BUPATI PONOROGO
TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PANITIA PEMILIHAN DAN PANITIA PENGAWAS
Bagian Pertama
Panitia Pemilihan
Paragraf 1
Pembentukan Panitia Pemilihan
Pasal 2
Pasal 3
Paragraf 2
Susunan, Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab
Panitia Pemilihan
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Paragraf Ketiga
Tata Naskah Dinas Panitia Pemilihan
Pasal 8
Bagian Kedua
Panitia Pengawas
Pasal 9
Pasal 10
BAB III
HAK MEMILIH DAN DIPILIH
Bagian Pertama
Hak Memilih
Paragraf 1
Syarat Pemilih
Pasal 11
Paragraf 2
Pendaftaran Pemilih
Pasal 12
Bagian Kedua
HAK DIPILIH
Pasal 13
(1) Yang dapat dipilih menjadi Kepala Desa adalah penduduk desa
Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan:
a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;
b. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta
Pemerintah ;
c. terdaftar sebagai penduduk desa setempat sekurang-
kurangnya 6 (enam) bulan dengan tidak terputus-putus pada
saat dimulainya pendaftaran pemilih ;
- 10 -
(4) Bagi Calon Kepala Desa Terpilih dan ditetapkan menjadi Kepala
Desa , terhitung mulai tanggal pelantikan sebagai Kepala Desa
harus bertempat tinggal di desa yang bersangkutan.
Pasal 14
BAB IV
PENJARINGAN, PENCALONAN DAN PEMILIHAN KEPALA DESA
Bagian Pertama
Penjaringan dan Pencalonan Kepala Desa
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
(2) Calon Kepala Desa yang telah ditetapkan sebagai Calon Kepala
Desa Yang Berhak Dipilih tidak dibenarkan mengundurkan diri.
Bagian Kedua
Pemilihan Kepala Desa
Paragraf 1
Undian Nomor Urut Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih
Pasal 22
(2) Penentuan nomor urut Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh Calon
Kepala Desa Yang Berhak Dipilih, BPD dan Panitia Pengawas.
(3) Dalam hal pemilihan hanya diikuti 1 (satu) Calon Kepala Desa
Yang Berhak Dipilih, maka tidak dilaksanakan pengundian
nomor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Calon Kepala
Desa Yang Berhak Dipilih memperoleh nomor urut 1 (satu).
(4) Nama dan nomor urut Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih
yang telah ditetapkan, dituangkan dalam berita acara oleh
Panitia Pemilihan dan diumumkan kepada masyarakat di
tempat-tempat yang terbuka sesuai kondisi sosial budaya
masyarakat setempat, sebagaimana Format I Lampiran
Peraturan Bupati ini.
- 16 -
Paragraf 2
Surat Suara
Pasal 23
Paragraf 3
Kampanye
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Paragraf 4
Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
(1) Pada saat pemungutan suara, para Calon Kepala Desa Yang
Berhak Dipilih dapat berada di Tempat Pemungutan Suara
untuk mengikuti seluruh proses pemungutan suara ;
(2) Dalam hal Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih berhalangan
hadir, maka memberitahukan kepada Panitia Pemilihan, dan
sebagai gantinya dapat ditempatkan foto yang bersangkutan di
tempat duduk yang telah ditentukan.
(3) Dalam hal Tempat Pemungutan Suara lebih dari 1 (satu)
tempat, maka Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih berada di
Tempat Pemungutan Suara Induk dan pada Tempat
Pemungutan Suara Tambahan ditempatkan foto yang
bersangkutan ;
(4) Dalam hal salah satu Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih
berhalangan tetap sebelum dilaksanakan pemungutan suara,
maka pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa hanya diikuti oleh
Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih yang lain ;
(5) Dalam hal Pemilihan Kepala Desa hanya diikuti oleh 1 (satu)
Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih, dan yang
bersangkutan berhalangan tetap, maka Pemilihan Kepala Desa
dinyatakan batal dan dilakukan proses pemilihan dari awal.
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
Pasal 47
Pasal 48
(1) Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih yang dinyatakan terpilih
adalah Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih yang
mendapatkan dukungan suara terbanyak;
(2) Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) orang Calon Kepala Desa
Yang Berhak Dipilih yang mendapatkan dukungan suara
terbanyak dengan jumlah yang sama, maka dilakukan pemilihan
ulang ;
- 27 -
Pasal 49
Pasal 50
(1) Dalam hal pemilihan hanya diikuti oleh 1 (satu) calon, maka
Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih dinyatakan terpilih
apabila mendapatkan dukungan suara sekurang-kurangnya ½
(setengah) ditambah 1 (satu) dari jumlah suara yang sah ;
(2) Apabila Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih tidak
mendapatkan dukungan suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), maka pemilihan dinyatakan batal dan dilakukan proses
pemilihan Kepala Desa dari awal.
- 28 -
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
Bagian Pertama
Larangan Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih
Pasal 54
Bagian Kedua
Larangan Panitia Pemilihan
Pasal 55
BAB V
MEKANISME PENGADUAN DAN PENYELESAIAN MASALAH
Pasal 56
Pasal 57
Pasal 58
Pasal 59
BAB VI
PENGANGKATAN DAN PELANTIKAN
Pasal 60
Pasal 61
(1) Kepala Desa Terpilih dilantik oleh Bupati atau Pejabat yang
ditunjuk paling lama 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal
ditetapkannya Keputusan Bupati.
(2) Dalam hal Kepala Desa Terpilih ditetapkan sebelum berakhirnya
masa jabatan Kepala Desa, maka pelantikan Kepala Desa
Terpilih menunggu berakhirnya masa jabatan Kepala Desa.
(3) Apabila pelantikan Kepala Desa Terpilih tidak dapat dilaksanakan
tepat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) karena
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, atas persetujuan
Bupati dapat ditunda dengan ketentuan Kepala Desa yang lama
atau Penjabat Kepala Desa tetap melaksanakan tugasnya
selama masa penundaan tersebut.
(4) Pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilaksanakan di desa bersangkutan di hadapan masyarakat.
(5) Dalam pelaksanaan pelantikan, Kepala Desa mengucapkan
sumpah / janji.
(6) Susunan kata-kata sumpah / janji sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) adalah sebagai berikut :
- 33 -
Pasal 62
Pasal 63
BAB VIII
BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 64
BAB IX
Pasal 65
Pasal 66
Pasal 67
Pasal 68
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
BAB VIII
PENGANGKATAN PENJABAT KEPALA DESA
Pasal 72
Pasal 73
(2) Dalam hal Penjabat Kepala Desa diangkat dari Kepala Desa yang
telah berakhir masa jabatannya berstatus sebagai PNS,
Anggota TNI, Anggota POLRI harus memperoleh ijin dari
pejabat yang berwenang.
Pasal 74
Pasal 76
Pasal 77
BAB XI
LOWONGAN JABATAN KEPALA DESA
Pasal 78
(1) Jabatan Kepala Desa lowong karena Kepala Desa berhenti atau
diberhentikan oleh Bupati dan belum dapat dilaksanakan
Pemilihan Kepala Desa.
(2) Dalam hal terdapat lowongan jabatan Kepala Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati atas usul Camat
setelah memperhatikan aspirasi dari BPD dan tokoh masyarakat
mengangkat Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 72.
(3) Selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sebelum berakhir masa
jabatannya, Penjabat Kepala Desa harus sudah menyusun
rencana pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa bersama BPD.
BAB XII
LARANGAN DAN SANKSI
Pasal 79
Pasal 80
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 81
Pasal 82
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 83
Pasal 84
Ditetapkan di Ponorogo
pada tanggal 11 Desember 2006
BUPATI PONOROGO,
Cap. TTD.
Cap. TTD.
KADERI, SH
Pembina
NIP. 010 085 131