Anda di halaman 1dari 2

Belajar di Rumah aja, Sudah efektifkah sistem pembelajaran yang

terdisedia di kampus?

Ditengah pandemi yang disebabkan oleh virus covid-19 yang bermula


pada Maret lalu di indoensia ini menyebabkan lumpuhnya beberapa sektor
termasuk dalam sektor pendidikan yang mengalami kelumpuhan termasuk di
Universitas Mataram ini. Sejak dikeluarkan SK Rektor pada bulan April lalu
sistem pendidikan dilakukan melalui via daring atau sebutan kerennya belajar di
rumah aja. Namun apakah pembelajaran ini sudah efektif? dan sudah siapkah
dosen dosen untuk mengajar via daring ini?

Hal ini menjadi sebuah pernyataan besar pada awal pandemi ini dan
hasil dari pertanyaan itu sudah terlihat jelas dari pembelajaran yang sudah
berlangsung selama setengah semester lebih ini. Hingga penulis mencoba
untuk mencari maslaah dalam pembelajaran daring ini. Dan fakta yang
ditemukan di lapangan selama setengah semester ini sangat tidak efektif hal ini
dilihat dari beberapa dosen yang aktif dan beberapa lg hilang ditelan bumi
karena kesibukan dirumah kemudian memberikan tugas yang kadang kala
sangat menumpuk sebagai pembelajaran namun dengan deadline yang sangat
singkat tanpa ada penjelasan atau bahan materi untuk belajar yang
menyebabkan kurangya pemahaman mahasiswa. akan tetapi disisi lain
mahasiswa terkadang juga mengesampingkan tugas dan penyampian dari
dosen dengan rebahan atau hanya absensi saja.
Dengan melihat fakta di atas penulis menyimpulkan bahwah ada 3 aspek
yang perlu di kaji lagi dalam penerapan kuliah daring untuk semester depan
yaitu Standar Mutu, SOP, dan Fasilitas yang ada. Ketiga aspek ini bagi penulis
merupakan inti yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain
karena dalam suatu sistem itu perlu adanya SOP dalam berkegiatan yang di
awasi oleh Standar Mutu sebagai tolak ukur dalam mengukur keefektifan dan di
dorong dengan Fasilitas memadai. Namun faktanya dilapangan masih belum
adanya tiga hal ini yang akan menjadi penompang agar suatu pembelajaran
berjalan dengan efektif sebagai contoh Standar Mutu dan SOP sampai saat ini
masih belum ada sama sekali walaupun terlihat dengan jelas bahwa masalah di
lapangan sudah banyak terjadi anatara dosen dengan mahasiswa dan pihak
birokrasi kampus seakan akan tutup mata dan telinga akan hal ini. Kemudian
dalam hal fasilitas yang kurang memadai mulai dari gadget, media serta yang
paling utama adalah masalah quota yang menurpakan aspek yang paling
penting, akan tetapi ketersediaan fasilitas quota ini dilapangan sangat tidak
merata karena hanya ada 40% dari total jumalh mahasiswa menikmati fasilitas
quota ini dan 60%nya lagi tidak pernah sama sekali salah satunya penulis yang
sampai saat ini belum mendapatkan fasilitas quota gratis ini.

Dengan memperbaiki 3 aspek diatas penulis yakin pembelajaran akan


berjalan denga efektif dan lancar serta akan meminimaliris masalah yang akan
timbul di lapangan karena pada dasarnya pasti semua orang dari pihak
mahasiswa, dosen, maupun birokarasi kampus pasti tidak ingin masalah
muncul trus dilapagan.oleh karenanya untuk mengawal ketiga hal ini agar tetap
menjadi sebuah kesatuan yang utuh perlu pernah mahasiswa dan dosen yang
saling mendukug serta pihak birokrasi sebagai pengawas dengan
mengeluarkan kebijakan yang tidak merugikan pihak manapun.

Anda mungkin juga menyukai