PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan satu atau
beberapa fungsi yang tidak diketahui. Jika fungsi yang tidak diketahui
mengandung satu variabel bebas maka turunan fungsi itu dinamakan turunan biasa
dan persamaan diferensialnya disebut persamaan diferensial biasa. Jika fungsi
yang tak diketahui mengandung dua atau lebih variabel bebas maka turunannya
akan berupa turunan parsial dan persamaan diferensialnya dinamakan persamaan
persamaan diferensial parsial.
Persamaan diferensial merupakan persamaan yang memuat turunan satu
(atau beberapa) fungsi yang tidak diketahui. Meskipun persamaan seperti itu
seharusnya disebut ”persamaan turunan”, namun istilah “persamaan diferensial“
(aequatio differentialis) yang diperkenalkan oleh Leibniz pada tahun 1676 sudah
umum digunakan.
Contoh dari bentuk persamaan diferensial biasa adalah persamaan
diferensial linier dengan koefisien variabel dan koefisien konstan. Persamaan
diferensial linier Caucy-Euler merupakan salah satu bentuk khusus dari persamaan
diferensial linier dengan koefisien variabel.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kelebihan dan kekurangan dari kedua buku?
2. Bagaimana perbandingan isi dari kedua buku?
3. Bagaimana variasi contoh-contoh soal pada kedua buku?
4. Buku mana yang lebih mudah dipahami?
C. Tujuan
1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua buku
2. Mengetahui perbandingan isi dari kedua buku
3. Mengetahui variasi contoh soal yang disajikan pada kedua buku
4. Mengetahui buku yang lebih mudah dipahami dari kedua buku
1
BAB II
IDENTITAS BUKU
Identitas Buku
1. Buku I
a. Judul Buku : Persamaan Diferensial II
b. Pengarang : Tim Dosen
c. Penerbit : Universitas Negeri Medan
d. Tahun Terbit : 2017
e. Tebal Buku : 156 Halaman
2. Buku II
a. Judul Buku : Persamaan Diferensial Biasa
b. Pengarang : Kartono
c. Penerbit : Graha Ilmu
d. Tahun Terbit : 2012
e. Tebal Buku : 223 Halaman
2
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perbandingan Isi Buku
Persamaan Diferensial Linier Orde n
Dengan Koefisien Konstan dan Koefisien Variabel
1. Persamaan Diferensial Linier Cauchy
dn y n −1
n n−1 d y dy
Po x n
+ P1 x n −1
+ …+ Pn−1 x + Pn y=Q( x)
dx dx dx
Bentuk P.D dalam operator Bentuk P.D dalam operator
d
D= d
dx D=
dx
n n n−1 n−1
( P 0 x D + P1 x D +…+ Pn−1 xD+( PPn )xy=Q(
n x)
D n+ P1 x n−1 D n−1 + P2 x n−2 D n−2+ …+ Pn−1 xD+ P
0
d d
D= maka: δ= maka :
dz dz
x n D n y=D ( D−1 )( D−2 )( D−3 ) … ( D−n+1
x k D k y)=δ
y ( δ −1 ) ( δ −2 )( δ−3 ) … ( δ=k +1 ) y
Bentuk P.D. baru setelah Bentuk P.D. baru setelah
tereduksi tereduksi
[P¿ ¿ 0 D ( D−1 )( D−2 )( D−3 ) … ( D−n+1 0P
[P¿ ¿) + δ 1( δ−1
D ( D−1
) ( δ−2
)( D−2
)( δ −3) …) …
( D−n+2
( δ −n+ 1) +…+
)+ P1 δP(n−1
δ−1 D+
) ( δP
Terdapat langkah – langkah untuk Langkah – langkah untuk
menghitung solusi umum P.D. menghitung solusi umum P.D.
Cauchy Cauchy terdapat pada contoh
Terdapat 5 contoh soal Terdapat 1 contoh soal
Tingkat variasi soal Tingkat variasi soal tergolong
digolongngkan berdasarkan kategori sedang
tingkat kesulitannya. Disajikan
3
contoh soal dengan tingkat
kesulitan mudah sampai sulit.
d d
D= D=
dx dx
( P¿¿ 0( ax+ b)n D n + P1 (ax +b)n−1 D n−1+ …+ n n
( P¿¿
Pn−10(( ax
ax++bb)
) D+
D P+nP (ax +b)n−1
) 1y=Q(x) ¿ D n−1+ …+ Pn−1 ( ax +
Transformasi Transformasi
ax +b=e z atau ln ( ax +b )=z ax +b=e z ⇔ z=ln ( ax+b )
d d
Jika D= , maka Jika δ = , maka
dz dz
( ax +b )n D n y=a n D ( D−1 ) ( D−2 ) ( D−3 ) …( ax
( D−n+1k k
+b ) D ) y=a
y
k
δ(
δ −1 ¿ ( δ−2 )( δ−3 ) … ( δ−k +1 ) y
Terdapat bentuk P.D. baru setelah Terdapat bentuk P.D. baru setelah
tereduksi tereduksi
4
BUKU DIKTAT PERSAMAAN BUKU PERSAMAAN
DIFERENSIAL II DIFERENSIAL BIASA
Terdapat bentuk P.D Terdapat bentuk P.D
d2 y dy p0 ( x ) y ' ' + p1 ( x ) y ' + p 2 ( x ) y=r (x )
2
+ R ( x ) + S ( x ) y =Q(x)
dx dx
Terdapat 3 langkah untuk menghitung Terdapat 3 langkah untuk menghitung
solusi umum P.D. solusi umum P.D.
Terdapat 7 contoh soal Terdapat 3 contoh soal, 1 contoh soal
disertai dengan grafik
Tingkat variasi soal digolongkan Tingkat variasi soal tergolong kategori
berdasarkan kategori mudah hingga sedang hingga sulit
sulit
5
B. Pembahasan
- Penulisan Konsep/Definisi
Penulisan konsep/definisi yang dipaparkan pada Buku Diktat Persamaan
Diferensial II dan Buku Persamaan Diferensial Biasa memiliki makna
yang hampir sama, hanya saja ada perbedaan pada penulisan simbol atau
lambang. Penjelasan dari buku Diktat lebih mudah untuk dipahami
dikarenakan struktur penulisannya yang sederhana dan bertahap.
6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
B. Kesimpulan
7
Tidak ada perbedaan yang terlalu mendasar dari kedua buku, hanya pada
perbedaan penulisan simbol. Buku Persamaan Diferensial II lebih mudah
dipahami karena terdapat pemaparan langkah – langkah untuk menyelesaikan
solusi umum P.D. dan contoh yang lebih banyak dibandingkan dengan Buku
Persamaan Diferensial Biasa.
Setelah mengkaji dan menelaah penjelasan materi dan contoh-contoh soal
yang dipaparkan dari kedua buku, buku Diktat Persamaan Diferensial II lebih
mudah dipahami dibandingkan dengan Buku Persamaan Diferensial Biasa
dikarenakan penjelasan materi pada buku Diktat lebih sederhana dan bertahap
sehingga memudahkan bagi mahasiswa yang baru mempelajari persamaan
diferensial.
C. Saran
Untuk lebih memahami materi persamaan diferensial, kita tidak bisa hanya
menggunakan satu referensi. Semakin banyak referensi yang kita gunakan maka
akan semakin banyak pula wawasan yang kita ketahui tentang persamaan
diferensial. Untuk menjadi buku yang berkualitas tinggi harus melakukan revisi
kembali, agar para pembaca puas akan isi materi yang ada di dalamnya, baik
penulisan, contoh, soal latihan dan diberi gambar/grafik untuk materi yang
memerlukannya untuk lebih mudah memahaminya.
8
DAFTAR PUSTAKA