Anda di halaman 1dari 25

Presentasi Kasus Kecil

SEORANG LAKI - LAKI GERIATRI USIA 66 TAHUN DENGAN NODUL HEPAR ec


TUMOR HEPAR PRIMER DD TUMOR HEPAR METASTASE, DYSPEPSIA
ORGANIC DD FUNGSIONAL, ACUTE KIDNEY INJURY PRERENAL,
ANEMIA NORMOSITIK NORMOKROMIK ec ON CHRONIC DISEASE
DD PERDARAHAN, PENINGKATAN ENZIM TRANSAMINASE
ec VIRAL DD NONVIRAL, HYPERKALEMIA SEDANG,
HYPONATREMIA SEDANG, HIPOALBUMIN SEDANG

Oleh:
Ni Putu Dian A. G991905047
Noor Iqmaliya R. G991905048
Ressy Guslita G991908020
Sutra Megariawati G991908021

Residen Pembimbing

Dr. Dhika Dwi Dr. Arief Nurudhin, SpPD-KR,FINASIM

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Presentasi kasus kecil ini disusun untuk memenuhi persyaratan Kepaniteraan


Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret /
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Presentasi kasus dengan judul:

Seorang Laki - Laki Geriatri Usia 66 Tahun dengan Nodul Hepar ec Tumor Hepar Primer
Dd Tumor Hepar Metastase, Dyspepsia Organic Dd Fungsional, Acute Kidney Injury
Prerenal, Anemia Normositik Normokromik ec On Chronic Disease Dd Perdarahan,
Peningkatan Enzim Transaminase ec Viral Dd Nonviral, Hyperkalemia Sedang,
Hyponatremia Sedang, Hipoalbumin Sedang

Telah dipresentasikan pada Hari, tanggal :

Oleh:
Ni Putu Dian A. G991905047
Noor Iqmaliya R. G991905048
Ressy Guslita G991908020
Sutra Megariawati G991708021

Mengetahui dan menyetujui,


Pembimbing Presentasi Kasus Kecil

Dr. Arief Nurudhin, SpPD-KR,FINASIM


BAB I
STATUS PASIEN

I. ANAMNESIS
A. Identitas Penderita
Nama : Tn. S
Umur : 66 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Banyudono, Boyolali
No. RM : 01473***
Pekerjaan : Pedagang
Suku : Jawa
Status : Sudah menikah
Tanggal masuk RS : 27 Agustus 2019
Tanggal pemeriksaan : 29 Agustus 2019

B. Data Dasar
Autoanamnesis, alloanamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan di bangsal
Flamboyan 8 Kamar 811E RSUD DR. Moewardi, Surakarta.

1. Keluhan Utama
Muntah-muntah sejak 3 hari SMRS.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang bersama keluarga dengan keluhan muntah-muntah sejak 3
hari SMRS. Muntah-muntah dirasakan saat pasien makan dan minum. Saat
pasien makan pasien selalu muntah, dan saat minum pasien juga muntah, muntah
sehari 3 kali saat pasien makan dan minum. Satu kali muntah sebanyak ±300cc
atau 1,5 gelas aqua. Muntah berisi makanan dan minuman yang dimakan, muntah
darah (-), muntah berlendir (-), pasien mengaku tidak meminum obat untuk
menghilangkan keluhan, sehingga pasien mengeluh lemas dan tidak bertenaga.
Lemas dirasakan seluruh tubuh, tidak membaik dengan pemberian makanan dan
minuman. Pasien merasakan selalu lemas sehingga tidak dapat melakukan
aktivitas apapun dan hanya dapat berbaring di tempat tidur.
Pasien sebelumnya mengatakan nyeri pada perut kanan atas, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, perut merongkol (-), nyeri perut dirasakan selama 2 hari saat itu,
nyeri dirasakan terus-menerus sampai mengganggu aktivitas dan akhirnya
dibawa ke RSUD Pandan Arang untuk diperiksa oleh dokter dan mondok
sebelumnya 2 minggu yang lalu selama 4 hari dan dilakukan pemeriksaan USG
dan dari hasil pemeriksaan USG didapatkan adanya kanker hati dan dirujuk ke
RSDM untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan lanjutan. Di
RSDM pasien dilakukan pemeriksaan oleh dokter di Poliklinik Ilmu Penyakit
Dalam dan didiagnosis Kanker Liver. Sejak saat itu pasien mengkonsumsi obat
anti nyeri yang diberikan oleh dokter dan pasien tidak mengeluhkan nyeri pada
perut kanan atas dan dijadwalkan untuk pemeriksaan CT–scan. Dan sebelum
dilakukan pemeriksaan CT-Scan pasien disarankan terlebih dahulu melakukan
pemeriksaan ginjal. Namun pasien belum sempat melakukan pemeriksaan CT-
Scan dan pemeriksaan ginjal karena keluhan yang dirasakan pasien saat ini dan
pasien langsung datang ke IGD untuk dilakukan penanganan secepatnya.
Pasien BAB dalam batas normal, konsistensi lunak, berwarna kuning-
kecoklatan, tidak hitam, tidak berdarah, tidak pucat, BAB berlendir disangkal.
Frekuensi BAB dalam sehari satu kali sebanyak ± 250 cc atau ±1 gelas aqua.
BAK dalam batas normal, warna kuning terang, tidak berdarah, tidak nyeri saat
BAK dan tidak mengeluhkan anyang-anyangan. Keluarga pasien mengaku
bahwa pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 6 kg selama ±2bulan
terakhir. Nafsu makan menurun sehari hanya satu kali sebanyak 5 sendok makan.
Meminum air putih sebanyak 3-4 gelas sehari.
Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit gula dan hipertensi. Riwayat
alergi dan asma disangkal.
3. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat infeksi TB Disangkal


Riwayat alergi Disangkal
Riwayat pengobatan lama Disangkal
Pasien pernah dirawat dengan keluhan nyeri
Riwayat mondok
perut kanan di RSUD Pandan Arang
Riwayat operasi Disangkal
Riwayat Tirah baring lama Disangkal
Riwayat penyakit Diabetes
Disangkal
Mellitus
Riwayat Hipertensi Disangkal
Riwayat Keganasan Kanker Liver
Riwayat sakit maag Disangkal

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Penyakit Keterangan
Riwayat darah tinggi Disangkal
Riwayat diabetes mellitus Disangkal
Riwayat alergi Disangkal
Riwayat penyakit jantung Disangkal
Riwayat penyakit jantung Disangkal
Riwayat penyakit Diabetes Mellitus Disangkal
Riwayat Hipertensi Disangkal
Riwayat Keganasan Disangkal

5. Riwayat kebiasaan
Pola makan Pasien makan 1 kali sehari sebanyak 3 – 5 sendok makan
dan minum air putih 3 – 4 gelas sehari.
Merokok Disangkal
Alkohol Disangkal
Olahraga Jarang

6. Riwayat sosial ekonomi


Pasien bekerja sebagai pedagang dan tinggal bersama keluarganya dirumah, pasien
berobat dengan BPJS kelas III.
II. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 30 Agustus 2019 dengan hasil sebagai
berikut:
1. Keadaan umum : Tampak sakit sedang, compos mentis,
GCS E4V5M6, kesan gizi cukup.
2. Tanda vital
a. Tensi : 130/85 mmHg, posisi berbaring, diukur
pada lengan sebelah kiri
b. Nadi : 86 kali/menit, irama reguler, isi nadi
cukup, kelenturan dinding arteri elastis,
nadi kanan dan kiri sama, frekuensi
nadi dan frekuensi jantung sama.
c. Frekuensi nafas : 20 kali/menit, reguler
d. Suhu : 36.50 C per axillar
e. VAS : 4 (di dada)
3. Status gizi
a. Berat badan : 50 kg
b. Tinggi badan : 160 cm
c. IMT : 19.5 kg/m2
d. Kesan : Normal
4. Kulit : Warna coklat, turgor menurun (-), hiperpigmentasi (-),
kering (-), teleangiektasis (-), petechie (-), ikterik (+),
ekimosis (-).

5. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut warna hitam, distribusi rata,


mudah rontok (-), luka (-), atrofi m. temporalis (-).

6. Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva hiperemis (-/-),


konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (+/+),
perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan
diameter (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+), edema
palpebra (-/-), strabismus (-/-)
7. Telinga : Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan
tragus (-)

8. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-),


krepitasi (-), deviasi septum nasi (-)

9. Mulut : Sianosis (-), luka pada sudut bibir (-), papil lidah atrofi
(-), gusi berdarah (-), oral thrush (-), lidah kotor (-),
tonsil T1-T1, uvula (+) di tengah, faring hiperemis (-)

10. Leher : JVP R+2 cm, trakea ditengah, simetris, pembesaran


kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar getah bening
leher (-), leher kaku (-), distensi vena-vena leher (-)

11. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan


= kiri, retraksi intercostal (-), pernafasan
abdominothorakal, sela iga melebar(-), pembesaran
kelenjar getah bening axilla (-/-), spider nevi (-)
12. Jantung
a. Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
b. Palpasi : Ictus kordis tidak kuat angkat, teraba di SIC V
linea mid clavicularis sinistra
c. Perkusi : kesan batas jantung tidak melebar
d. Auskultasi : Bunyi jantung I-II, intensitas normal, reguler,
bising (-), gallop (-).
13. Pulmo
a. Depan
 Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak
melebar, iga tidak mendatar
- Dinamis : Pengembangan dada simetris
Kanan = kiri, sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-)
 Palpasi
- Statis : Simetris.
- Dinamis : Pergerakan kanan = kiri, fremitus raba
Kanan = kiri.
 Perkusi
- Kanan : Sonor.
- Kiri : Sonor.
 Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler (n), suara tambahan:
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-),
ronkhi basah halus (-).
- Kiri : Suara dasar vesikuler (n), suara tambahan:
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-),
ronkhi basah halus (-).
b. Belakang
 Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak
melebar, iga tidak mendatar
- Dinamis : Pengembangan dada simetris
Kanan = kiri, sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-)
 Palpasi
- Statis : Simetris
- Dinamis : Pergerakan kanan = kiri, fremitus raba
Kanan = kiri
 Perkusi
- Kanan : Sonor
- Kiri : Sonor
- Peranjakan diafragma 5 cm
 Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler, suara tambahan:
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-),
ronkhi basah halus (-).
- Kiri : Suara dasar vesikuler, suara tambahan:
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-),
ronkhi basah halus (-).
13. Abdomen
a. Inspeksi : Dinding perut > dinding thorak, venektasi (-),
sikatrik (-), striae (-), caput medusae (-), ikterik (-)
b. Auskultasi : Bising usus (+) 12x / menit, bruit hepar (-), bising
epigastrium (-)
c. Perkusi : Timpani (+), pekak alih (-), undulasi (+), nyeri
ketok costovertebra sinistra (-), liver span 14 cm.
d. Palpasi : Distended (+), nyeri tekan (+), defans muskuler
(-), lien tidak teraba, hepar teraba besar, nodul
hepar teraba dengan ukuran 6 cm, bruit (+),
konsistensi keras padat, immobile/terfiksir,
permukaan licin, tepi hepar tumpul.
14. Ekstremitas : CRT < 2 detik.
Akral dingin: Oedem: _ _ _ _
_ _ _ _

Superior Ka/Ki Oedem (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin (-/-),
ikterik (-/-), luka (-/-), kuku pucat (+/+), spoon nail (-/-),
clubing finger (-/-), flat nail (-/-), nyeri tekan dan nyeri
gerak (-/-), deformitas (-/-), palmar eritem (-/-)
Inferior Ka/Ki Oedem (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin(-/-),
ikterik (-/-), luka (-/-), kuku pucat (+/+), spoon nail (-/-)
, clubing finger (-/-), flat nail (-/-) nyeri tekan dan nyeri
gerak genu bilateral (-/-), deformitas (-/-)

III. Pemeriksaan Penunjang


A. Pemeriksaan Laboratorium (27 Agustus 2019)
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Hematologi Rutin
Hemoglobin 7.9 g/dL 12.0-15.6
Hematokrit 26 % 33 – 45
Leukosit 19.6 ribu/µl 4.5 – 11.0
Trombosit 380 ribu/µl 150 – 450
Eritrosit 2.57 juta/µl 4.10 – 5.10
Indeks Eritrosit
MCV 76.6 /um 80.0 – 96.0
MCH 30.8 Pg 28.0 – 33.0
MCHC 31.0 g/dl 33.0 – 36.0
RDW 16.3 % 11.6 – 14.6
MPV 8.3 Fl 7.2 – 11.1
PDW 16 % 25-65
Hitung Jenis
Eosinofil 0.00 % 0.00-12.00
Basofil 0.10 % 0.00-2.00
Netrofil 87.20 % 55.00-80.00
Limfosit 7.90 % 22.00-44.00
Monosit 4.80 % 0.00-7.00
Gol. Darah O
Hemostasis
PT 19.8 detik 10.00-15.00
APTT 30.8 detik 20.0-40.0
INR 1.710
Kimia Klinik
Gula darah 123 mg/dl 60-140
sewaktu
SGOT 958 u/l <35
SGPT 214 u/l <45
Albumin 2.5 g/dl 3.2-4.6
Creatinine 2.8 mg/dl 0.9 – 1.3
Ureum 158 mg/dl < 50
Elektrolit
Natrium darah 126 mmol/L 136 – 145
Kalium darah 7.4 mmol/L 3.3 – 5.1
Calsium ion 1.01 mmol/L 1.17 – 1.29

B. Pemeriksaan laboratorium (28 Agustus 2019)

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


Hematologi Rutin
Hemoglobin 8.0 g/dL 12.0-15.6
Hematokrit 26 % 33 – 45
Leukosit 13.8 ribu/µl 4.5 – 11.0
Trombosit 250 ribu/µl 150 – 450
Eritrosit 2.57 juta/µl 4.10 – 5.10
Indeks Eritrosit
MCV 78.1 /um 80.0 – 96.0
MCH 31.1 Pg 28.0 – 33.0
MCHC 30.6 g/dl 33.0 – 36.0
RDW 22.5 % 11.6 – 14.6
HDW 2.9 g/dl 2.2-3.2
MPV 8.9 Fl 7.2 – 11.1
PDW 49 % 25-65
Hitung Jenis
Eosinofil 0.20 % 0.00-12.00
Basofil 0.80 % 0.00-2.00
Netrofil 83.30 % 55.00-80.00
Limfosit 12.30 % 22.00-44.00
Monosit 1.00 % 0.00-7.00
LUC/AMC 1.40 % -
Gol. Darah
Elektrolit
Natrium darah 127 mmol/L 136 – 145
Kalium darah 6.5 mmol/L 3.3 – 5.1
Calsium ion 0.93 mmol/L 1.17 – 1.29
Serologi Hepatitis
HBsAg Nonreative Nonreactive

C. Pemeriksaan urin (28 Agustus 2019)

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


Makroskopis
Warna Yellow
Kejernihan SI Cloudy
Kimia Urin
Berat Jenis 1.015 1.015 – 1.025
pH 5.0 4.5 – 8.0
Leukosit Negatif /ul Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein +/ Positif 1 mg/dl Negatif
Glukosa Normal mg/dl Normal
Keton Negatif mg/dl Negatif
Urobilinogen Normal mg/dl Normal
Bilirubin Negatif mg/dl Negatif
Eritrosit Negatif mg/dl Negatif
Mikroskopis
Leukosit 2.1 /LPB 0 – 12
Epitel
Epitel Squamous 0-3 /LPB Negatif
Epitel Transisional - /LPB Negatif
Epitel bulat - /LPB Negatif
Silinder
Hyline 0 /LPK 0-3
Granulated 0-1 /LPK Negatif
Lekosit - /LPK Negatif

Yeast Like Cell 0.0 /uL 0.0 – 0.0


Small Round Cell 0.5 /uL 0.0 – 0.0
Mukus 0.12 /uL 0.00 – 0.00
Sperma 0.0 /uL 0.0 – 0.0
Konduktivitas 13.1 mS/cm 3.0 – 32.0
Eritrosit: 4-5/LPB. Leukosit: 2-3/LPB.
Lain – lain
Bakteri (+). Benang mucus (+)
Kesan Bacteriuria, Proteinuria
D. Pemeriksaan Foto Toraks (27 Agustus 2019)

Cor : Besar dan bentuk normal


Pulmo : tak tampak infiltrate/ nodul di kedua lapang paru, coracan
bronkovaskuler normal
Sinus phrenicocostalis kanan kiri normal
Trakea di tengah
Tampak lesi osteoblastic pada caput os humerus kiri
Kesimpulan :
1. Tak tampak gambaran pulmonal metastasis
2. Bone metastasis pada caput os humerus kiri
IV. DIAGNOSIS ATAU PROBLEM

1. Nodul hepar ec Tumor Hepar Primer dd Tumor Hepar Metastase


2. Dyspepsia organic dd fungsional
3. Acute Kidney Injury prerenal
4. Anemia normositik normokromik ec On Chronic Disease dd perdarahan
5. Peningkatan enzim transaminase ec viral dd Non-viral
6. Hyperkalemia sedang
7. Hyponatremia sedang
8. Hipoalbumin sedang

V. RESUME
1. Keluhan utama
Muntah-muntah sejak 3 hari SMRS.
2. Anamnesis:
Riwayat penyakit sekarang
- Muntah-muntah dirasakan saat pasien makan dan minum. Frekuensi
muntah sehari 3 kali. Satu kali muntah sebanyak ±300cc atau 1,5
gelas aqua.
- Pasien sudah merasakan mual sejak 3 bulan SMRS, dirasakan terus
menerus dan memberat saat mencium aroma makanan, tidak disertai
dengan nyeri perut dan muntah (-), berkurang dengan obat.
- Pasien mengeluh lemas dan tidak bertenaga. Lemas dirasakan
seluruh tubuh. Pasien lemas sehingga tidak dapat melakukan
aktivitas apapun dan hanya dapat berbaring di tempat tidur.
- Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan atas, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, dirasakan selama 2 hari saat itu, nyeri dirasakan terus-
menerus sampai mengganggu
- Pada hasil pemeriksaan USG didapatkan kanker hati dan dirujuk ke
RSDM
- BAB dalam batas normal dengan frekuensi sehari satu kali sebanyak
± 250 cc atau ±1 gelas aqua.
- Penurunan berat badan sebanyak 6 kg selama ±2 bulan terakhir.
Nafsu makan menurun.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien memiliki riwayat keganasan kanker liver
- Pasien pernah dirawat dengan keluhan nyeri perut kanan di RSUD
Pandan Arang
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit serupa.
Riwayat Sosial Ekonomi dan kebiasaan
- Pasien tinggal di rumah bersama keluarga. Pasien berobat
menggunakan BPJS kelas III.
- Pasien makan 1 kali sehari sebanyak 3 – 5 sendok makan dan minum
air putih 3 – 4 gelas sehari.
- Pasien jarang olahraga.
3. Pemeriksaan fisik:
- Keadaan umum
Tampak sakit sedang, GCS E4V5M6, compos mentis, kesan gizi
cukup.
- Tanda vital
o Tensi : 130/85 mmHg,
o Nadi : 86 kali/menit,
o Frekuensi nafas: 20 kali/menit, reguler
RENCANA AWAL

Pengkajian Rencana Awal Rencana


No Rencana
Diagnosis (Assesment) Diagnosis Rencana Terapi Monitoring
Edukasi
1 Nodul hepar Anamnesis : Penjelasan
• Serum AST • Diet tinggi Monitoring
• Nyeri perut kanan atas
ec Tumor kepada pasien KUVS dan
yang tidak menghilang • Serum ALT protein 20 – 30
Hepar Primer dengan obat yang • Bilirubin kkal/KgBB/hari mengenai balance cairan
dd Tumor diminumnya. total • Inf. Stronger kondisi pasien
• Mual (+), muntah (+) • USG Neo-Minophagen
Hepar dan edukasi
Pasien mengatakan Abdomen C 2 amp + 120cc
Metastase • Cek HBV 16 tpm perubahan pola
sebelumnya sudah
DNA • Inf. Aminofusin diet
pernah kedokter dan • CT Scan 1Fl/24 jam
dinyatakan terjadi dengan
pembesaran hepar kontras

karena tumor.
Pemeriksaan fisik:
Abdomen:
• Inspeksi: dinding perut >
dari dinding dada
• Auskultasi: Bising usus
12x/menit
o Perkusi: liver span 14
cm
o Palpasi :
Distended (+), nyeri
tekan (+), lien tidak
teraba, hepar teraba
besar, nodul hepar
teraba dengan ukuran 6
cm, konsistensi keras
padat, immobile
/terfiksir, permukaan
licin, tepi hepar tumpul,
bruit (+).
Pemeriksaan
Penunjang:
• Albumin 2,5 g/dL
• Hemoglobin 7.9 g/dL
• Hematocrit 26%
• Eritrosit 2.57 juta/uL
• Creatinine 2.8 mg/dL
• PT 19.8%
• APTT 30.8 detik
• INR 1.710
• SGOT 958 u/l
• SGPT 214 u/l
AFP > 200
2. Dyspepsia Anamnesis : Penjelasan  VAS
EGD  Bed rest tidak total
organic dd  Pasien mengatakan mual kepada pasien  Balance
muntah sejak 3 hari  Diet lunak 1700 cairan/24
disypepsia mengenai
SMRS kkal
fungsional kondisi, jam
 Muntah terjadi setiap
 Inf. NaCl 0.9% prosedur
pasien makan dan minum
 Produk muntah sebanyak loading 500 cc diagnosis dan
±300cc atau 1,5 gelas tatalaksana
 Inj. Metoclopamid
aqua. Muntah berisi beserta
makanan dan minuman 1 amp/8 jam
komplikasi
yang dimakan, muntah
 Inf. Clinimix 1 Fl/
darah (-), muntah yang dapat
berlendir (-), 14 jam
terjadi.
 Pasien mengaku tidak
 Inj. Omeprazol
meminum obat untuk
menghilangkan keluhan, 40m/12 jam
sehingga pasien mengeluh
 Sucralfate syr
lemas dan tidak bertenaga
 Pasien mengeluhkan nyeri CI/8jam
pada perut kanan atas,
nyeri seperti ditusuk-
tusuk,
 Nyeri perut dirasakan
selama 2 hari saat itu,
nyeri dirasakan terus-
menerus sampai
mengganggu aktivitas

Pemeriksaan Fisik :
• Kekuatan otot melemah,
pasien cenderung lemas.
• Nyeri abdomen (+) di
regio hipokondriaka dextra
dan epigastrium.
Pemeriksaan Penunjang :
 Darah rutin:
Hemoglobin 7,9g/dL
Hematokrit 26g/dL
Eritrosit 2,57 juta/uL
MCV 99.6/um
MCHC 31 g/dL
3. Acute Kidney Anamnesis :  USG ginjal dan  Diet tinggi protein
Penjelasan  Monitoring
Injury dd Acute • Pasien mengatakan mual tratur urinarius kepada pasien KUVS dan
35 kkal/KgBB/hari
on CKD muntah sejak 3 hari  Urinalisis mengenai Balance
SMRS  Inf. NaCl 0,9% 20
kondisi, Cairan/ 24
jam
tpm. prosedur
• Muntah terjadi setiap
pasien makan dan minum  Inf. EAS pfrimmer diagnosis dan
tatalaksana
• Produk muntahan 1F/24 jam
beserta
sebanyak 300 cc, komplikasi yang
berisikan makanan yang dapat terjadi.
telah dimakan.
• Mual (+), muntah (+).
• Nafsu makan berkurang
• Riwayat penggunaan
obat anti nyeri sejak 2
minggu yang lalu.
• Riwayat DM (-)
• Riwayat HT (-)
Pemeriksaan Fisik :
 TD: 130/85 mmHg
 RR: 20x/menit
 HR: 86x/menit (takiardi)
 Konjungtiva pucat (+/+)
Pemeriksaan Penunjang:
 Ureum 158 mg/dL
• Creatinine 2.8 mg/dL
4 Anemia Anamnesis: Epoetin 50 – Penjelasan Monitoring
normokromik • Pasien merasakan 150 U/kgBB kepada pasien KUVS
normositik ec
lemas tidak bertenaga mengenai
on chronic
disease dd dan keringat dingin. kondisi pasien
perdarahan • Lemas dirasakan dan edukasi
diseluruh tubuh, tidak perubahan pola
membaik dengan diet
pemberian makanan
dan minuman.
• Muntah (+), mual (+).
• Pusing ngeliyer

Pemeriksaan fisik:
• Keadaan umum pasien
sakit sedang, pucat
dan lemas.
• TD: 130/85 mmHg
• RR: 20x/menit
• HR: 86x/menit
(takiardi)
• Konjungtiva pucat
(+/+)

Pemeriksaan penunjang:
• Hemoglobin 7.9 g/dL
• Hematocrit 26%
• Eritrosist 2.57 juta/uL
• Leukosit 19,6 ribu/uL
• MCV 76.6/um
• MCHC 31g/dL

• RDW 16.3%
5. Peningkatan Anamnesis : • Serum AST • Diet Hepar 40 – 45 Penjelasan Monitoring
enzim  Nyeri perut kanan atas • Serum ALT kkal/KgBB/hari kepada pasien KUVS dan
traminase ec yang tidak menghilang • USG • Inf. Stronger Neo- mengenai kondisi balance cairan
viral dd dengan obat yang Minophagen C 2
Abdomen pasien dan
Non-viral diminumnya. amp + 120cc 16
• Cek HBV tpm edukasi
 Mual (+), muntah (+) DNA perubahan pola
• Inf. Aminofusin
 Pasien mengatakan diet
sebelumnya sudah pernah 1Fl/24 jam
kedokter dan dinyatakan
terjadi pembesaran hepar
karena tumor.
Pemeriksaan Fisik :
 Inspeksi: dinding perut >
dari dinding dada
 Auskultasi: Bising usus
12x/menit
• Perkusi: liver span 14 cm
• Palpasi :
Distended (+), nyeri tekan
(+), lien tidak teraba,
hepar teraba besar, nodul
hepar teraba dengan
ukuran 6 cm, konsistensi
keras padat,
immobile/terfiksir,
permukaan licin, tepi
hepar tumpul, bruit (+).
Pemeriksaan Penunjang :
 SGOT 958 u/l
 SGPT 214 u/l
6 Hiperkalemia Anamnesis : • Kalium Inf. D40 2fl + insulin Penjelasan
sedang • Pasien merasakan lemas rapid 10 IU bolus kepada pasien
serum
tidak bertenaga dan mengenai
• EKG
keringat dingin. kondisi,
• Lemas dirasakan prosedur
diagnosis dan
diseluruh tubuh, tidak
tatalaksana
membaik dengan beserta
pemberian makanan dan komplikasi yang
dapat terjadi.
minuman.
• Muntah (+), mual (+)
• Nyeri diperut sehingga
pasien tidak nafsu makan
dan minum.
Pemeriksaan Fisik :
 TD: 130/85 mmHg
 RR: 20x/menit
 HR: 86x/menit (takiardi)
Pemeriksaan Penunjang :
• Kalium darah: 6.5mmol/L
7 Hiponatremia Anamnesis: Osmolaritas:  Saline isotonic Penjelasan Monitoring
• Pasien mengeluhkan 300 (Normo 0.9% 30 tpm kepada pasien Na2+/ 3 hari
Sedang
pusing. Pusing terasa osmolar) mengenai kondisi
nyeliyer menerus. pasien dan
• Mual (+), Muntah (+) edukasi
Pemeriksaan fisik:
perubahan pola
Abdomen:
diet
• Nyeri tekan (+) region
hipocondriaca dextra
Pemeriksaan penunjang:
 Natrium darah 126
mmol/L
8. Hipoalbumin Anamnesis: SPE (serum  Diet tinggi protein Penjelasan Cek ulang
sedang Protein 1700 kkal kepada pasien albumin
• Nafsu makan berkurang Eritrophoresis)  Koreksi kebutuhan mengenai kondisi setelah
• Perut membesar albumin: pasien dan pemberiaan
• Mual (+), Muntah (+) (3,5 – 2,5) 50 x 0.8
Pemeriksaan fisik: edukasi terapi
= 40g/dL dengan
 Dinding perut lebih besar pemberian inf. perubahan pola
dari dinding dada Albumin 25% No. diet
 Hepar membesar II
 Terdapat nodul hepar
 Undulasi (+)
Pemeriksaan penunjang:
Albumin 2.5 g/Dl

Anda mungkin juga menyukai