Tugas Komprehensif
Oleh:
YOBI NOVRIANSYAH
NPM. 1311010326
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan
karunianya yang diberikan selama ini. Sholawat dan salam semoga tercurahkan
kepada junjungan kita Rasullullah SAW atas perjuangannya, pengorbanannya
untuk membimbing umat manusia menuju jalan yang lurus.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover.................................................................................................................
Kata pengantar..................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Sikap Pengetahuan dan Keterampilan..............................
1. Pengertian kompetensi...................................................................
2. Ranah Kognitif...............................................................................
3. Ranah Afektif.................................................................................
4. Ranah Psikomotorik.......................................................................
B. Pengertian Standar Kompetensi............................................................
1. Pengertian Kompetensi Dasar........................................................
2. Langkah-langkah Perumusan Standar Kompetensi dan................
3. Kompetensi Dasar..........................................................................
4. Pengertian Indikator.......................................................................
5. Fungsi Indikator.............................................................................
6. Langkah-langkah Perumusan Indikator:........................................
C. Cara merumuskan Tujuan pembelajaran..............................................
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan menjadi hal yang utama dan pertama dalam meningkatkan
pengatahuan anak. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang membuat
anak menjadi pandai dan dewasa sehingga dapat mengikuti pekembangan
zaman. Proses pendidikan harus diatur sedemikian rupa dalam rangka
mewujudnya anak didik yang pandai dan dewasa tersebut. Pendidikan akan
berlangsung dengan baik apabila dalam proses belajar mengajarnya
dipersiapkan terlebih dahulu. Beberapa hal disiapkan oleh pendidik agar
proses belajar mengajar tersebut dengan tujuan agar berjalan dengan lancar
dan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya dapat
tercapai.
Sebagai mahasiswa calon pendidik tentunya aktivitas-aktivitasnya
tidak dapat dilepaskan dengan proses pembelajaran sehingga harus
mengetahui tentang proses pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran
merupakan proses yang sistematis dimana setiap komponennya sangat
menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Proses pembelajaran juga
dikatakan sebagai suatu sistem dimana proses belajar mengajar saling
berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.Tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka perlu adanya dpersiapan
komponen-komponen pembelajaran.
Kegiatan menyiapkan komponen pembelajaran atau perencanaan
desain ini diharapkan dapat mempermudah dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan disertai dengan berbagai langkah antipatif
guna memperkecil kesenjangan yang terjadi. Oleh karena itu penyusunan
makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa calon pendidik untuk
memahami komponen pembelajaran terutama dalam kompeensi
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, adapun rumusan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan?
2. Apa yang dimaksud standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator?
3. Bagaimana cara merumuskan tujuan pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muslich, M.. Pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008). h.15-16
d. Sementara Pusat kurrikulum, Balitbang, Depdiknas memberikan
rumusan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan
dan nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak.
e. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasi oleh
peserta didik dalam pembelajaran (PP 74/2008). Peserta didik dalam
Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu, dengan tujuan meningkatkan
kompetensi peserta didik.
2. Ranah Kognitif
Ranah kognitif merupakan ranah hasil belajar yang berkenaan
dengan kemampuan pikir, kemampuan memperoleh pengetahuan,
pengetahuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan,
pengenalan, pemahaman,konseptualisasi, penentuan dan penalaran.
Secara singkat, ranah kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan
intelektual. menurut Bloom yang di kutip oleh Bundu mengklasifikasi
ranah hasil belajar kognitif atas enam tingkatan, mengingat (C1),
memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi
(C5), dan mencipta (C6). Berikut keterangan masing-masing kategori
Taksonomi Bloom yang telah direvisi3.
3. Ranah Afektif
Ranah penilaian hasil belajar afektif adalah kemampuan yang
berkenaan dengan perasaan, emosi, sikap/derajat penerimaan atau
penilaian suatu obyek. Menurut Bloom 1987 aspek-aspek domain afektif
ada 6, yaitu: menerima/mengenal, merespon/berpartisipasi, reaksi
terhadap gagasan, menilai/menghargai, mengorganisasi, dan
mengamalkan.
4. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini
sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami
sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk
kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah
berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis,
menari, memukul, dan sebagainya4.
4
“Aspek psikomotorik” (On-Line), tersedia di:
http://abazariant.blogspot.co.id/2012/10/definisi-kognitif-afektif-dan-psikomotor.html (29 oktober
2017)
5
“Kompetensi Sikap Pengetahuan dan Keterampilan” (On-Line), tersedia di:
http://unityofscience.org/kompetensi-sikap-pengetahuan-dan-keterampilan/ (29 oktober 2017)
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan di
dalam penyusunan perangkat pembelajaran, idealnya sudah memuat ketiga
komponen itu, baik dari pemilihan materi, pemilihan pendekatan dan
metode pembelajaran, dan penilaian/evaluasi hasil belajar.
6
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 22 Tahun 2006, Jakarta.
7
Abdul Majid, , Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru, Bandung: Rosdakarya, 2007. hal. 50
Menurut Majid, standar kompetensi mata pelajaran dapat diartikan
sebagai kemampuan siswa siswi dalam:
a. Melakukan suatu tugas atau pekerjaan berkaitan dengan mata
pelajaran tertentu
b. Mengorganisasikan tindakan agar pekerjaan dalam mata pelajaran
tertentu dapat dilaksanakan
c. Melakukan reaksi yang tepat bila terjadi penyimpangan dari
rancangan semula
d. Melaksanakan tugas dan pekerjaan berkaitan dengan mata pelajaran
dalam situasi dan kondisi yang berbeda.8
8
Abdul Majid, Op.Cit., hal 42-43
9
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 22 Tahun 2006, Op. Cit.
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran. Demikian juga halnya kajian kompetensi dasar sama
dengan kajian standar kompetensi.10
11
Bloom dalam Hisyam Zaini, Desain Pembelajaran Di Perguruan Tinggi, (IAIN Sunan
Kalijaga: Center For Teaching Staff Development, 2002). hal. 79-83
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Penentuan tingkat
kompetensi yang harus dicapai oleh siswa, juga perlu
mempertimbangkan kemampuan awal siswa. Jika kompetensi yang
telah disusun tidak memenuhi kemampuan awal siswa, maka
kompetensi tersebut hanya sia-sia dan tidak mungkin tercapai oleh
siswa.12
4. Pengertian Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat dijadikan sebagai
pedoman atau acuan dalam penyusun alat penilaian. 13 Indikator adalah
kompetensi dasar yang secara spesifik dapat dijadikan ukuran untuk
mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran. Karena indikator
merupakan KD yang spesifik, apabila serangkaian indikator dalam suatu
kompetensi sudah dapat terpenuhi berarti target kompetensi dasar
tersebut sudah terpenuhi.
Adapun pertimbangan dalam pengembangan indikator adalah :
a. Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, dan potensi daerah.
b. Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan
terobservasi. Indikator juga digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.14
5. Fungsi Indikator
Ada beberapa fungsi indikator yang dengannya menjadikan
penting pada perumusan indikator dalam penyusunan silabus. Fungsi-
fungsi tersebut yaitu:
12
Kasful Anwar Dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP,
(Bandung: Alfabeta, 2011). hal. 75-83
13
Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, (Jakarta, 2006). hal. 15
14
Ibid.
a. Sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan
perilaku pada siswa, yang mana tanda-tanda tersebut akan lebih
spesifik dan dapat diamati pada diri siswa setelah siswa mengikuti
kegiatan pembelajaran.
b. Sebagai pedoman dalam menyusun alat ukur. Alat ukur tersebut
dapat dijadikan sebagai alat pembuktian bagi keberhasilan siswa
dalam mencapai standar kelulusan yang telah ditentukan.
c. Sebagai pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.
Penentuan materi pembelajaran ini harus sesuai dengan indikator
yang dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dan
akurat dapat memberikan arah dalam pengembangan materi
pembelajaran yang efektif yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran, potensi dan kebutuhannya baik kebutuhan peserta didik,
sekolah ataupun lingkungan.
d. Sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan pembelajaran.
Rencana pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar
kompetensi dapat dicapai secara maksimal.
e. Sebagai pedoman dalam mngembangkan bahan ajar. Bahan ajar
merupakan materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu,
pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai dengan tuntutan
indikator, sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi
secara maksimal.
f. Sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian
hasil belajar.
Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk
dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian.
Pengembangan indikator penilaian harus mengacu pada indikator
pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan
KD.15
15
Abdul Majid, Op. Cit., hal.53
Sedangkan fungsi indikator menurut DikNas adalah untuk
memudahkan guru dalam mengukur atau mengetahui ketercapaian
kompetensi dasar. Oleh karena itu, indikator juga dapat bermanfaat
sebagai:
Acuan dalam pengembangan instrumen penilaian
Acuan dalam pemilihan atau pengembangan bahan ajar
Acuan dalam penentuan kegiatan atau pengalaman
pembelajaran, dan
Acuan dalam penentuan alat, bahan, media dan sumber
belajar.16
16
Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, Panduan Pengembangan
RPP. (Jakarta: Depdiknas, 2006).
17
Kasful Anwar dan Hendra Harmi, Op. Cit., hal. 90-98
Adapun dalam mengembangkan indikator perlu
mempertimbangkan:
Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang
digunakan dalam Kompetensi Dasar.
Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah
Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan
atau daerah.
C. Cara merumuskan Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan
terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Dengan kata lain, tujuan pembelajaran merupakan arah
yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas pembelajaran. Maka, tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual,
dan terukur. Tujuan pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar yang
hendak harus dicapai dalam pembelajaran. Di samping itu, tujuan
pembelajaran dijadikan acuan dalam pemilihan jenis materi, strategi, metode,
dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Terdapat empat unsur pokok dalam perumusan tujuan pembelajaran,
diantaranya :
1. Audience
Secara bahasa audience berarti pendengar. Dalam konteks
pembelajaran yang dimaksud audience adalah siswa. Audience
merupakan subjek sekaligus objek dalam pembelajaran. Maka, dalam
tujuan pembelajaran harus menempatkan siswa sebagai subjek sekaligus
objek dalam pembelajaran.
2. Behavior
Behavior adalah tingkah laku atau aktivitas suatu proses. Dalam
konteks pembelajaran, behavior nampak pada aktivitas siswa dalam
pembelajaran. Oleh sebab itu, pembelajaran tanpa adanya tingkah laku
atau aktivitas dari siswa tidak mungkin dilakukan. Dalam perumusan
tujuan pembelajaran gambaran behavior aktivitas siswa ditulis
menggunakan kata kerja operasional seperti: menyimak, menyebutkan,
membedakan, menjelaskan, dan masih banyak lagi. Penggunaan kata
kerja operasional dalam suatu tujuan pembelajaran tidak boleh lebih dari
satu. Artinya dalam sebuah aktivitas pembelajaran, siswa tidak boleh
melakukan lebih dari satu perbuatan. Maka, siswa harus fokus pada satu
perbuatan agar pembelajaran lebih optimal.
3. Condition
Condition atau kondisi diartikan sebagai suatu keadaan. Dalam
konteks pembelajaran, condition adalah keadaan siswa sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas pembelajaran, serta persyaratan yang perlu
dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai. Dalam perumusan
tujuan pembelajaran, condition ditulis dalam bentuk kata kerja. Kata
kerja yang dimaksud adalah aktivitas yang harus dilakukan siswa agar
tercapai suatu perubahan perilaku yang diharapkan.
4. Degree
Dalam konteks ini degree berarti suatu perbandingan. Hal ini
dimaksudkan untuk membandingkan kondisi sebelum dan setelah belajar.
Degree juga merupakan tingkat penampilan yang dapat dilakukan oleh
siswa setelah melalui suatu rangkaian proses pembelajaran. Tingkat
degree bergantung pada bobot materi yang akan disajikan, serta sejauh
mana siswa harus menguasai suatu materi atau menunjukan suatu tingkah
laku.
A. Kesimpulan
1. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam
ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
a. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
b. Pemahaman (comprehension)
c. Penerapan (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (syntesis)
f. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
2. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi,
dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan
kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada
peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Ranah afektif menjadi lebih
rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
a. Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan)
b. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi
aktif”
c. Valuing (menilai atau menghargai)
d. Organization (mengatur atau mengorganisasikan)
e. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan
suatu nilai atau komplek nilai)
B. Saran
Dalam pembahasan makalah ini pemakalah menyadari bahwa masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu pemakalah mengharapkan kritikan dan
saran dari pembaca, terutama kepada bapak dosen yang ber-sangkutan atas
kritikan dan sarannya pemakalah ucapkan banyak-banyak terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://abazariant.blogspot.co.id/2012/10/definisi-kognitif-afektif-dan-
psikomotor.html
http://unityofscience.org/kompetensi-sikap-pengetahuan-dan-keterampilan/