Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

IVA DAN PAP SMEAR

PROGRAM D4 KEBIDANAN ANVULEN


UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan didalamnya. Karena kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah kami
selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami umumnya
dan khususnya kepada pembaca. Amin
Terima Kasih

Yogyakarta, 5 Oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Tulang Panggul...................................................................................2
B. IVA (INTIP VAGINA ANDA)..........................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Kritik dan Saran .................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

3
iii

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama ini kita tahu bahwa bidan merupakan tenaga kesehatan yang
memegang peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal.
Keberadaan bidan memiliki posisi strategis, mengingat sebagian besar
persoalan reproduksi berhubungan dengan kaum perempuan. Salah satu
tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan berkualitas, bidan harus
terlebih dahulu terampil serta memiliki kompetensi yang luas termasuk dalam
anatomi khususnya wanita dalam memberikan asuhan kebidanan yang
bekualitas.
Setiap wanita mempunyai anatomi panggul yang unik dan berbeda satu
sama lain.Panggul terdiri atas bagian keras panggul (dibentuk oleh tulang) dan
bagian lunak panggul(dibentuk otot, jaringan dan ligamen).
Untuk dapat memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus
menguasai anatomi panggul.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu iva ?
2. Apakah keunggulan iva dibandingkan pap smear?
3. Bagaimana cara kerja iva?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian iva?
2. Untuk mengetahui pengertian pap smear?
3. Untuk mengetahui keunggulan iva?
4. Untuk mengetahui cara kerja iva?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tulang Panggul
1. Kanker leher Rahim
Kanker leher Rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker
yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)onkogenik,
yang menyerang leher Rahim. Di Indonesia hanya 5 persen yang
melakukan penapisan kanker leher Rahim, sehingga 76,6 persen pasien
ketika terdekteksi sudah memasuki stadium lanjut (III B ke atas) karena
leher Rahim biasanya tanpa gejala apapun pada stadium awalnya.
Penapisan dapat dilakukan dengan melakukakan tes pap smear dan juga
inveksi visual asetat( IVA). Di Negara berkembang, penggunaan secara
luas program pengamatan leher Rahim mengurangi insiden kanker leher
Rahim yang invasit sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian
menemukan bahwa untuk semua kasus kanker leher Rahim, perwatan
termasuk opersi pada stadium awal, dan kemoterapi dan? Atau radioterapi
pada stadium akhir penyakit.
Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan pewnyebab
utama pada 70% kasus kanker servik di dunia. Perjanan dari inpeksi HPV
hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu
sekitar 10hingga 20 tahun namun proses penginfeksian ini sering tidak
disadari oleh penderita karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker
sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Karena itu vaksinasi serviks
sangat dianjurkan, demikian juga penapisan.
Gejala kanker seviks, penyebab factor resiko dan cara pencegahan.
Apa itu kanker serviks alias Cervical Cancer? Kangker servik adalah satu
dari banyak kanker yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Human
Papiloma (HPV) memainkan peran akan timbulnya banyak kasus kanker
serviks. Wanita pengidap kanker mulut Rahim ini akan mempunyai

2
beberapa gangguan, diantaranya rasa nyeri dan pendarahan saat
berhubungan intim.
Ketika kena HPV system imun tubuh biasanya mencegah virus
tersebut berkembang di dalam tubuh. Pada kasus kanker serviks, virus
HPV bertahan hidup di dalam hidup selama bertahun- tahun dan
mengubah beberapa sel pada permukaan leher rahim menjadi sel kanker.
Kanker serviks biasanya terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 30
tahun.

2. Gejala Kanker Serviks


Anda mungkin sama sekali tidak mengalami gejala kanker serviks pada
tahap awal kanker serviks biasanya tidak menunjukkan tanda dan gejala.
Inilah mengapa pemeriksaan menjadi penting.
Tanda dan gejala kanker serviks pada tahap lanjut antara lain: 1)
pendarahan pada vagina ketika berhubungan, saat tidak dalam periode
datang bulan atau setelah menopause 2) Basah atau keluar darah pada
vagina yang kental dan berbau 3) sakit pada pinggul atau nyeri ketika
berhubungan.

3. Penyebab dan Faktor Resiko


Penyebab kanker serviks Secara umum kanker terjadi karena mutasi sel
normal menjadi sel yang tidak normal akan tumbuh dan melipatgandakan
secara teratur akan tetapi sel kanker tumbuh dan meliapat gandakan diri
secara tidak control dan sel tersebut tidak mati. Akumulasi dari sel tersebut
akan menjadi besar dan disebut dengan tumor. Sel kanker menyerang
jaringan tubuh terdekat dan dapat mencegah dari sumbernya untuk
menyebar ke manapun di bagian tubuh.
Ada dua tipe umum kanker seviks 1) squamous cell carcinomas
terdapat pada bagian bawah serviks tipe ini menjadi penyebab sekitar 80
sampai 90 persen kanker serviks 2) adenocar cinomas terjadi pada bagian
atas serviks tipe ini menjadi penyebab 10 sampai 20 persen kanker serviks

3
Apa yang menjadi penyebab sel squamous atau sel glandular menjadi
tidak normal dan berkembang menjadi kanker tidak jelas tetapi virus HPV
memainkan peran dalam hal ini bukti menunjukan bahwa virus HPV
ditemukan pada semua kasus kanker servik. Tetapi di sisi lain banyak pula
wanita yang memiliki virus HPV tidak pernah mengalami kanker serviks.
Ini berati ada kemungkinan factor lain juga memainkan peran, seperti
genetic, lingkungan atau gaya hidup.

4. Faktor Resiko Kanker Serviks


Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks anatara lain:
1) berhubungan seksual banyak pasangan, 2) Melakukan hubungan
seksual saat usia dini 3) Penyakit seksual menular lain 4) system imun
tubuh yang lemah 5) merokok

5. Pencegahan Kanker Serviks


Untuk anda yang masih mencari cara mencegahnya penulis akan
memberikan beberapa informasinya mengenai cara mencegah ciri-ciri
penyakit kanker serviks diantaranya 1) jalani pola hidup sehat debgan
mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi 2) selalu menjaga
kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan 3) hindari pembersihan bagian
genetal dengan air yang kotor 4) jika anda perokok, segera hentikan
kebiasaan buruk ini 5) hindari berhubungan usia dini 6) selalu setia dengan
pasangan anda, jangan bergonta-ganti apalagi diikuti dengan hubungan
intim.

6. Deteksi dini kanker leher rahim melalui pemeriksaan pap smear


berbasis cairan infeksi
Kanker leher rahim adalah tumor ganas leher rahim dengan tingkat
kejadian dan kematian yang sangat tinggi.

4
7. Faktor risiko dan penyebab :
Hubungan seksual dini, 2) mitra sesksual anda, 3) infeksi dengan virus
papilloma humanus (HPV), 4) status social ekonomi yang redah, 5)
perokok yang berat.
a. Gejala Kanker leher rahim
Pendarahan setelah senggama, 2) pendrahan dari jalan lahir, 3)
keputihan bercampur darah, 4) penurunan berat badan, 5) hilangnya
nafsu makan.
b. Gejala-gejala tersebut timbul pada saat kanker sudah pada
stadium lanjut.
1) Pap smear
Pap smear adalah pemeriksaan sitology untuk mendeteksi secara
dini kanker leher rahim, bahkan dapat mendeksi pada stadium pra
kanker, selain itu pap smear juga dapat mendeksi adanya infeksi
pada jalan lahir.
Sapa dan kapan melakukan pap smear a) setiap wanita yang telah
menjalami hubungan seksual b) minimal satu kali dalam setahun.
2) Berbasis cairan
a) Seluruh sel yang tertampung pada cervix brush akan dimasukan
dalam tabung yang berisi cairan.
b) Sebaran sel pada kaca objek lebih merata sehingga sel tidak le
c) Lender dan darah akan lisis sehingga preparat pap smear akan
bersih dan tidak mengahalangi sel-sel yang akan dianalisis
d) Serviks brush akan lebih lembut dan dirancang sedemikian
rupa sehingga pengambilan sample endoserviks dan ekso
serviks satu kali saja
e) Sample serviks dalam tabung berisi cairan dapat disimpan
selama 3 minggu dan dapat dilanjutkan untuk pemeriksaan
HPV dan DNA sehingga tidak perlu pengambilan sample lagi.

5
3) Pemeriksaan lender serviks
Keadaan dan sifat lender serviks sangat mempengaruhi keadaan
spermatozoa
Kentalnya lender serviks. Lender serviks yang cair lebih muda
dilalui sepermatozoa. Pada stadium proliferasi lender serviks agak
cair karena pengaruh estrogen, sebaliknya pada stadium sekresi
lender serviks lebih kental karena pengaruh progesterone.
Ph lender serviks. Lender serviks bersifat alkalis dengan pH 9.
Pada suasana yang alkalis spermatozoa dapat hidip lama.
Enzim proteolitik. Selain estrogen rupa-rupanya juga enzim
proteolitik seperti tripsin dan kemotripsin mempengaruhi viskositas
lender serviks.
Dalam lender serviks. Dapat juga ditemukan immglobulin yang
dapat menimbulkan aglutinasi dari spermatozoa.
Sims huhner Test. Pemeriksaan lender serviks dilakukan post
coitum sekitar waktu ovulasi.
Kurzrock miller test. Dilakukan pada pertengahan siklus kalau
hasil huhner tes kurang baik.
Pap Smear (Pemeriksaan sitologi)
Perubahan dari stadium pra kanker menjadi kanker menjadi kanker
memerlukan waktu bertahun-tahun sehingga deteksi dini pap
smear dan terapi sendiri mungkin dapat mencegah timbulnya
kanker.
Tujuan
Pada dasarnya ada 2 tujuan utama dalam sitology yaitu:
1. Untuk mendiagnosis adanya keganasan, inilah peran yang
terpenting dari pada siotologi
2. Apabila ada keganasan, kemudian apabila mungkin
memenentukan jenis dari pada tumor ganas tersebut. Walaupun
ini merupakan tujuan kedua akan tetapi hal ini banyak

6
membantu para klinknus untuk menentukan terapi manapun
lokalisasi tumor.
Penggunaan Pemeriksaan sitologi
Penggunaan pemeriksaan sitologi sekarang adalah sebagi
berikut: 1) untuk mendiangnosis keganasan, 2) untuk
mengetahui status hormonal, 3) untuk mencari sebab
peradangan atau infeksi, 4) untuk mengevaluasi hasil-
penyinaran dengan menentukan derajat radiasi, 5) Membantu
menentukan terapi karisoma mamae.
Manfaat Pemeriksaan Sitologi
Manfaat atau keuntungan yang diperoleh dari pemeriksaan ini
adalah sebagai berikut: 1) pemeriksaan sederhana, 2) tidak
melelehkan dan tidak menyakitkan pasien atau penderita, 3)
hasilnya cepat diketahui sehingga dapat digunakan untuk
pemeriksaan masal, 4) suhu keganasan yang sebelumnya tidak
dapat diketaui sesama klinik maupun dengan pemeriksaan
patologi biasa, 5) untuk kepentingan diagnosis.
Petunjuk cara pembuatan sediaan apus (pap Smear) dari
secret alat kelamin wanita
Untuk mengetahui lebih kelainan-kelainan pada lat mana yang
terkena, maka dianjurkan untuk mengambil bahan-bahan dari
tiga tempat dan diletakkan pada sebuah objek gejalas secara
terpisah
V= untuk secret dari bagian forniks posterior, diletakkan di
pinggir gelas objek, dekat pada nama atau nomor
C= untuk secret yang berasal dari hasil seraping serviks,
E= untuk secret yang diperoleh dari bagian endometrium
(Kanalisis servikalis) dan diletakkan dipinggir gelas objek pada
sisi lain.

7
Caranya sebagai berikut
Selama 24 jam sebelum dibuat apusan (smear), penderita
sebaiknya jangan melakukan irigasi (cebok)

B. IVA (INTIP VAGINA ANDA)


Nama populer program yang digalakkan pemerintah yang melalui
puskesmas-puskesmas. Nama resmi program tersebut sebenernya adalah
infeksi dengan asam asetat (IVA)
Apa itu IVA
IVA adalah metode baru deteksi dini kanker leher rahim dengan
mengoleskan asam asetat (cuka) ke dalam rahim. Bila terdapat lesi kanker,
maka akan terjadi perubahan warna menjadi agar keputihan pada leher rahim
yang diperiksa metode tersebut memiliki sejumblah keunggulan dibandingkan
dengan pap smear yang selama ini lebih populer.
Keunggulan Iva di bandingakan pap smear
a. Tidak memelukan alat tes laboratorium yang canggih(alat pengambil
sampel/jaringa, preparat, regen,miskroskop,dll)
b. Tidak memerlukan teknisi lab khusus untuk pembacaan hasil tes
c. Hasilnya langsung diketahui, tidak memakan waktu berminggu-minggu
d. Sensitivitas iva dan mendeteksi kelainan leher rahim lebih tinggi dari pap
smear sekitar 75%
e. Biayanya sangat murah( bahkan gratis bila di puskesmas)
Bagaimana cara kerja iva
a. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat penjelasaan
mengenai prosedur yang akan dijlankan. Privasi dan kenyamanan sangat
penting dalam pemeriksaan ini
b. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi
c. Vagina akan dilihat secara visual apakaha ada kelainan dengan bantuan
pencahayaan yang cukup
d. Speculum (alat pelebar) akan dibasuhi dengan air hangat dan dimasukkan
ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim

8
e. Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk
menyerapnya.
f. Dengan menggunakan pipet atau jasa, larutan asam asetat 3-5% diteteskan
ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher
rahim sudah dapat dilihat. Bila warna leher rahim berubah menjadi
keputih-putihan, kemungkina positif terdapat kanker. Asam asetat
berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat pengumpulan protein,
sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggiu berubah warna
menjadi putih.
PERHATIAN!!! BERGEGAS LAH KE PUSKESMAS TERDEKAT
UNTUK MELAKUKAN IVA
Sumber : irianto koes (2015),”kesehatan reproduksi iva dan pap smear”,
Edisi 1, koes irianto bandung

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelvis atau yang disebut juga panggul adalah bagian tubuh dengan bentuk
menyerupai baskom (basin) dengan tepi yang melebar pada kedua sisi.

B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai anatomi panggul. Serta
bermanfaat bagi institusi/bidan sebagai bahan pertimbangan untuk
perbandingan dalam meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://fauziahaladhimbakara.blogspot.com/2016/10/tugas-makalah-anatomi-
panggul.htm?m=1

C Evelen Pearce, 2019 Anatomi Dan Fisiologi Jakarta; PT Gramedia Pustaka


Utama

11

Anda mungkin juga menyukai