NIM : P20620120008
Tingkat dan Prodi : 1A D-III Keperawatan Tasikmalaya
Mata Kuliah : Keperawatan Dasar
Hj. Betty Suprapti, S.Kp, M.Kes
A. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan.
Artur C Curton (1983) nyeri adalah suatu mekanisme bagi tubuh, timbul ketika
jaringan sedang rusak, dan menyebabkan indivdu tersebut bereaksi untuk
menghilangkan rangsangan nyeri.
Priharjo (1992) nyeri dapat didefinisikan sebagai rasa tidak nyaman, baik ringan
maupun berat.
B. Klasifikasi Nyeri
Sumbernya
1. Cutaneus/superfisial
2. Deep somatic/Nyeri dalam
3. Visceral
Berdasarkan penyebab
1. Fisik
2. Psycogenic
Berdasarkan durasi
1. Nyeri akut
2. Nyeri Kronik
Berdasakan letak
1. Radiating pain (Menyebar)
2. Referred pain (Tertentu)
3. Intractable pain (Sulit dihilangkan)
4. Phantom pain (Pada bagian yang hilang)
C. Karakteristik Nyeri
1. Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energy
2. Nyeri bersifat individual
3. Nyeri tak dapat dinilai secara objektif
4. Perawat hanya mengkaji dengan melihat perubahan fisiologis
5. Hanya klien yang mengetahui
6. Nyeri : mekanisme pertahanan fisiologis
7. Nyeri : tanda peringatan kerusakan jaringan
8. Nyeri mengawali ketidakmampuan
E. Fisiologi Nyeri
Munculnya nyeri sangat berkaitan dengan reseptor dan rangsangan. Stimulasi dapat
berupa kimiawi, termal, listrik atau mekanisme.
Stimulus → Reseptor → Respon
Tahapan :
1. Transduksi
2. Transmisi
3. Persepsi
4. Modulasi
F. Teori yang Berusaha Menjelaskan Bagaimana Nyeri itu Timbul dan Terasa, yaitu :
1. Teori spesifik (Teori Pemisahan)
2. Teori Pola (Pattern)
3. Teori Kontrol Gerbang (Gate Control)
4. Teori Trasmisi dan inhibisi
G. Pengkajian
Data yang didapatkan mencerminkan respon pasien terhadap nyeri yang meliputi :
1. Respon fisiologis
2. Respon perilaku
3. Respon psikologis
H. Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA (2009-2011), diagnosis keperawatan :
1. Nyeri Akut
2. Nyeri Kronis
I. Perencanaan
Tujuan :
1. Meningkatkan perasaan nyaman dan aman
2. Meningkatkan kemampuan individu untuk melakukan aktifitas fisik
3. Mencegah timbulnya gangguan tidur.
Tindakan non-farmakologi :
1. Distraksi
2. Relaksasi
3. Stimulasi kutaneus
4. Kompres panas-dingin
J. Implementasi
1. Relaksasi
2. Kompres panas-dingin
3. Pemijatan
4. Distraksi