Anda di halaman 1dari 2

Setiap Negara mempunyai cita-cita untuk kemajuan, karena cita-cita  berfungsi sebagai

penentu untuk mencapai tujuan. Tujuan bangsa Indonesia telah dicantumkan dalam
Pembukan UUD 1945 yang antara lain bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala
bangsa,  dalam  usaha mencapainya  banyak mengalami hambatan, tantangan, dan
ancaman oleh karena itu perlu kekuatan untuk mewujudkannya.  Kekuatan untuk
menghadapi masalah tersebut  dikenal dengan istilah  Ketahanan  Nasional.  Ketahanan
Nasional perlu dibina terus menerus  dan dikembangkan agar kelangsungan hidup
bangsa tersebut dapat dijamin. Ketahanan pangan merupakan kemampuan bangsa
dalam mengusahakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup warga
negaranya serta mempertahankan kedaulatan dan kesatuan dalam menghadapi
ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

Upaya upaya dalam mewujudkan ketahanan  nasional diperlukan kesadaran setiap


warga Indonesia yaitu:

Memiliki semangat perjuangan non fisik berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak
mengenal menyerah  yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam rangka menghadapi segala Ancaman, Tantanagan, Hambatan,
Gangguan (ATHG) baik yang datang dari luar dan dalam  untuk menjamin identitas,
integritas, kelangsungagn hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.

Sadar dan peduli terhadap pengaruh yang timbul  pada aspek ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan Hankam, sehingga setiap WNI baik individu maupun kelompok. Oleh
karena bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal tersebut
tercermin dalam kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

Apabila setiap WNI memiliki semangat juang,  sadar dan peduli terhadap pemngaruh
yang timbul dalam masyarakat berbangsa dan bernegara serta mengeliminir pengaruh-
pengaruh tersebut maka akan tercermin keberhasilan  Ketahanan  Nasional Indonesia.
Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional diperlukan suatu kebijakan umum dan
pengambil kebijakan yang disebut Polstranas.

Membangun Kemandirian Pangan Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Nasional.


Pangan merupakan Hak Asasi Manusia di bumi ini, pangan juga menentukan kualitas
sumberdaya manusia suatu bangsa dan pangan merupakan pilar ketahanan nasional.
Ketahanan pangan merupakan pilar pembangunan disektor lainnya. Ketergantungan
pangan dari impor dan ketidakmampuan suatu bangsa mencapai kemandirian pangan
akan menyebabkan ketahanan nasional akan terganggu. Beberapa tahun terakhir terjadi
kelangkaan pangan di pasar dunia yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan harga
pangan yang dipicu oleh kenaikan harga minyak bumi, menurunnya produksi pangan
beberapa negara penghasil pangan, konversi pangan menjadi energi dan meningkatnya
permintaan pangan dari negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi tinggi dan
dengan populasi yang besar. Situasi pasar pangan dunia mempengaruhi pasar pangan
domestik yang ditandai dengan adanya kenaikan harga pangan di pasar domestik dan
kelangkaan komoditas pangan yang tingkat penyediaannya berasal dari impor masih
tinggi, seperti kedelai dan jagung. Secara umum, Indonesia masih merupakan negara
importir pangan. Upaya diversifikasi pangan dengan memanfaatkan keragaman pangan
yang bersumber dari dalam negeri belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Tingkat
konsumsi beras masih tinggi dan diversifikasi pangan menggunakan bahan baku tepung
terigu memperbesar posisi impor pangan Indonesia. Upaya peningkatan produksi
pangan masih menghadapi masalah internal seperti konversi lahan, penyediaan input
pertanian terutama benih dan pupuk, serta keterbatasan infrastruktur untuk kelancaran
distribusi. Peningkatan produksi pangan juga masih tergantung pada kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pasar dan modal yang pada umumnya dikuasai oleh
negara maju. Sementara negara berkembang seperti Indonesia hanya dijadikan pasar
yang akan terus bergantung pada negara maju. Untuk mencapai kemandirian pangan,
suatu pemerintah harus mengambil langkah keberpihakan dan kebijakan yang kondusif
serta intervensi melalui optimalisasi peran Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara
yang melakukan fungsi operasi pasar, penyanggaan stok, distribusi, impor dan ekspor.

Anda mungkin juga menyukai