Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dhea Zanuba Rachma

NIM : P20620120008
Tingkat dan Prodi : 1A D-III Keperawatan Tasikmalaya
Mata Kuliah : Keperawatan Dasar
Hj. Betty Suprapti, S.Kp, M.Kes

Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman (Bebas Nyeri)

Kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar


manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman, kelegaan, dan transenden (1992, dalam Potter &
Perry, 2005).

A. Pengertian Nyeri
 Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan.
 Artur C Curton (1983) nyeri adalah suatu mekanisme bagi tubuh, timbul ketika
jaringan sedang rusak, dan menyebabkan indivdu tersebut bereaksi untuk
menghilangkan rangsangan nyeri.
 Priharjo (1992) nyeri dapat didefinisikan sebagai rasa tidak nyaman, baik ringan
maupun berat.

Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup 4 askep yaitu :


1. Fisik
2. Sosial
3. Psikospiritual
4. Lingkungan

B. Klasifikasi Nyeri
 Sumbernya
1. Cutaneus/superfisial
2. Deep somatic/Nyeri dalam
3. Visceral
 Berdasarkan penyebab
1. Fisik
2. Psycogenic
 Berdasarkan durasi
1. Nyeri akut
2. Nyeri Kronik
 Berdasakan letak
1. Radiating pain (Menyebar)
2. Referred pain (Tertentu)
3. Intractable pain (Sulit dihilangkan)
4. Phantom pain (Pada bagian yang hilang)

C. Karakteristik Nyeri
1. Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energy
2. Nyeri bersifat individual
3. Nyeri tak dapat dinilai secara objektif
4. Perawat hanya mengkaji dengan melihat perubahan fisiologis
5. Hanya klien yang mengetahui
6. Nyeri : mekanisme pertahanan fisiologis
7. Nyeri : tanda peringatan kerusakan jaringan
8. Nyeri mengawali ketidakmampuan

D. Faktor yang Mempengaruhi


1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Budaya
4. Keluarga dan support social
5. Ansietas (Cemas)
6. Pola koping
7. Efek plasebo
8. Pengalaman masa lalu dengan nyeri

E. Fisiologi Nyeri
Munculnya nyeri sangat berkaitan dengan reseptor dan rangsangan. Stimulasi dapat
berupa kimiawi, termal, listrik atau mekanisme.
Stimulus → Reseptor → Respon
Tahapan :
1. Transduksi
2. Transmisi
3. Persepsi
4. Modulasi

F. Teori yang Berusaha Menjelaskan Bagaimana Nyeri itu Timbul dan Terasa, yaitu :
1. Teori spesifik (Teori Pemisahan)
2. Teori Pola (Pattern)
3. Teori Kontrol Gerbang (Gate Control)
4. Teori Trasmisi dan inhibisi

G. Pengkajian
Data yang didapatkan mencerminkan respon pasien terhadap nyeri yang meliputi :
1. Respon fisiologis
2. Respon perilaku
3. Respon psikologis

H. Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA (2009-2011), diagnosis keperawatan :
1. Nyeri Akut
2. Nyeri Kronis

I. Perencanaan
Tujuan :
1. Meningkatkan perasaan nyaman dan aman
2. Meningkatkan kemampuan individu untuk melakukan aktifitas fisik
3. Mencegah timbulnya gangguan tidur.

Tindakan non-farmakologi :
1. Distraksi
2. Relaksasi
3. Stimulasi kutaneus
4. Kompres panas-dingin
J. Implementasi
1. Relaksasi
2. Kompres panas-dingin
3. Pemijatan
4. Distraksi

Anda mungkin juga menyukai