Anda di halaman 1dari 4

1. Pembakuan Asam Oksalat 0.

1 N dalam 100 ml

o Siapkan alat dan bahan yang di perlukan saat praktikum

o Timbang asam oksalat dengan menggunakan timbangan neraca analitik digital

Dengan menggunakan rumus

N= Gram

BE. V

Gram = N . V . BE

=0.1 . 0.1 . 63

= 0.63

Tapi disini kita dianjurkan melakukan penimbangan Asam oksalat 0.5 gram

o Larutan asam okslat yang ditimbang tadi didalam

beaker

o Kemudian, pindahkan larutan asam oksalat tadi didalam

labu ukur 100 ml cukupkan dengan aquadest

secukupnya

o Setelah itu homogenkan

o Pipet larutan tadi menggunakan volume 25 ml kedalam masing Erlenmeyer

o Tambahkan pp 4 sampai 5 tetes kedalam tiap erlenmeyer

2. Pembuatan larutan NaOH 0.1 N dalam 100 ml

o Siapkan alat dan bahan yang diperluhkan dala pembuatan larutan NaOH 0.1 N dalam 100 ml

o Timbang NaOH dengan menggunakan neraca analitik digital

N= Gram

BE. V
Gram = N . V . BE

= 0.1 . 0.1 . 40

= 0.4 gram NaOH yang akan ditimbang

o Larutkan NaOH 0.4 gram kedalam beaker glass dengan menambahkan aquadest sedikit hinggah
NaOH larut

o Jika sudah larut,pindahkan larutan basa NaOH kedalam labu ukur 100 ml dengan aquadest
secukupnya hinggah batas skala

o Setelah itu tutup labu ukur dan kemudian homogenkan

o Kemudian masukkan ke dalam buret 50 ml, sisa 50 ml larutan NaOH sisihkan untuk digunakan pada
titrasi selanjutnya

3. Pembakuan NaOH 0.1 N dengan Asam Oksalat 0.1 N

o Siapkan alat dan bahan yang diperluhkan

o Setelah indicator PP telah diteteskan ke dalam tiap Erlenmeyer yanr terisi Asam oksalat masing-
masing 25ml.

o Pastikan posisi saat memasang buret dalam kondisi tegak lurus baik di lihat dari depan maupun
dilihat dari sisi samping pun tegak lurus

o Posisi erkenmeyer tepat dibawah buret ,selanjutnya mulailah melakukan titrasi dengan mengoyang-
goyangkan secara perlahan secara berturut-turut untuk masing –masing erlenmeyer dengan mencatat
hasil hasil tiap volume titrasi pada masing-masing Erlenmeyer

ü Titrasi 1 = 25 ml

ü Titrasi 2 = 26 ml

ü Titrasi 3 = 25 ml

o Lihat reaksi perubahan warna apa yang terjadi

Reaksi

2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O

Hasil
Sebelum reaksi

http://2.bp.blogspot.com/-
AbJP7hhL0js/Ub2vHjnMRsI/AAAAAAAAAJc/IeqTogqJGzo/s320/ekstrak+soda.jpg

setelah reaksi

http://1.bp.blogspot.com/-_0X3k3Ws8qo/UsZAYAGEQvI/AAAAAAAAAoQ/oSulvN4v9uA/s1600/2.png

Dari pembakuan larutan NaOH 0.1 N dengan Asam Oksalat 0.1 N menghasilkan reaksi perubahan warna
erlenmeyer dari warna putih menjdai warna merah mudah

Perhitungan

N NaOH = …. ?

V NaOH = 25 ml

N Asam Oksalat =0.07936 N yang ditimbang 0.5 gram A.Oksalat karena berbentuk padatan makanya
menggunakan rumus

N= Gram

BE. V

= 0.5 gram

63 . 0.1

= 0.07936

1. Normalitas NaOH pada Erlenmeyer I

NaOH = H2C2O4

N1.V1 = N2 .V2

N.25 = 0.07936 . 25

N = 1.984/25

= 0.07936

2. Normalitas NaOH pada Erlenmeyer II


NaOH = H2C2O4

N1 . V1 = N2 . V2

N . 26 = 0.07936 . 25

N = 1.984/ 25

= 0.07630

3. Normalitas NaOH pada Erlenmeyer III

NaOH = H2C2O4

N1 . V1 = N2 . V2

N . 25 = 0.07936 . 25

N = 1.984/25

= 0.07936

Maka normalitas NaOH

N NaOH = 0.07936 + 0.07630 + 0.07936

= 0.23502/3

= 0.07834

Kesimpulan

Kami dapat menarik kesimpulan bahwa NaOH merupakan larutan baku sekunder dimana dapat menjadi
larutan baku primer bila dilakukan pembakuan dengan menggunakan larutan baku primer.NaOH murni
yang tersedia disaat praktikum berbentuk padatan putih merupakan suatu basa yang bersifat kuat maka
untuk melihat hasil perubahan warna dari titrasi NaOH dengan Asam Oksalat dari warna putih menjadi
merah mudah dengan megunakan indicator PP.

Anda mungkin juga menyukai