Anda di halaman 1dari 8

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454

Vol.9, No.1, pp. 71-78 January 2020.

VALIDITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL PADA SUB


MATERI KIMIA UNSUR ALUMINIUM

VALIDITY OF LEARNING MEDIA BASED ON VIRTUAL LABORATORY IN SUB CHEMICAL


MATERIALS OF ALUMINUM ELEMENTS
Bintang Benarivo Mangengke dan *Kusumawati Dwiningsih
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Email: kusuma.kimia@gmail.com

Abstrak
Pengembangan ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui validitas media pembelajaran
berbasis laboratorium virtual. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian model 4P
(Pendefinisian, Perancangan, Pengembangan dan Penyebaran) namun dalam penelitian ini
dibatasi hanya sampai pada tahap pengembangan. Hasil validitas yang didapatkan selama
penelitian berlangsung adalah sebagai berikut: 1) Validitas isi dari laboratorium virtual
memperoleh persentase skor penilaian sebesar 81,25% atau dalam kategori sangat valid dan 2)
Validitas konstruk dari laboratorium virtual memperoleh persentase skor penilaian sebesar
85,11% atau dalam kategori sangat valid. Dari hasil yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan
bahwa laboratorium virtual yang dikembangkan dinyatakan valid digunakan sebagai media
pembelajaran pada sub materi kimia unsur aluminium.

Kata kunci: Media Pembelajaran, Laboratorium Virtual, Validitas, Aluminium

Abstract
this development was conducted with the aim of knowing validity of learning media based on
virtual laboratory. The study design used is the 4P model research (Define, Design, Develop,
and Disseminate, but in this study limited only to the Develop. The results of the validity obtained
during the study took place as follows: 1) The content validity of the virtual laboratory obtained
an assessment score percentage of 81.25% or in a very valid category and 2) The construct
validity of the virtual laboratory obtained an assessment score percentage of 85.11% or in the
very valid category. From the results obtained, it can be concluded that the virtual laboratory
developed was declared valid to be used as a learning medium in the sub-elements of aluminum
elements.

Keyword : Learning Media, Virtual Laboratory, Validity. Aluminium

PENDAHULUAN kimia unsur dianggap materi yang tidak mudah,


Ilmu kimia merupakan ilmu yang terbukti dengan hasil angket pra-penelitian yang
mempunyai peranan penting dalam kehidupan dilakukan di SMAN 1 Driyorejo yang
masyarakat karena dalam kehidupan kita tidak menyatakan sebanyak 94,2% peserta didik
dapat terlepas dari unsur-unsur kimia. Tidak menyatakan bahwa materi kimia unsur sulit.
hanya memecahkan soal numerik saja, tetapi Hasil angket pra penelitian 100% peserta didik
ilmu kimia juga teori, aturan, fakta, deskripsi menyatakan bahwa guru menggunakan media
dan peristilahan. [1] papa tulis ketika penyampaian materi. Sumber
Materi kimia unsur merupakan materi belajar yang digunakan peserta didik berupa
yang diberikan pada peserta didik kelas XII pada LKS dan buku paket. Waktu pembelajaran
semester gasal. Kimia unsur merupakan salah kimia unsur di kelas terbatas karena harus
satu pokok bahasan pada pembelajaran kimia di menyelesaikan materi lain untuk persiapan
SMA yang memiliki karakteristik memuat ujian nasional. Guru juga kurang memanfaatkan
materi yang banyak mengenai sifat fisika dan teknologi dalam proses pembelajaran [4].
kimia, kegunaan, serta asal mula unsur serta Berdasarkan hasil pra-penelitian
cenderung tidak banyak melibatkan perhitungan menunjukan bahwa 94,29% peserta didik
[2]. Pada materi kimia unsur juga membahas senang melakukan praktikum akan tetapi dalam
mengenai periode ketiga mempelajari kimia unsur sering tidak
yang terdapat unsur aluminium. Penelitian ini melakukan praktikum. Metode praktikum
mengkhususkan pada materi aluminium yang jarang dilakukan pada materi kimia unsur, hal
memiliki sifat amfoter yaitu dapat membentuk ini dikarenakan berbagai kendala seperti,
oksida asam maupun oksida basa. [3]. Materi terbatasnya alokasi waktu pembelajaran,
71
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.9, No.1, pp. 71-78 January 2020.

dikarenakan peserta didik kelas XII harus penelitian yang dibutuhkan untuk pengumpulan
belajar materi Ujian Nasional. Hal ini yang data adalah lembar validasi.
menyebabkan materi kimia unsur dinilai Langkah pengembangan penelitian yang
sebagai konsep yang abstrak dan menyebabkan dilakukan sesuai gambar 1.
pemahaman konsep peserta didik menjadi
rendah [4].
Analisis Kurikulum
Prinsip pokok penggunaan media
(Standar isi)

Pendefinisian
dalam kegiatan pembelajaran untuk membantu
siswa memahami materi pelajaran. Media Analisis
Analisis
pembelajaran ini tidak untuk menggantikan Tugas Analisis Siswa
Konsep
pembelajaran biasa, namun sebagai pelengkap
aktivitas peserta didik untuk memudahkan
Perumusan Tujuan Pembelajaran
dalam belajar. Media tidak lagi dipandang
sebagai alat bantu dalam mengajar, namun

Perancangan
sebagai alat penyalur pesan dari pendidik ke Pemilihan Media
peserta didik [5].
Pemanfaatan media simulasi berupa
software interaktif banyak dilakukan untuk Desain Awal Media
mempermudah suatu pekerjaan sebelum Draf I Pembelajaran
mengaplikasikan langsung dengan kegiatan
nyata. [6]
Laboratorium virtual merupakan Validasi Media
lingkungan interaktif yang mampu menciptakan valid
dan melakukan eksperimen simulasi.

Pengembangan
Laboratorium virtual sering disebut dengan Tidak Ya
Virtual Laboratory dengan adanya media ini Revisi
dapat memberikan kesempatan kepada peserta
didik khususnya membantu peserta didik Draf II
sebelum melakukan praktikum yang Uji coba Di kelas
sebenarnya. Dengan format tampilan yang
sederhana, diharapkan virtual lab mampu
membantu peserta didik untuk melakukan
praktikum secara mandiri. [7]
Laboratorium Virtual dapat membantu Media Pembelajaran
peserta didik meningkatkan pemahaman serta
hasil belajar pada materi kimia unsur [8].
Laboratorium Virtual merupakan alat yang Gambar 1. Adaptasi Model Pengembangan
efektif untuk mendapatkan keakraban dengan Perangkat 4P (3P) [11]
lingkungan laboratorium, terutama untuk
peserta didik yang tidak memiliki kesempatan Pendefinisian adalah tahap pertama
untuk menjelajahi laboratorium sebelumnya. yang dilakukan bertujuan menetapkan syarat
[9] serta batasan untuk materi pembelajaran
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu terhadap media yang dikembangkan. Tahap ini
dilakukan penelitian berjudul “Pengembangan meliputi analisis kurikulum, analisis peserta
Media Pembelajaran Berbasis Laboratorium didik, analisis tugas, analisis konsep serta
Virtual Pada Sub Materi Kimia Unsur” merumuskan tujuan pembelajaran.
Perancangan merupakan tahap yang
METODE dilakukan untuk penyusunan media, dan desain
Metode penelitian mengacu dalam awal media pembelajaran. Hasil yang didapatkan
pengembangan model 4P, yang termodifikasi pada tahap ini berupa draft I, yang kemudian
menjadi model 3P [10]. Tahap penelitian terbagi ditelaah oleh dosen kimia. Hasil telaah yang
atas empat tahah yaitu pendefinisian, diperoleh berupa komentar serta saran akan
perancangan, pengembangan, dan penyebaran. dilakukan revisi. Hasil telaah yang telah direvisi
Pelaksanaan uji coba terbatas dengan sasaran 12 dihasilkan Draft II. Draft II akan dilakukan
siswa kelas XI IPA 6 SMAN 1 Krian. Instrumen validasi sebelum diuji coba kepada peserta didik.

72
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.9, No.1, pp. 71-78 January 2020.

Kelayakan media pembelajaran berbasis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


laboratorium virtual ditinjau berdasarkan hasil 1. Tahap Pendefinisian
validasi yang dilakukan. Persentase hasil Tahap Pendefinisan digunakan untuk
validasi yang diperoleh dihitung berdasarkan menetapkan syarat serta batasan masalah dalam
skala likert pada Tabel 1 dibawah ini media yang dikembangkan. Langkah pertama
yaitu analisis kurikulum menentukan
Tabel 1. Skala Likert kompetensi yang diguanakan pada bahan ajar
Penilaian Nilai Skala akan dikembangkan. SMA Negeri 1 Krian
menggunakan kurikulum 2013 revisi.
Tidak Valid 0 Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan
Kurang Valid 1 dari guru di SMA Negeri 1 Krian, pembelajaran
Cukup Valid 2 kimia yang dilakukan saat materi kimia unsur
disampaikan melalui metode ceramah dan
Valid 3 diskusi. Hal tersebut membuat peserta didik
Sangat Valid 4 bingung terhadap materi kimia unsur.
Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan upaya
Rumus yang digunakan dalam untuk membuat pembelajaran lebih interaktif,
perhitungan hasil validasi dari masing – masing inspiratif dan menyenangkan sesuai dengan
kriteria yaitu kesesuaian dengan pokok bahasan permendikbud No 65 tahun 2013 salah satunya
dan penyajian, untuk memperoleh presentasinya menggunakan media pembelajaran berbasis
adalah sebagai berikut :Perhitungan persentase laboratorium virtual. Media pembelajaran
data diperoleh dengan rumus : membantu guru dan peserta didik dalam
memahami materi.
∑𝑠𝑘𝑜𝑟 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 Analisis siswa bertujuan untuk
P (%) = x 100% menganalisis karakteristik siswa sehingga dalam
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎
pengembangan media pembelajaran
Skor Kriteria= Skor tertinggi tiap item x jumlah laboratorium virtual sesuai dengan karakteristik
responden pengguna. Analisis peserta didik ditinjau
berdasarkan tingkat akademik serta usia peserta
Hasil analisis lembar validasi oleh dosen didik. Peserta didik kelas XI memiliki rentang
dan guru kimia digunakan untuk mengetahui usia 16-17 tahun, menurut teori kognitif Piaget
kelayakan media pembelajaran virtual merupakan tahap operasional formal. Pada tahap
laboratorium yang dikembangkan menggunakan ini siswa mampu untuk berpikir abstrak, dimana
interpretasi skor. Tabel interpretasi skor yang apabila dihadapkan dalam suatu persoalan, maka
menunjukan besar persentase penilain terhadap peserta didik mampu berpikir secara analisis dan
media pembelajaran oleh validator sesuai pada logis.
tabel 2. Analisis tugas berdasarkan identifikasi
materi yang dikembangkan dalam media
Tabel 2. Interprestasi Skor pembelajaran laboratoirum virtual yang relevan
Penilaian Nilai Skala dengan kompetensi dasar dan indikator.
Langkah analisis tugas dilakukan untuk
0% - 20% Tidak Valid mengidentifikasi tahapan-tahapan yang harus
21% - 40% Kurang Valid dilakukan peserta didik untuk mempelajari
materi aluminium. Tahapan ini harus dikerjakan
41% - 60% Cukup Valid
dengan sistematis agar tujuan pembelajaran
61% - 80% Valid dapat tercapai.
81% - 100% Sangat Valid Analisis konsep dilakukan untuk
[12] mengidentifikasi konsep materi kimia unsur
aluminium pada media pembelajaran, disusun
Berdasarkan kategori tersebut, secara matematis dan relevan. Konsep – konsep
laboratorium virtual pada sub materi kimia unsur pada laboratorium virtual yang dikembangkan
aluminium dikatakan layak apabila berupa konsep kelimpahan aluminium, sifat
persentasenya > 61%. fisika dan sifat kimia aluminium, pembuatan
aluminium, pemanfaatan aluminium, serta
praktikum sifat aluminium.

73
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.9, No.1, pp. 71-78 January 2020.

Merumuskan tujuan berdasarkan pada


indikator yang telah ditentukan pada materi
aluminium. Pengembangan media pembelajaran
laboratortium virtual dalam tujuan pembelajaran
yakni 1) Peserta didik melalui media
pembelajaran mampu menganalisis sifat amfoter
aluminium, 2) Peserta didik melalui media
pembelajaran mampu menganalisis kelarutan
aluminium.

2. Tahap Perancangan Gambar 4 frame daftar materi


Tahap perancangan meliputi dua tahap
yakni pemilihan media dan desain awal media.
Tahap pertama yakni pemilihan media
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi
dan karakteristik peserta didik. Pembuatan
media disesuaikan berdasarkan analisis tugas
untuk mencapai indikator pembelajaran. Dalam
pembuatan media pembelajaran virtual lab
menggunakan aplikasi berbasis komputer yaitu
Adobe Flash Player Profesional CS 6. Dalam
pembuatan media cakupan konsep disesuaikan Gambar 5 frame alur percobaan
pada analisis materi tugas dengan cara indikator
pencapaian kompetensi dengan menyelaraskan
tujuan pembelajaran pada media virtual lab yang
dikembangkan.
Tahap kedua yaitu desain awal media
pembelajaran. Pembuatan media pembelajaran
disesuaikan dengan materi meliputi format
tampilan media, gambar, animasi, materi, video
serta backsound. Adapun rancangan media
pembelajaran tersebut seperti gambar 2, gambar
3, gambar 4, gambar 5, gambar 6, gambar 7. Gambar 6 frame laboratorium virtual I
Berikut desain awal media pembelajaran :

Gambar 2 frame pertama media pembelajaran Gambar 7 frame laborastorium virtual II

3. Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan digunakan untuk
memperoleh media pembelajaran yang valid.
Setelah media pembelajaran direvisi sesuai
masukan dan saran penelaah, hasil revisi tersebut
diserahkan kepada tiga orang validator terdiri
dari dua dosen kimia dan satu guru kimia.
Kelayakan media pembelajaram ditinjau
dari aspek validitas terdiri dari validitas isi dan
Gambar 3 frame menu utama validitas konstruk. Penilaian hasil validasi dapat
74
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.9, No.1, pp. 71-78 January 2020.

dilihat pada tabel 3. Media pembelajaran masih belum sesuai dengan keadaanya nyata.
berbasis laboraotirum virtual yang Pada kriteria D tentang aktivitas peserta didik
dikembangkan pada validitas isi yaitu kelayakan yang dapat mengaktifkan aktivitas berfikir juga
isi mendapatkan persentase sebesar 81,25% dan mendapatkan skor yang rendah. Hal ini terjadi
diinterpretasikan ke dalam kriteria sangat layak. karena sedkitnya soal pada materi, materi yang
Validitas konstruk yang terdiri dari kelayakan disajikan banyak akan tetapi soal dari tiap materi
penyajian dan bahasa memperoleh persentase hanya satu sehingga total soal hanya lima hal ini
sebesar 85,11% dan diinterpretasikan ke dalam dianggap kurang bisa mendukung aktivitas
kriteria sangat layak. kognitif peserta didik.
Secara garis besar aspek kelayakan isi
Tabel 3 Hasil Validasi mendapatkan nilai sebesar 81,25%. Skor
Validitas pesersentase yang diperoleh ke dalam skala
No Yang Presentase Kriteria penilaian dikategorikan sangat valid.
Dinilai Disimpulkan bahwa media pembelajaran layak
Sangat pada aspek validitas isi. Validitas isi dinilai
1 Isi 81,25% berdasarkan kelayakan media terhadap materi
Layak
dan kebenaran konsep yang tersaji dalam produk
Sangat yang dikembangkan serta memperhatikan
2 Konstruk 85,11%
Layak keterkaitan atau hubungan antara KD dengan
indikator pembelajaran dari materi yang
Validitas isi disajikan.
Validitas isi bertujuan untuk Materi yang disajikan tentang unsur
menyesuaikan produk yang dikembankan aluminium dalam media pembelajaran sesuai
berdasarkan materi. Hasil validasi yang dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
didapatkan pada tiap kriteria dituangkan dalam Di dalam media tersebut memuat materi tentang
gambar 8. kelimpahan, kecenderungan sifat fisika dan
kimia, proses pembuatan, manfaat serta dampak
100
dari unsur aluminium. Begitu pula konsep yang
disajikan tentang aluminium mengenai simulasi
80 91,67
83,33 sifat amfoter serta kelarutan asam dan basa.
75 Aluminium merupakan senyawa amfoter.
Presentase %

75
60 Senyawa amfoter adalah senyawa yang mampu
bereaksi sebagai asam atau basa. Laboratorium
40 virtual menyajikan senyawa Al(OH)3 dimana
senyawa tersebut ketika diteteskan HCl (larutan
20 asam) maka dapat bereaksi dengan baik sebagai
basa, selanjutnya apabila Al(OH)3 direaksikan
0 dengan NaOH (larutan basa) dapat juga bereaksi
A B C D dengan baik sebagai asam. Untuk simulasi yang
Aspek Penilaian kedua tentang kelarutan aluminium dalam asam
Gambar 8 Diagram hasil kelayakan isi dan basa. Di dalam materi pembelajaran
disajikan aluninium lebih mudah larut dalam
Sesuai dengan diagaram gambar 8 pada rentang pH 8-14. Pada simulasi laboratorium
penilaian kriteria A sebesar 91,67% yang virtual disajikan potongan logam aluminium
diinterpretasikan ke dalam kategori sangat valid, serta senyawa HCl dan NaOH. Dalam simulasi
sedangkan pada kriteria B mendapatkan nilai tersebut dibuktikan bahwa aluminium lebih
sebesar 83,33%. Untuk kriteria C dan D sama- mudah larut dalam NaOH hal ini ditunjukkan
sama mempunyai nilai sebesar 75% yang melalui gelembung gas yang dihasilkan semakin
diinterpretasikan ke dalam kategori valid. Pada banyak gelembung gas yang dihasilkan maka
kriteria C dan D memiliki penilaian yang rendah senyawa tersebut lebih cepat bereaksi.
daripada aspek A dan B. Pada kriteria C tentang Validitas Konstruk
ilustrasi yang digunakan memiliki nilai yang Validasi konstruk yakni media
rendah hal ini diakibatkan karena untuk setiap pembelajaran berbasis laboraotirum virtual yang
perubahan yang terjadi baik endapan atau warna dikembangkan meliputi aspek penyajian dan
masih kurang jelas, serta larutan yang digunakan

75
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.9, No.1, pp. 71-78 January 2020.

bahasa. Hasil validasi ini dijelaskan lebih rinci pembelajaran laboratorium virtual dalam
sebagai berikut penyampaian materi dapat mempermudah
Aspek penyajian proses belajar karena terdapat berbagai aspek
Pada aspek penyajian meliputi fitur, yang mendukung yang digabungkan seperti
pengoperasian serta petunjuk penggunaan media video, animasi, teks dan grafik. Media
yang dikembangkan jelas atau tidak. Hasil pembelajaran yang sedang dikembangkan
validasi yang diperoleh tertuang dalam gambar berfungsi sebagai alat bantu atau alternatif media
9. dalam kegiatan belajar mengajar sehingga
Berdasarkan gambar 9 aspek kelayakan tercipta lingkungan belajar yang lebih baik.
penyajian diketahui bahwa pada kriteria A
memperoleh persentase sebesar 91,67% 100
sehingga temasuk dalam kategori sangat valid,
untuk kriteria B mendapat persentase sebesar 80 91,67
83,33 83,3 83,3 83,3
75% yang dikategorikan valid, pada kriteria C

Presentase %
75 75
mendapatkan persentase sebesar 83,33% yang 60
dikategorikan sangat valid, pada kategori D
40
mendapatkan persentase sebesar 75% termasuk
ke dalam kategori valid, kategori E, F dan G 20
mendapatkan persentase sebesar 83,33 % yang
dikategorikan sangat valid. Aspek kelayakan 0
penyajian kriteria B dan D mendapatkan nilai A B C D E F G
yang rendah daripada kelima aspek yang lain. Aspek Penilaian
Pada kriteria B tentang ilustrasi yang disajikan
mendapatkan nilai rendah hal ini disebabkan Gambar 9 Diagram kelayakan penyajian
materi yang disajikan hanya berupa tulisan
sehingga kurangnya pemberian ilustrasi pada Aspek Bahasa
media pembelajaran yang dikembangkan berupa Aspek bahasa bertujuan dalam
objek atau simbol yang bisa menggantikan penggunaan bahasa yang mudah dipahamai pada
tulisan untuk mempermudah memahami materi. media pembelajaran. Hasil validasi aspek bahasa
Pada kriteria D tentang desain mendapatkan nilai dapat dilihat dalam gambar 10:
rendah hal ini disebabkan secara garis besar
materi yang disajikan sebelum labortaoritum
100
virtual hanya berupa tulisan sehingga kurang
menarik untuk dilihat. 91,67 91,67 91,67 91,67
Presentase %

Aspek kelayakan penyajian berdasarkan 90


diagram hasil penilain mendapatkan skor sebesar 83,33 83,33 83,33
82,13%. Persentase keseluruhan validasi pada
aspek kelayakan penyajian diinterpretasikan ke 80
dalam skala penilaian termasuk dalam kategori
sangat layak. Media pembelajaran yang 70
dikembangkan berguna sebagai alternatif media A B C D E F G
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga Aspek Penilaian
tercipta lingkungan belajar yang lebih baik.
Aspek kelayakan penyajian meliputi Gambar 10 Diagram kelayakan bahasa
fitur-fitur yang ada pada media pembelajaran
dalam mendukung kegiatan pembelajaran, Berdasarkan gambar 10 diagram aspek
media yang dikembangkan mudah untuk kelayakan bahasa, terlihat bahwa kriteria A, C,
dioperasikan, petunjuk penggunaan media yang F dan G mendapatkan persentase skor sebesar
dikembangkan jelas. Mengenai media 91,67% termasuk dalam kategori sangat layak,
pembelajaran berbasis komputer yang mana sedangkan pada kriteria B, D dan E mendapatkan
hendaknya bersifat interaktif, memiliki petunjuk persentase 83,33% yang dikategorikan sangat
yang sederhana dan lengkap, format layak. Pada kategori B, D dan E mendapatkan
penyajiannya dapat memotivasi dan memberi nilai yang lebih rendah daripada empat kategori
penguatan positif pada peserta didik. yang lain. Hal ini terjadi karena bahasa yang
Penerapannya dapat terlihat dalam media digunakan pada media pembelajaran masih

76
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.9, No.1, pp. 71-78 January 2020.

kurang sederhana atau belum sesuai dengan usia selanjutnya bisa memanfaatkan media
peserta didik dan masih ada yang dapat pembelajaran tersebut untuk menuliskan hasil
menimbulkan penafsiran ganda hal ini terjadi dari laboratorium virtual, agar laboratorium
akibat bahasa yang digunakan. Secara virtual dapat dimanfaatkan secara utuh.
keseluruhan aspek kelayakan bahasa diperoleh
persentase sebesar 88,1%. Hal ini menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa media pembelajaran berbasis 1. A.P, Raffani Ovianti dan Dwiningsih,
laboratorium virtual dikategorikan sangat layak, Kusumawati. 2016. Developing Multimedia
dikarenakan persentase dari hasil validasi berada Interactive Based Blended Learning at
pada rentang penilaian 81-100%. Kimia Subject Class XII. Prosiding Seminar
Media pembelajaran diartikan sumber, ISEL, 6 Agustus 2016
saluran, pesan, dan penerima pesan dalam
komponen – komponen proses komunikasi. 2. Tyas, Andina Suyaning dan Dwiningsih,
Aspek bahasa yang digunakan perlu Kusumawati. 2016. Pengembangan Media
diperhatikan agar tidak menimbulkan Berbasis Video Untuk Peserta didik Kelas
miskonsepsi dan persepsi yang berbeda. Bahasa XII Pada Materi Kimia Unsur. Unesa
yang digunakan harus disesuaikan dengan EYD Journal of Chemical Education, Vol. 5 No.
serta karakteristik peserta didik sehingga pesan 3; hal. 645-651.
yang akan disampaikan melalui media dapat
dipahami dengan baik. Sehingga kelayakan 3. Lutfi, Achmad, dkk. 2016. Kimia
bahasa sangat penting karena media digunakan Anorganik unsur-unsur golongan utama.
sebagai perantara pesan dari pengirim ke Surabaya: FMIPA UNESA
penerima.
4. Arham, Uliya Ulil dan Dwiningsih,
Kusumawati. 2016. Kelayakan Multimedia
PENUTUP
Interaktif Berbasis Blended Learning Pada
Simpulan
Berdasaran hasil penelitian, didapatkan Materi Pokok Kimia Unsur. Unesa Journal
beberapa simpulan sebagai berikut. of Chemical Education, Vol. 5 No. 2; hal.
1. Hasil validasi pada validitas isi yakni 345-352.
kelayakan isi mendapatkan skor 81,25% 5. Dwiningsih, Kusumawati, Sukarmin,
kategori sangat layak Muchlis, dan Rusli Hidayah. 2015.
2. Hasl validasi pada validitas konstruk yakni Pembelajaran Kimia Anorganik Berbasis
kelayakan penyajian dan bahasa Web Lite Course. Molucca Journal of
mendapatkan skor 85,11% kategori sangat Chemistry Education, Vol. V No. 2; hal. 22-
layak. 30.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai 6. Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran.
kelayakan media pembelajaran berbasis Jakarta: Raja Grafindo Persada.
laboratorium virtual pada sub materi kimia unsur
aluminium yang dikembangkan dapat 7. Mihaela M. 2003.Online Experimentation
disimpulkan bahwa media pembelajaran and Simulation in a Signal Processing
berbasis laboratorium virtual yang Virtual Laboratory. Journal International
dikembangkan dinyatakan layak sebagai media Conference on Engineering Education
pembelajaran pada sub materi kimia unsur
aluminium. 8. Tuysuz, Cengiz.2010. The Effect of the
Virtual Chemistry Laboratory on Students’
Saran Achhievement and Attitude in chemistry.
Berdasarkan penelitian yang telah International Online Jurnal Of Educational
dilaksanakan maka terdapat saran kepada Science, 2(1), 37-53
peneliti atau pengembang selanjutnya yakni
laboratorium virtual yang dikembangkan 9. Herga, Natasa Rizman. 2016. Virtual
terbukti dapat membantu peserta didik dalam Laboratory in the Role of Dynamic
proses pembelajaran. Dalam penelitian ini masih Visualisation for Better Understandung of
digunakan LKS dalam membantu peserta didik Chemistry in Primary School. Eurasia
menuliskan hasil analisis, untuk penelitian Journal of Mathematics, Science &

77
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.9, No.1, pp. 71-78 January 2020.

Technology Education Vol. 12 (03) hal. 11. Riduwan. 2015. Skala pengukuran variabel-
593-608. variabel penelitan. Bandung: Alfabeta
Peraturan
10. Ibrahim, Muslimin &
Wahyusukartiningisih. 2014. Model
Pembelajaran Inovatif melalui Pemaknaan.
Surabaya: UNESA University Press.

78

Anda mungkin juga menyukai