan, Motivasi dan motivasi dan stres kerja sama-sama ditingkatkan,
Stress Kerja. Nilai thitung = 3,494 dengan koefisien maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada
pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar.
karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Peningkatan kinerja karyawan dapat dilakukan
Cabang Makassar sebesar 0,528, dan nilai dengan meningkatkan hubungan yg harmonis
signifikansi (sig) = 0,001 < 0,05. Ini ditunjukkan antara pimpinan dan karyawan sehingga tercipta
bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh kepemimpinan yang baik dalam mendukung
terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah peningkatan kinerja karyawan pada pada Bank
Mandiri Kantor Cabang Makassar. Nilai thitung = Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar. Nilai
3,467 dengan koefisien pengaruh variabel R Square = 0,345. Ini ditunjukkan bahwa 34,5%
Motivasi terhadap kinerja karyawan pada Bank variasi dari variable kinerja karyawan ditentukan
Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar sebesar (dipengaruhi) oleh variabel kepemimpinan,
0,450, dan nilai signifikansi (sig) = 0,001 < 0,05. motivasi dan stress kerja. Ini menunjukkan bahwa
Ini ditunjukkan bahwa variabel Motivasi terdapat variabel lain yang berpengaruh terhadap
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada kinerja karyawan pada pada Bank Syariah
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar. Mandiri Kantor Cabang Makassar sebesar 65,5%.
Nilai thitung = -2,094 dengan koefisien pengaruh Hasil penelitian ini didukung oleh Halim
variabel stress kerja terhadap kinerja karyawan (2002) yang meneliti tentang analisis
pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang kepemimpinan dalam peningkatan prestasi kerja
Makassar sebesar -0,229, dan nilai signifikansi di Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
(sig) = 0,040 < 0,05. Ini ditunjukkan bahwa menemukan bahwa faktor kepemimpinan dan
variabel stress kerja berpengaruh terhadap kinerja motivasi merupakan faktor penentu tingginya
karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor semangat kerja pegawai terutama pada pimpinan
Cabang Makassar. Jadi, hipotesis pertama yang yang mengutamakan moralitas, berpendidikan
menyatakan bahwa kepemimpinan, motivasi dan tinggi serta berpengalaman kerja. Variabel
stress kerja berpengaruh terhadap kinerja pendidikan ternyata sangat dominan pengaruhnya
karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor terhadap kepemimpinan dalam meningkatkan
Cabang Makassar diterima. prestasi kerja pegawai.
Berdasarkan dari koefisien pengaruh yang
terdiri atas kepemimpinan, motivasi dan stres
kerja diketahui bahwa yang mempunyai nilai
koefisien yang paling bersar adalah

90
Kepemimpinan, Motivasi, Stres kerja, dan Kinerja karyawan ISSN 2303-1001

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja tidak berpengaruh pada kinerja karyawan


Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Surakarta.
Dari persamaan regresi diperoleh nilai
koefisien pengaruh iklim organisasi terhadap Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Dari persamaan regresi diperoleh nilai
Kantor Cabang Makassar adalah 0,528 dengan koefisien pengaruh kepemimpinan terhadap
tingkat signifikansi (sig) adalah 0,001 < 0,05. Ini kinerja pegawai adalah 0,450 dengan tingkat
ditunjukkan bahwa variabel kepemimpinan signifikansi (sig) adalah 0,001 < 0,05. Ini
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada ditunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar. terhadap kinerja karyawan. Jika nilai motivasi
Jika, nilai kepemipinan dinaikkan, maka akan dinaikkan, maka akan menyebabkan kenaikan
menyebabkan kenaikan kinerja pegawai. Jadi, kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri
semakin baik kepemimpinan pada Bank Syariah Kantor Cabang Makassar. Jadi, semakin baik
Mandiri Kantor Cabang Makassar dapat motivasi kerja karyawan pada Bank Syariah
menyebabkan semakin tinggi pula kinerja Mandiri Kantor Cabang Makassar dalam melayani
karyawan. nasabah dapat menyebabkan semakin baik pula
Peningkatan nilai kepemimpinan dengan kinerja karyawan.
meningkatakan memperbaiki hubungan baik Motivasi merupakan suatu proses
dengan karyawan seperti bersikap ramah terhadap psikologis yang mencerminkan interaksi antara
karyawan, mendengar keluhan bawahan, sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang
mengarahkan karyawan yang mengalami kesulitan terjadi dalam diri seseorang. Dalam kehidupan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung kita sehari-hari, motivasi diartikan sebagai
jawabnya. Selain itu, peningkatan dapat juga keseluruhan proses pemberian dorongan atau
dilakukan dengan memberikan tugas dan rangsangan kepada para karyawan sehingga
tanggung jawab yang jelas kepada karyawan, mereka bersedia bekerja sama dengan rela dan
mengajak karyawan berkerja secara profesional tanpa paksa.
dan memberikan penghargaan bagi karyawan Motivasi timbul diakibatkan oleh dua (2)
yang berprestasi. faktor yaitu faktor internal adalah faktor yang
Penelitian didukung oleh penelitian yang timbul dari dalam diri seseorang sedang faktor
dilakukan oleh Syamsuddin (2006) menemukan eksternal adalah faktor di luar diri seseorang.
bahwa perilaku kepemimpinan berpengaruh Wahyosumidjo (2001) menyatakan bahwa
signifikan terhadap kinerja bawahan dan motivasi sebagai proses yang timbul diakibatkan
pertumbuhan usaha. Konsiderasi memiliki oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri
pengaruh yang lebih dominan dari pada struktur yang disebut instrinsik atau faktor diluar diri
inisiasi terhadap kinerja bawahan. Yulk (1994) seseorang yang disebut ekstrinsik.
yang menggambarkan adanya pengaruh perilaku Penelitian ini didukung oleh Sirajuddin
pemimpin terhadap kinerja bawahan. Hukum (2008) menemukan bahwa motivasi kerja
perilaku menyatakan bahwa manusia bersifat pasif berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sementara lingkungan bersifat aktif, perilaku kinerja karyawan. Mangkunegara (2005)
kepemimpinan akan berdampak positif terhadap menemukan bahwa motivasi berpengaruh nyata
bawahan melalui perilaku pemimpin yang baik terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan
dan berdampak negatif terhadap bawahan melalui bahwa semakin tinggi faktor-faktor motivasi yang
perilaku pemimpin yang jelek. Lebih lanjut Yulk diberikan maka akan semakin tinggi pula kinerja
(1994) menemukan bahwa perilaku pegawai. Halim (2002) menemukan bahwa faktor
kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi, motivasi merupakan faktor penentu tingginya
kinerja karyawan dan term over pada beberapa semangat kerja pegawai terutama pada pimpinan
perusahaan di Amerika Serikat. yang mengutamakan moralitas, berpendidikan
Penelitian ini tidak didukung oleh tinggi serta berpengalaman kerja. Melitza (2009)
penelitian yang dilakukan oleh Vera Parlinda dan menemukan bahwa faktor motivasi kerja
Wahyuddin (2007) menemukan bahwa berpengaruh terhadap kinerja karyawan ATC
kepemimpinan ternyata tidak signifikan sehingga MATSC. Secara Parsial faktor yang berpengaruh

91
Rahmila Sari ISSN 2303-1001

paling dominan terhadap kinerja karyawan ATC karyawan ATC MATSC adalah faktor stres yang
MATSC adalah faktor stres yang disebabkan oleh disebabkan oleh faktor individual.
faktor individual
Penelitian ini tidak didukung Vera Parlinda Pengaruh yang Dominan
dan M. Wahyuddin (2007) menemukan bahwa Berdasarkan analisis regresi pada lampiran
tidak signifikan sehingga tidak berpengaruh pada 5 diketahui bahwa koefisien pengaruh dari
kinerja karyawan. kepemimpinan, motivasi, dan stres kerja yaitu
kepemimpinan sebesar 0,528, motivasi sebesar
Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja 0,450 dan stres kerja sebesar -0,229. Ini
Karyawan menunjukkan bahwa yang dominan berpengaruh
Dari persamaan regresi diperoleh nilai terhadap kinerja karyawan pada Syariah Mandiri
koefisien pengaruh stres kerja terhadap kinerja Kantor Cabang Makassar adalah kepemimpinan
pegawai adalah -0,229 dengan tingkat signifikansi dengan nilai koefisein sebesar 0,528.
(sig) adalah 0,040 < 0,05. Ini ditunjukkan bahwa Pengaruh yang dominan bermakna bahwa
variabel stres kerja berpengaruh terhadap kinerja apabila kepemimpinan, motivasi dan stres kerja
karyawan. Jika nilai stres kerja dinaikkan, maka ditingkatkan, maka yang mempunyai pengaruh
akan menyebabkan kenaikan kinerja karyawan paling besar adalah kepemimpinan. Sehingga,
pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang untuk meningkatkan nilai kinerja karyawan, maka
Makassar. Jadi, semakin tinggi stres yang alami paling diutamakan adalah dengan memperbaiki
oleh karyawan pada Syariah Mandiri Kantor hubungan pimpinan terhadap karyawan dengan
Cabang Makassar dapat menyebabkan rendahnya tanpa mengabaikan motivasi dan stres kerja.
kinerja karyawan. Hal ini terjadi karena peran pimpinan dalam
Stress kerja adalah suatu kondisi suatu organisasi adalah sangat besar, dominan dan
ketegangan yang menciptakan adanya ketidak mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
seimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Itulah sebabnya
emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang maka seorang pimpinan hendaknya memiliki
pegawai. Stres yang terlalu besar dapat pengetahuan yang lebih luas dan tinggi, memiliki
mengancam kemampuan seseorang untuk perilaku yang baik, mampu mempengaruhi orang
menghadapi lingkungan Veitzal (2010). Robbins lain, memiliki pengetahuan manajerial dan
(2008) membagi tiga kategori potensi penyebab strategi, dapat mengambil keputusan, memiliki
stres (stressor) yaitu lingkungan, organisasi, dan tanggungjawab yang tinggi, mampu
individu. Ketidakpastian lingkungan menyampaikan ide dan kebijakannya kepada
mempengaruhi dalam perancangan struktur bawahan, dan mampu mengayomi bawahannya.
organisasi. Ketidakpastian itu juga mempengaruhi Ini menunjukkan bahwa keberhasilan suatu
tingkat stres di kalangan para karyawan dalam organisasi atau industri sangat ditentukan oleh
suatu organisasi kemampuan pimpinan, namun demikian bukanlah
Hasil penelitian ini didukung oleh Sunarni pimpinan segala-galanya karena harus didukung
dan Istanti (2007) dalam penelitiannya oleh partisipasi bawahan.
menemukan bahwa motivasi dan stres kerja secara
parsial signifikan bepengaruh terhadap kinerja KESIMPULAN DAN SARAN
karyawan PT Interbis Sejahtera dan dari variabel Kepemimpinan, motivasi dan stress kerja
stres kerja yang dominan berpengaruh terhadap secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja karyawan adalah variabel dukungan kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri
kelompok. Selain itu, motivasi dan stres kerja Kantor Cabang Makassar. Kepemimpinan dan
secara parsial signifikan bepengaruh terhadap motivasi berpengaruh positif dan signifikan
kinerja karyawan PT Interbis Sejahtera. Melitza, terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah
Tommy (2009) menemukan bahwa faktor stres Mandiri Kantor Cabang Makassar. Stres kerja
kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ATC MATSC. Secara Parsial faktor yang kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri
berpengaruh paling dominan terhadap kinerja Kantor Cabang Makassar. Berdasarkan hasil
analisis regresi diperoleh nilai koefisien pengaruh

92
Kepemimpinan, Motivasi, Stres kerja, dan Kinerja karyawan ISSN 2303-1001

dari setiap variabel penelitian. Variabel penelitian Traffic Service Center PT. Angkasa Pura 1
dengan nilai koefisien pengaruh yang paling besar (Persero). Tesis Tidak Dipublikasikan.
adalah kepemimpinan. Jadi, variabel yang Pascasarjana Universitas Hasanuddin
dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Makassar.
adalah kepemimpinan. Robbins, S. P. (1996). Organization Theory.
Bagi penelitian lanjutan, diharapkan Structure, Design and Applications.
meneliti variabel lain yang berpengaruh terhadap Prentice Hall International, Englewood
kinerja karyawan seperti kompensasi, budaya Cliffis.
kerja, pelatihan, kepribadian, perencanaan karier Robbins S. P. (2008). Prilaku Organisasi. Edisi
dan pemberdayaan karyawan. Dalam rangka Kesepuluh. Jakarta Penerbit Salemba
peningkatan kinerja karyawan Bank Syariah Empat.
Mandiri, maka disarankan kepada Bank Syariah Sirajuddin (2008). Pengaruh Karakteristik pribadi,
Mandiri Cabang untuk meningkatakan perilaku Kompetensi, Sikap Kepemimpinan, dan
kepemimpinan, motivasi dan stres kerja terutama komunikasi terhadap kepuasan, motivasi
peningkatan perilaku kepemimpinan tanpa dan kinerja karyawan BPR di Sulawesi
mengabaikan variabel motivasi dan stres kerja. selatan. Disertasi Tidak Dipublikasikan.
Peningkatan perilaku kepemimpinan dapat Unhas, Makassar.
dilakukan dengan mengikuti pelatihan Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis. Cet.
kepemimpinan, meningkatankan motivasi Ke 6. Alfa Beta, Bandung.
karyawan dapat dilakukan dengan memberikan ------------- (2008). Statistik untuk Penelitian. Cet.
penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dan Ke 13. Alfa Beta, Bandung.
mengurangi stres kerja karyawan dapat dilakukan Sunarni, dkk, Veni (2007). Pengaruh Stres Kerja
dengan menguragi kegiatan diluar tugas dan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
tanggung jawab karyawan. Karyawan PT Interbis Sejahtera. Jurnal
Teknik Industri. Vol. 7 No. 2 Desember
DAFTAR PUSTAKA 2007
As’ad, M (2004). Psikologi Industri, Seri Umum. Syamsuddin (2006). Analisis Pengaruh
Sumber Daya Manusia. Edisi 4. Liberty, Karakteristik Individu Terhadap Perilaku
Yogyakarta. Kepemimpinan, Kinerja Bawahan dan
Brewer, E. 2003. The Relationship Between Job pertumbuhan usaha. Studi Kasus Industri
Stress and Job Satisfaction Among Kecil Manufaktur di Sulawesi Selatan.
Industrial and Technical Teacher Educators. Disertasi Tidak Dipublikasikan. PPS
E-Journals JVER. Vol. 28 No. 2 pp 37-50 Unhas, Makassar.
Halim (2002). Analisis Kepemimpinan dalam Rivai, V. (2010). Manajemen Sumber Daya
Peningkatan Prestasi Kerja di Sekretariat Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Tesis Praktek. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.
tidak diterbitkan. Program Pascasarjana Parlinda V. (2007). Pengaruh Kepemimpinan,
Unhas, Makassar. Motivasi, Pelatihan, Dan Lingkungan Kerja
Mangkunegara, A. P. (2009). Perencanaan dan Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Penerbit Refika Aditama. Bandung. Surakarta. Tesis. Program Pascasarjana
McNeese–S. D. (1996). Increasing Employee Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Productivity, Job Satisfaction, and Wahyosumidjo (2001). Kepemimpinan dalam
Organizational Commitment ” Hospital & Organisasi. Penerbit Tarsito, Bandung.
Health Services Administration, Vol. 41: 2, Yulk, G. 1994. Leadership in Organizations.
p. 160-175 Third edition. Prentice-Hall, Inc., New
Melitza, T. (2009). Pengaruh Stres kerja terhadap York.
kinerja Karyawan ATC Makassar Air

93

Anda mungkin juga menyukai