Rangkuman Bab I Filsafat Ilmu (Jujun S)
Rangkuman Bab I Filsafat Ilmu (Jujun S)
OLEH:
TOPIT TORA
NIM. 20179016
I
Ilmu dan Filsafat
Ilmu merupakan pengetahuan yang kita gumuli sejak bangku sekolah dasar sampai
pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang
kepada diri kita sendiri yang berarti berendah hati mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah
kita ketahui. Seseorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi
sedang tengadah ke bintang- bintang. Karakteristik berfikir filsafat yang pertama adalah
menyeluruh. Seorang ilmuwan tidak puas lagi mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu
sendiri. Dia ingin melihat kakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya.
Seorang yang berfikit filsafat selain tengadah kebintang- bintang, juga membongkar
tempat berpijak secara fundamental. Inilah karakteristik berfikir filsafati yang kedua yakni sifat
mendasar. Dia tidak lagi percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar. “Ah, Horatio, “ desis Hamlet,
“masih banyak lagi di langit dan di bumi, selain yang terjaring dalam filsafatmu” 1). Memang
demikian, secara terus terang tidak mungkin kita menangguk pengetahuan secara keseluruhan,
dan bahkan kita tidak yakin kepada titik awal yang menjadi jangkar pemikiran yang mendasar.
Dalam hal ini kita hanya berspekulasi dan inilah yang merupakan cirri filsafat yang ketiga yakni
sifat spekulatif.
Semua ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social, bertolak dari
pengembangannya bermula sebagai filsafat. Issac Newton (1642-1627) menulis hukum- hukum
fisikanya sebagai Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1686) dan Adam Smith (1723-
1790) bapak ekonomi menulis buku The Walth of Nations (1776) dalam fungsinya sebagai
Professor of Moral Philosophy di Universitas Glasgow . Nama asal fisika adalah filsafat alam
(natural phisologhy) dan nama asal ekonomi adalah filsafat moral (moral philosophy).
Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemology (filsafat pengetahuan) yang secara
spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang
mempunyai cirri- cirri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara
ilmu- ilmu alam dengan ilmu- ilmu social, namun karena permasalahan- permasalahan teknis
yang bersifat khas, maka filsafat ilmu ini sering dibagi menjadi filsafat ilmu- ilmu alam dan
filsafat ilmu- ilmu social. Pembagian ini lebih merupakan pembatasan masing- masing bidang
yang ditelaah, yakni ilmu- ilmu alam atau ilmu- ilmu social, dan tidak mencirikan cabang filsafat
yang bersifat otonom. Ilmu memang berbeda dari pengetahuan- pengetahuan secara filsafat,
namun tidak terdapat perbedaan yang prinsipil antara ilmu- ilmu alam dan ilmu- ilmu social,
dimana keduanya mempunyai cirri- cirri keilmuan yang sama.