Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BARU

Disusunolehkelompok 1 :

1. Agnes Sri Wahyuni (18012301)


2. AlfiahNurHidayanti (18012302)
3. AlfinaDwiyanti (18012303)
4. AnasNurAngkasa (18012304)
5. AnindyaNovita Sari (18012305)
6. BayuPerwiraAji (18012308)
7. DayangMasnia (18012309)
8. DelaSeviana (18012310)
9. DeniFitriana (18012311)
10. DesiWulanAni (18012312)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI

TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas
segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Makalah Asuhan Keperawatan pada Keluarga Baru”. Makalah ini ditulis
berdasarkan pencarian dari berbagai sumber.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada : Bapak Sutiyono, S. Kep., M. Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Keluarga di Universitas An Nuur Purwodadi.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan di terima dengan senang
hati, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca semuanya.

Akhirnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan
sehingga terselesaikan makalah ini, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya dan sukses selalu.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

08 october 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DATAR ISI.............................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................................

A. Latar belakang ..................................................................................................................


B. Rumusan masalah .............................................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................................
D. Manfaat ............................................................................................................................

BAB 2 TINJAUAN TEORI ...................................................................................................

A. Masalah yang bisa terjadi dalam keluarga baru ...............................................................


B. Askep keluarga baru .........................................................................................................

BAB 3 KASUS ASKEP PADA KELUARGA TAHAP KELUARGA BARU.....................

BAB 4 PEMBHASAN ...........................................................................................................

BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................................

A. Kesimpulan ......................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan
untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima
oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga,
mengetahui tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan
pemahaman setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Pengkajian asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
keluarga memenuhi tugas perkembangannya. Pasangan baru (keluarga baru menikah)
ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga
melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarganya masing-masing.
Mempersiapkan keluarga yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-
hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya. Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga sendiri dan orang
tuanya, melalui membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok social lainnya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu
penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi
jalannya suatu penyakit dan status kesehatan anggota. Keluarga cenderung dalam
pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehatdan sakit pada para
anggota keluarga. Keluarga merupakan para anggota, atau jika mereka hidup secara
terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah tangga mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keluarga?
2. Apa itu tujuan dasar keluarga ?
3. Apa saja konsep tahap perkembangan keluarga ?
4. Apa saja masalah yang sering muncul dalam keluarga baru ?
5. Apa saja konsep asuhan keperawatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keluarga
2. Untuk mengetahui tujuan dasar keluarga
3. Untuk mengetahui konsep tahap perkembangan keluarga
4. Untuk menegetahui masalah yang sering muncul dalam keluarga baru
5. Untuk menegetahui konsep asuhan keperawatan
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan keluarga akan pentingnya kesehatan.
2. Menambah ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara pengelolaan askep keluarga.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional, serta individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman dalam Achjar, 2010).
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami istri dan anaknya, ayah dan anaknya, ibu dan anaknya (UU No. 10 dalam APD
Salvari, 2013).
B. Tujuan dasar keluarga
1. Memujudkan semua harapan dan kewajiban masyarakat dengan memenuhi
kebutuhan setiap anggota keluarga serta menyiapkan peran masyarakat
2. Membentuk anggota keluarga sebagai anggota masyarakat yang sehat
biopsikososial spiritual
3. Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota masyarakat
4. Memperhatikan secara total segi-segi kehidupan anggotanya
5. Membentuk identitas dan konsep dari individu-individu yang menjadi anggotanya
C. Konsep tahap perkembangan keluarga
1. Tahap I ( keluarga pasangan baru/ beginning family)
Keluarga baru di mulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami
istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
keluarga masing-masing, secara psikologis keluarga tersebut sudah memiliki
keluarga baru. (Harmoko, hal 52; 2012).
2. Tahap II ( keluarga dengan kelahiran anak pertama/ child bearing family)
Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi
berusia 30 bulan. Transisi ke masa menjadi orangtua adlah salah satu kunci dalam
siklus kehidupan keluarga. Dengan kelahiran anak pertama, keluarga menjadi
kelompok trio, membuat sistem yang permanen pada keluarga untuk pertama
kalinya (yaitu, sistem berlangsung tanpa memerhatikan hasil akhir dari
pernikahan). ( McGoldrick, Heiman, & Carter, 1993 dalam Marilyn M. Friedman,
hal 108: 2010)
3. Tahap III ( keluarga dengan anak prasekolah/ families with prescholl)
Tahap III siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia
21 / 2 tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat
terdiri dari tiga sampai lima orang, dengan posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu,
putra-saudara laki-laki, dan putrisaudara perempuan. Keluarga menjadi lebih
kompleks dan berbeda ( Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal
111: 2010
4. Tahap IV ( keluarga dengan anak sekolah/ families with children)
Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah pada usia 6
tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai
jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain
aktifitas sekolah, masing-masing anak memiliki aktifitas di sekolah, masing-
masing akan memiliki aktifitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang
mempunyai aktifitas berbeda dengan anak. (Harmoko, hal 56; 2012)
5. Tahap V ( keluarga dengan anak remaja/ families with teenagers)
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap V dari siklus atau perjalanan
kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung selama enam atau
tujuh tahun, walaupun dapat lebih singkat jika anak meningglakan keluarga lebih
awal atau lebih lama jika anak tetap tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau
20 tahun. Anak lainnya yang tinggal di rumah biasanya anak usia sekolah. Tujuan
utama keluarga pada tahap anak remaja adalah melonggrakan kebebasan remaja
yang lebih besar dalam mempersiapkan diri menjadi seorang dewasa muda.
(Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 115: 2010)
6. Tahap VI ( keluarga dengan anak dewasa/ launching center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lama
tahap ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orangtua. Tujuan utama pada tahap ini
adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepaskan
anaknya untuk hidup sendiri. (Harmoko, hal 59; 2012)
7. Tahap VII ( keluarga usia pertengahan/ middle age families)
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meningglakan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Beberapa pasangan
pada fase ini akan dirasakan sulit karena masalah usia lanjut, perpisahan dengan
anak, dan perasaan gagal sebagai orang tua. Pada tahap ini semua anak
meninggallkan rumah, maka pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan
dengan berbagai aktifitas. (Harmoko, hal 60; 2012)
8. Tahap VIII ( keluarga usia lanjut)
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan pensiun salah
satu atau kedua pasangan, dan berakhir dengan kematian pasangan lainnya.
(Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 122: 2010)
D. Pemeriksaan fisik
E. Masalah yang sering muncul dalam keluarga baru
1. Penyesuaian seksual dan peran pernikahan
2. Penyuluhan konseling keluarga berencana
3. Komunikasi dan informasi
4. Kurangnya informasi dapat menyebabkan masalah seksual, emosional, ketakutan,
rasa bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan.
F. Konsep askep keluarga
1. Pengkajian
a. Data umum
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Pengkajian lingkungan
d. Struktur keluarga
1) Pola-pola komunikasi keluarga, menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga, kemampuan anggota keluarga untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku
3) Struktur peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga
baik formal/informal
4) Struktur nilai atau norma keluarga, menjelaskan mengenai nilai dan norma
yang dianut keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif, kaji gambaran diri keluarga, perasaan yang dimiliki
2) Fungsi sosialisasi, kaji bagaimana interkasi keluarga, sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan prilaku
3) Fungsi perawatan kesehatan, kaji kemampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatannya dan memelihara kesehatannya.
4) Fungsi reproduksi, kaji jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan
jumlah anggota keluarga
5) Fungsi ekonomi, kaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan.
f. Stress dan koping keluarga
g. Pemeriksaan fisik
2. Diagnose
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga, atau
masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa
data secara cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan
dimana perawat bertanggung jawab untuk melaksanakannya (Harmoko, hal 86;
2012)
Tipologi dari diagnosa keperawatan (Harmoko, hal 86; 2012)
a. Diagnosis aktual: Masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga
dan memerlukan waktu yang cepat
b. Diagnosis resiko tinggi: masalah keperawatan yang belum terjadi tetapi
maslah keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat
c. Diagnosis potensial: suatu keadaan sejahtera ketika keluarga telah mampu
memenuhi kebutuhan kesehatannya.
3. Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan
perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah
kesehatan/masalah keperawatan yang telah di identifikasi (Harmoko, hal 93;
2012).
Langkah-langkah mengembangkan rencana asuhan keperawatan keluarga
(Harmoko, hal 94; 2012)
a. Menentukan sasaran atau goal
b. Menentukan tujuan dan objek
c. Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
d. Menentukan kriteria dan standar kriteria.
4. Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian diberikan
untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/ belum berhasil, maka perlu disusun
rencana baru yang sesuai (Harmoko, hal 100; 2012)
BAB III
KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP KELUARGA BARU
A. Pengkajian
1. Data umum
a. Nama : Tn. D
b. Umur : 31 tahun
c. Pendidikan : S1 pertanian
d. Pekerjaan : belum bekerja
e. Alamat : kecamatan talang, Bengkulu tengah
f. Komposisi keluarga

No. Nama L/P Umur Hub Pend. Pekerjaan Status


kesehatan
1. Tn. D L 31 KK S1 Belum Sehat
pertanian punya
pekerjaan
2. Ny. J P 24 Istri SMA Ibu Sehat
rumah
tangga

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dalam tahap keluarga pemula
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny.J tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
c. Riwayat keluarga saat ini
Kedua orang tua saat ini hidup dilingkungan yang saam Ny.J mengatakan
keluarganya terbentuk dari pertemuan kemudian berpacaran dan akhirnya
menikah pada 08-05-2020. Ny.J juga mengatakan setelah mereka menikah
masih tinggal bersama orang tua. Saat ini kondisi kesehatan orang tua baik. Tn
D mengatakan dia cemas karena belum mempunyau peerjaan yang tetap dan
Tn.D memiliki riwayat merokok 1 bungkus sehari.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. J mengatakan dulu pernah mengalami kecelakaan bermotor dan pernah
mengalami penyakit malaria dan Tn.D juga mengatakan dulu pernah
mengalami sakit malaria tetapi sampai saat ini tidak pernag sakit malaria
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga merupakan rumah orang tua Ny.J, menurut Ny.J
rumah yang ditempatinya belum selesai dibangun bagian belakang. Kondisi
rumah masih terlihat berantakan. Antara rumah Ny.J dengan yang lainnya tidak
terlalu dekat, berjarak lebih kurang 2 meter. Kondisi ventilasi di rumah baik dan
cukup karena setiap kamar ada jendela atau ventilasi. Sehingga cahaya yang
masuk cukup dan pertukaran udara dangat cukup.
b. Karakeristik tetangga dan komunitas RW
lingkungan dimana keluarga tinggal merupakan tempat hunian yang padat dengan
jarak antara satu rumah dengan yang lain yaitu kurang dari 2 meter. Ny J
mengatakan tetangganya cukup ramah, baik dan sangat kompak dengan berbagai
kegiatan. Mereka terkadang menghabiskan waktu untuk mengobrol di teras
rumah. Jarak masjid dengan rumah Ny. J sekitar 500m, disebrang jalan rumahnya
ada tempat praktik bidan, sehingga apabila ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan mereka pergi ke tempat praktik bidan tersebut atau
puskesmas dengan jarak 100m. kegiatan posyandu biasanya diadakan di posyandu
terpadu yang jaraknya sekitar 100m dari rumah Ny. J. untuk fasilitas umum
rumanya jauh dari perkotaan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. D mengatakan mereka sejak menikah masil tiggal di rumah Ny. J di
Bengkulu tengan, dan untuk saat ini belum ada rencana untuk pindah rumah
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. D mengatakan berinteraksi dengan baik. Ny. J sering mengikuti
pengajian ma’jlis ta’lim di desanya, begitu juga dengan Tn. D semenjak tinggal
dilingkungan Bengkulu tengah, mengikuti kegiatan yang ada di sana, seperti
mengikuti pengajian.
4. Struktur keluarga
a. system pendukungkeluarga

Tn. D mengatakan dukungan dari keluarga besarsangat membantu Tn. D


danNy. J. apabila ada diantara mereka yang sakit, maka orang tuadariNy. J
akan membantu pekerjaan rumah karena mereka berada di dalam satu rumah.

b. Pola komunikasi keluarga

Keluarga Tn. D mempunyai pola komunikasi yang cukup baik, terbuka, bila
timbul masalah keluarga berusaha mendiskusikan bersama-sama dan
memberikan umpan balik yang tepat.Dan tidak ada pola komunikasi
fungsional yang ditemukan keluarga.

c. Struktur kekuatan keluarga


Tn.D merupakan pemegang kendali rumah tangga, tetapi apabila berkaitan
dengan hal pengambilan keputusan Tn. D bertanggungjawab untuk
mengendalkan masalah dengan mengambil keputusan secara kompromi
denganNy. J
d. Struktur peran
Tn. D sebagai suami, ia bukan merupakan pencari nafkah satu-satunya karena
ia masih tinggal bersama mertuanya. Tn. D merupakan pemimpin keluarga,
sedangkan Ny. J sebagai istri/ibu rumah tangga.Peran Tn. D didalam keluarga
dilakukan dengan sebaik-baiknya.Menurut Tn. D ia selalu berusaha menjadi
suami yang baik. Tn. D pun tidak pernah mengambil keputusan sepihak, ia
selalu melibatkan Ny. J untuk memberikan masukan.
e. Nilai atau norma keluarga
Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai lembak karena mereka berdua
tinggald lingkungan orang-orang lembak. Tn. D danNy. J merupakan pekerja
keras.Namun menurutNy. J mereka sendiri tidaktahu yang seperti apa nilai
lembak sehingga mereka menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa.
Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak baik
maka mereka tidak akan melakukan itu.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif

Keluarga harus saling menghargai satu dengan yang lainnya agar tidak
menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor tertentu bagi anggota
keluarga itu sendiri.

b. Fungsi sosialisasi.
Keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga dalam bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga tidak memberikan kebebasan pada
anggotanya, maka akan mengakibatkan anggota keluarga menjadi sepi. Keadaan
ini mengancam status emosi menjadi labil dan mudah stress.
c. Fungsi kesehatan

Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih anak untuk


berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
orang lain diluar rumah.

d. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah berapa jumlah
anak, bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa
yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
e. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah sejauhmana
keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, sejauhmana keluarga
memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat sdalam upaya peningkatan status
kesehatan keluarga .
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka panjang dan jangka pendek

Keluarga mengatakan ada stressor saat ini, karena mereka belum mempunyai
pekerjaan. Keluarga mengatakan ada perasaan cemas akan masa depan jika terus-
terusan tergantung kepada mertua/orang tua. Mengingatakan kebutuhan
kedepannya akan semakin banyak seperti membuat rumah sendiri,
menyekolahkan anak, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya, jadi keluarga sedikit
berkecil hati dengan keadaan sekarang ini.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


1) System dukugan keluarga sangat kuat. Keluarga besar saling membantu
dalam menyelesaikan masalah keluarga akan kebutuhan-kebutuhan
keluaraga saat ini.
2) Tempat tinggal yang memadai, dan sarana kesehatan yang mudah di
jangkau oleh keluarga.
3) Pola komunikasi yang baik dalam keluarga
4) Strategi koping yang di gunakan
c. Strategi koping yang di gunakan adalah berdasarkan pengalaman masalalu.
Keluarga mengatakan mereka nanti akan menggunakan system dukungan
sosialnya yaitu dari keluarga besar dalam membantu mereka pada saat
membutuhkan pertolongan di kemudian hari.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga terutama Ny.J secra telah melakukan adaptasi disfungsional yaitu pada
saat banyak pekerjaan mempersiapkan pernikahan, dia sering lupa makan, dan
membiarkan menunda waktu makan, sehingga terjadi penurunan BB drastic pada
Ny. J.
7. Pemeriksaan fisik
Dari pemeriksaan fisisk yang di lakukan kepada keluarga, secara umum kondisi
keadaan secara fisik, Ny. J mengalami penurunan BB drastic dan Tn.D ada masalah
cemas terhadap masa depan dan riwayat merokok.

No Prosedur HasilPemeriksaan
1. 1. PemeriksaanUmum Saat ini Tn.D yang berperan sebagai
kepada keluarga terlihat sehat, cara
perpakaian rapi, kebersihan baik,
postur badan sedang, BB:48 kg
TB:165 cm, TD:120/80 mmHg,
RR:18x/I, ND:70x/i.
Sedangkan Ny.j yang berperan sebagai
seorang istri tampak kurus, berpakaian
rapi, kebersihan baik, BB:36 kg,
TB:158 cm, TD:110/70 mmHg,
ND:60x/I, RR:16x/i
2. Status mental Mental kedua suami istri baik, status
dancarabicara emosi Tn. DedidanNy. J mampu
berorientasi dengan baik tanpa
hambatan berbicara nyambung dengan
apa yang di bicarakan

II. Pemeriksaankulit,
kuku, danrambut
1. Pemeriksaankulit Baik padaTn.DmaupunNy.j, kuliat terlihat
bersih warna kulit merata dan
berwarna kulit dan berwarna putih,
turgor kulit baik, tidak terdapat lesi,
dan sensitivitas baik.
2. Pemeriksaanrambu Pemeriksaan rambut padaTn.D dan Ny.J
tdankulitkepala yaitu Rambut dan kulit merata dan
berwarna putih, warna rambut hitam,
tipis, tekstur halus, tidak terdapat lesi
di kepala.
3. Pemeriksaankepala PemeriksaankepalapadaTn.DdanNy.Jyait
u: kukubersih, rata
dantidakterdapatkelainan.
III. Pemeriksaankepaladan
leher
1. Pemeriksaankepala PemeriksaanpadaTn.DdanNy.Jkepalaterli
hatsimetris, bentuk oval, tidakadalesi.
Tidakadakelainanpadaarteri
temporalis.
2. Pemeriksaanmuka PemeriksaanpadaTn.DdanNy.Jwajahterlih
atsimetris, warnakulitputih.
Distribusimeratasesuaidenganwarnaku
lit. Kekuatanotottemporan normal,
sensasiwajah normal
3. Pemeriksaantelinga PemeriksaanpadaTn.DdanNy.Jbentuksim
etris, tidakadalesi, tidakadalesi,
tidakadanyeritekan
4. Pemeriksaanmata PadaTn.ddanNy.Jwarnakogjutiva normal
5. Pemeriksaanhidung PadaTn.DdanNy.Jpemeriksaanhidung
dan sinus normal, tidakadalesimaupuncairan.
6. Pemeriksaanmulut PadaTn.DdanNy.Jwarnabibirterlihat
dantenggorokan normal tidakterdapat caries
padabagiandidepangigi.
7. Pemeriksaanleher PadaTn.ddanNy.J Normal
tidakadagangguanfugsimaupunkelaina
nanatomis.
IV. Pemeriksaan Dada
1. System pernapasan PadaTn.DdanNy.JRR:normal (napas
24x/I, tidakmenggunakanotot bantu,
tidakterdengarbunyinafastambahan)
2. System PadaTn.DdanNy.J BJ=Normal, BJ 1 dan
kardiovaskular BJ 2 terdengar, tidakada BJ tambahan
V. Pemeriksaan Abdomen PemeriksaanpadaTn.DdanNy.JBisingusus
terdengar normal
padakuadrantataskanan, turgor baik.
VI. PemeriksaanEkstermit PadaTn.DdanNy.Jtidakadagangguanfugsi
as maupunkelainan anatomis.

B. Analisa data

No. Data Interpreta Masalah


si data
1. Ds: Ketidakm Penurunanberatbadansetela
 MenurutNy. ampua hpernikahansehinggater
J pekerjaan nmeng jadimudahlelahpadakel
persiapan enalm uarga Tn.
pernikahan asalah Dediirawankhususnya
terlalu Ny. Jeni.
banyak
sehingga lupa
makan.
 Ny. J
mengatakan
sekarang ini
mudah lelah.
 Ny. J
mengatakan
terjadi
penurunan
BB sebanyak
4 kg dari
40kg menjadi
36 kg dalam
1 bulan
(selama
persiapan
pernikahan).
Do :
 BB = 36 kg
 TB =157 cm
 Ny. J tampak
kurus
 Badan tidak
idealis
2. Ds : Ketidakm Cemasterhadapmasadepan
 Tn.D ampua karenabelummemilikip
mengatakan nmeng ekerjaanpadakeluarga
belum ambil Tn.
memiliki keputu Dedikhususnyapada
pekerjaan sanunt Tn. Dedi.
 Tn. D ukmel
mengatakan akuka
susah ntinda
mendapatkan kan
pekerjaan yang
dan saat ini tepat.
terus mencari
lowongan
pekerjaan
 Tn. D
mengatakan
ada perasaan
khawatir
terhadap
masadepan
keluarga.
Do :
 Tn. D ada
dirumah pada
saat
pengkajian
pada jam 2,
seharusnya
jam kerja
 Tn. D tampak
kecewa
karena belum
memiliki
pekerjaan.

3. Ds : Ketidakm Resikotinggiterjadipenyaki
 Tn. D ampua takibatmerokokpadakel
mengatakan nmeng uarga Tn.
merokok 1 enalm Dedikhususnya Tn.
bungkus asalah Dedi .
sehari keseha
 Tn. D tidak tan
bisa
meninggalka
n kebiasaan
merokok
 Tn. D
mengatakan
terasa seperti
ada yang
kurang kalau
tidak
merokok.
Do :
 Tn. D
merokok saat
dikaji

C. Diagnose
1. Perumusan diagnose keperawatan
a. Perubahan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga terjadi penurunan berat
badan setelah pemikiran menyebabkan mudah lelah, BB jauh dari rentang ideal
pada keluarga Tn. D khususnya Ny. J b.d ketidakmampuan mengenal msalah
b. Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga Tn.
D khususnya pada Tn. D b.d ketidakmampuan mengambil keputusan untuk
melakuakn tindakan yang tepat.
c. Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn. D khususnya Tn. D
b.d ketidakmampuan mengenal masalah
2. Scoring (memprioritaskan masalah)
a. Dx. 1 : Perubahan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga terjadi penurunan
berat badan setelah pemikiran menyebabkan mudah lelah, BB jauh dari rentang
ideal pada keluarga Tn. D khususnya Ny. J b.d ketidakmampuan mengenal
msalah

No. Kriteria Perhitungan Bobot Pembahasan


1. Sifat 3/3x1=1 1 Masalah
masalah : penurunan berat
actual badan telah terjadi
pada Ny. J
dikarenakan
terlalu banyak
pekerjaan dalam
mempersiapkan
pernikahan dan
setelah
pernikahan dan
akhirnnya terjadi
mudah lelah.
2. Kemungkinan 2/2x2= 2 2 Keluarga
untuk diubah : memiliki
tinggi sumberdaya yang
cukup kuat untuk
mengatasi
masalah yaitu :
1. Karena
tidak
memiliki
pekerjaan
jadi lebih
banyak
istirahat
dan makan
teratur
2. Pola
komunikas
i yang
baik
dalam
keluarga
3. Potensial 2/3x1= 2/3 1 Maslaah sudah
dicegah : berlangsung
cukup belum terlalu
lama
4. Menonjolnya ½x1=½ 1/2 Masalah ada tapi
masalah : dianggap hal yang
masalah ada biasa oleh
tapi tidak keluarga
perlu segera
diatasi
Total 4 1/2

b. Dx. 2 : Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada
keluarga Tn. D khususnya pada Tn. D b.d ketidakmampuan mengambil keputusan
untuk melakuakn tindakan yang tepat.
No. Kriteria Perhitungan Bobot Pembahasan
1. Sifat 2/3x1 = 2/3 2/3 Cemas
masalah menjadikan Tn. D
:actual berkecil hati,
tidak percaya diri
dan khawatir
terhadap masa
depan.
2. Kemungkinan 2/2x2=2 2 Sumberdaya di
untuk keluarga cukup
diubah:tinggi kuat :
1. Mertua
saling
mengharga
i dan dapat
mengerti
2. System
dukungan
social
keluarga
kuat
3. Pola
komunikas
i keluarga
baik
3. Potensial 2/3x1=2/3 2/3 Jarak rumah
dicegah : dengan kota
cukup terjangkau (agak
dekat ) keluarga
belum
memanfaatkan
lapangan
pekerjaan yang
ada.
4. Menonjolnya 1/2x1=1/2 1/2 Keluarga
masalah :tidak merasakan adanya
perlu segera masalah tapi
diatasi cemas dianggap
hal biasa
Total 3 1/3
c. Dx 3 : Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn. D khususnya
Tn. D b.d ketidakmampuan mengenal masalah

No. Kriteria Perhitungan Bobot Pembahasan


1. Sifat masalah 2/3x1 = 2/3 2/3 Merokok dapat
:resiko mengakibatkan
berbagai masalah
kesehatan baik untuk
yang merokok
maupun yang pasif.
Resiko penyakit yang
timbul karena
merokok sangat
banyak dianaranya
PPOM, bronchitis
sampai dengan
kanker paru-paru
2. Kemungkinan ½ x 2= 1 1 Keluarga memiliki
untuk sumber daya
diubah:sebagian diantaranya :
1. Pola
komunikasi
yang baik
dalam
keluarga
2. Hubungan
keluarga yang
harmonis
3. Keluarga Ny.
J mempunyai
keinginan
agar Tn. D
berhenti
merokok
4. Namun,
kebiasaan
merokok ini
sudah sangat
lama jadi
susah untuk
dengan cepat
mengubahnya
3. Potensial 1/3x1=1/3 1/3 Perilaku merokok ini
dicegah :rendah sudah lama Tn. D
lakukan. Keluarga
tidak pernah
memanfaatkan
fasilitas kesehtan
untuk mengurangi
perilaku merokok
karena belum ada
yang memotivasi
kuat untuk berhenti
merokok
4. Menonjolnya 0/2x1=0 0 Keluarga tidak
masalah merasakan adanya
:masalah tidak masalah karena Tn.
diasakan D selama ini tidak
pernah menderita
sakit yang
diakibatkan oleh
rokok
Total 2

3. Prioritas diagnose

No. Diagnose Ttd


1. Perubahan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh
sehingga terjadi penurunan berat badan setelah
pemikiran menyebabkan mudah lelah, BB jauh dari
rentang ideal pada keluarga Tn. D khususnya Ny. J b.d
ketidakmampuan mengenal msalah
2. Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki
pekerjaan pada keluarga Tn. D khususnya pada Tn. D
b.d ketidakmampuan mengambil keputusan untuk
melakuakn tindakan yang tepat.
3. Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada
Tn. D khususnya Tn. D b.d ketidakmampuan
mengenal masalah

D. Perencanaan

No Dx. kep Tujuan Kriteria evaluasi Rencana


Jangka Jangka pendek kriteria Standar
. intervensi
panjang
1. Perubahan nutisi Setelah Setelah dilakukan Respon 1. Masalah a. Diskusikan
kurang dari dilakukan tindakan verbal penuruna bersama
kebutuhan tubuh tindakan keperawatan n BB keluarga
sehingga terjadi keperwatan selama 2x 45 adalah penurunan
penurunan berat selam 2x menit, keluarga jika BB drastic
badan setelah 45 menit mampu : terjadi b. Ajak
pemikiran selama 4 1. Mengenal penuruna keluarga
menyebabkan minggu, masalah: n BB untuk
mudah lelah, BB BB Ny. J a. Menjelask dalam menceritakan
jauh dari rentang kembali an waktu penyebab-
ideal pada naik/ kembali cepat/sing penyebab
keluarga Tn. D kondisi tentang kat lain
khususnya Ny. J ideal penurunan 2. Penyebab terjadinya
b.d BB drastic penuruna penurunan
ketidakmampuan b. Menjelask n BB BB drastic
mengenal an drastic c. Jelaskan
msalah kembali adalah pada
penyebab kurangny keluarga
penurunan a asupan tanda dan
BB drastic makanan, gejala akibat
c. Menyebut pola tidur penurunan
kan yang BB drasttis
kembali tidak baik d. Jelaskan
tanda- (kurang pada
tanda dan tidur/bega keluarga
gejala dang), dampak dari
penurunan penyakit- penurunan
BB drastic penyakit BB drastic
tertentu jika
3. Tanda berkelanjutan
dan e. Berikan
gejala kesempatan
penuruna keluarga
n BB bertanya
drastic f. Bentu
adalah keluarga
badan untuk
terlihat mengulangi
kurus, apa yang
mudah telah
lelah didiskusikan
4. Dampak atau
penuruna dijelaskan
n BB g. Beri pujian
drastic atas perilaku
adalah yang benar
kurus
( BB
tidak
ideal),
daya
tahan
tubuh
lemah,
Mengambil Respon Keluarga a. Jelaskan
keputusan untuk verbal mengatakan pada
mengatasi keputusannya keluarga
penurunan BB dalam mengenai
drasris mengatasi tindakan
penurunan yang harus
BB drastic dilakukan
pada Ny. j saat Ny. J
sakit akibat
penurunan
BB
b. Bimbing dan
motivasi
keluarga
untuk
mengambil
keputusan
dalam
menangani
masalah
penurunan
BB drastic
c. Beri pujian
atas
keputusan
yang diambil
untuk
mengatasi
masalah
penurunan
BB drastic
2. Cemas terhadap Setelahdila Setelah Respon 1. Cemasad a. Diskusikanber
dilakukan alahmeka samakeluargat
masa depan kukaninter verbal
intervensi nisme entangpenegrti
karena belum vensikeper keperawat yang ancemas
an selama digunaka b. Jelaskankepad
memiliki awatansela
2x45 ntubuhun akeluargadam
pekerjaan pada ma 2x45 menit, tukmenga pakakibatcema
keluarga tasi s yang
keluarga Tn. D menitsela
mampu : stress. berkelanjutan.
khususnya pada ma 6 1.Mengenal 2. Kecemas c. Jelaskanpadak
masalah. anjadiberl eluargamenge
Tn. D b.d minggu,
a. Menjelask ebihanda naitugasperke
ketidakmampuan keluargam an kembali ntakterke mbangankelua
penegrtian ndali, rgapadatahapi
mengambil ampumeng
cemas. kemungki ni.
keputusan untuk hilangkan b. Menjelask nanbisam d. Jelaskanpadak
enandaka eluargamasala
melakuakn rasa an dampak
npenyakit h-masalah
tindakan yang cemas / karna yang yang
disebut terjadipadatah
tepat. berkurang. cemas
Anxiety apperkembang
Disorder ankeluargasaat
sebagaida ini.
mpaknya. e. Berikesem
patanpadakeluar
gauntukbertany
a.
f. Bantu
keluargauntukm
engulangiapa
yang
telahdidiskusika
nataudijelaskan.
g.Beripujianuntukp
erilaku yang
benar.
mengambilkeputu Respon Keluargamen  Jelaskanpadakel
uargamengenait
sanuntukmencega vrbal yatakanuntuk
indakan yang
hterjadinyaganggu terusmemotiv harusdilakukans
aat Tn.
ancemas yang asikeluargada
Dediterlihatkece
lebihparah, nsalingmeng wa.
misalnyadenganm hargai.  Bimbingdanmot
ivasikeluargaunt
emanfaatkanpelua ukmengambilke
ng-peluangkerja. putusandalamm
enanganimasala
h.
Beripujianataskep
utusan yang
diambiluntukmen
gatasimasalahcem
aspada Tn. Dedi.

E. Evaluasi

Catatan asuhan keperawatan keluarga TN. Dedi

Dx. keperawatan Tgl dan Implementasi Evaluasi


waktu
Perubahan nutrisi Sabtu, 02 juli  Diskusikan bersama Subjective :
kurang dari 2011, pukul keluarga penurunan BB  Ny. Jeni mengatakan ia
kebutuhan 10.00 wib drastis sekarang mengerti mengenai
tubuh  Ajak keluarga untuk masalah penurunan BB drastic
sehingga menceritakan yang mempunyai dampak.
terjadi penyebab-penyebab  Ny. Jeni mengatakan lebih
penurunan lain terjadinya memperhatikan asupan
berat badan penurunan BB drastic. makanan kalori dan
setelah  Menjelaskan pada proteinnya
pernikahan keluarga tanda dan Objective :
menyebabkan gejala akibat penurunan  Ny. Jeni dapat menjelaskan
mudah lelah, BB drastic kembali masalah penurunan
BB jauh dari  Jelaskan pada keluarga BB drastic
rentang ideal dampak dari penurunan  Ny. Jeni sebelumnya
pada keluarga BB drastic jika menganggap bukan masalah
Tn. Dedi berkelanjutan dengan penurunan BB drastic
khususnya Ny.  Berikan kesempatan dan BB tiadak ideal saat
Jeni B.d keluarga bertanya pertama kali dijelaskan,
ketidakmampu  Bantu keluarga untuk namun setelah terlibat diskusi,
an mengenal mengulangi apa yang Ny. Jeni banyak sekali
masalah telah didiskusikan atau melontarpertanyaan.
kesehatan dijelaskan Analisa :
 Beri pujian atas  Keluarga sudah mengetahui
perilaku yang benar masalah mengenai penurunan
 Jelaskan pada keluarga BB drastic dan telah
mengenai tindakan mengambil keputusan yang
yang harus dilakukan tepat yaitu Ny. Jeni banyak
saat Ny. Jeni sakit makan kalori, vitamin,
akibat penurunan BB makan teratur, istirahat
drastic ini teratur.
 Bimbing dan motivasi Planning :
keluarga untuk  Lakukan pemantauan BB
mengambil keputusan sampai BB ideal.
dalam menangani
masalah penurunan BB
drastic
 Beri pujian atas
keputusan yang diambil
untuk mengatasi
masalah gizi kurang
pada Ny. Jeni

Cemas terhadap masa Minggu, 03  Diskusikan bersama Subjective :


depan karena belum juli 2011, keluarga tentang  Tn. Dedi mengatakan ia
memiliki pekerjaan pukul 11.00 penegrtian cemas. sekarang mengerti tentang
pada keluarga Tn. wib.  Jelaskan pada keluarga pengertian cemas.
Dedi khususnya pada dampak akibat cemas  Tn. Dedi mengatakan ia telah
Tn. Dedi B.d yang berkelanjutan. memahami dampak dari
ketidakmampuan  Jelaskan pada cemas jika berkelanjutan.
mengambil keputusan keluaraga mengenai  Tn. Dedi mengatakan telah
untuk melakukan tugas perkembangan menegrti tugas keluarga
tindakan yang tepat. keluarga pada tahap ditahap perkembangan
ini. keluarga saat ini/pemula.
 Jelaskan pada keluarga Objective :
masalah-masalah yang  Tn. Dedi menjelaskan
terjadi pada tahap kembali definisi cemas,
perkembangan dampak cemas juka
keluarga saat ini. berkelanjutan serta tugas
 Beri kesempatan pada keluarga ditahap
keluarga untuk perkembangan saat ini.
bertanya.  Tn. Dedi sebelumnya
 Bantu keluarga untuk menganggap cemas itu bukan
mengulangi apa yang masalah, namun setelah
telah didiskusikan atau terlibat diskusi, Tn. Dedi
dijelaskan. banyak sekali melontarkan
 Beri pujian untuk pertanyaan.
perilaku yang benar Analisa :
 Jelaskan pada keluarga  Keluarga sudah mengetahui
mengenai tindakan mengenai cemas, dampak
yang harus dilakukan dan tugas keluarga pada
saat Tn. Dedi terlihat tahap perkembangan saat ini.
kecewa. Planning :
 Bombing dan motivasi  Lakukan pemantauan
keluarga untuk terhadap ekspresi atau
mengambil keputusan ucapan kalimat-kalimat yang
dalam menangani keluar dari Tn. Dedi, apakah
masalah masih ada kata menyerah,
 Beri pujian atas mengeluh, atau rasa
keputusan yang ketakutan.
diambil untuk
mengatasi masalah
cemas pada Tn. Dedi
Resiko tinggi Senin, 04 juli  Diskusikan bersama Subjective :
terjadinya penyakit 2011, pukul keluarga tentang  Tn. Dedi mengatakan ia
akibat merokok pada 09.00 wib pengertian sekarang menegerti mengenai
Tn. Dedi khususnya ketergantungan. ketergantungan merokok.
Tn. Dedi B.d  Jelaskan pada keluarga  Tn. Dedi mengatakan ia
ketidakmampuan tentang penyebab sekarang mengerti tentang
mengenal masalah seseorang merokok, dampak jika tidak berhenti
kesehatan karena pengaruh atau mengurangi merokok.
keluarga, teman atau  Tn. Dedi sekarang telah
karena kepribadiannya. memeperhatikan
 Beri kesempatan kesehatannya
keluarga untuk  Tn. Dedi mengatakan akan
bertanya tentang hal mengurangi merokok sedikit
yang tidak dimengerti. demi sedikit sampi berhenti.
 Bombing keluarga Objective :
untuk mengulangi apa  Tn. Dedi menjelaskan
yang telah kembali tentang
didiskusikan atau ketergantungan merokok.
dijelaskan.  Tn. Dedi menjelaskan
 Beri pujian atau kembali tentang dampak /
kemampuan keluarga akibat dari merokok.
menyebutkan kembali  Tn. Dedi yang awalnya
apa yang telah belum antusias saat
dijelaskan atau dijelaskan mengenai dampak-
didiskusikan. dampak dari merokok.
 Jelaskan kepada Namun setelah terlibat dalam
keluarga tentang akibat diskusi, Tn. Dedi banyak
lanjut dari merokok. melontarkan pertanyaan-
 Bimbing keluarga pertanyaan.
untuk menyebutkan Analisa :
kembali akibat Keluarga sudah mengetahui
merokok. akibat/dampak dari merokok,
 Bimbing dan motivasi dan telah mengambil
keluarga untuk keputusan yang tepat untuk
mengambil keputusan mengurangi atau berhenti
dalam mengatasi merokok.
ketergantungan rokok. Planning :
 Beri pujian atas  Lakukan pemantauan
keputusan yang terhadap Tn. Dedi dalam
diambil keluarga untuk mengurangi atau berhenti
mencegah merokok.
ketergantungan rokok
pada Tn. Dedi
 Jelaskan pada keluarga
tentang cara
mengurangi atau
berhenti merokok pada
Tn. Dedi meliputi :
cara memberikan pada
Tn. Dedi komunikasi
efektif.
 Demonstrasikan
kepada keluarga
tentang :
 Cara
berkomunikasi
yang efektif
 Cara memberikan
dukungan.
 Beri kesempatan
keluarga untuk
mendemonstrasikan
kembali cara
membantu mengurangi
atau berhenti merokok.
 Beri kesempatan
keluarga untuk
menanyakan hal-hal
yang tidak jelas
dimengerti.
 Beri pujian keluarga
atas keberhasilan
tindakan yang
dilakukan keluarga.
 Diskusikan dengan
keluarga tentang
modifikasi lingkungan
yang dapat membantu
Tn. Dedi mengurangi
atau berhenti merokok
untuk mencegah
penyakit akibat
merokok.
 Motivasi keluarga
untuk dapat menata
lingkungan rumah baik
fisik maupun
psikologis yang dapat
membantu Tn. Dedi
mengurangi atau
berhenti merokok
untuk mencegah
penyakit.
 Memberi pujian atas
penataan lingkungan
yang telah dilakukan
oleh keluarga.
BAB IV
PEMBAHASAN
Menurut teori yang sudah dikemukanan di atas keluarga Tn. D dan Ny. J terdapat
kendala dalam fungsi keluarga terutama pada fungsi ekonomi karena Tn. D belum
mendapat pekerjaan.
Pasangan baru menikah memang dihadapi pada berbagai masalah karena adanya
proses adaptasi ke dalam situasi yang baru.
Dalam penyelesaian masalah keluarga Tn.D sudah memiliki mekanisme koping yang
baik karena mempunyai banyak dukungan baik dari keluarga maupun pasangan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional, serta individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman dalam Achjar, 2010).
Dalam menyikapi masalah yang ada dalam keluarga kita memelukan dukungan
dari keluarga agar bisa menyelesaikan masalah dengan mudah.
B. Saran
Sebaiknyasebagaiseorangperawat/calonperawatharusselalumemberikanpendidikan
kesehatankepadapasangankeluargapemula, agar bisa menjalinhubungankeluarga yang
harmoniskedepanyananti.
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K.A.2010. aplikasi praktis asuhan keperawatan keluarga.jakarta;sagung seto

APD Salvari, G , (2013). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta. TIM.

https://id.scribd.com/doc/93883678/Askep-Keluarga-Baru-Menikah-Kelompok-1

https://fdokumen.com/document/askep-keluarga-baru-menikah-56d50da0573bf.html

Anda mungkin juga menyukai