Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANAJEMEN

MOTIVASI DAN PENGAWASAN

DOSEN PEMBIMBING : APRIANTI, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

MELLY

P07131119044

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

DIPLOMA III JURUSAN GIZI

2019/2020
1. Faktor yang mempengaruhi motovasi
Berikut ini beberapa factor yang mempengaruhi motivasi :
a. Tujuan yang jelas
b. Tantangan
c. Tanggung jawab
d. Kesempatan untuk maju
e. Kepemimpinan

Dilihat dari factor yang disebutkan diatas, factor yang mempengaruhi motivasi ada
berbagai macam. Semuanya saling berkaitan satu sama lain. Namun, yang paling penting
menurut saya di sini adalah factor tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas akan membantu
seseorang dalam belajar ataupun bekerja. Seseorang yang tidak tahu apa tujuan belajar, tidak
akan bersemangat dan rajin, hal ini karena ia tidak tahu apa yang dicari dan akan dicapainya.
Oleh sebab itu, sebelum seseorang atau bekerja, hendaklah menetapkan tujuan terlebih
dahulu. Tujuan ini biasanya dikaitkan juga dengan kebutuhan-kebutuhan yang akan dipakai
untuk mendukung kelancaran suatu proses. Di samping itu, tujuan, visi, dan misi juga dapat
memperngaruhi motivasi, terutama untuk kelompok yang menjadi pijakan mereka dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Kesimpulannya semua factor berhubungan dan saling mempengaruhi terjadinya
sebuah motivasi namun sebuah motivasi tidak akan terjadi tanpa dimulai terlebih dahulu
dengan tujuan yang jelas. Dari tujuan yang jelas itu nantinya akan membangunkan rasa
tertantang dari diri manusia untuk menghadapi suatu hal karena pada hakikatnya manusia
telah dikaruniai mekanisme pertahanan diri yang biasa disebut fight atau flight syndrome. Di
saat dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan
untuk menghadapi tantangan itu (fight)/menghindar (flight syndrome). Kemudian akan
terbangun rasa tanggung jawab dari adanya tujuan yang jelas tadi karena ia merasa
bertanggung jawab dengan tujuannya tadi untuk dapat terwujud ke depannya sehingga ia
tergerak untuk menjadi lebih baik. Selanjutnya dengan adanya tujuan yang jelas tadi seorang
manusia akan berusaha mengambil suatau kesempatan untuk menjadi maju agar tujuannya
tercapai. Selanjutnya akan muncul rasa kepemimpinan dalam diri yaitu kemampuan seseorang
untuk mengarahkan dirinya ke jalan yang lebih  baik, lebih maju, lebih disiplin, dan lain
sebagainya. Sehingga dari itu semua rasa motivasi untuk mengujudkan sebuah tujuan dari
hidup seseorang biasa tercapai.

2. Contoh kasus tentang motivasi dan cara penanggulangannya


Kasus motivasi kerja :

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kabupaten Mendung Kelabu dihadapkan pada
persoalan tingkat ketidakhadiran pegawai yang cukup tinggi. Pada hari setiap Senin dan
Jumat kurang lebih 26% pegawai tidak masuk kerja. Berdasarkan hasil rapat yang diikuti
oleh para pimpinan PAM tersebut, hal ini sudah membudaya dan sulit diperbaiki sebab
banyak karyawan yang mempunyai pekerjaan tambahan di luar kantor .
Basuki sebagai Kabag Kepegawaian, baru saja mengikuti pelatihan mengenai
pengembangan sumberdaya manusia pada salah satu perguruan tinggi ternama. Setelah
mengikuti pelatihan, Basuki terinspirasi untuk mengadakan perubahan dalam manajemen
kepegawaian. Karena setelah dianlisis secara ekonomi, tingkat ketidakhadiran pegawai ini
dapat merugikan perusahaan 1 juta Rupiah per minggu. Basuki yakin, dengan perubahan ini
akan dapat mengurangi kerugian.

Cara Menanggulangi :

Basuki mengajukan rencana untuk menyelesaikan masalah ini kepada atasannya, Kepala
Cabang PLN, yang bernama Badjuri. Rencana Basuki adalah sebagai berikut:

Setiap hari Jumat pukul 15.00 diadakan undian yang akan ditarik setiap minggu. Kartu
absen semua pegawai yang bekerja penuh mentaati jam kerja pada minggu itu akan
dimasukkan ke dalam kotak undian. Setiap minggu 2 orang pemenang akan mendapatkan
hadiah berupa Voucher Rp 500.000,- Pada setiap akhir bulan juga akan diadakan undian
bulanan dimana pegawai yang tidak pernah absen saja yang akan diikutkan dalam undian.
Undian bulanan menyediakan hadiah bagi satu pemenang berupa Voucer seharga 1 juta
Rupiah.
Dalam kasus ini dapat terlihat bahwa untuk meningkatkan semangat kerja, pihak
perusahaan PLN perlu memberikan motivasi yang menarik agar jumlah kehadiran
karyawanya meningkat. Yaitu dengan memberikan hadiah undian bagi mereka yang rajin
masuk bekerja. Cara ini sangat ampuh di lakukan untuk memberi semangat kepada
karyawan. Karena contoh kasus di atas dapat memberikan solusi permasalahan
ketidakhadiran karayawan yang dapat merugikan perusahaan. Karena ketidakhadiran
karyawan dapat merugikan penghasilan perusahaan lebih baik perusahaan memberikan uang
lebih untuk karyawan agar semangat bekerja. Karena faktor ekonomi lah yang menyebabkan
banyak karyawan PLN cabang kabupaten mendung kelabu memiliki cabang pekerjaan lain
oleh karena itu mereka jarang masuk ke kantor.

3. Kasus tentang pengawasan dan cara pemecahan dan penanggulan kasusnya

Jakarta (18/3) - Pemerintah terus melakukan pengawasan keselamatan pelayaran secara


optimal terhadap beroperasinya 1.342 Terminal Khusus (TERSUS)/Terminal Untuk
Kepentingan Sendiri (TUKS) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, di mana sebagian
besar TERSUS/TUKS tersebut mengelola minyak dan gas bumi. Pengawasan tersebut perlu
dilakukan oleh personil yang kompeten untuk menjaga agar peristiwa atau kejadian
pencemaran di laut baik oleh minyak maupun bahan lain yang berbahaya tidak terulang
lagi.Oleh karenanya, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
menginisiasi penyelenggaraan kegiatan Pembekalan Personil Penanggulangan Pencemaran
Tingkat Administrator yang dilaksanakan pada tanggal 18 s.d. 23 Maret 2019 di Jakarta.
Adapun kegiatan ini dibuka oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP)
Ahmad mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut pada hari ini (18/3), dan diikuti oleh
para personil atau tim penanggulangan pencemaran laut di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut. Menurut Ahmad, peningkatan kompetensi personil penanggulangan
pencemaran di laut dan pelabuhan sangat penting, mengingat luasnya wilayah perairan
Indonesia dimana saat ini terdapat 286 Unit Penyelenggara Teknis (UPT) Ditjen
Perhubungan Laut yang melakukan pelayanan dan pengawasan untuk menjaga keselamatan
pelayaran terhadap 1.342 TERSUS/TUKS.

"Kita harus belajar dari beberapa kasus pencemaran dan tumpahan minyak yang terjadi
akhir-akhir ini, terutama dari kasus pipa bawah laut Pertamina di Balikpapan yang putus dan
menimbulkan pencemaran yang hebat pada Maret 2018 lalu," ujar Ahmad.
Sampai saat ini, lanjut Ahmad, kasus kejadian pencemaran laut ini masih dalam proses
penyelesaian. 

"Kita semua berharap bahwa kejadian serupa seperti ini tidak akan terulang lagi di masa
mendatang," imbuhnya.

Lebih jauh Ahmad mengatakan bahwa guna mengantisipasi kegiatan di perairan seperti
kegiatan pelayaran, pengusahaan minyak dan gas bumi, serta kegiatan lainnya mengandung
risiko terjadinya kecelakaan dan berpotensi terjadinya tumpahan minyak yang dapat
mencemarkan atau merusak lingkungan perairan sehingga diperlukan adanya suatu sistem
dan manajemen terpadu dalam rangka tindakan penanggulangan yang cepat, tepat, dan
terkoordinasi. Saat ini, kebijakan dan mekanisme yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk
kesiagaan dalam penanggulangan pencemaran diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor
21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim. Dalam aturan tersebut diatur
kewajiban pelabuhan dan unit kegiatan lain di perairan agar memenuhi persyaratan
penanggulangan pencemaran yang meliputi prosedur, personil, peralatan dan bahan, serta
latihan penanggulangan pencemaran.

"Untuk itu, saya berharap melalui pelatihan ini Pemerintah dapat memenuhi ketersediaan dan
meningkatkan kompetensi personil penanggulangan pencemaran di pelabuhan serta
memberikan manfaat bagi regulator di sektor maritim dalam menjalani tugas dan tanggung
jawab untuk mewujudkan perlindungan lingkungan maritim," tutup Ahmad.

Anda mungkin juga menyukai