Anda di halaman 1dari 2

Prinsip  :

Analisa zat warna sintetik dapat dilakukan dengan metoda sederhana salah satunya dengan
alat kromatografi kertas, dengan peralatan yang sederhana pula seperti gelas, air, dan kertas
saring. Sehingga tidak diperlukannya adanya pelarut ataupun memerlukan tersedianya
peralatan khusus. Keuntungan analisis sederhana ini adalah cara analisisnya tidak
memerlukan ketersediaan zat pewarna-pewarna standar apapun.
METODE :
Metode preparasi sampel pada analisa kuantitatif secara Spektrofotometri menggunakan
metode preparasi sampel pada analisa kualitatif (Kromatografi kertas), yaitu : 10 ml sampel
cair atau 10
a. Memasukan – 25 gram sampel padatan ke dalam gelas piala 100 ml.
b. Diasamkan dengan menambahkan 5 ml asam asetat 10 %.
c. Memasukan dan merendam benang wool ke dalam sampel tersebut.
d. Memanaskan dan mendiamkan sampai 10 menit).mendidih
e. Mengambil benang wool, dicuci dengan air dan dibilas dengan aquades.
f. Menambahkan 25 ml amoniak 10 % ke dalam benang wool yang telah dibilas tersebut.
g. Memanaskan benang wool sampai warna yang tertarik pada benang wool luntur kembali.
h. Warna yang telah ditarik dari benang wool dan masih larut dalam amoniak kemudian di
analisa dengan spektrofotometer UV-Visibel.
Perhitungan : Konsentrasi (ppm) = ppm kurva x ml ekstrak sampel x 1000 g x FP
1000 ml g *sampel FP = Faktor Pengenceran

Toksikan (zat toksik) adalah bahan apapun yang dapat memberikan efek yang
berlawanan (merugikan). Racun merupakan istilah untuk toksikan yang dalam jumlah sedikit
(dosis rendah) dapat menyebabkan kematian atau penyakit (efek merugikan) yang secara
tiba-tiba. Zat toksik dapat berada dalam bentuk fisik (seperti radiasi), kimiawi (seperti arsen,
sianida) maupun biologis (bisa ular). Juga terdapat dalam beragam wujud (cair, padat, gas).
Beberapa zat toksik mudah diidentifikasi dari gejala yang ditimbulkannya, dan banyak zat
toksik cenderung menyamarkan diri (Candra, 2008). Racun alami adalah zat yang secara
alami terdapat pada tumbuhan, dan sebenarnya merupakan salah satu mekanisme dari
tumbuhan tersebut untuk melawan serangan jamur, serangga, serta predator (BPOM, 2008).
Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara
yang menghambat respons pada sistem biologis menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit,
bahkan kematian. Pada umumnya kita mengetahui bahwa banyak bahan kimia mempunyai
sifat berbahaya atau racun. 
Racun merupakan salah satu senjata pembunuh mahluk hidup yang sudah sangat tua,
setua kehidupan manusia. Racun menjadi favorit untuk melenyapkan nyawa mahluk hidup
karena mempunyai beberapa kelebihan seperti hampir tidak meninggalkan jejak
pembunuhan, mudah diperoleh, mudah digunakan, sangat efektif dan hasilnya “ces plong”.
(Widodo, 2005)
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil
menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang
dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila
terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Dan
keracunan didefinisikan sebagai keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. 

Beberapa contoh racun yang terkandung pada tanaman pangan dan


gejala keracunannya

Racun Terdapat pada tanaman Gejala keracunan


Fitohemaglutinin Kacang merah Mual, muntah, nyeri perut, diare.
Singkong, rebung, biji buah-
Penyempitan kerongkongan,
Glikosida sianogenik buahan (apel, aprikot, pir, plum,
mual, muntah, sakit kepala.
ceri, peach)
Rasa terbakar di mulut, sakit
Glikoalkaloid Kentang, tomat hijau
perut, mual, muntah.
Sakit perut, nyeri pada kulit jika
Kumarin Parsnip, seledri
terkena sinar matahari.
Muntah, kram perut, diare,
Kukurbitasin Zucchini
pingsan.
Asam oksalat Bayam, rhubarb, teh Kram, mual, muntah, sakit kepala.

Anda mungkin juga menyukai