Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah

PROGRAM E-LEARNING DI SD NEGERI TAWANG 01

Pengampu

Dr Ghufron Abdullah, M.Pd

Oleh

Sih Nurgati

NPM : 19510147

PROGRAM STUDI PASCASARJANA (S-2)

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

JUNI 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa atas karunia
dan hidayahnya, sholawat salam kepada nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Program E Learning di SD Negeri
Tawang 01.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis, maupun pembaca dan
juga untuk dunia Pendidikan di Indonesia. Kritik dan saran kami harapkan dapat
membantu kekurangan makalah ini.

Susukan, 05 Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..........……………………….………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………..………………….…… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ........………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ........…………………..……………………………. 1


B. Tujuan .………………………………….……………………………2
C. Rumusan Masalah ........………………….…………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ........…………………..……………………………. 3

A Kajian Pustaka ......................................……………………………. 3


B Kajian Kritis……………………………..…………………………. 6

BAB III PENUTUP .....……………………………..………………………. 8

A. Kesimpulan .....……………………………………………………. 8
B. Saran .....…………………………………….……………………. 8

DAFTAR PUSTAKA .....……………………………………………………. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak-anak seusia sekolah dasar (usia 6-12 tahun) dewasa ini terlahir pada
era digital. Hampir semua perangat bermain (game) yang digunakan anak-anak
berbasis tombol yang ada pada komputer. Demikian pula cerita animasi (film
kartun), musik, dan tontonan lainnya, bisa diakses anak-anak dengan pencet
tombol lalu muncul berbagai pilihan film dalam layar monitor.
Sayangnya belajar melalui internet yang dilakukan anak-anak berlangsung
tanpa kontrol baik oleh guru maupun oleh orang tua siswa. tidak berdasarkan pada
kurikulum, tidak terarah, tidak jelas targetnya, dan tidak diakui hasilnya sebagai
bagian dari hasil evaluasi belajar di sekolah. Belajar memalui internet merupakan
kegiatan sampingan, tidak terjadwal dan hanya dilakukan oleh siswa yang
memiliki inisiatif untuk menanbah wawasan keilmuan. Sebagian siswa yang lain
mengakses internet hanya sebatas berpetualang pada situs-situs yang berisi game
dan film-film kartun yang menarik perhatiannya.
Berkaitan dengan kegemaran anak-anak mengakses internet seperti
diuaraikan di atas, maka guru perlu berinovasi dalam memilih dan menetapkan
pendekatan pembelajaran. Inovasi pendekatan pembelajaran yang diyakini dapat
mengakomodasi kegermaran siswa dalam mengakses internet adalah pendekatan
blended learning.
Dewasa ini dunia pendidikan merupakan salah satu faktor yang
menentukan dan bisa menjadi tolak ukur untuk kemajuan dan pencapaian prestasi
suatu bangsa. Seiring dengan perkembangan itu pula teknologi informasi dan
komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan juga
berdampak pada dunia pendidikan. Berbagai teknik dan metode pengajaran dalam
pendidikan sekarang banyak bermunculan seiring dengan semakin mudahnya
akses Information Communication Technology  (ICT). Apalagi dengan kehadiran
jaringan iternet, di mana berbagai infmorasi akan mudah didapatkn oleh semua
orang. Iinovasi pendidikan tidak terbendung lagi. Perkembangan Information

1
Communication Technology (ICT) mempermudah guru dalam merealisasikan
amanat PP No. 19 Tahun 2005. Bentuk realisasi penggunaan  Information
Communication Technology  diantaranya adalah diterapkannya E-Learning dalam
dunia pendidikan termasuk di sekolah dasar (SD).
Dari uraian di atas mengisyaratkan kepada para pemangku kepentingan
pendidikan di sekolah dasar, baik guru maupun jajaran dinas pendidikan untuk
mulai mengakomodasi kegemaran siswa mengakses internet dalam kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran menarik karena dapat mengakomodasikan kegemaran
siswa mengakses internet dan bermakna karena pembelajaran memanfaatkan
beragam media belajar seperti gambar, foto, teks, dan video yang banyak tersedia
di internet.

B. Rumusan Makalah

1. Bagaimana Program E Learning dapat diterapkan di SD Negeri Tawang 01?


2. Bagaimanakah langkah-langkah Program E Learning dalam pembelajaran di
SD Negeri Tawang 01?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan Program E Learning dapat diterapkan di SD
Negeri Tawang 01
2. Untuk mengetahui langkah-langkah Program E Learning dalam pembelajaran
di SD Negeri Tawang 01

2
BAB II

PEMBAHASAN DAN KAJIAN KRITIS

A. Kajian Pustaka
1. Pengertian E Learning

Apa yang dimaksud dengan e-learning ? mungkin masih banyak orang


yang tidak memahami bahkan mengetahui apa dan bagaimana yang dimaksud
dengan e-learning itu. e-learning terdiri dari dua kata yaitu “e” yang
merupakan kepanjangan dari electronic dan learning. Sehingga jika ke dua
kata tersebut digabungkan maka akan membentuk suatu pengertian yaitu
pembelajaran yang berbasis elektronik.
Selaras dengan kemajuan teknologi pada masa kini, definisi e-learning
atau electronic learning sering kali berubah-ubah. Secara umum, elecrtonic
learning adalah pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan serangkaian
alat elektronik (LAN, WAN atau internet) untuk menyampaikan isi materi
yang akan diajarkan. Komputer, .internet, internet, satelit, tape audio/ video,
TV interaktif dan CD ROM merupakan sebagian media elektronik yang
tergolong ke dalam kategori ini.
Banyak pakar yang mengemukakan penafsirannya tentang e-learning
dari berbagai sudut pandang diantaranya, yatu: Hartley (Hartley, 2001)
menyatakan: e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke pada siswa dengan
menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms (Glossary,
2001) menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-Learning adalah
sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung
belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun
komputer standalone.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa E-learning adalah
pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan
informasi atau learn based Information Communication Technology (ICT).
Penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dapat

3
meningkatkan efektifitas pembelajaran, dalam hal administrasi maupun
penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik.. Interactive e-learning
membuat siswa turut berperanserta secara aktif dalam proses pembelajaran.
Apa saja keuntungan serta keunggulan dari e-learning? Ada beberapa
keuntungan serta keunggulan yang didapat dari metode e-learning
diantaranya, yaitu:
a. Biaya yang murah;
b. Mengikuti perkembangan-perkembangan terakhir;
c. Bahan bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan;
d. Bahan mengikuti waktu;
e. Siapapun dari seluruh dunia dapat mengakses e-learning kapan dan  
dimana saja secara bersamaan;
f. Bersifat universal;
g. Dapat membangun masyarakat;
h. Dari skala kecil maupun besar.
i. Sedangkan keunggulan yang didapat dari e-learning diantaranya, yaitu:
j. Tujuannya lebih berarti dan lebih merangsang;
k. Belajar dari perbuatan merupakan simulasi;
l. Belajar dari kegagalan;
m. Petubjuk dan feed back yang kuat
n. Model dan cerita-cerita dari expert;
o. Program belajar otentik; Setelah belajar dapat langsung digunakan
/diperaktekan.
Dengan adanya poin-poin keuntungan serta keunggulan yang telah
dipaparkan di atas maka pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta
didik diharapkan akan lebih optimal sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhannya.
.
2. Tujuan ELearning di Sekolah Dasar

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari e-learning for education untuk
SD diantaranya, yaitu:

4
a. Menjawab tantangan tentang globalisasi informasi dan komunikasi
khususnya dalam  kegiatan  belajar mengajar.
b. Penggunaan e-learning meningkatkan interaksi belajar mengajar menjadi
lebih menarik.untuk siswa.
c. E-learning menghapus paradigma bahwa guru adalah sosok yang serba
tahu.
d. Penggunaan e-learning mengajarkan dan membiasakan kepada anak
mengenal teknologi.
e. Dari tujuan di atas maka akan memberikan banyak keuntungan dan
kemudahan kepada pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran
tersebut, baik untuk guru maupun siswanya

3. Manfaat ELearning di Sekolah Dasar

Banyak manfaat yang dapat dirasakan dari pelaksanaan program e-


learning for education, bukan hanya bagi siswanya saja tapi bagi guru dan
sekolahnya juga banyak memberikan kemudahan dan nilai plus.
a. Bagi Guru
 Guru tampil lebih percaya diri.
 E-learning meminimalisir tingkat kesalahan materi pelajaran  yang
diberikan oleh guru.
 Pekerjaan mengajar menjadi lebih mudah.
 Pengajaran lebih efektif.
b. Bagi Siswa
 Siswa merasa lebih nyaman dengan penggunaan E-learning.
 Siswa dirangsang untuk berimajinasi dengan sajian audio visual yang
menarik.
 Materi yang diajarkan guru lebih akurat kebenarannya.
 Materi pelajaran lebih mudah dipahami.
 Kegiatan belajar menjadi menyenangkan dan bermakna.
 Siswa tidak gaptek (gagap tekologi).
c. Bagi Sekolah

5
 Tingkat kepercayaan stake holder (yayasan, orang tua, dan masyarakat)
meningkat.
 Memudahkan untuk memetakan guru pada program pelatihan lanjutan.
 Prestasi sekolah meningkat.
 Penggunaan e-learning memunculkan prestasi bagi sekolah.

B. Kajian Kritis
1. Implementasi Blended-Learning di Sekolah Dasar
Uraian terdahulu mengisyaratkan kepada kita bahwa Blended
learning dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar, baik sekolah
tersebut sudah tersambung atau belum jaringan internet. Syarat mutlak yang
harus ada adalah bahwa di SD tersebut harus sudah ada komputer, guru dan
siswa dapat mengoperasikan dan dapat mengakses internet. Untuk sekolah
yang telah memiliki jaringan internet, guru dapat menggunakan model hybrid
e-learning, yaitu guru dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka
yang dikombinasikan dengan media online. Sedangkan untuk sekolah yang
belum tersambung dengan jaringan internet, guru dapat melakukannya secara
“off-line”, yaitu dengan guru telah mengunduh terlebih dahulu media
pembelajaran yang akan digunakan.
Di dalam pelaksanaan programnya e-learning digunakan sebagai :
Sumber materi pelajaran, Contoh: Materi bencana alam pada pelajaran IPS
disampaikan dengan menayangkan kejadian-kejadian yang berhubungan
dengan bencana alam, misal: gunung meletus : Guru menayangkan proses
gunung meletus ( bisa didownload di internet).
Dengan pembelajaran konvensional siswa tidak bisa melihat secara
langsung bagaimana proses terjadinya gunung meletus tersebut. Deminkian
juga bencana banjir, angin puting beliung, dll. Namun dengan menggunakan
media Information Communication Technology  (ICT), semuanya terlihat
dengan sangat jelas. Siswa dapat menyaksikan prosesnya.
Materi-materi seperti tersebut di atas tersedia lengkap di internet.
Materi tinggal dicaridi internet dan dapat langsung ditayangkan dengan

6
menggunakan LCD. Presentasi siswa, baik tugas kelompok maupun tugas
perorangan. KBM oleh guru (agar pembelajaran lebih menarik).
Dalam penerapan e-learning untuk pendidikan tidaklah mudah,
banyak kendala-kendala yang akan dijumpai, diantaranya yaitu:
a. Belum semua guru mau menerima keberadaan E-learning.
b. Belum semua guru mampu menguasai dan menggunakan E-learning.
c. Beberapa media seperti LCD, wireless jumlahnya masih terbatas
sehingga penggunaannya harus diatur.
d. Harga media ICT masih mahal apalagi bagi tingkat SD yang terdapat di
daerah-daerah terpencil dengan semua keadaan yang serba terbatas.
Adapun  beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi
kendala-kendala yang telah dipaparkan di atas diantaranya yaitu sebagai
berikut:
a. Mengadakan pendekatan persuasif tentang pentingnya E-learning.
b. Menjalin pola kemitraan dengan pihak-pihak yang peduli dengan
pendidikan (kemitraan bisa dijalin dengan perusahaan yang beroperasi
di sekitar lingkungan sekolah melalui program comunity
development/comdev).
c. Mengadakan pelatihan-pelatihan. Misalnya:
d. Pelatihan komputer program windows dan excel.
e. Pelatihan pebuwatan bahan ajar dalam power point.
f. Pelatihan pembuatan e-mail.
g. Pelatihan pembuatan blog.
h. Mengupayakan media yang jumlahnya masih kurang (dapat
menggunakan dana dari RAPB maupun BOS).

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
E-learning adalah pembelajaran dengan menggunakan media teknologi
komunikasi dan informasi atau learn based Information Communication
Technology (ICT). E-learning pertama kali diperkenalkan oleh universitas
Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis
komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO.
Dalam pelaksanaan e-learning harus didukung dengan adanya sarana dan
prasarana yang memadai. Tujuan e-learning yaitu menjawab tantangan tentang
globalisasi informasi dan komunikasi khususnya dalam  kegiatan  belajar
mengajar, meningkatkan interaksi belajar mengajar menjadi
lebih menarik.untuk siswa, e-learning menghapus paradigma bahwa guru adalah
sosok yang serba tahu, mengajarkan dan membiasakan kepada anak mengenal
teknologi. Sedangkan manfaat e-learning untuk pendidikan yaitu bagi guru, siswa
dan juga sekolah.
Pelaksanaan program e-learning digunakan sebagai sumber materi
pelajaran, presentasi siswa, baik tugas kelompok maupun tugas perorangan, dan
KBM oleh guru. Hambatan dalam pelaksanaan e-lerning diantaranya yaitu:
belum semua guru mau menerima keberadaan e-learning, mampu menguasai dan
menggunakan e-learning, beberapa media seperti LCD, wireless jumlahnya
masih terbatas sehingga penggunaannya harus diatur, harga media ICT masih
mahal apa lagi bagi tingkat SD yang terdapat di daerah-daerah terpencil dengan
semua keadaan yang serba terbatas. Sedangkan upaya yang bisa dilakukan untuk
mengatasi hambatan tersebut yaitu: . mengadakan pendekatan persuasif tentang
pentingnya e-learning, menjalin pola kemitraan dengan pihak-pihak yang peduli
dengan pendidikan, mengadakan pelatihan-pelatihan, dan
mengupayakan media yang jumlahnya masih kurang.

B. Saran
1. Pembelajaran E learning perlu ditingkatkan

8
2. Adanya pelatihan dan diklat bagi guru untuk pembelajaran E learning
3. Adanya sosialisai E learning bagi wali murid.

9
DAFTAR PUSTAKA

Gordon, Thomas. 1997. Teacher Effektiveness Training. PT. Gramedia Pustaka


Utama: Jakarta
R. Covey, Steven. 1996. First Things First. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Johnson, Elaine B. 2007. ContextualTeachig and Learning. Penerbit MLC: Jakarta
http://ilmukomputer.com/wp-content/uploads/2008/01/adri-multimedia
pengajaran.pdf
Purbo, Onno W, 2003. E-learning dan Pendidikan. Artikel Dalam  Cakrawala
Pendidikan Universitas Terbuka.
Siahaan, Sudirman. 2004. E-learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu
Alternatif Kegiatan Pembelajaran. Sumber dari internet.

10

Anda mungkin juga menyukai