Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL UNTUK

MELAKUKAN SCREENING HIV/AIDS MELALUI PROGRAM PREVENTION


OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION (PMTCT) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA

Tyan Ferdiana Hikmah1), Dwi Novitasari2), Umi Aniroh3)


1
) Program D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo
2,3)
PSIK STIKES Ngudi Waluyo
Email :miftachul.fayza@yahoo.com
umianiroh3@gmail.com

ABSTRAK

HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang terus mengalami peningkatan terutama
pada perempuan dalam masa kehamilan. Risiko penularan HIV/AIDS pada ibu yang tidak mendapatkan
penanganan saat hamil diperkirakan terjadi sekitar 15-45%. Pemerintah telah melakukan upaya untuk
mencegah transmisi vertikal dengan melakukan Program PMTCT dimana salah satu komponennya
adalah melakukan screening HIV/AIDS pada ibu hamil. Namun pelayanan PMTCT di wilayah Kretek
masih terhitung 54 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku ibu hamil untuk melakukan screening HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross Sectional . Besar sampel adalah 50 orang. Analisa data
secara univariat, bivariat dengan Chi-Square dan multivariate dengan regresi logistik. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden 27 orang (54%) sudah melakukan screening HIV/AIDS. Faktor
yang mempengaruhi perilaku ibu hamil untuk melakukan screening HIV/AIDS adalah pekerjaan nilai p =
0,003 (OR= 9,278;95%CI=2,098-41,041), keterjangkauan tempat nilai p = 0,042
(OR=5,061;95%CI=1,063-24,103) dan dukungan suami nilai p = 0,155 (OR =2,788;95%CI=0,678-
11,462). Faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku ibu hamil untuk melakukan screening
HIV/AIDS adalah pekerjaan dengan nilai sig. 0,003 dan Exp (B) sebesar 9,278. Bagi tenaga kesehatan
diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai risiko penularan HIV/AIDS dari ibu hamil
ke bayinya dengan melibatkan suami sehingga ibu dan suami akan menyadari pentingnya screening
serta dapat membuat alternatif untuk memudahkan ibu hamil dalam mengaksesnya yaitu dengan PMTCT
mobile.

Kata Kunci : Perilaku Ibu Hamil, Screening HIV/AIDS, Wilayah Kerja Puskesmas
Kretek Bantul Yogyakarta

PENDAHULUAN Ketersediaan layanan screening HIV/AIDS


Perawatan antenatal dapat memungkinkan para wanita untuk
meningkatkan kesehatan secara umum dan menjalani uji dan menerima hasil uji HIV
kesejahteraan ibu serta keluarga mereka. mereka pada kunjungan antenatal care
Mengingat cepatnya persebaran infeksi pertama (Depkes RI, 2008).
Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Berdasarkan data yang tercatat di
dunia, semua wanita hamil dapat dianggap Komisi Penanggulangan AIDS (KPA)
berpotensi terinfeksi HIV (Depkes RI, Bantul, tercatat 167 orang terdeteksi HIV
2008). dan 145 orang menderita AIDS. Kabupaten
Infeksi HIV pada wanita periode Bantul terdapat 17 Kecamatan, dimana
kehamilan mendapat tantangan besar dan urutan kasus HIV/AIDS paling banyak
lingkungan dengan keterbatasan sumber ditemukan di lima kecamatan, yaitu Kretek,
daya yang ada. Menentukan status HIV Sanden, Srandakan, Banguntapan, dan
wanita merupakan langkah pertama dalam Kasihan
menyediakan pengobatan, perawatan dan (dinkes.bantulkab.go.id).
penyediaan layanan dukungan yang tepat.

126 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 3, No. 2, November 2015; 126-135


Masyarakat beranggapan bahwa bekerja berjumlah 6 orang dan yang tidak
sebagian besar anak yang dilahirkan oleh berkerja 4 orang. Ibu yang sebelumnya
ibu yang HIV positif akan terinfeksi. belum mengetahui tentang screening
Sekitar 60–75% anak tersebut tidak HIV/AIDS sebanyak 6 orang dan yang
terinfeksi, walaupun tidak ada intervensi sudah mengetahui screening HIV/AIDS
apa pun. Rata-rata 30% terinfeksi, dengan sebanyak 4 orang. Ibu yang merasa jarak
5-10% dalam kandungan, 10-20% sewaktu rumah dekat dengan Puskesmas sehingga
persalinan dan 10% dari pemberian ASI. berjumlah 3 orang dan merasa jarak rumah
Berdasarkan angka tersebut, program jauh dengan Puskesmas 7 orang. Ibu yang
Prevention of Mother-to-Child sebelumnya mendapatkan dukungan baik
Transmission (PMTCT) merupakan salah dari suami berjumlah 4 orang dan 6 orang
satu program yang penting diketahui oleh tidak mendapatkan dukungan dari untuk
masyarakat umum bahwa dalam keadaan melakukan pemeriksaan screening
terburuk yaitu 40% bayi terinfeksi HIV/AIDS.
HIV/AIDS (Noviana, 2013). Sehingga peneliti tertarik untuk
Program pelayanan pencegahan melakukan penelitian mengenai faktor-
penularan HIV dari ibu ke anak meliputi faktor yang mempengaruhi ibu hamil untuk
pelayanan pra, persalinan dan pasca melakukan screening HIV/AIDS melalui
persalinan serta layanan kesehatan anak. program PMTCT di wilayah kerja
Layanan upaya screening HIV merupakan Puskesmas Kretek.
upaya membuka akses bagi ibu hamil untuk
mengetahui status HIV, sehingga dapat METODE PENELITIAN
melakukan upaya untuk mencegah Penelitian ini menggunakan desain
penularan HIV ke bayinya, memperoleh deskriptif korelasi dengan instrumen
pengobatan Antiretro Virus (ARV) sedini penelitian menggunakan kuisioner.
mungkin, dukungan psikologis, informasi Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni
dan pengetahuan tentang HIV/AIDS 2015 dengan sampel sejumlah 50 orang yang
(Depkes, 2012). memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Menurut Notoatmodjo (2012) faktor- Penelitian ini menggunakan teknik
faktor yang dapat meyebabkan perilaku, Proporsional Random Sampling dengan
yaitu internal dan faktor eksternal. Dimana pendekatan Cross Sectional. Kriteria inklusi
faktor internal tersebut merupakan faktor dalam penelitian ini adalah ibu yang
yang berhubungan langsung dengan pelaku memiliki suami, tidak mengalami kelainan
yaitu, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan. mental. Kriteria ekslusinya adalah ibu
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor hamil yang menolak untuk menjadi
dari luar (lingkungan) yang mempengaruhi responden. Analisis data penelitian ini
misalnya , jarak tempat pelayanan ataupun menggunakan analisis univariat dan bivariat
dukungan keluarga. dengan menggunakan uji statistik chi square
Berdasarkan hasil wawancara yang dan analisis multivariat menggunakan regresi
dilakukan pada tanggal 27 Februari 2015 logistik berganda.
didapatkan 10 responden, kemudian peneliti
mengklasifikasikan berdasarkan umur, HASIL DAN PEMBAHASAN
pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, 1. Umur Ibu Hamil
keterjangkauan tempat pelayanan kesehatan Tabel 1. Distribusi Frekuensi
dan dukungan didapatkan hasil sebagai Berdasarkan Umur Ibu Hamil
berikut : Ibu berumur 20-35 tahun
berjumlah 7 orang, 2 orang berumur <20 Umur Frekuensi Persentase
tahun dan 1 orang >35 tahun. Ibu dengan (Thn) (%)
latar belakang pendidikan tamat Sekolah Berisiko 4 8,0
Menengah Atas (SMA) berjumlah 6 orang, (< 20 / > 35)
tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tidak Berisiko 46 92,0
berjumlah 2 orang, Sarjana 1 orang dan (20-35)
Diploma 1 orang. Jenis pekerjaan ibu yang Jumlah 50 100,0

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Untuk Melakukan Screening HIV/AIDS 127
Melalui Program Prevention Of Mother To Child Transmission (PMTCT)
di Wilayah Kerja Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta
Tyan Ferdiana Hikmah, Dwi Novitasari, Umi Aniroh
Berdasarkan tabel.1, dapat diketahui 3. Pekerjaan Ibu Hamil
bahwa dari 50 responden, sebagian Tabel 3. Distribusi Frekuensi
memiliki umur dalam kategori tidak Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil
berisiko (20-35 tahun), yaitu sejumlah 46
orang (92,0%). Ibu hamil yang berusia Pekerjaan Frekuensi Persentase
normal atau tidak berisiko yaitu 20-35 (%)
tahun cenderung untuk melakukan Bekerja 22 44,0
screening HIV/AIDS, karena mereka sudah Tidak Bekerja
paham akan manfaat dan dampak apabila 28 56,0
tidak melakukan screening HIV/AIDS, Jumlah 50 100,0
sehingga pada usia tersebut biasanya ibu
hamil akan mengalami kesiapan dalam Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui
kehamilannya sehingga melakukan bahwa dari 50 responden, sebagian besar
screening HIV/AIDS (Manuaba, 2007). merupakan ibu yang tidak bekerja, yaitu
sejumlah 28 orang (56,0%). Hal ini
2. Pendidikan Ibu Hamil dikarenakan ibu hamil dengan tidak bekerja
Tabel 2. Distribusi Frekuensi atau sebagai ibu rumah tangga memiliki
Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil aktivitas yang lebih bersifat fleksibel, dan
cenderung akan mengikuti segala sesuatu
Pendidikan Frekuensi Persentase(%) yang menunjang untuk kesehatan ibu
sendiri maupun janinnya, selain itu, ibu
Dasar 12 24,0 hamil tidak hanya mencari sumber
(SD/SMP) penghasilan semata untuk dapat melakukan
Tinggi 38 76,0 segala kebutuhannya dalam pemenuhan
(SMA/PT)
dimasa kehamilan ini, tetapi juga dapat
Jumlah 50 100,0 berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang lain yang memiliki pengetahuan lebih
Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui sehingga akan terbentuk perilaku ibu untuk
bahwa dari 50 responden, sebagian besar melakukan screening HIV/AIDS.
ibu memiliki pendidikan tinggi
(SMA/Perguruan Tinggi), yaitu sejumlah 4. Pengetahuan Ibu Hamil tentang HIV/AIDS
38 orang (76,0%) dan pendidikan Tabel 4. Distribusi Frekuensi
berpendidikan dasar (SD dan SMP) Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil
sejumlah 12 orang (24%). Ibu hamil dengan tentang Screening HIV/AIDS
tingkat pendidikan yang rendah kadang
tidak mendapatkan cukup informasi Pengetahuan Frekuensi Persentase
mengenai screening HIV/AIDS yang dapat (%)
Kurang 10 20,0
diakses melalui media informasi.
Baik 40 80,0
Masyarakat yang umumnya
Jumlah 50 100,0
berpendidikan tinggi akan lebih sejahtera,
sebab mereka lebih tahu bagaimana cara
Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui
mencari jalan keluar dari masalah-masalah
bahwa pengetahuan ibu hamil tentang
seputar kehidupan dengan lebih baik
screening HIV/AIDS, sebagian besar dalam
daripada orang orang yang berpendidikan
kategori baik, yaitu sejumlah 40 orang
dasar serta dapat mengembangkan sesuatu
(80,0). Responden dengan kategori tingkat
yang lebih optimal hasilnya (Laily, 2009).
pengetahuan kurang yaitu 10 orang (20%).
Hal ini karena dengan adanya faktor tingkat
pendidikan responden yang sebagian masih
tergolong dasar, sehingga akan
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil
tersebut mengenai screening HIV/AIDS.

128 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 3, No. 2, November 2015; 126-135


Selain itu, daya tangkap responden yang Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui
berbeda-beda ketika diberikan pendidikan bahwa dukungan suami untuk melakukan
kesehatan maupun mendapatkan informasi screening HIV/AIDS pada ibu hamil
baik dari petugas kesehatan atau pun dari sebagian besar dalam kategori baik, yaitu
berbagai media yang menunjang mengenai sejumlah 29 orang (58,0%). Dukungan
screening HIV/AIDS. suami yang baik akan menyebabkan
kenyamanan ANC pada ibu hamil dengan
5. Keterjangkauan Tempat Pelayanan demikian ibu akan merasakan tenang,
Kesehatan aman, nyaman dan kehamilan pun akan
Tabel 5. Distribusi Frekuensi berlangsung sehat, sehingga harapan bahwa
Berdasarkan Keterjangkauan Tempat ibu dan bayi sehat akan tercapai. Ibu hamil
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil yang melakukan screening HIV/AIDS
dengan cakupan atau kesadaran yang tinggi
Keterjangkauan Frekuensi Persentase terjadi di negara maju seperti Amerika.
(%) Penelitian yang dilakukan di Florida,
Jauh 30 60,0 Connecticut, dan New York City oleh
Dekat 20 40,0 Louis (2010), menemukan 86% ibu hamil
Jumlah 50 100,0 melaporkan telah melakukan screening
HIV/AIDS, menyebutkan bahwa peran
Berdasarkan tabel 4.2, dapat pasangan untuk pengambilan keputusan dan
diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil reaksi pasangan terhadap hasil screening
merasa tempat melakukan screening yang positif mempengaruhi ibu untuk
HIV/AIDS jauh dari rumahnya, yaitu melakukan screening HIV/AIDS.
sejumlah 30 orang (60,0). Kemampuan ibu
dalam menjangkau fasilitas kesehatan yang 7. Perilaku Ibu Hamil untuk Melakukan
berhubungan dengan jauh dan dekatnya Screening HIV/AIDS
jarak ketempat fasilitas kesehatan akan Tabel 7. Distribusi Frekuensi
memberikan kemudahan menjangkau ke Berdasarkan Perilaku Ibu Hamil
sarana pelayanan kesehatan sehingga
menghemat waktu ibu untuk Perilaku
menjangkaunya yaitu dengan menggunakan Melakukan Persentase
Frekuensi
berbagai alat transportasi darat seperti Screening (%)
HIV/AIDS
angkutan umum dan sepeda motor,
Belum Pernah 23 46,0
sebagian ibu menganggap biaya akan Pernah 27 54,0
memberatkan untuk menempuh jarak ke Jumlah 50 100,0
sampai ketempat fasilitas kesehatan.
Namun, ada yang merasa mudah untuk Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui
menjangkau tempat fasilitas kesehatan yaitu bahwa ibu hamil lebih banyak yang sudah
kemudahan untuk mendapatkan melakukan screening HIV/AIDS, yaitu
transportasi, jalan yang mudah dilalui dan sejumlah 27 orang (54,0%). Responden
merasa biaya yang terjangkau untuk yang belum melakukan screening
menjangkau ketempat fasilitas kesehatan. HIV/AIDS, yaitu sejumlah 23 orang
(46,0%). Hal ini karena ibu hamil perilaku
6. Dukungan Suami ibu hamil belum melakukan screening
Tabel 6. Distribusi Frekuensi HIV/AIDS disebabkan oleh beberapa faktor
Berdasarkan Dukungan Suami yaitu diantaranya faktor dukungan suami,
keterjangkauan tempat dan pekerjaan.
Dukungan Frekuensi Persentase Sehingga dengan adanya faktor-faktor
Suami (%)
tersebut akan mempengaruhi perilaku ibu
Kurang 21 42,0
Baik 29 58,0
hamil untuk melakukan screening
Jumlah 50 100,0 HIV/AIDS.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Untuk Melakukan Screening HIV/AIDS 129
Melalui Program Prevention Of Mother To Child Transmission (PMTCT)
di Wilayah Kerja Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta
Tyan Ferdiana Hikmah, Dwi Novitasari, Umi Aniroh
Analisis Bivariat kehamilannya, termasuk screening
Analisis bivariate untuk mencari HIV/AIDS.
hubungan antara umur, pendidikan, Hal ini sesuai dengan teori
pekerjaan, engetahuan, keterjangkauan Notoadmodjo (2012) salah satu cara
tempat, dan
Analisisdukungan
Bivariat suami dengan memperoleh kebenaran
kehamilannya, termasuk pengetahuan,
screening oleh
perilaku ibuAnalisis
hamil bivariate
untuk untuk
melakukan
mencari sebab
HIV/AIDS. itu pengalaman pribadi pun dapat
screening HIV/AIDS menggunakanpendidikan,
hubungan antara umur, uji Chi digunakan
Hal ini sebagai
sesuai upaya teori
dengan memperoleh
pekerjaan, engetahuan, keterjangkauan Notoadmodjo (2012) salah satu cara
Square, dimana hasilnya disajikan berikut pengetahuan. Pengetahuan
memperoleh kebenaran pengetahuan, oleh
tersebut
tempat, dan dukungan suami dengan
ini. perilaku ibu hamil untuk melakukan diperoleh dari pengalaman
sebab itu pengalaman pribadi pun dapat langsung
screening HIV/AIDS menggunakan uji Chi maupun pengalaman
digunakan sebagai upayaorang lain.
memperoleh
1. Hubungan Square, dimanaUmur
antara hasilnya Ibu
disajikan berikut
dengan pengetahuan.
Responden Pengetahuan
yang memiliki tersebutumur tidak
diperoleh dari pengalaman langsung
Perilaku ini.Ibu Hamil untuk Melakukan berisiko dan belum
maupun pengalaman orang lain.
melakukan screening
Screening HIV/AIDS
1. Hubungan antara Umur Ibu dengan sebanyak
Responden 21yang
orang (45,7%),
memiliki karena faktor
umur tidak
Tabel 8. Perilaku
Hubungan antara
Ibu Hamil Umur
untuk Ibu
Melakukan pengetahuan
berisiko dan belum ibu melakukan screening screening
mengenai
Screening HIV/AIDS
dengan Perilaku Ibu Hamil untuk sebanyak
HIV/AIDS 21 orang (45,7%),
belum karena faktor diketahui
sepenuhnya
Tabel 8. Hubungan antara Umur Ibu pengetahuan ibu mengenai screening
Melakukan Screening
dengan HIV/AIDS
Perilaku Ibu Hamil untuk
serta adanya
HIV/AIDS belumfaktor pekerjaan
sepenuhnya yang dimiliki
diketahui
Melakukan Screening HIV/AIDS oleh ibu hamil sehingga
serta adanya faktor pekerjaan yang dimiliki ibu tidak dapat
Umur Perilaku Melakukan Total p- value O oleh ibu hamilscreening
mengikuti sehingga ibu HIV/AIDS
tidak dapat karena jam
(Thn) Screening HIV/AIDS
Umur Perilaku Melakukan Total p- value RO mengikuti screening HIV/AIDS karena sama
jam dengan
(Thn)
Belum Screening
PernahHIV/AIDS R kerja yang dimiliki ibu hamil
kerja yang dimiliki ibu hamil sama dengan
Pernah Belum
Pernah
Pernah Puskesmas.
Puskesmas.
f % f f % %f %f f% % Responden
Responden yang yang memilikimemiliki
umur umur
Berisiko 2Berisiko50,0 2 2 50,0 50,02 4
50,0 100
4 100 1,000
1,000 11
screening screening
(< 20 th / (< 20 th / ,,
berisiko
berisiko dandan sudahsudah
melakukanmelakukan
35 th) 1 sebanyak
sebanyak 2 orang
2 orang(50%).(50%).
Hasil penelitian
Hasil penelitian
35 th) 19
Tidak 21 45,7 25 54,3 46 100 ini diketahui bahwa ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya karena hamil
ini diketahui bahwa ibu yang
Tidak 21Berisiko45,7 25 54,3 46 100 90
Berisiko (20-35 th) 0 ia
(20-35 th) Jumlah 23 46,0 27 54,0 50 100 1,000 memeriksakan kehamilannya
belum sadar akan pentingnya screening karena ia
Jumlah 23 46,0 27 54,0 50 100 1,000 belum sadar akan pentingnya screening
HIV/AIDS.
Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui Menurut Ruswana (2006), usia
bahwa ibu yang sudah pernah melakukan
HIV/AIDS.
seseorang untuk hamil sebaliknya tidak
Berdasarkan
screening tabel
HIV/AIDS8, dapat diketahui
lebih sedikit pada terlalu Menurut
muda dan tidak Ruswana
terlalu tua. (2006),
Umur usia
bahwa ibukategori
yang umur
sudah pernah
berisiko (< 20melakukan
tahun atau 35 seseorang
yang kurang dari untuk
20 tahun hamil sebaliknya
atau lebih dari tidak
screening tahun) yaitu 2 orang
HIV/AIDS lebih (50%)
sedikityaitupada
lebih 35 tahunmuda
terlalu harusdan siaptidakbagiterlalu
seorangtua. Umur
sedikit dibandingkan ibu yang tidak perempuan untuk hamil baik fisik, emosi,
kategori umur berisiko (< 20 tahun atau 35
berisiko (20-35 tahun) 25 orang (54,3%).
yang kurang
psikologis,
dari
social
20
serta
tahun atau lebih dari
ekonomi.
tahun) yaitu Berdasarkan
2 orang (50%) uji Fisheryaitu
Exact lebih
didapat 35 tahun
Responden yang harus
memilikisiap umur bagitidak seorang
sedikit dibandingkan
p-value sebesar 1,000.ibuOlehyang tidak
karena p-value perempuan
berisiko dan sudahuntuk hamil baik
melakukan fisik, emosi,
screening
= 1,000tahun)
berisiko (20-35 > α (0,05),
25 maka
orangdisimpulkan
(54,3%).tidak sebanyak
psikologis, 25 orangsocial (54,3%), karena
serta ibu ekonomi.
ada hubungan yang signifikan antara umur hamil yang berada pada umur reproduksi
Berdasarkan
ibu dengan Fisher Exact
uji perilaku ibu hamil didapat
untuk Responden
sehat, dimana umur yang
tersebut memiliki
mempengaruhi umur tidak
p-value sebesar 1,000. Oleh karena
melakukan screening HIV/AIDS. p-value pola berfikir ibu sehingga ibu mengetahui screening
berisiko dan sudah melakukan
= 1,000 > α (0,05),
Hal inimaka disimpulkan
dikarenakan adanya tidak
faktor sebanyak
akan pentingnya25 melakukan
orang (54,3%), pemeriksaan karena ibu
pendukung
ada hubungan yanglainnya seperti antara
signifikan pengetahuan
umur ibu kehamilan termasuk screening
hamil yang berada pada umur reproduksi HIV/AIDS.
yang belum mengerti akan pentingnya Sesuai dengan teori Efendi (2009)
ibu dengan perilaku
screening ibu hamil
HIV/AIDS, selain ituuntuk ibu sehat, dimana
menyatakan bahwaumur dengan tersebut mempengaruhi
bertambahnya
screening
melakukanmemiliki HIV/AIDS.
aktivitas dan kegiatan seperti pola seseorang
umur berfikir makaibu sehingga
kematanganibu dalammengetahui
Hal mengurus
ini dikarenakan
rumah tangga adanya dan faktor
mencari akan pentingnya
berfikir semakin baikmelakukan sehingga pemeriksaan
ibu
pendukungtambah
lainnyanafkah untuk
seperti pengetahuan menghidupi
ibu memiliki perilaku yang baik dengan
kehamilan termasuk screening HIV/AIDS.
keluarganya, ibu hamil yang melakukan melakukan pemeriksaan kehamilan
yang belum mengerti akan pentingnya
screening HIV/AIDS dengan umur berisiko Sesuai dengan
termasuk screening HIV/AIDS guna teori Efendi (2009)
screening (< HIV/AIDS,
20 tahun serta >35 selain
tahun) itu ibu
disebabkan menyatakan
mengetahui statusbahwa
HIV/AIDS dengan
nya bertambahnya
memiliki aktivitas dan kegiatan seperti
pengalaman yang dimiliki ibu saat hamil umur seseorang maka kematangan dalam
mengurus sebelumnya
rumah sehingga
tangga ibudan bermaksud untuk
mencari
teratur untuk mengikuti pemeriksaan pada
berfikir semakin baik sehingga ibu
tambah nafkah untuk menghidupi memiliki perilaku yang baik dengan
keluarganya, ibu hamil yang melakukan melakukan pemeriksaan kehamilan
screening HIV/AIDS dengan umur berisiko termasuk screening HIV/AIDS guna
(< 20 tahun serta >35 tahun) disebabkan mengetahui status HIV/AIDS nya
pengalaman yang dimiliki ibu saat hamil
sebelumnya sehingga ibu bermaksud untuk
teratur untuk mengikuti pemeriksaan pada

130 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 3, No. 2, November 2015; 126-135


2. Hubungan antara Pendidikan Ibu dengan tentang pentingnya screening HIV/AIDS.
Perilaku Ibu Hamil untuk Melakukan Sehingga, akan muncul kesadaran yang
2. Hubungan antara Pendidikan Ibu dengan tentang pentingnya screening HIV/AIDS.
Screening HIV/AIDS
Perilaku Ibu Hamil untuk Melakukan mengenaiakan begitu
Sehingga, muncul kesadaran dalam yang mengenai
Tabel Screening
9. Hubungan
HIV/AIDSantara Pendidikan pentingnya
mengenai begitu melakukan
dalam mengenai screening
Ibu dengan
Tabel 9.Perilaku
Hubungan Ibu Hamil
antara untuk
Pendidikan HIV/AIDS pada
pentingnya kehamilan.screening
melakukan
Ibu dengan
Melakukan Perilaku
Screening Ibu Hamil untuk
HIV/AIDS HIV/AIDS Ibu padayangkehamilan.
memiliki pendidikan tinggi
Melakukan Screening HIV/AIDS Ibu yang
dan belum melakukan memiliki pendidikan
screening tinggisebanyak
dan belum melakukan screening sebanyak
1818orang
orang (47,4%), karena
faktor faktor kesibukan
PerilakuPerilaku
Melakukan
Melakukan (47,4%), karena kesibukan
Screening2. HIV/AIDS
Hubungan
Screening Total
antara
HIV/AIDS Total p-p-Ibu OR
Pendidikan dengan yang
tentang dimiliki
yang oleh oleh
pentingnya screening
dimiliki ibuHIV/AIDS.
ibu hamil hamil
dengan dengan
PendidikanPendidikan Perilaku Ibu Hamil untuk OR
Melakukan Sehingga, akan muncul kesadaran yang
Belum Belum PernahPernah value
value pendidikan
pendidikan yang yangtinggi, tinggi,
karenakarena
ibu hamil ibu hamil
Screening
F HIV/AIDS mengenai begitu dalam mengenai
f %f F % % %f f % % dengan
dengan berpendidikan
pentingnya berpendidikan
melakukan tinggi cenderung
tinggi
screening cenderung
Dasar5 41,75 41,7Tabel 79. Hubungan antara0,989
Pendidikan
Dasar Ibu 58,3 58,3
7 dengan 12 12
100100
Perilaku 0,989
Ibu Hamil
0.794
0.794
untuk akan
akan mudah
HIV/AIDSmudah untuk
pada untukmendapatkan
kehamilan. mendapatkan pekerjaan,pekerjaan,
(SD/SMP) sedangkan ibu hamil yang bekerja biasanya
(SD/SMP)Tinggi Melakukan
18 47,4 Screening
20 52,6 HIV/AIDS
38 100 Ibu yangibu
sedangkan memiliki
hamil pendidikan
yang tinggi biasanya
bekerja
Tinggi (SMA/PT)
18 47,4 20 52,6 38 100 akan merasakan
dan belum melakukan kurang pedulisebanyak
screening dengan
Perilaku Melakukan akan
18 orangmerasakan
kehamilannya, karena
(47,4%), iakurang
karena terhambat peduli
dengan dengan
faktor kesibukan
(SMA/PT)Jumlah 27 46,0 23 54,0 50 100 0,989
Jumlah 27 Pendidikan
Screening HIV/AIDS
46,0 23 Belum 54,0 Pernah
Total
50 100 0,989value OR
p- kehamilannya,
waktu
yang kerja
dimiliki yangoleh karena
dimiliki ia
ibu hamil terhambat
oleh para
denganibu dengan
Berdasarkan
f % F tabel
% 9, fdapat
% diketahui
waktu
pendidikan
hamil kerja
untuk yang yangtinggi,
melakukan dimiliki
karena ibu oleh
hamil para ibu
screening
dengan berpendidikan tinggi cenderung
HIV/AIDS.
bahwa
Dasar 5 ibu
41,7 dengan
7 58,3 pendidikan
12 100
Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui dasar
0,989 0.794 hamil
akan
untuk mendapatkan
mudah untuk
melakukan pekerjaan,
screening
Menurut Wawan dan Dewi (2012),
bahwa
(SD/SMP) lebih sedikit yang belum pernah
(SD/SMP)
ibu 18 dengan pendidikan dasar HIV/AIDS.
sedangkantingkat
tingginya ibu hamilpendidikan
yang bekerjaibu biasanya
hamil
Tinggi
melakukan 47,4screening
20 52,6 38 100
HIV/AIDS yaitu akan Menurut
menyebabkanmerasakan ibuWawan
kurang
hamilpedulidan Dewi
patuh (2012),
akan dengan
(SD/SMP)
(SMA/PT) lebih sedikit yang belum pernah
sejumlah 5 orang (41,7%), dibanding kehamilannya, karena ia terhambat dengan
Jumlah 27 46,0 23 54,0 50 100 0,989
denganscreening
melakukan ibu yang HIV/AIDS memiliki pendidikan yaitu tingginyapemeriksaan
terhadap tingkat pendidikan yang ada pada ibu hamil
waktu kerja yang dimiliki oleh para ibu
tinggi5 (SMA/PT) yang belum pernah menyebabkan
kehamilan termasuk ibu
screening hamil akan
HIV/AIDS.
screening patuh
sejumlah orang (41,7%), dibanding
Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui hamil
Demikian
untuk melakukan
HIV/AIDS. halnya
terhadap pemeriksaan dengan yang ibu yang ada pada
dengan melakukan
ibubahwa yangscreening denganHIV/AIDS
ibu memiliki pendidikan
pendidikan yaitu
dasar berpendidikan
Menurut termasuk
Wawan tinggidan Dewi maka (2012), akan
sejumlah
tinggi Chi
(SMA/PT)
18 orang
(SD/SMP) lebih
yang
(47,7%).
sedikit
belum
Berdasarkan
yang belum
pernah
uji
pernah kehamilan
memeriksakan kehamilannya
screening HIV/AIDS.
Square Continuity Correction didapat tingginya tingkat pendidikan secaraibu hamiltertib
melakukan
melakukan
screening
screening
HIV/AIDS
HIV/AIDS
yaitu
yaitu Demikian
untuk tetap menjaga
menyebabkan halnya
ibu hamil dengan
keadaan akankesehatan ibu yang
patuh
p-value sebesar 50,989.
sejumlah orang Oleh karena p-value
(41,7%), dibanding
sejumlah 18dengan
orang (47,7%). Berdasarkan uji berpendidikan
dirinya
terhadapdan janin
pemeriksaan tinggi
yang dikandungnya.
yang ada pada maka akan
0,989> α (0,05), ibu maka
yang disimpulkan bahwa
memiliki pendidikan
Chi Square Continuity
tidak tinggi
ada (SMA/PT)
hubungan Correction
yangyang belum
signifikan didapat pernah
antara memeriksakan kehamilannya secara tertib
kehamilan termasuk screening HIV/AIDS.
Demikian halnya dengan ibu yang
melakukan
p-valuependidikan
sebesar screening
ibu dengan
0,989. Oleh perilaku
karenaHIV/AIDS
ibu hamil
p-value yaitu untuk
3. Hubungan tetap
berpendidikan
antaramenjagaPekerjaankeadaan
tinggi maka
Ibu dengan
akan
kesehatan
untuksejumlah
melakukan 18 orang
screening(47,7%). Berdasarkan
HIV/AIDS. uji Perilaku
dirinya Ibu
dan Hamil
janin yanguntuk
memeriksakan kehamilannya secara tertib
Melakukan
dikandungnya.
0,989> α (0,05),
Chi Square
Tingkat
maka
pendidikan
disimpulkan
Continuity untuk
bahwa
Correction
melakukan didapat Screening HIV/AIDS
untuk tetap menjaga keadaan kesehatan
tidak ada hubungan
p-valueHIV/AIDS
screening yang0,989.
sebesar signifikan Ibuantara
Oleh karena
pada p-value
yang Tabel
dirinya10.
danHubungan antara Pekerjaan
janin yang dikandungnya.
pendidikan 0,989> α (0,05), maka disimpulkan bahwa
ibu pendidikan
memiliki dengan perilaku dasar karena ibuibuhamil
tidak 3.IbuHubungan antara Ibu
dengan Perilaku Pekerjaan Ibu dengan
Hamil untuk
tidak ada hubungan yang signifikan antara
untuk melakukan
mengetahui
pendidikanscreening
alasan
ibu dengan HIV/AIDS.
pentingnya
perilaku ibu untuk
hamil
Perilaku
Melakukan Ibu
ScreeningHamil untuk
HIV/AIDS
3. Hubungan antara Pekerjaan Ibu dengan Melakukan
melakukan
Tingkat screeningscreening
pendidikan
untuk melakukan HIV/AIDS
untuk (Laily,
melakukan
HIV/AIDS. Screening
Perilaku IbuHIV/AIDS
Hamil untuk Melakukan
Pekerjaan Perilaku Melakukan Screening Total p- OR
2009). Disamping itu mereka
screening Tingkat pendidikan
HIV/AIDS
tingkatscreening
pemahaman
pada
yang pada
Ibu memiliki
untuk melakukan
yang
berbeda-beda
Screening10.
Tabel Hubungan antara Pekerjaan
HIV/AIDS
HIV/AIDS value
HIV/AIDS Ibu yang Tabel Belum
10. Hubungan antara Pekerjaan
memiliki pendidikan
ketikamemiliki
memperoleh dasar karena
informasi, ibu tidak
sehingga Ibu dengan
Ibu dengan
Perilaku
Pernah
Ibu Hamil untuk
pernah Perilaku Ibu Hamil untuk
pendidikan dasar karena ibu tidak
mengetahui ibualasan
para mengetahui hamil alasan pentingnya
tersebut untuk
akan muncul
pentingnya untuk Melakukan
Melakukan
f %
Screening
Screening
f HIV/AIDS
%
HIV/AIDS
F %
melakukan screening
melakukan
kesadaran HIV/AIDS
yangscreening HIV/AIDS
berbeda-beda (Laily,(Laily,
pula Bekerja 16 72,7
Pekerjaan 7 Perilaku
6 27,3
Screening
22 100 0,002
p-
8,000
2009). Disamping itu mereka memiliki Tidak 25,0Melakukan
21 38 Total
75,0 Screening 100 OR
2009). mengenai
Disamping itu screening
pentingnya
tingkat pemahaman
mereka HIV/AIDS.
memiliki
yang pendidikan
berbeda-beda
Pekerjaan
Bekerja
Perilaku Melakukan
HIV/AIDS
HIV/AIDS
Total
value
p-
value
OR
Responden yang memiliki 23 Belum 27 Pernah 54,0
tingkat dasar
pemahaman
ketika yang
memperoleh
dan sudah melakukan
berbeda-beda
informasi, sehingga
screening
Jumlah 46,0
Belum
pernah Pernah
50 100 8,000

ketika sebanyak
memperoleh
para 7 ibu informasi,
hamil tersebut
orang (58,3%), karena sehingga
akan muncul
merasa f pernah
Berdasarkan% f
tabel 10, %dapat F %
diketahui
para ibu kesadarantersebut
hamil yang berbeda-beda
akan muncul pula Bekerja 16 72,7 6 27,3 22 100 0,002 8,000
puas terhadap pelayanan yang diberikan bahwa ibu
Tidak 7 f yang
25,0 %bekerja
21 75,0lebih
f 38sedikit100 yang
% F %
mengenai pentingnya screening HIV/AIDS.
kesadaran yang
oleh Puskesmas
Responden berbeda-beda
yang telah didapatkan,
yang memiliki pendidikan pula Bekerja
sudah
Bekerja
Jumlah 23
16
pernah 72,7 melakukan
46,0 27
6 27,3 screening
54,0 50
22
100
100 0,002
8,000
8,000
setiap kali ibu melakukan pemeriksaan ibu Tidak 7 yaitu
25,0 21 6 75,0 38 100
dasar dan screening
mengenai pentingnya sudah melakukan HIV/AIDS.screening HIV/AIDS
Bekerja
sejumlah orang (27,3%),
diberikan konseling termasuk karena konseling dibanding dengan ibu yang tidak bekerja
Responden yang memiliki pendidikan
sebanyak 7 orang (58,3%), merasa Jumlah Berdasarkan
23 46,0tabel27
10, dapat 54,0
diketahui
50 100 8,000
pentingnya melakukan screening dan sudah pernah melakukan screening
dan puas
dasar HIV/AIDS. sudah terhadap
oleh Puskesmas
pelayanan yang
melakukan
Konseling yangdilakukan
diberikan
screening oleh
telah didapatkan,
bahwa ibu yang
HIV/AIDS
bekerja lebih sedikit
sejumlahmelakukan
21 orang (75%).
yang
sudah pernah screening
sebanyak 7 setiap
petugasorang (58,3%),
kesehatan
kali ibu hingga
melakukan karena merasaibu
ibupemeriksaan
mengetahui Berdasarkan
HIV/AIDS tabel
yaitu sejumlah 10, (27,3%),
6 orang dapat diketahui
puas terhadap pelayanan
diberikan konselingyang termasukdiberikan
konseling bahwa ibu yang bekerja lebih
dibanding dengan ibu yang tidak sedikit yang
bekerja
oleh Puskesmas pentingnya yang melakukan
telah didapatkan, screening dan sudah pernah melakukan screening
HIV/AIDS. Konseling dilakukan oleh
sudah pernah melakukan screening
HIV/AIDS sejumlah 21 orang (75%).
setiap kali ibu melakukan
petugas kesehatan pemeriksaan
hingga ibu mengetahui ibu HIV/AIDS yaitu sejumlah 6 orang (27,3%),
diberikan konseling termasuk konseling dibanding dengan ibu yang tidak bekerja
pentingnya melakukan screening dan sudah pernah melakukan screening
HIV/AIDS. Konseling dilakukan oleh HIV/AIDS sejumlah 21 orang (75%).
petugas kesehatan hingga ibu mengetahui

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Untuk Melakukan Screening HIV/AIDS 131
Melalui Program Prevention Of Mother To Child Transmission (PMTCT)
di Wilayah Kerja Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta
Tyan Ferdiana Hikmah, Dwi Novitasari, Umi Aniroh
Berdasarkan uji Chi Square Continuity pengetahuan tentang pentingnya screening
Correction didapat p-value sebesar 0,002. HIV/AIDS karena menganggap kehamilan
Oleh karena p-value = 0,002 < α (0,05), adalah suatu hal yang biasa
maka disimpulkan bahwa ada hubungan Semakin baik pengetahuan yang
Berdasarkan uji Chi Square Continuity pengetahuan tentang pentingnya screening
yang signifikan
Correction
antara pekerjaansebesar
didapatujip-value
ibu dengan
0,002.
dimiliki
HIV/AIDS karena
ibumenganggap
hamil kehamilan
maka akan
Berdasarkan Chi Square Continuity pengetahuan tentang pentingnya screening
perilaku Correction
ibu hamil untuk
= 0,002melakukan
p-valuep-value
Oleh karenadidapat < α (0,05),
sebesar 0,002. mempengaruhi
adalah suatu hal
HIV/AIDS ibu
yang biasa
karena hamil untuk
menganggap kehamilan melakukan
screening HIV/AIDS.
maka
Oleh disimpulkan
karena Hasil
p-value = penelitian
bahwa α juga
ada <hubungan
0,002 (0,05), screening
adalah suatu HIV/AIDS.
Semakin baik
hal biasa Pengetahuan
yangpengetahuan yang yang
yang
diperolehmaka
nilai Oddsantara
signifikan
disimpulkan Ratio pekerjaan
adaibuhubungan
sebesar
bahwa dengan
8,000, dimiliki ibu
baik Semakin
mengenai screening
hamil
baik makaHIV/AIDS
pengetahuan akanyang akan
perilaku ibu antara
hamil pekerjaan
untuk melakukan mempengaruhi
mempengaruhi ibu hamil untuk maka
perilaku melakukan
ibu hamil akan untuk
ini artinya bahwa ibu yang bekerja berisiko
yang signifikan ibu dengan dimiliki ibu hamil
screening HIV/AIDS.
perilaku ibu hamil Hasil penelitian
untuk juga
melakukan screening HIV/AIDS.
mempengaruhi ibu Pengetahuan
hamil untuk yang
melakukan
8,000 kali lebih
diperoleh nilai besar
Odds belum
Ratio sebesarpernah
8,000, melakukan
baik mengenai screening
screening HIV/AIDS
HIV/AIDS akan demi
screening HIV/AIDS. Hasil penelitian juga screening HIV/AIDS. Pengetahuan yang
melakukanini artinya screening
diperoleh bahwaOdds
nilai ibu yang HIV/AIDS
Ratiobekerja berisiko
sebesar 8,000,
kesehatan
mempengaruhi ibu ibu
perilaku danhamil janin
baik mengenai screening HIV/AIDS akan untuk yang
dibandingkan
8,000 ibu kaliyang
lebihtidak bekerja.
besar belum pernah
ini artinya bahwa ibu yang bekerja berisiko dikandungnya.
melakukan screening HIV/AIDS demi
mempengaruhi perilaku ibu hamil untuk
melakukan screening HIV/AIDS kesehatan ibu
Responden dan janin
yang yang memiliki
8,000 kali lebih besar belum pernah melakukan screening HIV/AIDS demi
dibandingkan ibu yang tidak bekerja. dikandungnya.
4. Hubungan antara Pengetahuan
melakukan screening Ibu HIV/AIDS
dengan pengetahuan
Responden baikyang
kesehatan ibu dan belum
dan janin melakukan
memiliki
yang
Perilaku dibandingkan
Ibu Hamil
4. Hubungan ibu yang tidak bekerja.
untuk Melakukan
antara Pengetahuan Ibu dengan dikandungnya.
pengetahuan baik dan belum melakukan kegiatan
dikarenakan ibu sibuk dengan
Screening HIV/AIDS
Perilaku Ibu Hamil untuk Melakukan Responden
ataupun
dikarenakan ibu sibuk yang
aktivitas lainnya
dengan memiliki
diantaranya
kegiatan
4. Hubungan
Screening antara Pengetahuan Ibu dengan
HIV/AIDS pengetahuan
ataupun baik lainnya
aktivitas dan belum melakukan
diantaranya
Tabel 11. Hubungan antarauntuk
Pengetahuan melakukan
dikarenakankegiatan
kegiatan
ibu sibuk
untuk membantu
Perilaku Ibu Hamil
Tabel 11. Hubungan Melakukan
antara Pengetahuan melakukan untukdengan kegiatan
membantu
Ibu dengan Perilaku
Screening Ibu Hamil untuk ekonomi keluarga
ataupunkeluarga
aktivitas serta mengurus rumah
Ibu dengan HIV/AIDS
Perilaku Ibu Hamil untuk ekonomi serta lainnya
mengurusdiantaranya
rumah
Melakukan
Tabel Screening
11. Hubungan
Melakukan HIV/AIDS
Screening antara Pengetahuan
HIV/AIDS tangga
melakukan sehingga
kegiatan tidak
untuk
tangga sehingga tidak menyempatkan menyempatkan
membantu
Ibu dengan Perilaku Ibu Hamil untuk waktu
ekonomiuntuk
waktu untukmelakukan
keluarga melakukan
serta mengurus screening
rumah
screening
Perilaku Melakukan
Melakukan Screening HIV/AIDS
Perilaku Melakukan tangga selama
HIV/AIDS
HIV/AIDS sehingga
selama tidak menyempatkan
kehamilannya.
kehamilannya.
Screening
Pengeta
Screening
HIV/AIDS HIV/AIDS
Total p-
waktu untuk melakukan screening
Pengeta Belum MelakukanTotal
Perilaku p-value OR HIV/AIDSantara
5. Hubungan selama kehamilannya.Tempat
Keterjangkauan
Belum
huan Pernah OR 5. dengan
Hubungan antara
huan pernah
Pernah
Screening HIV/AIDS valuep- Perilaku IbuKeterjangkauan
Hamil untuk Tempat
pernah fBelum%
Pengeta f Total dengan Perilaku Ibu Hamil
f % % OR
value2,029 Melakukan Screening HIV/AIDS
5. Hubungan antara Keterjangkauan Tempat untuk
fhuan % 6pernah
Kurang f60,0 %4Pernah f 10% 100 0,480
40,0 Melakukan
Tabel
dengan 12. Screening
Perilaku Ibu HIV/AIDS
Hubungan Hamilantara
untuk
Kurang Baik
6 60,017
f 442,5
% 40,023f 57,5
% 40
10 f 100
100 0,480
% 2,029 Keterjangkauan
Tabel
Melakukan 12. Tempat
Screening Hubungan
HIV/AIDS dengan antara
Jumlah
Baik 17
Kurang 42,523
6 23 27,0 27
4 54,0
60,0 57,5 40 50
40,0 10 100
100 100 0,480
0,480 2,029 Perilaku
Tabel Ibu12. Hamil Hubungan
untuk Melakukan
Baik 17 42,5 23 57,5 40 100 Keterjangkauan Tempat antara dengan
Jumlah 23 27,0 27 54,0 50 100 0,480 Screening HIV/AIDS Tempat
Keterjangkauan dengan
Jumlah 23 Berdasarkan tabel 11, dapat diketahui
27,0 27 54,0 50 100 0,480 Perilaku Ibu Hamil untuk Melakukan
bahwa ibu yang memiliki pengetahuan Perilaku Ibu Hamil untuk Melakukan
Screening
Screening HIV/AIDS
Perilaku Melakukan
HIV/AIDS
Berdasarkan
kurang tabel
lebih
Berdasarkan 11, yang
sedikit
tabel dapat diketahui
sudah
11, dapat pernah
diketahui Keterjang Screening HIV/AIDS
melakukan screening HIV/AIDS yaitu Total p-
bahwa bahwa
ibu yang ibu yangmemilikimemiliki pengetahuan
pengetahuan kauan Belum OR
sejumlah 4lebih
orangsedikit
(40%),yang dibanding dengan Perilaku
Perilaku Melakukan
Pernah
Melakukan value
kurang ibu lebih
kurang sedikit yang sudah baik
sudahpernah
pernah Tempat pernah
Screening HIV/AIDS
yang memiliki
melakukan screeningpengetahuan
HIV/AIDSyaitu dan
yaitu
Keterjang
Keterjang f Screening
% f HIV/AIDS
% f Total
% Total p- p-
melakukan screening HIV/AIDS
sudah pernah melakukan screening kauan
kauan
Jauh 18 Belum
Belum
60,0 12 Pernah
40,0 30 100 0,032 4,500OR
value OR
sejumlah 4 orang (40%), dibanding dengan Tempat pernah Pernah value
sejumlahHIV/AIDS
4 orang sejumlah
(40%), 23 dibanding dengan
orang (57,5%). Tempat
Dekat pernah
5 27,5 15 72,5 20 100
ibu yang memiliki pengetahuan baik dan
ibu yangsudah
memiliki
Berdasarkan pengetahuan
uji Chi Squarebaik dan
Continuity Jumlah 23 f f54,0%% 27 f 46,0% 50 f100 % f0,032 4,500
Correction
pernah melakukan screening
didapat p-value sebesar 0,480. Jauh 18 60,0 12 f 40,0 %30 100 %
0,032 4,500
sudah HIV/AIDS
pernah sejumlahmelakukan screening Jauh 518 27,5
60,0tabel
15 1272,540,0 30 100 0,032 4,500
Oleh karena p-value23= orang 0,480> (57,5%).
α (0,05), Dekat Berdasarkan 4.12,20 100
dapat
HIV/AIDS sejumlah
Berdasarkan 23 orang
uji Chi
maka disimpulkan bahwa tidak (57,5%).
Square Continuity
ada Dekat
Jumlah 235 54,027,527 1546,072,5 20 0,032
50 100
diketahui bahwa ibu yang merasa dekat dari 100 4,500
Correction
Berdasarkan
hubungan uji didapat
yang p-value
Chi Square sebesar
Continuity
signifikan 0,480.
antara Jumlah 23 54,0
tempat screening 27 46,0
lebih sedikit 50 100 0,032 4,500
yang belum
Oleh
Correction karenaibu
didapat
pengetahuan p-value
tentang=HIV/AIDS
p-value 0,480> 0,480.
sebesar αdengan
(0,05), pernah Berdasarkan tabel
melakukan screening 4.12,
HIV/AIDS dapat
maka
perilaku disimpulkan
ibu hamil bahwa
untuk tidak ada
melakukan diketahui
yaitu bahwa
sejumlah 5 ibu yang
orang merasa
(27,5%), dekat dari
dibanding
Oleh karena
hubungan
p-value = 0,480> α (0,05),
yang . signifikan antara
Berdasarkan
screening
tempatibu
tabel
lebihmerasa
sedikit jauh
4.12,
yangdaribelum
dapat
screening HIV/AIDS dengan yang yang
maka disimpulkan
pengetahuan bahwa
ibu tentang
Hasil penelitian
tidak bahwa
HIV/AIDS
menunjukkan
ada
dengan diketahui bahwa ibu yang
melakukandanscreening
pernah screening
tempat
merasa
belum HIV/AIDS
pernah
dekat dari
hubungan perilakuyang
responden ibu signifikan
yanghamil memiliki antara
untukpengetahuan
melakukan tempat screening
yaitu sejumlah
melakukan lebih
5 orang
screening sedikit
(27,5%),
HIV/AIDS yang
dibanding
sejumlah belum
pengetahuan
kurangibudan
screening tentang
belum HIV/AIDS
HIV/AIDS . dengan
melakukan screening 18pernah
dengan melakukan
orang ibu yang screening
yang Berdasarkan
(60%). merasaujijauh HIV/AIDS
Chi dari
Hasilhamil
perilaku dikarenakan
ibu penelitian
ibu belum untukmenunjukkan
melakukan
mengerti bahwa
mengenai tempat
Square screening
Continuity dan
Correction belum
yaitu sejumlah 5 orang (27,5%), dibanding
didapat pernah
p-
responden
pentingnya
screening HIV/AIDS . yang
screening memiliki
HIV/AIDS pengetahuan
selama melakukan
value sebesar
dengan screening
ibu0,027.
yang HIV/AIDS
Olehyang
karenamerasa sejumlah
p-value =jauh dari
kurang dan belum
kehamilannya melakukan
sehingga ibu screening
belum 18 <orang
0,027 (60%).
α (0,05), maka Berdasarkan
disimpulkan bahwauji Chi
Hasil penelitian
melaksanakan
dikarenakan ibu menunjukkan
screening mengerti bahwa
belum HIV/AIDS dengan
mengenai tempat
ada hubungan
Square screening dan belum
yang Correction
Continuity signifikan antara p-pernah
didapat
respondentanpayang
pentingnya memiliki
mencari
screening ataupun pengetahuan
HIV/AIDS menambah
selama melakukan
keterjangkauan screening
value sebesartempat
0,027. dengan HIV/AIDS
perilaku
Oleh karena ibu sejumlah
p-value =
kurang kehamilannya
dan belum melakukan sehingga screening
ibu belum 18
0,027orang (60%).
< α (0,05), maka Berdasarkan
disimpulkan bahwa uji Chi
dikarenakan ibu belum
melaksanakan mengerti
screening HIV/AIDSmengenai
dengan Square Continuity
ada hubungan yang Correction didapat p-
signifikan antara
tanpascreening
pentingnya mencari HIV/AIDSataupun menambah
selama keterjangkauan tempat dengan perilaku
value sebesar 0,027. Oleh karena p-value ibu =
kehamilannya sehingga ibu belum 0,027 < α (0,05), maka disimpulkan bahwa
melaksanakan screening HIV/AIDS dengan ada hubungan yang signifikan antara
tanpa mencari ataupun menambah keterjangkauan tempat dengan perilaku ibu

132 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 3, No. 2, November 2015; 126-135


hamil untuk melakukan screening yang signifikan antara dukungan suami
HIV/AIDS. Hasil penelitian diperoleh nilai dengan perilaku ibu hamil untuk melakukan
Odds Ratio sebesar 4,500, ini artinya bahwa screening HIV/AIDS. Hasil penelitian juga
ibu yang merasa jarak keterjangkauannya diperoleh nilai Odds Ratio sebesar 4,444,
jauh berisiko 4,500 kali lebih besar belum ini artinya bahwa ibu dengan dukungan
pernah melakukan screening HIV/AIDS suami kurang berisiko 4,444 kali lebih
dibandingkan ibu yang merasa jarak besar belum pernah melakukan screening
keterjangkauannya dekat. HIV/AIDS dibandingkan ibu dengan
Hal ini sesuai dengan penelitian dukungan suami yang baik.
Kassyou (2008) dan Tighe (2010), yang Dukungan suami atau keluarga sesuai
menyatakan transportasi yang sulit atau dengan teori Green di dalam Priyoto
waktu tempuh yang lama akan (2014), merupakan salah satu faktor
mengakibatkan munculnya perasaan malas penguat terjadinya perubahan perilaku.
atau enggan untuk pergi ke tempat Kuncoro (2007) juga menyatakan bahwa
pelayanan kesehatan dan melakukan dukungan suami bersifat spontan, memiliki
screening HIV/AIDS,hal ini juga diperkuat kesesuaian dengan normal yang berlaku
oleh Oktavinola (2009) yang mengatakan tentang sesuatu kapan harus diberikan,
bahwa jarak ke fasilitas kesehatan yang berasal dari hubungan yang telah berakar
jauh dan tidak strategis akan sulit dicapai lama, memiliki keragaman dalam
oleh para ibu hamil sehingga menyebabkan penyampaian dukungan sosial dan terbebas
kurangnya akses ibu hamil terhadap dari beban label psikologis.
pemeriksaan screening HIV/AIDS. Dukungan suami yang baik akan
mempengaruhi ibu hamil untuk rajin
6. Hubungan antara Dukungan Suami dengan melakukan pemeriksaan kehamilannya,
Perilaku Ibu Hamil untuk Melakukan termasuk pentingnya untuk melakukan
Screening HIV/AIDS screening HIV/AIDS. Penelitian ini sejalan
Tabel. 13 Hubungan antara dengan Suryaningsih (2007), mengatakan
Dukungan Suami dengan Perilaku Ibu bahwa keterlibatan dan dukungan yang
Hamil untuk Melakukan Screening diberikan suami akan mempengaruhi
HIV/AIDS keeratan hubungan antara ayah-anak dan
suami istri.
Perilaku Melakukan
Dukun Screening HIV/AIDS Analisa Multivariat
Total p-
gan Belum OR Penelitian ini terdapat enam variabel
Pernah value
Suami pernah yang diduga berpengaruh terhadap perilaku
f % f % f % ibu hamil untuk melakukan screening
Kurang 14 66,7 7 33,3 21 100 0,027 4,444 HIV/AIDS. Pengeluaran variabel dilakukan
Baik 9 31,0 20 69,4 29 100
bertahap yaitu pada variabel yang tidak
Jumlah 23 54,0 27 46,0 50 100 0,027 4,444
memiliki hubungan atau p-value > 0,05
yaitu pada variabel umur, pendidikan dan
Berdasarkan tabel 4.13, dapat
pengetahuan. Hasil penelitian terlihat
diketahui bahwa ibu dengan dukungan
bahwa variabel umur, pendidikan dan
suami yang kurang lebih sedikit yang sudah
pengetahuan mempunyai p-value (0,572)
pernah melakukan screening HIV/AIDS
sehingga proses model selanjutnya dengan
yaitu sejumlah 7 orang (33,3%), dibanding
tidak mengikutsertakan variabel umur,
dengan ibu dengan dukungan suami baik
pendidikan dan pengetahuan. Hasil model
yang sudah pernah melakukan screening
tanpa variabel umur, pendidikan dan
HIV/AIDS yaitu sejumlah 20 orang
pengetahuan terlihat pada tabel 14.
(69,4%) .
Berdasarkan uji Chi Square Continuity
Correction didapat p-value sebesar 0,027.
Oleh karena p-value = 0,027 < α (0,05),
maka disimpulkan bahwa ada hubungan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Untuk Melakukan Screening HIV/AIDS 133
Melalui Program Prevention Of Mother To Child Transmission (PMTCT)
di Wilayah Kerja Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta
Tyan Ferdiana Hikmah, Dwi Novitasari, Umi Aniroh
Tabel 14. Hasil Analisis Multivariat sehingga ibu yang bekerja tetap dapat
Regresi Logistik antara Variabel melakukannya.
Pekerjaan dan Keterjangkauan Tempat,
Dukungan Suami untuk Melakukan DAFTAR PUSTAKA
Screening HIV/AIDS
Depkes RI. 2008. Pedoman Nasional
Variabel
p
OR
95% C,I Perawatan, Dukungan dan Buku
value Pedoman untuk Petugas Kesehatan
2,098- dan Petugas Lainnya . Jakarta : Ditjen
Pekerjaan 0,003 9,278
41,041 PPM dan PL Depkes.
Keterjangkauan 1,063-
0,042 5,061
tempat 24,103
Dinkes Derah Istimewa Yogyakarta. 2014.
Dukungan 0,678-
0,155 2,788 Profil Kesehatan : DIY. Dinkes
suami 11,462
Daerah Istimewa
Yogyakarta.Djamarah. 2005. Strategi
Variabel pekerjaan mempunyai p-
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
value paling kecil dibandingkan variabel
Cipta.
keterjangkauan tempat, untuk mengetahui
Efendi, F., Makhfudli. 2009. Keperawatan
faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
Kesehatan Komunitas Teori dan
ibu hamil untuk melakukan screening
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta:
dilihat dari OR Exp(B) yang terbesar yaitu
Salemba Medika.
9,278 untuk variabel pekerjaan. Sehingga,
Gamelia, dkk. 2013. Determinan Perilaku
dapat disimpulkan bahwa pekerjaan
Perawatan Kehamilan. Universitas
merupakan faktor yang paling berpengaruh
Jendral Soedirman.
terhadap perilaku ibu hamil untuk
Kassyou, H. 2008. Factors Affecting
melakukan screening HIV/AIDS, serta ibu
Antenatal Care Attedance in Maichew
yang tidak bekerja memiliki kemungkinan
Town, Southern Tigray. Thesis.
9,278 kali lebih mungkin untuk melakukan
School of Graduate Studies of Addis
screening HIV/AIDS daripada ibu yang
Ababa University. 12 July 2015.
bekerja
Kuncoro, K. 2006. Dukungan Sosial
Keluarga Bagi Ibu Hamil. Bandung:
KESIMPULAN
Rajawali Press.
Dari hasil penelitian didapatkan
Laily. 2009. Pengetahuan dan Sikap
kesimpulan bahwa ada hubungan antara
dengan Angka Kejadian Infeksi
pekerjaan, keterjangkauan tempat
HIV/AIDS. Bandung, FK IKUPB.
pelayanan dan dukungan suami dengan
Skripsi
perilaku ibu hamil untuk melakukan
Lamarque, K.J. 2013. “HIV Testing of
screening HIV/AIDS dan faktor yang
Pregnant Women in the Fort Dauphin
paling signifikan mempengaruhi perilaku
Region of Madagascar” (Tesis).
ibu hamil untuk melakukan screening
Madagascar : Stellenbosch University.
HIV/AIDS adalah faktor pekerjaan
Murphy, K. R. & Davidshofer, C.O. 2008.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
Psychological testing: Principles and
meningkatkan kolaborasi antara peran
Application. New Jersey: Prentice-Hall
Bidan, Perawat, Dokter serta tenaga
Inc.
kesehatan lainnya untuk ikut memberikan
Murniati. 2007. Faktor-Faktor Yang
informasi dan pendidikan kesehatan melalui
Berhubungan dengan Pemanfaatan
promosi kesehatan serta mensukseskan
Pelayanan Antenatal oleh Ibu Hamil
pelaksanaan program Prevention of Mother
di Kabupaten Aceh Tenggara, 2007
to Child Transmission (PMTCT) dengan
(Tesis). Medan : Universitas
cara melibatkan suami, sehingga
Sumatera Utara.
harapannya upaya ini dapat dijangkau oleh
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi
lebih banyak ibu hamil termasuk ibu hamil
Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
yang bekerja dengan PMTCT mobile
Jakarta: Rineka Cipta.

134 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 3, No. 2, November 2015; 126-135


Noviana, Nana. 2013. Kesehatan Thior, I.,Lesago, G., Grimes, J., Shaporo,
Reproduksi HIV-AIDS. Jakarta : Trans R., Lockman, S., Kim, S.,
Info Media. Kabaabetswe, P., Garmey, E.,
Oktavinola, Febrina.2009. Kematian ibu Montono, M., Peter, T., Chang, S.Y.,
dan bayi. Jakarta : Sinar Harapan. Marlink, R., Essex, M. 2006.
Pedoman Nasional Pencegahan Penularan Tjokonegoro, Arjatmo & Hendra. 2005.
HIV. 2011. Acquired Immune Penyakit Menular Seksual. Jakarta:
Deficieny Syndrome (AIDS). Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
Kementerian Kesehatan RI. UNAIDS. 2010. Getting to Zero 2011-2015
Pedoman Nasional Pencegahan Penularan Strategy Available at
HIV dari Ibu ke Anak (PPIA). 2012. :http://www.unaids.org.
Jakarta: Kementrian Kesehatan UNAIDS. 2012. Guidance on Provider-
Repubilik Indonesia. initiated HIV Testing and Counselling
Priyoto. 2014. Teori Sikap & Perilaku in Facilities. Available at :
dalam Kesehatan. Yogyakarta : Nuha http://www.unaids.org
Medika. Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan
Ruswana. 2006.Ibu hamil resiko tinggi. Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
[online] Available at Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha
http:medicastoro.com [01 Juni 2015]. Medika.
Setiawan, A dan Saryono. 2010. WHO. 2010. PMTCT Strategic Vission
Metodologi Penelitian Kebidanan. 2010-2015. Prevention of Mother to
Nuha Medika :Jakarta. Child Transmission of HIV to Reach
Siagian, Sondang. 2008. Manajemen The UNGASS and Millenium
Sumber Daya Manusia (cetakan 15). Development Goals.
Jakarta: Bumi Aksara. Winkjosastro. 2008. Buku Saku Obstetri
Sinaga, T.R. 2009. Faktor-faktor yang dan Ginekologi. Jakarta: Yayasan
Mempengaruhi Kunjungan Antenatal Bina Pustaka Sarwono
Care (K4) di Wilayah Kerja Prawirohardjo.
Puskesmas Darussalam Medan Worku, G. 2005. “Factors Determining
dalam sari-mutiara.ac.id. Diakses Acceptance of Vouluntary HIV
tanggal 1 Juni 2015. Testing Among Pregnant Women
Suryaningsih. 2007. Antenatal Care. Attending Antenatal Clinic at Armed
www.usu.ac.id Diakses tanggal 29 Force Hospitals in Addis Ababa”
Juni 2015. (Thesis). Addis Ababa.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Untuk Melakukan Screening HIV/AIDS 135
Melalui Program Prevention Of Mother To Child Transmission (PMTCT)
di Wilayah Kerja Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta
Tyan Ferdiana Hikmah, Dwi Novitasari, Umi Aniroh

Anda mungkin juga menyukai