Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan umum dari pengumpulan data adalah untuk memecahkan


masalah, langkah-langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap melaksanakan langkah tersebut
harus dilakukan secara objektif dan rasional.

3.1 Populasi Pengumpulan Data


Dalam kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat sosial,
perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan sampel. Populasi
adalah keseluruhan objek pengumpulan data (Arikunto, 2002). Dalam hal ini
yang menjadi populasi adalah RT 006 / RW 003 Desa Pasir Ampo, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

3.2 Sampel Pengumpulan Data


Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002).
Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah lima keluarga binaan di RT 006 / RW
003 Desa Pasir Ampo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten. Sampel pada penelitian ini diambil dari peneliti langsung melakukan
observasi ke rumah keluarga binaan dan pengumpulan data dengan kuesioner
diambil dari responden yang berumur >12 tahun.

3.3 Jenis dan Sumber Data


3.3.1 Jenis data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata - kata, bukan dalam
bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data misalnya wawancara, analisis, observasi yang telah
dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif
adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan
teknik perhitungan matematika atau statistika.
Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif
dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:
a. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang
diperoleh dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya: jumlah
perempuan dan laki-laki, jumlah orang yang menyelesaikan pendidikan
terakhir. Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan
berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pecahan).
b. Data kontinum adalah data dalam bentuk angka atau bilangan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat
berbentuk bilangan pecahan. Contoh data kontinum misalnya : umur.
Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian, dan kejelasan data, pencatatan
data harus dilengkapi dengan:
a. Nama pengumpul data
b. Nama peserta yang datanya diambil
c. Tanggal dan waktu pengumpulan data.
d. Lokasi pengumpulan data
e. Keterangan-keterangan tambahan data.
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan
untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,
dokumentasi, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian–uraian tersebut, maka dipilih instrumen
pengumpulan data. Dipilihnya kuesioner ini dikarenakan kuesioner bersifat
objektif dan jujur karena berasal dari sumber data (responden) secara langsung,
diharapkan dapat lebih mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dari
responden secara langsung sehingga tercipta hubungan yang baik antara
pewawancara dan responden, selain itu dapat diterapkan untuk pengumpulan
data dalam lingkup yang luas, serta cukup efisien dalam penggunaan waktu
untuk mengumpulkan data. Cara pengumpulan data melalui pengamatan
langsung (observasi) untuk mengetahui dan melihat langsung kondisi dan
keadaan rumah disetiap keluarga.

3.3.2 Sumber Data


Sumber data dalam pengumpulan data ini adalah para responden yaitu
lima keluarga binaan di RT 006 / RW 003 Desa Pasir Ampo, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
1. Data primer
Data yang langsung didapatkan dari hasil pengamatan langsung ke
keluarga binaan di RT 006 / RW 003 Desa Pasir Ampo, Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
2. Data sekunder
Data yang didapat dari data yang sudah ada di Puskesmas Kresek.

3.3.3 Penentuan Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan mudah.
Instrumen sebagai alat bantu dalam metode pengumpulan data
merupakan sarana yang dapat diwujudkan berupa benda atau alat, seperti cek
list, kuesioner, perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala,
kamera foto dan sebagainya.
Instrumen pengumpulan data merupakan suatu yang amat penting dan
strategis kedudukannya di dalam keseluruhan kegiatan pengumpulan data atau
suatu penelitian. Dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan
penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan dan untuk membuktikan hipotesis.
3.3.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu langkah-
langkah diagnosis komunitas. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka
digunakan beberapa metode dalam proses pengumpulan data.

3.3.4.1 Metode Cheklist


Check list adalah salah satu cara yang paling sederhana yang lazim
digunakan untuk mengurangi kesalahan atau bahkan kegagalan yang dapat
ditimbulkan oleh keterbatasan memori dan perhatian manusia. Cara ini
membantu untuk memastikan konsistensi dan kesempurnaan dalam
melaksanakan suatu tugas atau kegiatan.
Contoh yang paling sederhana adalah “to do the list” sedangkan contoh
yang lebih kompleks dapat berupa jadwal, yang menjabarkan tugas-tugas
berdasarkan waktu dan faktor berpengaruh lainnya.
Checklist sering dipresentasikan dalam bentuk daftar tugas dengan
checkboxes di sebelah kiri daftar tugas tersebut, kemudian tanda centang
diberikan dalam checkboxes tersebut setelah tiap-tiap daftar tugas tersebut
selesai dilaksanakan.
Banyak hazard dapat diidentifikasi dengan menggunakan checklist.
Prosedur umum untuk membau checklist adalah sebagai berikut:
1. Tentukan sasaran dari checklist. Apa tujuannya, di mana akan
digunakan, dan hasil akhir apa yang diharapkan? Yang paling penting
adalah hal-hal apa saja yang tidak dapat dicapai dengan hanya
menggunakan metode ini, dan metode apa lagi yang diperlukan? Kenali
keterbatasan tersebut sebelum memulai.
2. Identifikasi cakupan wilayah keahlian yang diperlukan dalam checklist,
dan pilih orang-orang yang berkompetensi dalam masing-masing bidang.
3. Mulailah kembangkan checklist. Kemudian bagilah project tersebut ke
dalam beberapa subsistem untuk memudahkan analisis
4. Ambillah penilaian independen dari manajer atau project engineer
berpengalaman. Langkah ini sangat krusial untuk mengidentifikasi
kemungkinan kelebihan prediksi atau bahkan kelalaian menentukan
prediksi.
5. Perbaharui checklist jika diperlukan, ketika informasi-informasi
tamabahan tentang project terebut diproleh.

Namun checklist juga memiliki kekurangan:

1. Karena tidak memiliki standard khusus, item-item dalam checklist


sangat tergantung pada pengetahuan dan pengalaman para penyusun
checklist. Oleh karena itu, pemilihan personel penuyusun checklist sangat
menentukan keberhasilan project,
2. Checklist hanya merupakan “yes or no question” yang tidak dapat
menggambarkan secara detil efisiensi dari suatu subsistem dalam project
yang dilaksanakan,
3. Checklist tidak dapat mengurutkan skala prioritas (rangking) suatu
hazard,
4. Apabila checklist disusun oleh orang yang kurang berpengalaman,
kemungkinan terlewatnya suatu hazard menjadi lebih besar.

3.3.4.2 Metode Angket atau Kuesioner (questionnaire)


Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data
secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan
responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket
berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh
responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau
respon sesuai dengan persepsinya.
Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden
untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya
pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan
kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner
sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya
adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan,
responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang
diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya
dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan
akan lebih tepat dan seragam.

1. Macam – Macam Kuesioner


a. Kuesioner tertutup. Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan
jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
b. Kuesioner terbuka. Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga
responden harus memformulasikan jawabannya sendiri.
c. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup. Dimana pertanyaan tertutup
kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
d. Kuesioner semi terbuka. Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun
rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.

2. Keuntungan Metode Kuesioner


a. Dalam waktu singkat diperoleh banyak keterangan.
b. Pengisiannya dapat dilakukan di tempat, tanpa dipengaruhi oleh orang
lain.
c. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data
yang paling mudah adalah dengan angket.
d. Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu
yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.
e. Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk
mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang
sukar dijawab.
f. Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana
saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.
3. Kelemahan Metode Kuesioner
a. Tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena jawaban
terbatas pada hal-hal yang ditanyakan.
b. Dapat menjawab tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya jika dia
menghendaki demikian.
c. Jawaban hanya mengungkap keadaan pada saat angket diisi.
d. Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan
metode ini adalah kurang tepat.
e. Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada
pertanyaan yang ada.
f. Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan
global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan
di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan di lain
nomor.
g. Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari apakah sudah
responden sudah terjawab atau belum.
h. Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini
terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan
responden menjawab. Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
dalam teknik kuesioner.

3.3.4.3 Metode Dokumentasi


Metode dokumentasi adalah sekumpulan berkas berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.
Data yang diperoleh dapat berupa data primer, sekunder dan tersier. Data
primer didapatkan dari pengamatan langsung ke keluarga binaan di Desa Pasir
Ampo, data sekunder diperoleh dari data Puskesmas Kresek, sedangkan data
tersier diperoleh dari penelusuran tinjauan pustaka.

Pengumpulan data dilakukan di keluarga binaan RT 006 / RW 003 Desa


Pasir Ampo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Pengumpulan data ini dilakukan selama sebelas hari, mulai dari tanggal
14 Agustus – 24 Agustus 2018 dengan menggunakan metode checklist dan
pengisian kuisioner.
Pengamatan langsung dilakukan terhadap lima keluarga binaan yang
telah ditentukan oleh kader pengurus Puskesmas Kresek. Dari kelima keluarga
binaan ini dilakukan pengamatan langsung pada setiap rumah.

Tabel 24. Jadwal Kegiatan Pengumpulan Data

Tanggal Kegiatan
Selasa, 14 Agustus Pengumpulan data program wajib Puskesmas Tegal Angus,
2018 a. laporan penyakit dan gambaran Desa Tanjung Pasir.
Kamis, a. laporan
12 Juli 2018 penyakit dan gambaran Desa Tanjung Pasir.
b. Perkenalan dan sambung rasa dengan keluarga binaan.
c. Pengumpulan data dasar masing-masing keluarga binaan.
Jumat, a. Observasi rumah keluarga binaan.
b. Pengumpulan data dari Puskesmas Tegal Angus yang
13 Juli 2018 berhubungan
dengan beberapa masalah yang ditemukan pada keluarga
binaan.
c. Diskusi kelompok menentukan area permasalahan dengan
menjabarkan
permasalahan pada keluarga binaan masing-masing.
d. Diskusi kelompok menentukan area permasalahan
“Perilaku Penggunaan Jamban Sehat Pada Keluarga
Binaan di Desa Pangkalan RT 009/RW 005, Kecamatan
Tegal Angus, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 11
Juli 2018 – 20 Juli 2018
Sabtu, Diskusi kelompok:
14 Juli 2018 1. Membuat kerangka konsep
2. Membuat definisi operasional
3. Membuat checklist
4. Diskusi Diagnosis dan Intervensi Komunitas
Minggu, Diskusi kelompok:
15 Juli 2018 1. Membuat kerangka konsep
2. Membuat definisi operasional
3. Membuat checklist
Diskusi Diagnosis dan Intervensi Komunitas
Senin, a. Mengunjungi keluarga binaan untuk pengumpulan data.
16 Juli 2018 b. Mengunjungi keluarga binaan untuk pengamatan langsung
menggunakan metode checklist dan kuesioner
Selasa, a. Mengolah data yang diperoleh dari pengamatan langsung
Menganalisis data dan menarik kesimpulan dari hasil
17 Juli 2018 b. checklist dan
Kuesioner
c. Membuat laporan
Mengunjungi keluarga binaan untuk wawancara dan
Rabu, a. observasi
18 Juli 2018 tambahan
b. Mengunjungi keluarga binaan untuk keperluan dokumentasi
Kamis, a. Mengolah data yang diperoleh dari pengamatan langsung
b. Menganalisis data dan menarik kesimpulan dari hasil
19 Juli 2018 checklist dan
kuesioner
c. Membuat laporan
Jumat, Diskusi Diagnosis dan Intervensi Komunitas
20 Juli 2018
Sabtu, Meninggalkan Puskesmas Tegal Angus dan kembali ke Jakarta.
21 Juli 2018

3.3.5 Pengolahan Data dan Analisa Data


Untuk pengolahan data tentang “Pengetahuan Cuci Tangan Pada
Keluarga Binaan di RT 006/RW 003, Desa Pasir Ampo, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 14 Agustus 2018 – 24
Agustus 2018” digunakan cara manual dan bantuan software pengolahan data
menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel. Untuk menganalisa data-
data yang sudah didapat adalah dengan menggunakan analisa univariat dan
analisa bivariat.
Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan untuk mengenali setiap
variabel dari hasil penelitian. Analisa univariat berfungsi untuk meringkas
kumpulan data sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah
menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berupa ukuran
statistik, tabel, grafik.

Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel yang diukur adalah:
1. Pengetahuan responden mengenai Jamban Sehat.
2. Kebiasaan responden membuang air sehat.
3. Ketersediaan jamban responden di rumah.
4. Penyuluhan dari petugas kesehatan yang didapat responden.
5. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Aksara.

Anda mungkin juga menyukai