HARUS
JAGO
DESAIN?
Yap...
Mengawali Bab pertama ini, Saya ingin menjabat tangan Anda erat-erat,
Boleh ya?
Coba Anda bayangkan saja kita sedang berjabat tangan, sembari Saya
berbicara kepada Anda ya
“Kawan, kita berdua disini, ada untuk saling membantu, saling belajar,
dan saling berkembang...
Atas ijin Allah, semoga ilmu yang kita pelajari membuat kita semakin
bertumbuh dan mampu terus membahagiakan banyak orang yang kita
sayangi..
Maka dari itu, Saya dan Anda akan berkomitmen mempraktekkan semua
materi yang ada di kelas mentoring ini, hingga bisa jago Desain.
Aamiin....”
Oke,
Sudah cukup jabat tangannya ya, hehe...
Sekarang ijinkan Saya menepuk bahu Anda, dan Saya ucapkan “Selamat
Belajar & Action”
Alasan Menarik, Kenapa Belajar Desain Grafis Menguntungkan
Bahkan mungkin tak jarang banyak teman Anda yang memuji dan
memberikan like. Tentunya hal tersebut sangat membanggakan karena
kemampuan Anda diapresiasi oleh orang lain. Betul?
Banyak orang yang senang menggambar serta memiliki bakat seni yang
kuat namun terkadang tidak bisa berkomunikasi dengan orang lainnya,
bahkan ketika pekerjaannya menuntut hal-hal seperti itu. Namun
dengan mempelajari design graphic, Anda bisa mengolah kreatifitas
yang Anda miliki dan menuangkannya dalam bentuk visualisasi yang
menarik sehingga seakan-akan dapat berbicara langsung dengan target
yang sudah Anda tentukan.
Mungkin saja Anda bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang Anda miliki
dengan cara yang kreatif. Bahkan bagi anda pekerja kantor, mempelajari
design graphic membuat anda lebih memiliki banyak inovasi untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang ada.
Anda bisa saja memberi tahu orang demi satu atau mem-broadcast-nya
dengan radio atau loudspeaker. Namun itu adalah bentuk komunikasi
verbal. Jika Anda menggunakan media visual (membuat poster,
mengetik huruf, membuat ikon atau logo, atau iklan), maka Anda
menggunakan komunikasi visual bernama desain grafis.
Software bukanlah hal utama dalam desain grafis. Ia hanya alat bantu
dalam membuat karya desain grafis. Bisa mengoperasikan software
belum tentu bisa mendesain dengan baik.
Pada dasarnya, vector art lebih tepat disebut seni murni, karena tujuan
utamanya yang lebih mementingkan estetika. Kesalahan persepsi ini
muncul akibat seringnya vector art digunakan sebagai elemen pada
desain grafis.
Karena itu aneh jika ada desainer yang menawarkan jasa pembuatan
karya desain hanya dalam waktu satu atau dua hari. Dengan jangka
waktu secepat itu, konsepnya seperti apa yang bisa dibuat? Yakin
konsepnya sudah benar-benar matang? Harus diingat, memaksakan
sebuah desain dikerjakan dengan terburu-buru hanya akan membuat
hasil desainnya kurang maksimal. Hasilnya mungkin memang bisa
sesuai keinginan (klien), namun yakinlah, tidak akan sesuai dengan yang
dibutuhkan.
4. Desain Grafis Itu Soal Selera & Estetika
Pada dasarnya, estetika hanyalah salah satu alat agar mencapai tujuan
dari sebuah desain. Misal, sebuah desain akan dianggap lebih menjual
jika memiliki estetika yang baik. Namun, tentu ini bukan suatu
kepastian. Masalahnya, penilaian estetika selalu berdasarkan selera.
Selera itu sangat relatif. Tidak semua orang memiliki selera yang sama.
Padahal, sebuah desain yang baik seharusnya menyampaikan pesan
yang sama kepada semua orang. Jadi, penilaian sebuah desain
seharusnya bukan berdasarkan pendapat “suka” atau “tidak suka”.
Penilaian terhadap sebuah karya desain harus obyektif, yaitu
berdasarkan efektivitas serta kemampuannya untuk menjual dan
menanamkan citra.
Saya yakin Anda adalah orang yang punya visi misi kuat untuk terus
bertumbuh, dan paham betapa potensialnya Ilmu desain jika digunakan
dengan cara yang tepat.
Lha namanya juga Mentoring ya pasti ada tugas, kalau mau tanpa tugas
ya gak usah ikut mentoring.
Tapi karena Anda sudah kadung ikutan, ya sudah kerjakan saja ya.. hehe
TUGAS :
Sip,
Silahkan kerjakan tugas tersebut ya
Sampai jumpa di grup Telegram dan selamat mempelajari Modul
selanjutnya ^_^