OLEH :
NIM : 21.2011.237.K
2014
DAFTAR ISI............
I. PENDAHULUAN
V. ALTERNATIF SOLUSI
Salah satu departemen yang sangat berperan dalam lingkup bisnis PT. Pusri
Palembang adalah Departemen Perencanaan Material dan Pergudangan ( Dep.
PM&P ). Dep. PM&P dibawah Direktorat Teknik dan Pengembangan ( Dirtekbang
). Dep. PM&P berfungsi mengatur, merencanakan, melakukan dan mengawasi
persediaan material pabrik yaitu berupa bahan baku proses ( Catalyst, Grease,
Chemical, kecuali gas alam ) dan spare part pabrik baik yang vital maupun non
vital. Dep. PM&P terdiri dari 3 Bagian yaitu Bagian Administrasi Material yang
berfungsi mengawasi jumlah ketersediaan bahan baku dan spare part sesuai
dengan kebutuhan. Bagian Evaluasi Teknik yang berfungsi mengevaluasi
spesifikasi bahan baku dan spare part apakah masih dapat dipergunakan atau
tidak. Bagian Pergudangan yang berfungsi menjaga bahan baku dan spare part
yang telah dibeli agar dapat dipakai pada saat dibutuhkan.
Dalam proses penerimaan tenaga kerja yang dibutuhkan ini, PT. PUSRI
bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Jasa Ketenagakerjaan Unsri ( PPJK
Unsri ). Proses penyeleksian ini dilakukan dalam 8 tahap yaitu :
1. In House Training training yaitu training yang dilakukan di Dep. Diklat itu
sendiri. Biasanya training ini melatih tentang kemampuan manajerial.
Seperti training tentang pemahaman visi misi perusahaan, training tentang
kemampuan berbahasa inggris, training tentang Good Corporate
Govermence ( GCG ), dll.
2. Out Plant Training yaitu training yang dilakukan keluar kota. Biasanya
training dilakukan oleh pihak ke 3 atau sesama perusahaan penghasil
pupuk yang ada di Indonesia. Training ini biasanya berupa keahlian teknik
yang berhubungan dengan mesin – mesin dan peralatan pabrik.
3. Selain training didalam negeri PT. Pusri Palembang juga mengirimkan
karyawan keluar negeri untuk training dikarenakan tidak adanya jasa
training yang ada di dalam negeri. Seperti pelatihan mengenai Turbine,
Compresor, dan alat – alat khusus pabrik yang membutuhkan keahlian
khusus untuk menjalankannya.
4. PT. Pusri Palembang juga memberikan bantuan beasiswa terhadap
karyawan yang ingin melanjutkan pendidikannya baik S1 dan S2 dengan
syarat telah lulus tes yang diadakan oleh Dep. Diklat.
Dalam pelaksanaan pengembangan SDM yang ada di PT. PUSRI ini, selain
training ada juga proses penilaian prestasi kerja karyawan. Penilaian prestasi
kerja ( PPK ) dilakukan secara online dan bersifat pribadi / rahasia. Penilaian
prestasi kerja ini dimaksudkan agar dapat menentukan apakah karyawan
tersebut pantas untuk dipromosikan atau dimutasikan, dan juga digunakan
sebagai dasar pembayaran insentif karyawan tersebut. Pada pelaksanaannya
terdapat proses penilaian yang melenceng dari yang diharapkan oleh
perusahaan. Proses penilaian prestasi kerja ini tidak lagi bersifat objektif. Ini
ditandakan dengan pemberian nilai yang pilih kasih dan cenderung bersifat
kearah keluarga, pemberian nilai kepada orang yang dekat dengan pemberi nilai
maka akan mendapatkan nilai yang bagus, sedangkan untuk mereka yang tidak
kita kenal akan diberikan nilai biasa – biasa saja, bahkan sang pemberi nilai tidak
menyukai seseorang yang dinilai, dia bisa memberikan nilai yang jelek. Hal ini
menyebabkan orang yang tidak dikenal atau tidak disukai akan mendapatkan
nilai yang rendah tentu saja insentifnya akan kecil sedangkan orang dekat si
penilai akan mendapatkan nilai yang besar yang artinya mendapatkan insentif
yang besar juga. Masalah ini dapat menimbulkan kecemburuan sosial dan bisa
berujung kepada konflik yang menyebabkan menurunya kinerja.
Demi menjaga gairah kerja yang stabil mutasi dan promosi juga dilakukan di
Dept. PM&P terhadap para karyawannya. Akan tetapi permutasian yang
dilakukan terkadang tidak sesuai dengan keahlian yang tidak sesuai dengan
bidangnya. Hal ini jelas menyebabkan keahlian karyawan yang tidak terpakai
menjadi sia – sia dan sang karyawan pun akan terbebani baik mental maupun
moral dan berakibat karyawan tersebut menjadi malas dan kinerja jelas menurun.
1. Gaji
2. Tunjangan berupa tunjangan jabatan, tunjangan resiko, tunjangan shift,
tunjangan call out, dll
3. Insentif diberikan setiap 3 bulan sekali, besarnya insentif diberikan
berdasarkan nilai hasil PPK.
4. Jasa Operasi diberikan sebagai tunjangan yang besarnya ditentukan dari
keuntungan perusahaan tahun sebelumnya.
5. Penghargaan – penghargaan yang diberikan berdasarkan masa kerja
yaitu berupa penghargaan bakti kerja ( tiap 8 tahun atau windu ) dan
purna bakti ( penghargaan pada masa MPP ).
6. Selain dalam berupa uang, PT. Pusri Palembang juga memberikan
fasilitas seperti rumah dinas, mobil dinas, bantuan kesehatan, asuransi,
bantuan haji, dll.
1. Komunikasi
PT. Pusri Palembang mendirikan Serikat Pekerja Pupuk Sriwidjaja
Palembang ( SPPSP ) untuk berkomunikasi kepada perusahaan melalui
wakil yang telah di tunjuk oleh para karyawan. SPPSP berfungsi
menyalurkan informasi, keinginan karyawan dan keputusan perusahan
kepada seluruh karyawan.
2. Insentif
Bentuk insentif yang digunakan yaitu sosial insentif dan material insentif.
Sosial insentif berupa promosi jabatan, pelatihan dan kesempatan
mengembangkan kemampuan. Promosi jabatan diberikan ketika seorang
karyawan tersebut berprestasi. Pada kenyataannya para karyawan di
Dept. PM&P saling menjatuhkan dan menjelek – jelekan kandidat yang
akan dipromosikan agar batal di promosikan. Hal ini menyebabkan tidak
terjadi perlombaan yang sehat bahkan terkesan menjadi perang dingin
antar karyawan bukan kinerja karyawan yang baik. Material insentif
biasanya berupa uang dan barang. Insentif diberikan kepada karyawan
setiap 3 bulan sekali dengan besar sesuai dengan nilai PPK online yang
dimiliki masing – masing karyawan. Seperti yang telah dibahas
sebelumnya proses pembagian insentif masih belum adil dikarenakan
PPK online yang tidak objektif.
3. Program Kesejahteraan
Banyak program kesejahteraan yang di berikan oleh PT. Pusri Palembang
baik yang bersifat finansial maupun non finansial yaitu
Ekonomis
- Uang Pensiun
- Uang makan
- Uang transport
- Uang lebaran ( THR ) dan hari raya lainnya
- Uang duka kematian
- Uang Jasa Operasi
Fasilitas
Pelayanan
Kedisiplinan didalam PT. Pusri Palembang merupakan hal yang vital wajib
untuk ditegakan karena tanpa adanya disiplin yang tinggi PT. Pusri Palembang akan
sulit untuk mencapai tujuannya. Meskipun telah memiliki beberapa fasilitas yang
telah disediakan oleh perusahaan, ternyata terdapat beberapa masalah yang sering
terjadi dalam hal kedisiplinan.
“ The right man in the right job “. tujuan ( pekerjaan ) yang dibebankan kepada
karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan tersebut, agar dia
bekerja sungguh – sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. Akan tetapi
jika pekerjaan itu diluar kemampuannya atau jauh dibawah kemampuannya
maka kesungguhan dan kedisiplinan karyawan akan menurun. Meskipun
telah melalui tes yang sesuai dengan bakat dan keilmuan yang dipelajari
calon karyawan ternyata pada saat penempatan terkadang tidak sesuai
dengan kemampuan yang mereka miliki, seperti halnya seorang sarjana
teknik ketika melamar calon karyawan tersebut memilih job yang sesuai
seperti di Departemen RBP ( Rancang Bangun Perusahaan ) tetapi pada saat
diterima oleh PT. Pusri Palembang malah ditempatkan di Dep. PM&P yang
tidak menggunakan Ilmu Teknik yang dia kuasai, sehingga karyawan tersebut
merasa terbebani dan tidak berkembang bahkan menyebabkan stres.
(2). Keteladanan pimpinan.
Balas jasa yang diberikan oleh PT. Pusri Palembang telah berada di atas
UMR Daerah yang telah ditetapkan pemerintah, selain berupa gaji terdapat
juga insentif, jasa operasi, fasilitas – fasilitas lain yang sudah cukup
memuaskan.
(4). Keadilan.
Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa atau
hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan kerja yang baik.
Kurangnya keadilan di Dept. PM&P. Terlihat dari penilaian PPK online yang
tidak objektif lagi dan promosi karyawan yang dekat dengan atasan.
Ketidakadilan menyebabkan kecemburuan sosial dan renggangnya hubungan
baik vertikal maupun horizontal.
(7). Ketegasan.
- Penilaian Kerja : Proses penilaian kerja oleh atasan yang tidak objektif
menimbulkan konflik dan kecemburuan kerja sesama karyawan.
- Dalam Kepemimpinan : Gaya kepemimpinan yang delegatif menyebabkan
beban kerja dan stres kerja karyawan meningkat. Tidak adanya pengawasan
langsung menyebabkan kedisiplinan dan moral kerja karyawan rendah.
- Dalam Hubungan Kemanusiaan : Hubungan kemanusiaan yang renggang baik
secara vertikal dan horizontal sering menyebabkan jarangnya komunikasi dua
arah antara atasan ke bawahan / sebaliknya dan antar karyawan, sehingga
tidak mengetahui apa kebutuhan dan keinginan masing – masing. Tidak
adanya wadah silaturahmi untuk berkumpul menambah kerenggangan yang
terjadi sehingga tidak terjadi keselarasan keinginan dan kebutuhan. hal ini
mengakibatkan berkurangnya gairah bekerja dan stres kerja meningkat.
V. Alternatif Solusi
Dari masalah – masalah yang telah di dapatkan diatas maka kita dapat
mencari solusi yang sesuai dengan permasalahan tersebut :
1. Proses penilaian kerja haruslah objektif agar tidak terjadi konflik dan
kecemburuan sosial antar bawahan.
2. Perubahan dalam gaya kepemimpinan menjadi partisipatif atau pun
demokratis yang mengajak seluruh bawahan dalam pengambilan
keputusan bisa menimbulkan keakraban kepada atasan. Keadilan juga
harus ditegakkan agar tercipta kenyamanan dan keamanan bawahannya.
3. Hubungan kemanusiaan harus di eratkan dengan cara menyediakan
wadah silaturahmi atau tempat berkumpul para karyawan seperti arisan,
olahraga pagi bersama, rekreasi akhir tahun,dll. Dengan hal ini diharapkan
karyawan dapat bersilaturahmi dan menghapus sekat antara atasan dan
bawahan.
Solusi terbaik dari alternatif solusi diatas adalah gaya kepemimpinan yang
lebih mengarah kepada hubungan kemanusian dan keadilan agar terjadi
komunikasi yang baik secara vertikal maupun horizontal dan tidak menimbulkan
konflik di Dept. Perencanaan Material & Pergudangan.