1. Kegiatan pelayanan (service) merupakan suatu jasa yang diberikan kepada seseorang atau
lembaga untuk memenuhi kebutuhan orang lain.
a. Perihal/cara melayani
uang
jasa
Di dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang mengumumkan. Bahwa tiap-tiap warga negara berhak
mendapat pengajaran. Pada tahun 2003 pemerintah mengeluarkan undang- undang no 20 tentang
system pendidikan nasional ( UUSPN ).
Dalam undang – undang tersebut dikemukakan hal- hal yang erat hubungan dengan pendidikan
bagi anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus sebagai berikut ;
Bab 1( pasal 1 ayat 18 ) Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti
oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah
Bab IV ( pasal 5 ayat 1 ) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu baik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual atau
sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
Bab V bagian 11 Pendidikan khusus ( pasal 32 ayat 1 ) Pendidikan khusus bagi peserta yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental, sosial atau memiliki potensi kecerdasan.
B. Sejarah Perkembangan
Pendidikan khusus tumbuh dari satu kesadaran awal bahwa beberapa anak membutuhkan
sejenis pendidikan yang berbeda dari pendidikan biasa agar dapat mengembangkan potensi mereka.
Akar dari kesadaran ini dapat ditelusuri di Eropa pada tahun 1700-an ketika para pionir tertentu mulai
membuat upaya-upaya terpisah untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Salah satu upaya tersebut dengan mendirikan lembaga-lembaga residensial yang didirikan di Amerika
Serikat untuk mengajar penyandang cacat terbanyak di awal 1800-an. Hal ini membuat Amerika Serikat
menjadi negara yang memimpin negara-negara lain dalam pengembangan pendidikan khusus di seluruh
dunia.
Dewasa ini, peran lembaga pendidikan sangat menunjang tumbuh kembang dalam mengolah
system maupun cara bergaul dengan orang lain. Selain itu lembaga pendidikan tidak hanya
sebatas untuk system bekal ilmu pengetahuan, namun juga memberi skil hidup yang diharapkan
bermanfaat di masyarakat.
Lembaga pendidikan tidak hanya ditunjukkan kepada anak yang normal saja, tapi juga anak-anak
keterbelakangan mental.
Dengan ini dapat dinyatakan berlakunya undang-undang tersebut maka sekolah-sekolah baru
yang khusus bagi anak-anak penyandang cacat, termasuk untuk anak tunadaksa dan tunalaras
yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Berdasarkan urutan berdirinya SLB pertama untuk masing-masing kategori kecacatan SLB
dikelompokkan menjadi:
Jumlah Sekolah dan Siswa Berkebutuhan Khusus di Indonesia (93-94 dan 1998-1999)
Bagi ABK
System pendidikan dimana anak berkelainan terpisah dari system pendidikan anak normal.
Penyelenggaraan system pendidikan segregasi dilaksanakan secara khusus dan terpisah dari
penyelenggaran pendidikan untuk anak normal.
- Metode pembelajaran yang khusus sesuai dengan kondisi dan kemampuan anak
- Sosialisasi terbatas
Pengertian :
Sistem Pendidikan Integrasi adalah sistem pendidikan luar biasa yang bertujuan memberikan
pendidikan yang memungkinkan anak luar biasa memperoleh kesempatan mengikuti proses
pendidikan bersama dengan siswa normal agar dapat mengembangkan diri secara optimal.
Merasa diakui haknya dengan anak normal terutama dalam memperoleh pendidikan
c. Pendidikan Inklusi
Pendidikan Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Pendidikan inklusi adalah termasuk hal yang
baru di Indonesia .
Pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus yang dididik bersama-
sama anak lainnya (normal) untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Di DKI Jakarta tahun 2015 sudah menyatakan bahwa seluruh sekolah negeri menerima
pelayanan thd ABK
lanjutan
Salah satu kelompok yang paling tereksklusi dalam memperoleh pendidikan adalah siswa
penyandang cacat. Tapi ini bukanlah kelompok yang homogen. Sekolah dan layanan pendidikan
lainnya harus fleksibel dan akomodatif untuk memenuhi keberagaman kebutuhan siswa.
Mereka juga diharapkan dapat mencari anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan
Pengelompokan anak berkebutuhan khusus dan jenis pelayanannya, sesuai dengan Program
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Tahun 2006 dan Pembinaan Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Pendidikan
adalah sebagai berikut :
1) Tuna Netra
2) Tuna Rungu
6) Tuna Grahita Berat (IQ 125 ) J. Talented : Potensi bakat istimewa (MultipleIntelligences :
Language, Logico mathematic, Visuo-spatial, Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal,
Natural, Spiritual).
9) Autis
11)Indigo
Gagagasan pendidikan inklusi Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang mengkoordinasi dan
mengintegrasikan siswa reguler dan siswa penyandang cacat dalam program yang sama, dari satu jalan
untuk menyiapkan pendidikan bagi anak penyandang cacat adalah pentingnya pendidikan inklusi, tidak
hanya memenuhi target
Pelayanan Pendidikan tidak dapat dilakukan satu orang tetapi melibatkan banyak pihak
- Psikolog sekolah
- perawat sekolah
Berkonsultasi dengan orang tua siswa tentang situasi sekolah dan rumah yg mungkin
mempengaruhi anak
HYMNE GURU