Anda di halaman 1dari 13

KROMATOGRAFI : KERTAS,

KOLOM, DAN LAPIS TIPIS (TLC


DAN HPTLC)
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2
OUR PERSONIL
• DIRJA KURNIAWAN UCOK WIJAYA
• KHAIRUNNISA
• MILLA OKTRIA
• MUHAMMAD ALIEF NAUFALDI
• MUHAMMAD RAFLI ARDHANA
• NOER MOCHAMAD CHANDRA
Pengertian
Kromatografi adalah cara
pemisahan campuran yang
didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen
campuran tersebut diantaranya
dua fase, yaitu :
fase diam (stationary) dan fase
bergerak (mobile).

Seiring berkembangnya
zaman Kromatografi mengalami
perkembangan yang sangat cepat.
Adapun Kromatografi yang
menjadi dasar dari alat instrumen
saat ini yaitu kromatografi planar
dan kromatografi kolom.
Klasifikasi teknik kromatografi
Teknik kromatografi diklasifikasikan
berdasarkan sudut pandang yang dipakai:

 Berdasarkan fase
 Berdasarkan mekanisme/interaksi retensi
Berdasarkan konfigurasi secara fisik
Klasifikasi berdasarkan
konfigurasi fisik
Klasifikasi ini sering disebut dengan kromatografi
konvensional, yang merupakan perkembangan awal
dari kromatografi

a. Kromatografi planar,
fase stasionernya disangga suatu bahan yang
berbentuk segi empat datar.
Contohnya ialah kromatografi kertas dan
kromatografi lapis tipis (KLT)
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) / Thin Layer
Chromatography (TLC) :

fase diam : lapisan tipis yang didukung pada kaca, plastik atau plat
aluminium

Kromatografi Kertas (KK) / Paper Chromatography


(PC) :

fase diam : lapisan tipis cairan didukung pada pendukung inert.


b. Kromatografi kolom,
Fase stasionernya disangga suatu bahan yang berbentuk
kolom. Contoh : kolom gelas (kromatografi Tsweet) dan
kolom baja (GLC, HPLC)

 Fase stasioner diisikan ke dalam kolom,


disebut Kolom kemas (packed column)
Fase stasioner dilapiskan tipis-tipis pada
permukaan dalam suatu kolom, disebut
kolom kapiler (capilary column)

i ii
KROMATOGRAFI KERTAS
• Kromatografi kertas : metode analitik yang digunakan untuk
memisahkan bahan kimia berwarna, terutama pigmen.
• Kegunaan : Memisahkan warna primer atau sekunder dalam tinta
dam Pemisahan campuran senyawa yang kompleks dengan kepolaran
yang hampir mirip.
Contoh : Pemisahan asam amino.
Proses pemisahan kromatografi kertas
Campuran yang telah di spotkan pada serat selulosa yang
tercelup dalam eluen ( fase gerak ) lalu eluen akan mengalami gaya
kapilaritas sehingga mampu menggerakkan komponen dari campuran
pada perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut sehingga komponen –
komponen dalam campuran akan terpisahkan berdasarkan proses
adsorbsi, partisi, ataupun pertukaran ion.
Faktor Retensi
Faktor retensi (Rf ) adalah jarak yang ditempuh
oleh komponen dibagi dengan jarak yang ditempuh
oleh eluen. Nilai Rf dapat dihitung dengan rumus
berikut :

Nilai faktor retensi (Rf) ini merupakan evaluasi


dalam proses pemisahan pada kromatografi planar.
Semakin besar nilai Rf dari sampel maka semakin
besar pula jarak bergeraknya senyawa tersebut pada plat
kromatografi lapis tipis. Saat membandingkan dua sampel
yang berbeda di bawah kondisi kromatografi yang sama,
nilai Rf akan besar bila senyawa tersebut kurang polar dan
berinteraksi dengan adsorbent polar dari plat kromatografi
lapis tipis.

Nilai Rf dapat dijadikan bukti dalam


mengidentifikasikan senyawa. Bila identifikasi nilai Rf
memiliki nilai yang sama maka senyawa tersebut dapat
dikatakan memiliki karakteristik yang sama atau mirip.
Sedangkan, bila nilai Rfnya berbeda, senyawa tersebut
dapat dikatakan merupakan senyawa yang berbeda.
Aplikasi Kromatografi Kertas

 Identifikasi melalui perbandingan nilai Rf dengan Rf Referensi.


 Penentuan Kompleksitas campuran. Yang akan ditunjukkan dari
jumlah spot yang dihasilkan
 Penentuan kemurnian bahan
 Pemantauan kemajuan reaksi kimia
 Pemantauan kromatografi kolom
Kromatografi Kolom
• Merupakan kromatografi serapan atau adsorbsi
• Digolongkan kedalam kromatografi cair – padat (KCP) kolom terbuka
• Proses pemisahan : berdasarkan adsrorbsi dimana komponen –
komponen dalam contoh yang mempunyai afinitas yang berbeda –
beda terhadap adsorben dalam kolom.
( eluen yang dialirkan secara kontinyu akan menghanyutkan
komponen yang paling lemah afinitasnya terlebih dahulu, di ikuti
komponen lainnya menurut kekuatan afinitasnya terhadap adsoben
sehingga terjadi pemisahan )

Anda mungkin juga menyukai