Anda di halaman 1dari 2

Sifat Mustahil Bagi Rasul

Berbeda dengan sifat wajib, sifat mustahil rasul merupakan sifat yang tidak mungkin ada pada diri
rasul. Sifat-sifat ini berlawanan dengan sifat wajib dari rasul. Sifat-sifat tersebut adalah :

1. Al-Kizzib

Kebalikan dari As-Sidiq, sifat Al-Kizzib memiliki arti bohong atau dusta. Tidak mungkin seorang
rasul mengatakan sebuah kebohongan atau dusta. Seperti yang telah dijelaskan dalam Q.S. An-Najm
ayat 2-4 :

َ ‫ إِ ْن ه َُو ِإاَّل َوحْ ٌي ي‬. ‫ق ع َِن ْالهَ َو ٰى‬


‫ُوح ٰى‬ ُ ‫ َو َما يَ ْن ِط‬. ‫صا ِحبُ ُك ْم َو َما َغ َو ٰى‬
َ ‫ض َّل‬
َ ‫َما‬

Baca juga: Doa Setelah Adzan (Bacaan dan Artinya)

Aritnya :

Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-
Qur’ān) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
(QS. an-Najm: 2-4)

2. Al-Khianat

Berbeda halnya dari sifat kedua rasul, Al khianat memiliki arti berkhianat. Tidak ada rasul yang
berkhianat terhadap umatnya, pastinya semua yang diamanatkan kepada rasul akan disampaikan dan
dilaksanakan. Seperti pada Q.S. Al-An’am ayat 106 :

َ‫ك ۖ اَل ِإ ٰلَهَ إِاَّل هُ َو ۖ َوأَ ْع ِرضْ َع ِن ْال ُم ْش ِر ِكين‬ ِ ُ‫اتَّبِ ْع َما أ‬
َ ِّ‫وح َي إِلَ ْيكَ ِم ْن َرب‬

Artinya :

Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan
berpalinglah dari orang-orang musyrik. (QS. al-An’am: 106)

3. Al-Kitman

Semua rasul tidak mungkin memiliki sifat kitman atau menyembunyikan. Setiap wahyu yang
diberikan kepada rasul akan disampaikan seluruhnya kepada umatnya. Hal tersebut telah dijelaskan
dalam Q.S. Al-An’am ayat 50:
‫صي ُر ۚ أَفَاَل‬
ِ َ‫ي ۚ قُلْ هَلْ يَ ْست َِوي اأْل َ ْع َم ٰى َو ْالب‬
َّ َ‫ك ۖ إِ ْن أَتَّبِ ُع إِاَّل َما يُو َح ٰى إِل‬
ٌ َ‫ْب َواَل أَقُو ُل لَ ُك ْم إِنِّي َمل‬
َ ‫قُلْ اَل أَقُو ُل لَ ُك ْم ِع ْن ِدي َخزَائِنُ هَّللا ِ َواَل أَ ْعلَ ُم ْال َغي‬
َ‫تَتَفَكرُون‬َّ

Artinya :

Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada
padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku
malaikat.

Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta
dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya). (QS. al-An’am: 50)

4. Al-Baladah

Kebalikan dari sifat fatanah, Al-baladah memiliki arti bodoh. Semua rasul pilihan Allah tidak
mungkin bodoh.

Meskipun pada awalnya Rasulullah S.A.W. tidak dapat membaca dan menulis, tetapi beliau sangat
pandai dalam berdakwah dan menyampaikan wahyu.

Demikianlah sifat-sifat wajib dan mustahil Nabi dan Rasul. Semoga dengan artikel ini kita dapat
meneladani perilaku para Nabi dan Rasul dan tergolong ke dalam orang-orang yang beriman.

Anda mungkin juga menyukai