BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Bab ini berisi uraian langkah - langkah sistematis yang dilakukan dalam
dasar dari penyelesaian tugas akhir dengan menggunakan studi sistematis kuantitatif
melalui beberapa metode sebagai tahapan dalam melakukan proses analisa terhadap
untuk saling melengkapi dan saling mengoreksi sejauh mana ketepatan analisisnya.
Data awal yang digunakan adalah berupa data eksisting Jembatan Gabus desa
3. Tinggi pylon utama adalah 10150 mm sedangkan tinggi mini pylon adalah
690 mm.
III-1
Bab III Metodologi penelitian
Gambar 3.1 Evaluasi jembatan suspension dan desain jembatan cable stayed
Sumber : Olahan penulis
III-2
Bab III Metodologi penelitian
Data – data jembatan suspensi perlu diolah guna memperoleh gaya – gaya
Beban mati struktur (Dead Load) merupakan beban yang selalu ada dalam
Beban mati tambahan (Super Dead Load) merupakan beban diluar struktur
jembatan tetapi akan selalu ada pada struktur jembatan tersebut. Beban
mati tambahan ini antara lain genangan air hujan, ddan beban railing.
kaki aman dan sesuai untuk penggunanya, beban hidup merata sebesar
3kpa.
Beban angin ditentukan dari koefisien scret (Cw) dan Kecepatan angin
rencana (Vw)
III-3
Bab III Metodologi penelitian
2000 adalah sebesar selisih suhu minimum rata – rata dan suhu maksimum
sebagai berikut:
massa total struktur. Massa total struktur terdiri dari berat sendiri
struktur dan beban hidup yang dikalikan dengan faktor reduksi 0,5.
(http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2019/)
f Karena hasil dari analisis respon spektrum selalu bersifat positif (hasil
III-4
Bab III Metodologi penelitian
respon statik.
dimodelkan sebagai elemen frame. Tumpuan yang digunakan yaitu jepit untuk semua
bagian tumpuan.
Departemen Pekerjaan Umum yaitu revisi dari SNI 03-3428-1994. Untuk mengontrol
A. Gelagar Utama
a. Kuat aksial
φPn > Pu
φPn > Pu
b. Kuat lentur
1) Momen arah X
φMn > Mu
III-5
Bab III Metodologi penelitian
2) Momen arah Y
φMn > Mu
c. Kuat geser
Vu ≤ φVn
2. Kontrol Lendutan
a Gelagar ¼ bentang
ΔL < Δijin
ΔL < Δijin
B. Pylon (Menara)
a. Kuat aksial
φPn > Pu
b. Kuat lentur
1) Momen arah X
φMn > Mu
2) Momen arah Y
φMn > Mu
c. Kuat geser
III-6
Bab III Metodologi penelitian
Vu < φVn
2. Kontrol Lendutan
Δh < Δijin
ΔL < Δijin
3. Kontrol tegangan
σ < σizin
C. Kabel
1. Kabel utama
Pn > Pu
2. Kabel backstay
Pn > Pu
struktur jembatan yang kaku, sebagaimana telah dilakukan evaluasi pada komponen
struktur pada jembatan existing (jembatan suspensi) bahwa struktur jembatan tersebut
tidak mampu menahan beban yang bekerja, baik beban statik maupun bebab dinamik.
III-7
Bab III Metodologi penelitian
perkiraan dari dimensi - dimensi elemen struktur awal jembatan berdasarkan referensi
terkait yang disesuaikan dengan parameter yang telah ada sebelumnya. Tatanan sistem
kabel, dimensi awal gelagar, kabel dan pylon akan digunakan sebagai data awal untuk
menganalisa struktur tersebut. Jika dalam analisa selanjutnya ternyata dimensi awal
plane system pada arah transversal dan cable stayed konfigurasi semi harp
pattern pada arah longitudinal. Jarak penempatan kabel pada gelagar utama
2. Dimensi Kabel
Tabel 3.1:
III-8
Bab III Metodologi penelitian
Pada desain jembatan ini pilon yang digunakan berupa single tower dari
Tinggi pylon (h), menurut Parke dan Huson (2008) dapat diperkirakan
L = 200 m
lantai 2,5 m. Struktur pylon dan gelagar lantai dimodelkan sebagai elemen frame.
Tumpuan yang digunakan yaitu tumpuan jepit untuk pylon dan sendi – rol untuk lantai
3.5.3 Pembebanan
jembatan gantung pejalan kaki yang sudah dihitung sebelumnya, menggunakan acuan
yang akan digunakan adalah fitur Steel Frame Design. Design Preference yang
digunakan adalah AISC LRFD 93. Untuk faktor reduksi pada pengaturan preference,
kita masih menggunakan pengaturan default dari SAP2000, karena sesuai dengan
faktor reduksi yang terdapat dalam SNI T-03-2005 tentang perencanaan struktur baja
III-9
Bab III Metodologi penelitian
A. Gelagar Utama
a. Kuat aksial
φPn > Pu
φPn > Pu
b. Kuat lentur
1) Momen arah X
φMn > Mu
2) Momen arah Y
φMn > Mu
c. Kuat geser
Vu ≤ φVn
2. Kontrol Lendutan
ΔL < Δijin
B. Pylon (Menara)
III-10
Bab III Metodologi penelitian
φPn > Pu
b. Kuat lentur
1) Momen arah X
φMn > Mu
2) Momen arah Y
φMn > Mu
c. Kuat geser
Vu ≤ φVn
2. Kontrol Lendutan
Δh < Δijin
C. Kabel
Untuk mengotrol kabel, apabila kabel dengan desain Apakai mampu untuk
menahan gaya kabel sebenarnya (P), maka penampang kabel memenuhi syarat.
Pn > Pu
Pn = fijin. As pakai
stayed
mengevaluasi kemampuan penampang terhadap kuat aksil, kuat lentur dan kuat geser,
III-11
Bab III Metodologi penelitian
III-12