Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN PEMUAIAN

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda yang terjadi karena kenaikan suhu
zat.Ketika sebuah bahan mengalami pemanasan, volumenya selalu meningkat dan setiap
dimensi meningkat bersamaan (De Chiara, 1978). Pada tingkat mikroskopis dapat
menentukan ketepatan hubungan antara hubungan panjang pada objek dengan perubahan
suhu, penambahan pada ukuran dapat dipahami pada istilah peningkatan energi kinetik akibat
setiap molekul bertubrukan sangat kuat dengan molekul disebelahnya. Molekul akan
mendorong satu sama lain sampai terpisah dan mengembangkan bahan (Joseph, 1998).
Pengertian Pemuaian ialah bertambahnya suatu ukuran benda diakibatkan
adanya kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian tersebut dapat terjadi pada zat-zat yang padat,
cair, dan juga gas. Besarnya pemuaian zat tersebut sangat tergantung pada ukuran benda
pertamanya, kenaikan suhu dan juga jenis zat. Efek pemuaian zat tersebut sangat bermanfaat
didalam suatu pengembangan berbagai teknologi.
Pengertian Pemuaian panas ialah perubahan suatu benda yang dapat menjadi
bertambah panjang, lebar, luas, atau juga berubah suatu volumenya dikarenakan terkena
panas (kalor). Pemuaian tiap-tiap benda tersebut akan berbeda, tergantung dari suhu di sekitar
dan juga koefisien muai atau juga daya muai dari benda itu.
Sebagian besar zat akan mengalami pembesaran jika dipanaskan atau pengecilan
ketika didinginkan.Ketika suatu zat dipanaskan, molekul-molekul yang terdapat pada zat
tersebut akan bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan semakin bertambah besar,
akibatnya jarak antara molekul benda akan menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian.
Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat sangat
tergantung pada ukuran awal benda, kenaikan suhu, dan jenis zat. Efek pemuaian zat sangat
bermanfaat dalam pengembangan berbagai jenis teknologi.

JENIS JENIS PEMUAIAN


Pemuaian terbagi menjadi tiga jenis yaitu pemuaian zat padat, cair, dan gas. Ketiga
jenis ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Pemuaian zat padat
Pemuaian zat padat adalah jenis pemuaian yang terjadi pada suatu benda,contohnnya
seperti bingkai jendela, rel kereta api, dan kabel listrik. Bingkai jendela pada siang hari
tampak melengkung, hal ini terjadi karena benda tersebut mengalami pemuaian. Pemuaian
pada suatu benda terjadi pada seluruh bagian benda tersebut. Pemuaian pada suatu zat padat
dibedakan menjadi tiga yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.

a. Pemuaian panjang
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan
dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh
benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.

Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal
benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu
benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan. Secara matematis persamaan
yang digunakan untuk menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu
tertentu adalah:

Kabel jaringan listrik pada instalasinya panjang kabel listrik dilebihkan, hal ini
dikarena kabel listrik mengalami pemuaian panjang. Kabel listrik akantampak kencang pada
pagi hari dan tampak kendur pada siang hari. Kabel tersebut mengalami pemuaian akibat
terkenan panas dari sinar matahari. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian
panjang adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang
mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.

b. Pemuaian luas
Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan
tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas
adalah jendela kaca rumah. Pada saatu udara dingin kaca munyyusut karena koefisien muai
kaca lebih besar dari pada koefisien muai kayu. Jika suhu meningkat maka kaca akan memuai
lebih besar daripada kayu kusen sehingga kaca akan terlihat terpasang dengan rapat pada
kusen kayu tersebut.

Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah
luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu
merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas
besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang. Untuk menentukan pertambahan luas
dan volume akhir digunakan persamaan sebagai berikut:

c. Pemuaian volume
Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal.
Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume
merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien
muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang.Persamaan yang digunakan untuk
menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda adalah:

Pemuaian zat cair


Pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi
hanya dikenal sebagai muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang
diberikan pada zat cair, maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk
masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair
sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair
terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuaan antara wujud
cair, padat, dan gas disebut dengan triple point.
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0 oC sampai 4oC volumenya tidak
bertambah akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh
karena itu, pada suhu 4oC air memiliki volume terendah. Pada suhu 4oC air menempati posisi
terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya
dinaikan dari 0– 4oC akan menyusut, dan bila suhunya dinaikan dari 4oC ke atas akan
memuai. Hubunga antara volume dan suhu pada air digambarkan pada grafik berikut:

Pemuaian zat gas


Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambahan dan akan mengalami
penyusutan jika suhunya turun. Pada pemuaian zat gas tidak dikenal muai panjang dan muai
luas, yang ada hanyalah muai volume gas tersebut. Pemuaian pada gas adalah pemuaian
volume yang dirumuskan sebagai berikut:
V= V_o (1+y.∆l)
Keterangan:
y : koefisien muai volume (1/273oC)
Pemuaian pada zat gas terbagi menjadi tigas macam yaitu pemuaian gas pada suhu
tetap (isotermal), pada tekanan tetap (isobarik), dan volume tetap (isokhorik).

a. Pemuaian gas saat isotermal


Salah satu contohnya adalah pompa untuk mengisi angin pada ban sepeda. Awalnya
akan terasa ringan (ketika diangkat), namun lama kelamaan akan menjadi semakin berat. Hal
ini dikarenakan ketika menekan pompa, hal itu berarti volume gas tersebut akan mengecil.
Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle yang menyatakan bahwa gas di dalam
ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah
tetap. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan:
PV= Tetap atau P1 V1=P2 V2
Keterangan :
P : tekanan (atm)
V : volume (L)

b. Pemuaian gas saat isobarik


Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac yaitu gas di dalam ruang
tertutup dengan tekanan dijaga tetap maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas.
Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai berikut:
V1/(T1 )=V2/T2
Keterangan:
V : volume (L)
T : suhu (K)

c. Pemuaian gas saat isokhorik


Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac yaitu jika volume
gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sbeanding denga suhu mutlaknya.
Hukum ini dirumuskan:
P1/T1=P2/T2
Keterangan:
P : tekanan (atm)
T : suhu (K)

Anda mungkin juga menyukai