http://www.free-powerpoint-templates-design.com
DEFINISI
Hepatitis adalah penyakit peradangan pada organ
hati yang terjadi karena infeksi virus yang
menyerang dan menyebabkan kerusakan pada sel-
sel dan fungsi organ hati (Septiani, 2017). Penyakit
yang menyebabkan peradangan pada jaringan hati
ini juga tergolong pada penyakit menular
(Papuangan, 2018).
Hepatitis Hepatisi
akut Kronis
Infeksi Virus Alkohol
Etiologi
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan trombositopenia Pemeriksaan radiologi,
Hemokonsentrasi atau Pemeriksaan USG : pada USG
peningkatan hematocrit didapatkan hematomegali dan
Pemeriksaan hemoglobin splenomegaly dan pada foto thorax
Pemeriksaan Serum Glutamic- dijumpai efusi pleura yang
Oxaloacetic Transminase merupakan salah satu tanda
(SGOT) dan Serum Glutamic kebocoran plasma pada DBD
Pyruvic Transminase (SGPT)
Pemeriksaan serologi
Penatalaksanaan
a. Terapi suportif
b. Terapi simptomatik terbagi menjadi :
.
1 Terapi antipiretik
3 Tirah baring
d. Pengobatan tradisional
.
Komplikasi
Pengkajian Fokus
Identitas pasien
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit yang pernah diderita
Riwayat imunisasi
Riwayat gizi
Kondisi lingkungan
Pola kebiasaan Your Content Here
Pemeriksaan fisik
Sistem integumen
Diagnosa keperawatan Outcome Intervensi
Kekurangan volume cairan b.d Keseimbangan cairanSetelah diberikan perawatan selama Manajemen elektrolit/cairan
kegagalan mekanisme regulasi 2 x 24 jam pasien dapat memenihi kriteria hasil : Aktivitas-aktivitas:
(Domain 2. Nutrisi, kelas 5. Hidrasi) o Tekanan darah tidak terganggu
Pantau kadar serum serum elektrolit yang abnormal.
Batasan karakteristik: o Keseimbangan intake dan output tidak terganggu
Pantau adanya tanda dan gejala overhidrasi yang memburuk atau
o Berat badan stabil tidak terganggu
- Kelemahan dehidrasi (misalnya ronkhi basah, di lapangan paru terdengar,
o Turgor kulit tidak terganggu
- Penurunan tekanan nadi polyuria atau oliguria, perubahan perilaku, kejang, mata cekung
o Hematokrit dari sangat terganggu menjadi sedikit
- Penurunan tekanan darah atau edema, napas dangkal dan cepat).
terganggu
- Penurunan turgor kulit Dapatkan specimen laboratorium untuk pemantauan perubahan
o Kelemahan ototdari sangat terganggu menjadi sedikit
- Peningkatan suhu tubuh cairan atau elektrolit (misalnya hematocrit, BUN, protein, natrium,
terganggu
NANDA hlm. 193 dan kadar kalium).
o Keseimbangan Cairan dari sangat terganggu menjadi
Timbang berat badan harian dan pantau gejala.
sedikit terganggu
Tingkatkan intake/asupan cairan per oral (misalnya memberikan
o Hidrasi dari sangat terganggu menjadi sedikit
cairan oral dan tempatkan di tempat yang mudah dijangkau oleh
terganggu
pasien, memberikan sedotan dan menyediakan air segar).
Monitor status hemodinamik, termasuk CVP, MAP, PAP, dan tingkat
( NOC, hlm.192)
PCWP, jika ada.
Jaga pencatatan intake/asupan dan output yang akurat.
Pantau jika ada tanda dan gejala retensi cairan.
Monitor TTV
Diagnosa keperawatan Outcome Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi : Status Nutrisi Manajemen gangguan makan:
kurang dari kebutuhan tubuh Setelah diberikan perawatan Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klien ( dan orang terdekat klien
b.d kurang asupan makanan selama 2 x 24 jam pasien dapat dengan tepat).
(Domain 2. Nutrisi, kelas 1. memenuhi kriteria hasil: Dorong klien untuk mendiskusikan makanan yang disukai bersama dengan ahli gizi.
Makan) o Asupan makanan secara Monitor intake/asupan dan asupan cairan secara tepat.
Batasan karakteristik: peroral sepenuhnya adekuat Observasi klien selama dan setelah pemberian makan untuk meyakinkan bahwa intake/
o Asupan cairan secara peroral asupan makanan yang cukup tercapai dan dipertahankan.
- Berat badan 20% atau
sepenuhnya adekuat Beri kesempatan untuk membatasi pilihan makanan dan latihan untuk meningkatkan
lebih dibawah
o Asupan cairan intravena berat badan sebagaiman berat badan meningkat sesuai sikap yang diinginkan.
rentang berat badan
sepenuhnya adekuat Bantu klien untuk mengkaji dan memecahkan masalah personal yang berkontribusi
ideal
o Asupan nutrisi parenteral terhadap gangguan makan.
- Membran mukosa
sepenuhnya adekuat Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengembangkan rencana perawatan
pucat
(NOC hlm.551) dengan melibatkan klien dan orang-orang terdekatnya dengan tepat.
- Kurang minat pada
Rundingkan dengan ahli gizi dalam menentukan asupan kalori harian yang diperlukan
makanan
untuk mempertahankan berat badan yang sudah ditentukan .
- Ketidakmampuan
Monitor berat badan klien secara rutin.
memakan makanan
- Nyeri abdomen
(NANDA hlm. 177)
Diagnosa keperawatan Outcome Intervensi
Hipertermia b.d penyakit Termoregulasi a) Perawatan Demam
(Domain 11. Setelah diberikan perawatan selama 2 Pantau suhu dan tanda tanda vital lainnya.
Keamanan/Perlindungan Kelas 6. x 24 jam pasien dapat memenuhi Monitor warna kulit dan suhu.
Termoregulasi) kriteria hasil: Monitor asupan dan keluaran, sadari perubahan kehilangan
Batasan karakteristik: o Tingkat Pernapasan normal cairan yang tak dirasakan.
o Hipertermia tidak di temukan Beri obat atau cairan IV( misalnya antipiretik, agen anti bakteri,
- Gelisah
o Tidak ada akit kepala dan agen anti menggigil).
- Kulit kemerahan
o Perubahan warna kulit menjadi Jangan beri aspirin untuk anak-anak.
- Takikardi
normal Dorong konsumsi cairan.
- Takhipnea
o Tidak ada peningkatan suhu Pantau komplikasi komplikasi yang berhubungan dengan
- Kulit terasa hangat
tubuh demam serta tanda dan gejala kondisi penyebab demam
o Tidak ada dehidrasi (misalnya, kejang, penurunan tingkat kesadaran, status
NANDA, hlm.457
(NOC, hlm. 564) elektrolit abnormal, ketidakseimbangan asam basa, aritmia
jantung, dan perubahan abnormalitas sel).
Diagnosa keperawatan Outcome Intervensi
Risiko syok Keparahan Syok: Hipovolemik Pencegahan Syok:
(Domain 11. Keamanan/Perlindungan. Setelah diberikan perawatan selama 2 x 24 Monitor terhadap adanya respon kompensasi awal syok( misalnya,
Kelas 2. Cedera Fisik) jam pasien dapat memenuhi kriteria hasil: tekanan darah normal, tekanan nadi melemah, hipotensi ortostatik
Faktor Resiko : o Penurunan tekanan nadi perifer ringan, (15 sampai 25 mmHg), perlambatan pengisian kapiler,
Hipovolemia o Lesu pucat/dingin pada kulit atau kulit kemerahan, takipnea ringan, mual dan
o Menigkatnya laju jantung muntah, peningkatan rasa haus, dan kelemahan).
NANDA, hlm.424 o Penurunan tingkat kesadaran Monitor terhadap adanya tanda tanda respon sindroma inflamasi
sistemik (misalnya, peningkatan suhu , takikardi, takipnea, hipokarbia,
(NOC, hlm.161) leukositosis, leukopenia).
Monitor terhadap adanya tanda awal dari penurunan fungsi jantung (
misalnya, penurunan CO dan urine output, peningkatan SVR dan
PCWP, bunyi crackles pada paru,bunyi jantung dan takikardia.
Monitor status sirkulasi (misalnya, tekanan darah , warna kulit,
temperatur kulit, bunyi jantung, nadi dan irama, kekuatan dan kualitas
nadi perifer, dan pengisian kapiler.
Monitor suhu dan status respirasi.
Monitor EKG:
Anjurkan pasien dan keluarga mengenai faktor-faktor pemicu syok.
Anjurkan pasien dan keluarga mengenai langkah langkah yang harus
dilakukan terhadap timbulnya gejala syok.
Diagnosa keperawatan Outcome Intervensi
Risiko perdarahan Keparahan Kehilangan Darah a) Pencegahan perdarahan:
(Domain 11. Keamanan/Perlindungan Setelah diberikan perawatan selama 2 x 24 Monitor dengan ketat risiko terjadinya perdarahan pada pasien.
Kelas 2. Cedera Fisik ) jam pasien dapat memenuhi kriteria hasil: Catat nilai hemoglobin atau hematokrit sebelum dan setelah pasien
Faktor Resiko : 1. Keparahan kehilangan darah dari kehilangan darah sesuai indikasi.
- Aneurisme cukup berat menjadi ringan Monitor tanda dan gejala perdarahan menetap.
2. Status sirkulasi dari deviasi cukup Monitor komponen koagulasi darah (termasuk protrombin time), Partial
NANDA, hlm. 408 berat dari kisaran normal menjadi Thromboplastin Time (PTT), fibrinogen, degradasi fibrin, dan trombosit
deviasi ringan dari kisaran normal. hitung dengan cara yang tepat.
3. Keparahan Kehilangan darah dari Monitor tanda tanda vital ortostatik, termasuk tekanan darah.
cukup berat menjadi ringan Instruksi pasien dan keluarga untuk memonitor tanda-tanda
4. Tidak ada hematemesis perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan
5. Tidak ada hematuria (misalnya, lapor kepada perawat).
(NOC, hlm.148)
Thank You