Anda di halaman 1dari 8

………………………….

BAB I
PENDAHULUAN

Kacang hijau merupakan tanaman leguminoceae yang dapat beradaptasi luas di berbagai
daerah yang beriklim panas atau tropik. Di Indonesia, kacang hijau dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Keadaan iklim yang
ideal untuk tanaman kacang hijau adalah daerah yang bersuhu 25–27 ºC dengan kelembapan
udara 50-80%, curah hujan antara 50–200 mm per bulan, dan cukup mendapatkan sinar matahari.
Hampir semua varietas kacang hijau dapat beradaptasi dengan lahan kering, namun tidak semua
varietas mampu menunjukkan daya hasil yang tinggi.

Sinar matahari berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar
matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang
diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap.
Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi. Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin.
Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar
dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan
terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari. Itulah sebabnya, pertumbuhan
tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air.
BAB II

Metode Penelitian

2.1 Uji daya kertas (UDK)

Metode ini digunakan untuk benih berukuran kecil yang membutuhkan


cahaya bagi perkecambahan. Tahapannya yaitu, meletakkan media berupa
kapas pada alas gelas plastik, menambahkan air pada kapas dan biarkan kapas
meresap dan air yang berlebih dibuang, benih diletakkan di atas kapas yang
telah dibasahi demgan tiap gelas plastik berisi 5 biji kacang hijau, dan
kemudian meletakkan gelas plastik di tempat yang terkena cahaya matahari.

2.2 Uji antar kertas (UAK)

Metode ini digunakan untuk benih yang dalam perkecambahannya


membutuhkan kondisi gelap. Tahapannya yaitu, menyediakan media berupa
kapas di letakkan di alas gelas plastik, menambahkan air pada media
kemudian biarkan hingga meresap dan air yang berlebih di buang, dan yang
terakhir benih diletakkan di atas kapas dan letakkan di tempat gelap.

BAB III

PEMBAHASAN

3. 1 Persentase perkecambahan

Parameter ini merupakan presentase jumlah kecambah normal yang


dihasilkan benih murni pada kondisi lingkungan tertentu. Parameter ini
dirumuskan sebagai berikut :

Jumlah kecambah normal x100%


jumlah benih uji
3.1.1 Dengan Pencahayaan

Jumlah kecambah normal x100%


jumlah benih uji

20 x 100% = 100 %
20
3.1.2 Tanpa Pencahayaan
Jumlah kecambah normal x 100%
Jumlah benih biji

20 x 100% = 100 %
20

3.2 Laju perkecambahan

Parameter ini diukur dengan menghitung jumlah hari yang diperlukan


untuk munculnya perakaran (radikel) dan pertunasan (plumula). Parameter
ini dirumuskan sebagai berikut :

N1 T1+N2 T2+N3 T3+N4 T4 X 100%


Jmlh total kecambah

3.2.1 Dengan Pencahayaan

N1 T1+N2 T2+N3 T3+N4 T4 X 100%


Jmlh total kecambah

0.1 +19 .2 + 19.3 + 20.4 X 100%


20

0 + 38 + 57 + 80 X 100% = 87,5 %
20
3.2.2 Tanpa Pencahayaan
N1T1+N2T2+N3T3+N4T4 X 100%
Jmlh total berkecambahan
0.1 + 15.2 + 20.3 + 20.4 x 100%
20
0 + 30 + 60 + 80 X 100% = 85 %
20

BAB IV
KESIMPULAN

Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu


kecambah. Kecambah yang berada di tempat gelap memiliki ciri-ciri batang
panjang dan rapuh, daun berukuran kecil dan berwarna kekuning-kuningan.
Kecambah yang berada di tempat cukup cahaya memiliki batang yang lebih sehat
dan segar.
Lampiran.
Hari ke-1
- Gelap - Terang

Hari ke-2
- Gelap - Terang

Hari ke-3
- Gelap - Terang
v
Hari ke-4
- Gelap - Terang

Daftar Pustaka
Nur, Imran Saifulloh. 2017. PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN JENIS TANAH
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata
L.). Prodi Agroteknologi Universitas PGRI Yogyakarta. (http://repository.upy.ac.id/1678/
, diakses pada 01 Maret 2020)

Stria, Alif. Asridindayan. 2014. PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN

KACANG HIJAU. Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Sijunjung.

(http://www.academia.edu/download/35466176/LAPORAN_PRATIKUM_1_BIOLOGI_
-_PENGARUH_CAHAYA_TERHADAP_PERTUMBUHAN_KACANG_HIJAU.docx ,

diakses pada 01 Maret 2020)

Widyastuti,Yuli. Heru, Sudrajad. Nita,Supriyati. Dyah, Subositi. Elok, Widiyanti. Nuning,

Rahmawati. Ikayanti, M. Sholikah. Amalia, Damayanti. M, Bakti Samsu Adi. Galuh,

Rahmawati. Awal, P. Kusumadewi. Mery, Budiarti. Fauzi. Dewi, Safrina. Wahyu, Joko

Priyambodo. Harto, Widodo. Dian, Susanti. Tri, Widayat. Sari, Haryanti. Slamet,
Wahyono. 2015. Pedoman Panen dan Pasca Panen Tanaman Obat. Kementerian

Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional.

Anda mungkin juga menyukai