592 241 2761 1 10 20171208 PDF
592 241 2761 1 10 20171208 PDF
Mochammad Ridwan
Fakultas Ekonomi Universitas Pasunadan
Jl. Tamansari No. 6 – 8, Bandung 40116
E-Mail: mridwan@unpas.ac.id
ABSTRACT
This study aims to determine how the impact of fraud detection responsibility to the prevention of audit
failure are. The object of this study includes responsibility of fraud detection as an independent variable whose
influence the dependent variable (dependent), called the audit failure prevention. Method used in this study
is the Correlative relationship research method, alongside the clausal relation as the type of relation between
variable studied in this study. These variables were analyzing using the descriptive statistics and regression
to test the hypothesis. The data collected obtained through questionnaires and auditors as respondents at
Accounting Firm in Jakarta. After obtaining data, results tended to show that responsibility for fraud detection
have significant effect on the audit failure prevention.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independensi, kompetensi dan tanggung
jawab pendeteksian kecurangan terhadap pencegahan kegagalan audit. Objek penelitian meliputi independensi,
kompetensi, dan tanggung jawab pendeteksian kecurangan sebagai variabel bebas atau independen yang
dilihat pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas atau dependen yaitu pencegahan kegagalan audit. Metode
penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tipe hubungan antara variabel yang diteliti
adalah hubungan klausal. Variabel dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan regresi sederhana
untuk menguji hipotesis. Data yang terkumpul diperoleh melalui penyebaran kuesioner, dengan responden
auditor pada KAP yang ada di Jakarta. Hasil menunjukkan bahwa tanggung jawab pendeteksian kecurangan
berpengaruh signifikan terhadap pencegahan kegagalan audit.
57
PENDAHULUAN
the management board, which prepares and draws
Profesi akuntan publik adalah profesi yang unik up financial statements, and users of information
karena dalam menjalankan tugas profesinya seorang contained in these statements.
akuntan publik harus dapat menggunakan keahlian Pernyataan tersebut jika diterjemahkan adalah
profesinya dengan tetap mempertahankan sikap audit dipandang sebagai “link yang membangun
independensi. kepercayaan” antara dewan manajemen, yang
Seseorang yang dianggap profesional dalam mempersiapkan dan menyusun laporan keuangan
melakukan pekerjaannya adalah seseorang yang dan pengguna dari informasi yang terkandung dalam
salah satunya memiliki pengalaman dan pengetahuan, laporan keuangan.
seperti yang dikemukakan oleh Bell et al. (2005) Tanggung jawab utama auditor bukan pada klien
Professional judgment refers to judgments of sebagai pemohon jasa (pihak kedua) akan tetapi
persons with experience, extensive education, and/or pada pihak ketiga atau pihak yang berkepentingan
specialized training within a profession. terhadap laporan keuangan tersebut seperti pemegang
Choo dan Trotman (1991) dalam penelitiannya saham, calon investor, pemerintah, dan pihak yang
memberikan bukti empiris bahwa auditor berkepentingan lain. Hal ini merupakan karakteristik
berpengalaman lebih banyak menentukan item-item unik profesi auditor. Adanya tugas tersebut tidak serta
yang tidak umum (atypical) dibandingkan auditor merta menempatkan auditor pada posisi aman.
yang kurang berpengalaman, tetapi antara auditor yang Menurut Agoes (2009), rasa tanggung jawab
berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman yang tinggi hanya dapat diwujudkan melalui
tidak berbeda dalam menentukan item-item yang pengembangan dan pemeliharaan kompetensi pada
umum (typical). tinggkat yang tinggi. Dari pendapat tersebut dapat
Sedangkan menurut Libby dan Frederick (1990) disimpulkan bahwa, rasa tanggung jawab yang besar
dalam Tjun (2012) bahwa auditor yang berpengalaman dapat dibentuk dari kompetensi yang dimiliki oleh
mempunyai pemahaman yang lebih baik atas laporan auditor tersebut, jika kompetensi yang dimiliki besar
keuangan sehingga keputusan yang diambil dapat maka rasa tanggung jawab auditor pun juga besar.
lebih baik. Jika seorang auditor tidak memiliki sikap
Berbeda dengan profesi lainnya yang harus independen, kompetensi, dan tanggung jawab dalam
menaati perintah atau keinginan pengguna jasa memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan maka
profesi karena fee yang diberikan, seorang akuntan akan mengakibatkan terjadinya kecurangan. Yang
publik justru harus independen dalam melaksanakan mana kecurangan tersebut dapat dikatakan sebagai
audit dan saat memberikan hasil laporan audit kepada kegagalan audit (audit failure).
klien, meskipun dibayar oleh klien karena hasil Menurut menurut Salehi dan Azary (2008),
laporan audit ini tidak hanya digunakan oleh klien mengemukakan bahwa kecurangan meliputi
tetapi juga oleh pengguna laporan keuangan auditan. penyalahgunaan sumber daya maupun pelaporan
Profesi auditor sedikit berbeda dengan profesi lain yang tidak benar tentang penggunaan sumber
seperti pengacara atau dokter. Pengacara atau dokter, daya oleh manajemen, sehingga untuk mencegah
sebagai pihak pertama, bekerja untuk kepentingan kegagalan audit diperlukan kemampuan auditor untuk
klien sebagai pihak kedua yang merupakan pihak mendeteksi kecurangan manajemen tersebut.
pemohon jasa. Namun auditor bukan saja dituntut Terdapat beberapa pendapat mengenai penyebab
untuk melayani klien (pihak kedua) tetapi auditor juga terjadinya kegagalan audit. Terkait kegagalan audit
dituntut untuk melayani masyarakat (pihak ketiga) (audite failure) yang disebabkan oleh hubungan
(Setiawan dan Ghozali, 2006). kedekatan (relationship) antara auditor dengan klien
Auditor bertugas untuk mengaudit atau seperti yang diuraikan oleh Bazerman et al. (1997)
memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan, yaitu bahwa kegagalan audit adalah sebagai hasil
menurut Filipović dan Filipović (2008) pengertian dari adanya kolusi antara auditor dengan klien dalam
auditing secara umum adalah sebagai berikut: penerbitan laporan keuangan yang salah (faulty
auditing is seen as a ‘link which builds trust’ between financial statement).
Coefficients
Keterangan t hitung Sig.
B
Konstanta 9.560 2.986 .005
Korelasi 0.713
Bila dilihat berdasarkan indikator, terlihat Auditor dalam memberikan opini terhadap
bahwa rata-rata skor tanggapan responden mengenai laporan keuangan untuk mencegah terjadinya
melaporkan temuan pemeriksaan yang material kegagalan audit selalu menyampaikan temuan
dan melakukan pendeteksian kesalahan material audit yang material kepada pihak manajemen dan
termasuk sering. Namun memberikan opini atas menyampaikan temuan audit yang berkaitan dengan
laporan keuangan yang sesuai kondisi keuangan yang pemalsuan bukti transaksi. Guna memberikan opini
sebenarnya selalu dilakukan dan kemampuan dalam yang tepat, seorang auditor haruslah berani untuk
mengenali kecurangan yang material sudah termasuk tidak memberikan opini wajar tanpa pengecualian
baik. (WTP), jika pada kenyataannya penyusunan laporan
Pengujian hipotesis dilakukan dengan keuangan perusahaan tidak sesuai dengan standar
menggunakan regresi sederhana, selain itu juga yang berlaku. Selain itu auditor juga harus dapat
dapat diketahui berapa besarnya peran tanggung menemukan kesalahan pencatatan dalam laporan
jawab pendeteksian kecurangan terhadap pencegahan keuangan yang berkaitan dengan penjumlahan,
terjadinya kegagalan audit, lebih jelasnya dapat pengurangan, perkalian, dan pembagian termasuk
dilihat pada Tabel 3. mengungkapkan temuan yang berhubungan dengan
kecurangan.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan
memberikan bukti empiris bahwa semakin tinggi
Tanggung jawab pendeteksian kecurangan yang tanggung jawab pendeteksian kecurangan, maka
dilakukan oleh auditor selalu menerapkan metode audit tingkat pencegahan kegagalan audit semakin baik
untuk mendeteksi kekeliruan atau kesalahan dalam pada Kantor Akuntan Publik yang ada di wilayah DKI
laporan keuangan perusahaan. Ketika melakukan Jakarta. Secara langsung tanggung jawab pendeteksian
penugasan audit, auditor juga selalu menggunakan kecurangan memberikan pengaruh sebesar 50,8%
metode audit untuk mendeteksi kekeliruan atau terhadap pencegahan terjadinya kegagalan audit.
kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan. Selain Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian
itu seorang auditor selalu menggunakan professional milik Prasetyo (2010) di mana hasil pengujian
judgment dalam mendeteksi kecurangan dan sebagian mengenai variabel “Tanggung Jawab Pendeteksian
besar auditor tidak pernah puas/percaya dengan Kecurangan” memiliki pengaruh yang cukup besar
jawaban yang diberikan oleh pihak manajemen, ketika terhadap “Pencegahan kegagalan Audit”. Walaupun
menanyakan kepada pihak manajemen mengenai penelitiannya dilaksanakan di tempat yang berbeda
pengumpulan dan penilaian bukti audit. yaitu penelitian sekarang di KAP sedangkan penelitian