ABSTRACT
This study aims to determine the level of financial literacy forMicro, Small and Medium
Enterprises (MSMEs) in Pekanbaru. Besides that, this research conducted to
analyzewhether the differences in gender, age, education level, and income level has
significant effect towards financial literacy level for businesses. The focus of business
type in this researchis trade sector that contained the number of 292 businesses as
sample. The method used is survey by obtaining data through questionnaires. The
results showed that the level of SMEs’s financial literacyis moderate (57,9%). Variables
that affect the level of financial literacy businesses are differences in education and
income. While gender and age differences has no effectto the level of MSMEs’s
financial literacy.
Keywords : Financial Literation, Gender, Age, Education, Income
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan pelaku usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) di Pekanbaru. Disamping itu, penelitian ini juga
dilakukan untuk menganalisis apakah perbedaan gender, usia, tingkat pendidikan, dan
tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap tingkat literasi keuangan para
pelaku usaha. Fokus jenis usaha yang diteliti adalah usaha perdagangan, dengan jumlah
sampel 292 pelaku usaha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey
dengan cara memperoleh data melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat literasi keuangan pelaku UMKM adalah sedang (57,9%). Variabel yang
mempengaruhi tingkat literasi keuangan pelaku usaha adalah perbedaan pendidikan dan
pendapatan. Sedangkan perbedaan gender dan usia tidak berpengaruh terhadap tingkat
literasi keuangan para pelaku UMKM.
Kata Kunci : Literasi Keuangan, gender, usia, pendidikan, pendapatan
12
2017. Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING) 1(1):12-22
PENDAHULUAN
Dalam beberapa tahun belakangan Indonesia menduduki peringkat ke-14
ini, di berbagai belahan dunia isu dan tertinggal jauh dengan Malaysia
mengenai literasi keuangan (financial yang menduduki peringkat ke-6.
literacy) tengah hangat diperbincangkan. Indonesia sendiri melakukan penelitian
Perhatian khusus terhadap literasi untuk mengetahui tingkat literasi
keuangan di akibatkan oleh keinginan keuangan di kalangan masyarakatnya
sebuah negara untuk memiliki penduduk melalui OJK. Survei nasional literasi
yang berkualitas dan memiliki keuangan yang dilakukan OJK pada
kecerdasan finansial yang baik, sehingga tahun 2013 menunjukkan bahwa hanya
akan berdampak pada perbaikan roda 21,84% atau seperlima dari penduduk
ekonomi negara itu sendiri. Indonesia yang sudah terkategori well
Literasi keuangan (Financial literate.
Literacy) dapat diartikan sebagai Subjek penelitian ini adalah para
pengetahuan keuangan dengan tujuan pelaku usaha mikro,kecil dan menengah
untuk mencapai kesejahteraan (Lusardi, (UMKM) khususnya para pelaku
Annamaria & Olivia S Mitchell, 2007). UMKM yang ada di kota Pekanbaru –
Literasi keuangan ini berkaitan dengan Riau. UMKM dipilih karena mayoritas
kemampuan seseorang dalam mengelola pelaku usaha di Indonesia adalah
dan melakukan perencanaan terhadap UMKM. Sayangnya perkembangan
keuangan. Menurut Otoritas Jasa finansial UMKM ini tergolong lambat,
Keuangan (OJK) perencanaan keuangan padahal kesuksesan mereka akan
adalah tentang bagaimana cara berdampak tidak hanya bagi kemajuan
menjalani hidup hari ini yang sederhana usaha mereka sediri tetapi juga dapat
sesuai dengan kemampuan keuangan dan mengurangi pengangguran dan dapat
sementara itu mempersiapkan masa meningkatkan pendapatan daerah
depan yang sejahtera. Ketidakpahaman maupun pendapatan nasional. Hal ini
akan pentingnya literasi keuangan dapat dikarenakan berdasarkan beberapa
mengakibatkan kurangnya akses ke penelitian tentang pelaku usaha masih
lembaga keuangan sehingga mudah ditemukan rendahnya tingkat literasi
dipengaruhi oleh penjual produk keuangan di kalangan para pelaku usaha.
keuangan, hal tersebut tentunya dapat Kurangnya literasi keuangan akan
menghambat dalam pembangunan menyebabkan seseorang lebih cenderung
ekonomi negara. memiliki masalah dengan hutang,
Kenyataannya di kehidupan sehari- terlibat dengan biaya kredit yang lebih
hari, tidak semua orang memiliki tinggi dan kecil kemungkinannya untuk
pengetahuan keuangan yang cukup atau merencanakan masa depan (Lusardi,
dikatakan well literate. Beberapa 2010)
penelitian menemukan bahwa tingkat Penelitian yang dilakukan oleh
literasi keuangan masyarakat secara Hawati Janor, Rubayah Yakob, Noor
umummasih rendah (Lusardi, Annamaria Azuan Hashim, Zanariah dan Che Aniza
& Olivia S Mitchell, 2007). Che Wei (Faculty of Economic and
Berdasarkan penelitian terakhir Management University Kebangsaan
yang dilakukan oleh MasterCard Malaysia) menyimpulkan bahwa faktor
(www.mastercard.com), indeks literasi demografi, ekonomi,sosial dan faktor
keuangan Indonesia masih rendah. phsikologis merupakan faktor utama
Berdasarkan hasil penelitian yang financial literacy yang berhubungan
dilakukan oleh MasterCard (2013),
13
2017. Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING) 1(1):12-22
14
2017. Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING) 1(1):12-22
15
2017. Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING) 1(1):12-22
16
2017. Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING) 1(1):12-22
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yangdigunakan
dalam penelitian ini adalah metode
survey dengan menggunakan kuisioner
yang sudah dilakukan uji validitasnya.
Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif
untuk menggambarkan tingkat literasi Sumber : Data olahan, 2016
keuangan pelaku UMKM yang bisa Data yang diteliti dikelompokkan
dikategorikan dalam tingkat pemahaman ke dalam tiga kategori, yaitu tingkat
tinggi, sedang, atau rendah. Sedangkan literasi keuangan tinggi, sedang,
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ danrendah, dengan menyusun interval
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = data, sebagai berikut :
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
Tinggi = 5 x 23 = 115
115 − 23
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = = 31 Rendah = 1 x 23 = 23
3
Sehingga diperoleh data interval sebagai
untuk melihat apakah perbedaan gender, berikut :
usia, tingkat pendidikan, dan tingkat Tabel 2
pendapatan berpengaruh terhadap tingkat Interval Data
literasi keaungan pelaku UMKM Interval Data Kategori
digunakan analisi Chi Square. 115 – 84 Tinggi
Jumlah populasi dalam penelitian 83 – 52 Sedang
ini adalah sebanyak 6.563 UMKM. 51 – 20 Rendah
Adapun penentuan sampel adalah Sumber : Data olahan, 2016
dengan menggunakan rumus slovin pada Dari 292 sampel tersebut
α = 5% dan didapatkan jumlah sampel dikelompokkan ke dalam tiga kelompok
sebanyak 377. Dari jumlah tersebut yang atau kategori berdasarkan skor tingkat
memenuhi persyaratan untuk dianalisis literasi yang diterimanya, yaitu
adalah sebanyak 292 UMKM. kelompok pemilik usaha yang
memperoleh skor tingkat literasi tinggi,
HASIL DAN PEMBAHASAN sedang, danrendah, dicari menggunakan
Penelitan ini dilakukan di Kota crosstabulation antara tingkat literasi
Pekanbaru dengan objek penelitian keuangan dengan faktor-faktor yang
adalah pelaku UMKM sektor mempengaruhi (gender, usia, tingkat
perdagangan yaitu sebanyak 292 sampel. pendidikan, tingkat pendapatan, tempat
17
2017. Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING) 1(1):12-22
18
2017. Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING) 1(1):12-22
19
2017. Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING) 1(1):12-22
Linear-by-Linear PENUTUP
6,747 1 ,009
Association
N of Valid Cases 292 Kesimpulan
Sumber : Data olahan, 2016 Kesimpulan dari penelitian ini
Hasil pengujian terhadap variabel adalah menunjukkan tingkat literasi
bebas tingkat pendapatan dengan tingkat keuangan pelaku UMKM berada dalam
literasi keuangan di kalangan pelaku kategori sedang, dan pengaruh
usaha mikro di kota Pekanbaru diperoleh perbedaan dari empat variabel yang diuji
nilai signifikansi 0,031. Nilai menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
signifikansi tersebut lebih kecil dari (α = dan pendapatan berpengaruh signifikan
0,05 maupun α = 0,1), sehingga dapat terhadap tingkat literasi keuangan,
disimpulkan bahwa perbedaan tingkat sedangkan gender dan usia tidak
pendapatan berpengaruh terhadap tingkat berpengaruh terhadap tingkat literasi
literasi keuangan di kalangan pelaku keuangan pelaku UMKM.
usaha mikro di kota Pekanbaru, maka Saran
hipotesis ini diterima. Hasil penelitian Disarankan bagi yang ingin
ini mendukung penelitian yang telah melakukan penelitian selanjutnya agar
dilakukan oleh Lusardi, Annamaria, menambah variabe penelitian,
Olivia S. Mitchell (2011), Chen and memperluas subjek maupun objek
Volpe (1998), dan Al-Tamimi (2009). penelitian. Dan diharapkan bagi agar
Namun bertentangan dengan hasil pemerintah dapat meningkatkan
penelitian Rizki Amalia dan Retno sosialisasi terhadap pelaku UMKM.
Setyawati (2015).
Perbedaan hasil penelitian ini DAFTAR PUSTAKA
dengan beberapa hasil sebelumnya Al-Tamimi HAH, Al-Anood K (2009)
disebabkan oleh adanya perbedaan Financial Literacy and Investment
daerah (lokasi penelitian), culture, adat Decisions of UAE Investors, The
istiadat, agama, kehidupan sosial, Journal of Risk Finance 10(5), 500
lingkungan tempat berusaha, regulasi – 516.
daerah maupun jenis usaha yang dilakoni Andrew C. Worthington (2006).
responden. Jika responden yang Predicting Financial Literacy in
dijadikan sampel relatif homogen, maka Australia.
pengaruh faktor demografi terhadap Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian
tingkat literasi keuangan pelaku usaha Bisnis, Jakarta
relatif tidak signifikan. Beal, D.J. & Delpachtra, S.B. (2003).
Financial literacy among
Australian university students,
Economic Papers, 22, 65-78.
Cahyono, Nur Edi (2012). Pentingnya
Melek Finansial Bagi Pelaku
Usaha Kecil dan Menengah.
Pengajar Jurusan Akuntasi STIE
Rajawali Purworejo. Vol 8 No 2.
Diunduh pada tanggal 26/03/2016.
Capuano, Angelo dan Ian Ramsay
(2011). What Causes Suboptimal
Financial Behaviour? An
Exploration Of Financial Literacy
20
2017. Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING) 1(1):12-22
21
2017. Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING) 1(1):12-22
22