a. Pendahuluan
Program Keahlian Kimia Industri SMKN 1 Boyolangu dibuka pada tahun ajaran 2006-
2007. Pertimbangan dibukanya program keahlian Kimia Industri di SMK Negeri 1
Boyolangu Tulungagung saat itu karena memperhatikan latar belakang berikut ini :
- Perkembangan industri kreatif di dunia terutama di bidang
kimia industri begitu pesat sehingga membutuhkan banyak tenaga yang memiliki
kompetensi di bidang kimia industri
- Lulusan SMP baik negeri dan swasta masih memerlukan
daya tampung dan keahlian di bidang kimia industri sebagai bekal untuk bekerja nanti
setelah tamat jenjang pendidikan sekolah menengah atas.
- Di Kabupaten Tulungagung belum ada SMK yang membuka
jurusan kimia industri
- Di Tulungagung masih sedikit orang-orang yang ahli di
bidang kimia industri untuk kepentingan dunia jasa & industri
- Dengan pertimbangan tersebut tentu saja dibutuhkan
sumber daya manusia kimia industry yang mumpuni dibidang tersebut, sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja yang sesuai dengan standar kompetensi nasional dan internasional.
b. Sistem Pendidikan
Mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi dengan berbasis pengembangan karakter siswa
(IMTAQ) dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi, seni (IPTEKS) serta bekerjasama
dengan dunia usaha dan dunia industri yang berhubungan dengan Kimia Industri
c. Tujuan Pendidikan
- Menghasilkan tamatan yang berkompetendi bidang Kimia industry.
- Memiliki keahlian dalam bidang Kimia Industri sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
dunia usaha dan dunia industri
- Memiliki karakter dan kepribadian yang tangguh, pantang menyerah, optimis, dinamis
serta memiliki daya kreatif dan inovatif yang menghasilkan sesuatu yang kompetitif demi
mendukung pelayanan dan pengembangan Kimia Industri
- Menumbuhkembangkan kemampuan dan kemandirian dalam berwirausaha dibidang
kimia industri dan usaha lain yang sebidang.
d. Profil Kompetensi
- Siswa mampu membuat karya dari bahan-bahan kimia
e. Kerja Sama
- Perusahan-perusahaan kimia
- Toko yang bergerak dalam bidang kimia
- Pabrik Mojopanggung
f. Fasilitas
- Ruang Laboratorium Kimia Industri
- Jaringan internet / hot spot area
- Unit Produksi Kimia Industri
g. Peluang Kerja
- Perusahaan dan pabrik
- Toko-toko kimia
- Wirausaha yang bergerak dalam bidang kimia industri
LATAR BELAKANG
P ada tanggal 31 Desember 1957 berdirilah Yayasan Pendidikan Mardi Putera dengan
Akta Notaris Mr. Moeljadi Dwidjodarmo Kediri bernomor Akte: 14, tanggal 31
Desember 1957.
Yayasan Mardi Putera Tulungagung mempunyai maksud dan tujuan antara lain “membuka
sekolahan–sekolahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk kemudian jika
diperlukan diserahkan kepada Pemerintah“.
Pada tahun 1957 / 1958 berdirilah SMA Mardi Putera yang kemudian dinegerikan pada
tahun 1960 /1961. Pada tahun pelajaran 1960 / 1961 didirikanlan SMEA Mardi Putera yang
dipimpin oleh Bapak Mas Marni Adiwijata (alm) sebagai Kepala Sekolah dan Bapak
Soediharto, BA. (alm) sebagai Wakil Kepala Sekolah dengan staf pengajar yang terdiri dari
guru – guru Yayasan dan dari SMA Negeri Tulungagung.
SMEA Mardi Putera Tulungagung pada mulanya menempati gedung SMP Negeri 1
Tulungagung dan pada tahun 1965 pindah ke gedung yang sekarang berada di Jalan Panglima
Jenderal Sudirman VI / 2 Tulungagung. Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud R.I No.
0124/O/1972 tanggal 10 Agustus 1872 yang berlaku per tanggal 02 Januari 1972, SMEA
Mardi Putera berubah menjadi SMEA Negeri Tulungagung dan sekarang menjadi SMK
Negeri 1 Boyolangu Tulungagung serta pindah dari Desa Kepatihan ke Desa Beji, Jalan Ki
Mangunsarkoro VI / 3 Tulungagung sejak tahun 1996.
SMK Negeri 1 Boyolangu berdiri di atas tanah seluas 12.960 m2. Diatas tanah tersebut
kini telah dibangun gedung seluas 8.794 m2, taman seluas 1.171 m2, lapangan olah raga
seluas 1.228 m2 dan sisa yang lainnya seluas 1.121 m2. Dengan perincian untuk ruang
pembelajaran umum sebanyak 49 kelas, laboratorium Akuntansi, laboratorium Pemasaran,
laboratorium Administrasi Perkantoran, laboratorium Usaha Perjalanan Wisata, laboratorium
Multimedia, laboratorium Komputer Dasar, laboratorium Kimia, laboratorium Bahasa,
laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak, laboratorium Teknik Komputer Jaringan,
laboratorium Gambar Teknik, masjid, gedung perpustakaan, gedung pusat komputer (IT
Center), auditorium, lahan pembibitan anggrek, UKS, Ruang OSIS, Ruang Pramuka, Ruang
Koperasi, Ruang Unit Produksi, Kantin, Ruang penjaga sekolah, toilet, parkir yang luas,
lapangan olah raga, studio audio recording, ruang seni budaya.
Sebagai halnya ketersediaan prasarana infrastuktur, ketersediaan sarana /
fasilitas / peralatan utama juga dikembangkan sebagai utilized learning.
Ketersediaan sarana / fasilitas / peralatan utama adalah 2.070 kursi dan meja
siswa, 2.106 lemari, 38 white board, 58 rak buku, 13 laptop, 20 komputer PC,
275 komputer server, 2 LCD proyektor, 24 tape / audio, 3 TV / Video, 7 printer,
44 meja gambar, wireless, internet, hot spot, peralatan musik, peralatan
karawitan, peralatan broadcasting dan buku perpustakaan dengan jumlah
keseluruhan sebanyak 10.844 eksemplar dan 2.366 judul buku.