I. PENDAHULUAN
1. Landasan Ilmiah
Bahan pendidikan kewarganegaraan meliputi hubungan antara
warganegara dan negara,serta pendidikan pendahuluan bela negara yang
semua ini berpijak pada nilai-nilai budaya serta dasar filosofi
bangsa. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk
menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk
sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan
filsafat bangsa Pancasila.
2. Landasan Hukum :
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR No. II/MPR/1999
1
3. Undang-Undang No. 20 Tahun 1982
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
5. Pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Direktur Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor
43/DIKTI/Kep/2006
2
E. PERBANDINGAN ANTARA PKN PARADIGMA BARU DENGAN PARADIGMA
LAMA
Paradigma baru PKn antara lain memiliki struktur organisasi keilmuan yang
jelas yakni berbasis pada ilmu politik, hukum dan filsafat moral /filsafat
Pancasila dan meiliki visi yang kuat nation and character building,
citizenempowerment ( pemberdayaan warga negara), yang mampu
mengembangkan civil society (masyarakat kewargaan).
Paradigma baru ini merupakan upaya untuk menggantikan paradigma lama
PKn (PPKn), yang antara lain bercirikan struktur keilmuan yang tidak jelas,
materi disesuaiakan dengan kepentingan politik rezim (hegemoni
penguasa), memiliki visi untuk memperkuat state building ( negara
otoriter birokratis; kooptasi negara) yang bermuara pada posisi warga
negara sebagai kaula atau obyek yang sangat lemah ketika berhadapan
dengan penguasa. Akibat dari kondisi ini, PKn semakin sulit
untukmengembangkan karakter warga negara yang demokratis, sehingga
menjadi lahan subur bagi berkembangnya otoriterisme. Sebagai bahan
banding antara PKn paradigma baru dengan paradigma lama dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
A. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan, yang bagian-
bagiannya atau unsur-unsurnya saling berkaitan, saling berhubungan,
saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan merupakan
keseluruhan yang utuh.
Pancasila adalah sebuah system karena pancasila merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Esensi seluruh sila-silanya
juga merupakan suatu kasatuan. Pancasila berasal dari kepribadian
Bangsa Indonesia dan unsur-unsurnya telah dimiliki oleh Bangsa
Indonesia sejak dahulu.
Secara garis besar Pancasila adalah suatu realita yang keberadan dan
kebenaraannya tidak dapat diragukan. Nilai-nilai Pancasila seperti
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan harus
menjadi pedoman dan tolak ukur bagi seluruh kegiatan
kemasyarakatan dan kenegaraan Bangsa Indonesia.
B. Pengertian Filsafat.
Filsafat dalam Bahasa Inggris yaitu philosophy, adapun istilah filsafat
berasal dari Bahasa Yunani yaitu philosophia, yang terdiri atas dua kata
yaitu philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan
3
sophos (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan,
intelegensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan
atau kebenaran (love of wisdom). Orangnya disebut filosof yang dalam
bahasa Arab disebut failasuf
Menurut Roeslan Abdoelgani (1962), menyatakan bahwa pancasila
adalah filsafat Negara yang lahir sebagai collectionideologies dari
keseluruhan bangsa Indonesia. Filsafat Pancasial pada hakikatnya
merupakan suatu realiteit atau noodzakelijkheid bagi keutuhan
persatuan Bangsa Indonesia.
Filsafat Negara kita adalah Pancasila, yang diakui dan diterima oleh
Bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup. Dengan demikian,
Pancasila harus dijadikan pedoman dalam kelakuan dan pergaulan
sehari-hari. Sebagai pandangan hidup bangsa, maka sewajarnyalah
asas-asas pancasila disampaikan kepada generasi baru melaluai
pengajaran dan pendidikan. Pancasila menunjukan terjadinya proses
ilmu pengetahuan. Validitas, dan hakikat ilmu pengetahuan (teori ilmu
pengetahuan).
4
KenyataanPancasila yang demikian ini disebut kenyataan yang obyektif,
yaitu bahwa kenyataan itu ada pada Pancasila sendiri terlepas dari
sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Sehingga
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat bersifat khas dan berbeda
dengan sistem-sistem filsafat yang lain misalnya: liberalisme,
materialisme, komunisme, dan aliran filsafat yang lain.
5
sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa
dan negara Indonesia.
6
B. Identitas Nasional Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Burung Garuda
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.
7
Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan
pembagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut :
- Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar
Negara, dan Ideologi Negara.-
- Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya,
Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya.
- Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan
pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, serta kepercayaan.
8
berarti suatu pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri
atau asas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada ditangan rakyat.
C. Bentuk-Bentuk Demokrasi
Formal demokrasi menunjuk pada demokrasi dalam arti system
pemerintahan. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai pelaksanaan demokrasi
di berbagai Negara. Dalam suatu Negara misalnya dapat diterapkan
demokrasi dengan menerapkan system presidensial atau sistem
parlementer.
Sistem Presidensial : sistem ini menekankan pentingnya pemilihan
presiden secara langsung, sehingga presiden terpilih mendapatkan mandat
secara langsung dari rakyat. Dalam sistem ini kekuasaan eksekutif
(kekuasaan menjalankan permerintahan) sepenuhnya berada di tangan
presiden.
Sistem Parlementer : Sistem ini menerpakan model hubungan yang
menyatu antara kekuasaan eksekutif dan legeslatif. Kepala eksekutif (head
of government) adalah berada di tangan seorang perdana menteri. Adapun
kepala Negara (head of state) adalah berada pada seorang ratu, misalnya di
Negara Inggris atau ada pula yang berada pada seorang presiden misalnya
di India.
Prinsip demokrasi perwakilan liberal didasarkan pada suatu filsafat
kenegaraan bahwa manusia adalah sebagai makhluk individu yang
bebas. Oleh karena itu dalam sistem demokrasi ini kebebasan individu
sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan demokrasi.
Kebebasan formal berdasarkan demokrasi liberal akan menghasilkan
kesenjangan kelas yang semakin lebar dalam masyarakat, dan akhirnya
kapitalislah yang menguasai negara.
D. Demokrasi Indonesia
Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana
meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial dan
politik yang demokratis dalam masyarakat yang beraneka ragam pola adat
budayanya.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi dalam empat periode :
1 Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer
2. Periode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin
3. Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru
4. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi
Dalam bidang Politik & Konstitusional. Menurut UUD 1945, demokrasi
berarti menegakkan kembali asas-asas negara hukum dimana kepastian
hukum dirasakan oleh segenap warga negara. Hak-hak asasi manusia baik
9
dalam aspek kolektif maupun dalam aspek perorangan dijamin, dan
penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan secara intitusional.
Dalam bidang Ekonomi. Demikrasi berarti Kehidupan yang layak bagi
semua warga negara. Mencakup :
- Pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan
keuangannegara
- Koperasi
- Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam
penggunaannya
- Peranan pemerintahan yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan serta
pelindung.
10
2. Pembagian kekuasaan
Pembagian kekuasaan menurut demokrasi :
1. Kekuasaan Eksekutif, didelegasikan kepada Presiden (pasal 4 ayat (1)
UUD 1945)
2. Kekuasaan Legislatif, didelegasikan kepada Preisiden, DPR, dan DPD
pasal 5 aya (1), pasal 19 dan pasal 22 C UUD 1945.
3. Kekuasaan Yudikatif, didelegasikan kepada MA pasal 24 ayat (1)
UUD 1945.
4. Kekuasaan Inspektif atau pengawasan didelegasikan kepada BPK dan
DPR. Dalam UUD 1945 pasal 20 ayat (1) “… DPR juga memiliki fungsi
pengawasan terhadap presiden selaku penguasa eksekutif”.
5. Dalam UUD 1945 hasil amandemen tidak ada kekuasaan Konsultatif,
didelegasikan kepada DPA, pasal 16 UUD 1945. Artinya DPA
dihapuskan karena berdasarkan kenyataan pelaksanaan kekuasaan
Negara fungsinya tidak jelas.
3. Pembatasan Kekuasaan
Pembatasan kekuasaan menurt konsep UUD 1945, dapat dilihat melalui
mekanisme 5 tahunan kekeuasaan:
(a) Pasal 1 ayat (2) “kedaulatan ditangan rakyat…”
Pemilu untuk membentuk MPR dan DPR setiap 5 tahun sekali.
(b) MPR memilki kekuasaan melakukan perubahan UUD, melantik
Presiden dan Wapres,serta melakukan impeachment terhadap
presiden jika melanggar konstitusi.
(c) Pasal 20 A ayat (1),”DPR memiliki fungsi pengawasan.” Yang
berarti mengawasi pemerintahan selama jangka waktu 5 tahun.
(d) Rakyat kembali mengadakan Pemilu setelah membentuk MPR dan
DPR (rangkaian kegiatan 5 tahunan sebagai periodesasi kekuasaan.
(1) Penjelasan UUD 1945 tentang Pokok Pikiran III, “… Oleh karena itu
sistem Negara yang terbentuk dalam UUD 1945, harus berdasar atas
kedaulatan rakyadan berdasarkan atas permusyawaratan/perwakilan.”
(2) Putusan MPR ditetapkan dengan suara terbanyak, misalnya pasal 7B
ayat 7.
11
Konsep partisipasi menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut :
(1) Pasal 27 ayat (1), “Segala warganegara bersamaan kedudukannya didalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tiada kecualinya.”
(2) Pasal 28, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan UU.”
(3) Pasal 30 ayat (1), ”Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan Negara.”
Konsep partisipasi menyangkut seluruh aspek kehidupan kenegaraan dan
kemasyarakatan yang terbuka untuk seluruh warga Negara Indonesia.
Demokrasi Indonesia mengandung suatu pengertian bahwa rakyat adalah
sebagai unsur sentral, oleh karena itu pembinaan dan pengembangannya
harus ditunjang oleh adanya orinentasi baik pada nilai-nilai yang universal
yakni rasionalisasi hukum dan perundang-undangan juga harus ditunjang
norma-norma kemasyarakatan yaitu tuntutan dan kehendak yang berkembang
dalam masyarakat.
12
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh berbagai filsuf serta para
sarjana tentang negara, maka dapat disimpulkan bahwa semua Negara
memiliki unsur-unsur yang mutlak harus ada. Unsur-unsur Negara
meliputi :
1. Wilayah
2. Rakyat
3. Pemerintahan
Bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dilatar belakangi oleh adanya
kesatuan nasib, yaitubersama-sama dalam suatu penderitaan dibawah
penjajahan bangsa asing serta berjuang merebut kemerdekaan. Selain itu
yang sangat khas bagi bangsa Indonesia adalah unsur-unsur etnis yang
membentuk bangsa itu sangat beraneka ragam, baik latar belakang
budaya seperti bahasa, adat kebiasaan serta nilai-nilai yang dimilikinya.
Prinsip-prinsip Negara Indonesia dapat dikaji melalui makna yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea I,II,III & IV.
B. Konstitusionalisme
Konstitusionalisme mengacu kepada pengertian sistem institusionalisasi
secara efektif dan teratur terhadap suatu pelaksanaan pemerintahan. Basis
pokok konstitusionalisme adalah kesepakatan umum atau persetujuan
(consensus) diantara mayoritas rakyat mengenai bangunan yang
diidealkan berkaitan dengan negara.
Konsensus yang menjamin tegaknya konstitusionalisme pada umumnya
dipahami berdasarkan pada :
1. Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama
2. Kesepakatan tentang the rule of law
3. Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur
ketatanegaraan
Kesepakatan pertama, yaitu berkenaan dengan cita-cita bersama yang
sangat menentukan tegaknya konstitusionalisme dan konstitusi dalam suatu
Negara.
Kesepakatan kedua , adalah kesepakatan bahwa basis pemerintahan
didasarkan atas aturan hukum dan konstitusi.
Kesepakatan ketiga, adalah berkenaan dengan (a) bangunan organ
Negara dan prosedur-prosedur yang mengatur kekuasaan, (b)
hubungan-hubungan antar organ Negara itu satu sama lain, serta (c)
hubungan antar organ-organ Negara itu dengan warga Negara .
Keseluruhan kesepakatan itu pada intinya menyangkut prinsip pengaturan
dan pembatasan kekuasaan. Atas dasar pengertian tersebut maka sebenarnya
prinsip konstitusionalisme modern adalah menyangkut prinsip pembatasan
kekuasaan atau yang lazim disebut sebagai prinsip limited
government. Konstitusionalisme mengatur dua hubungan yang saling
13
berkaitan satu sama lain, yaitu: Pertama, hubungan antara pemerintahan
dengan warga Negara; dan Kedua, hubungan antara lembaga pemerintahan
yang satu dengan lainnya.
C. Konstitusi Indonesia
Amandemen terhadap UUD 1945 dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak
tahun 1999, dimana amandemen pertama dilakukan dengan memberikan
tambahan dan perubahan terhadap pasal 9 UUD 1945. Kemudian
amandemen kedua dilakukan pada tahun 2000, amandemen ketiga
dilakukan pada tahun 2001 dan disahkan pada tanggal 10 Agustus 2002.
Penegertian hukum dasar meliputi dua macam yaitu, hukum dasar tertulis
dan hukum dasar tidak tertulis. Oleh karena itu sifatnya yang tertulis, maka
Undang-Undang Dasar itu rumusannya tertulis dan tidak mudah berubah.
Undang-Undang Dasar menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah
yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan
pemerintahan suatu Negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-
badan tersebut.
Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Undang-
Undang Dasar 1945 bersifat singkat dan supel. UUD 1945 hanya memiliki
37 pasal, adapun pasal-pasal lain hanya memuat aturan peralihan dan aturan
tambahan.
Sifat-sifat UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1. Rumusannya jelas
2. Bersifat singkat dan supel
3. Memuat norma-norma, aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan yang
dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional
4. Peraturan hukum positif yang tinggi
14
Kata konstitusi dapat mempunyai arti lebih luas dari pada pengertian UUD,
karena pengertian UUD hanya meliputi konstitusi tertulis saja, dan selain itu
masih terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercakup dalam UUD.
Sistem pemerintahan negara Indonesia dibagi atas tujuh :
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtstaat)
2. Sistem konstitusional
3. Kekuasaan tertinggi ditangan rakyat
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi
disamping MPR dan DPR
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
6. Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak
bertanggung jawab kepada DPR
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak-terbatas
Menurut penjelasan UUD 1945, Negara Indonesia adalah Negara hukum,
Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan bukan berdasarkan atas
kekuasaan. Sifat Negara hukum hanya dapat ditunjukkan jikalau alat-alat
perlengkapanya bertindak menurut dan terikat kepada aturan-aturan yang
ditentukan lebih dahulu oleh alat-alat perlengkapan yang dikuasai untuk
mengadakan aturan-aturan itu.
15
Prinsip negara hukum hendaklah dibangun dan dikembangkan menurut
prinsip-prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat. Hukum tidak boleh dibuat,
ditetapkan, ditafsirkan dan ditegakkan dengan tangan besi berdasarkan
kekuasaan belaka. Prinsip Negara hukum tidak boleh ditegakkan dengan
mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi yang diatur dalam UUD. Karena itu
perlu ditegaskan pula bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat yang
dilakukan menurut UUD atau constitutional democracy yang diimbangi
dengan penegasan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum yang
berkedaulatan rakyat atau demokratis.
Menurut Albert Venn Dicey, istilah the rule of law diartikan sederhana
sebagai suatu keteraturan hukum.
law, pada prinsipnya memiliki kesamaan yang fundamental serta saling
mengisi. Dalam prinsip Negara ini unsur penting pengakuan adanya
pembatasan kekuasaan yang dilakukan secara konstitusional. Oleh
karena itu, terlepas dari adanya pemikiran dan praktek konsep Negara hukum
yang berbeda, konsep Negara hukum dan rule of lawadalah suatu realitas dari
cita-cita sebuah Negara bangsa, termasuk Negara Indonesia.
16
D. Hak dan Kewajiban warga Negara
Warganegara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat
tertentu dalam hubungannya dengan Negara. Dalam hubungan antara
warganegara dan Negara, warganegara mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap Negara dan sebaliknya.
Asas-asas kewarganegaraan adalah :
1. Asas ius-sanguinis dan asas ius-soli
2. Bipatride dan apatride
Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warganegara
mencakup pasal-pasal 27,28,29,30,33 dan 34.
Pembelaan Negara atau bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga
negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Kesadaran perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah
air dan untuk ikut serta dalam pembelaan Negara.
Ada beberapa dasar sebagai motivasi setiap warga untuk ikut serta membela
Negara Indonesia :
1. Pengalaman sejarah perjuangan RI
2. Kedudukan wilayah geografis nusantara yang strategis
3. Keadaan penduduk (demografis) yang besar
4. Kekayaan sumber daya alam
5. Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan
6. Kemungkinan timbulnya bencana perang
17
sumber daya alam. Sedangkan kelemahannya terletak pada wujud kepulauan
dan keanekargaman masyarakat yang harus di satukan dalam satu bangsa.
Salah satu pedoman bangsa Indonesia agar tidak terombang ambing dalam
memperjuangkan kepentingan nasional adalah wawasan nasional yang
berpijak pada wujud wilayah nusantara.
18
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, secara garis besar Indonesia
sebagai Negara kepulauan memiliki laut territorial, Perairan
Pedalaman, Zone Ekonomi Ekslusif, dan Landas Kontinen. Masing-
masing dapat di jelaskan sebagai berikut:
1) Negara kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu
atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain.
2) Laut Teritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12
mil laut di ukur dari garis pangkal.
3) Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah
dalam garis pangkal.
4) Zone Ekonomi Ekslusif tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis
pangkal.
5) Landas Kontinen suatu Negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di
bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan
kelanjutan alamiah wilayah daratannya.
19
3. Pandangan Haushofer
Pemikiran Haushofer di samping berisi paham ekspansionisme juga
mengandung aliran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman
adalah ras paling unggul yang harus dapat mengusai dunia.
Pokok-pokok pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut:
5. Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana
mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan
politik.
Posisi silang Indonesia dapat dirinci sebagai berikut:
1) Geografi : Wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan
Australia, serta di antara dua samudera Pasifik dan samudera Hindia.
2) Demografi : penduduk Indnonesia terletak di antara penduduk jarang
di Selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang)
3) Ideologi : ideologi Indonesia (pancasila) terletak di antara liberalisme
di selatan (Australia dan Selandia Baru) dan komunisme di utara .
4) Politik : Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi liberal di
selatan dan demokrasi rakyat (diktatur proletar) di utara.
5) Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak di antara ekonomi kapitalis dan
selatan Sosialis di utara.
6) Sosial : Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat
individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara.
7) Budaya : Budaya Indonesia terletak di antara budaya Barat di selatan
dan budaya timur di utara.
20
8) Hankam : Geopolitik dan geostrategi Hankam (pertahanan dan
keamanan) Indonesia terletak di antara wawasan kekuatan maritime di
selatan dan wawasan kekuatan kontinental di utara .
21
D. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara sebagai wadah meliputi tiga kompunen:
a) Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah Nusantara di tentukan oleh lautan yang di
dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling di hubungkan
oleh dalamnya perairan.
Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik,
ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan.
b) Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organnisasi Negara didasarkan pada UUD
1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan Negara, kekuasaan
pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem perwakilan. Negara
Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut
undang-undang.
c) Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan
kesadaran bernegara yang harus dimilki oleh seluruh rakyat yang
mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat kalangan
pers serta seluruh apatur Negara.
1) Satu kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup daratan, perairan
dan dirgantara secara terpadu.
2) Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya
serta satu ideology dan identitas nasional.
3) Satu kesatuan social budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat
Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika, satu tertib social dan satu
tertib hukum.
22