(OTAK UKDI) Pembahasan TO 1 Batch 1 2018 PDF
(OTAK UKDI) Pembahasan TO 1 Batch 1 2018 PDF
17
• seorang pasien DM datang berobat ke poli penyakit dalam dengan
riwayat penyakit DM tidak terkontrol 5 tahun. setelah melihat kondisi
pasien, dokter mengajukan rawat bersama dengan poli bedah karena
luka borok di kaki. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan
ulkus dalam mencapai tendon, tulang, atau sendi. Berdasarkan
klasifikasi Wagner-Meggitt grade berapakah ulkus diabetikum yang di
alami OS ?
• klasifikasi Wagner-Meggitt, ulkus diabetes ada 6 grade yaitu:
• grade 0 (kulit intak),
• grade 1 (ulkus superfisial mencapai dermis atau hipodermis),
• grade 2 (ulkus dalam mencapai tendon, tulang, atau sendi),
• grade 3 (ulkus dalam disertai abses atau osteomielitis),
• grade 4 (gangren pada forefoot), dan grade
• 5 (gangren pada sebagian besar kaki).
2
Keyword
• Anak laki-laki, 2 tahun,
• Keluhan perut kembung sejak 1 hari yang lalu, diawali muntah-muntah
hijau, nyeri perut, tidak bisa buang angin dan tidak bisa BAB.
• Pemeriksaan fisik: BB: 15 kg, keadaan umum komposmentis, nadi 120
x/menit, napas 16 x/menit, suhu 37,5ºC.
• Status lokalis regio abdomen: cembung, Palpasi: nyeri tekan (+), Perkusi:
timpani; Auskultasi: bising usus meningkat.
Manifestasi klinis
• Benjolan kenyal, batas tegas, tidak nyeri, makin
membesar, di daerah banyak KGB spt leher, ketiak,
lipat paha supurasi benjolan pecah ulkus
dengan cairan kekuningan, tepi ireguler
Jawaban:
b. Scrofuloderma
4
Keyword
• Laki-laki, 17 tahun,
• Keluhan nyeri sekali pada betis kiri akibat kecelakaan lalu lintas satu jam
yang lalu.
• Pemeriksaan fisik: pembengkakan, tampak pucat, teraba keras dan mulai
parastesia di regio cruris sinistra, tidak ada luka terbuka. Saat dilakukan
dorsofleksi jari-jari kaki sinistra pasien mengeluh sangat kesakitan.
• Foto ronsen: fraktur di tulang tibia dan fibula kominutif.
• Dokter menduga telah terjadi sindrom kompartemen.
• Dasar diagnosis?
Compartement Syndrome
Definisi : Terjadinya peningkatan suatu kompartemen osteofasial yang
mengakibatkan iskemia dan nekrosis.
Lokasi : Tungkai bawah, lengan bawah, kaki, tangan, bokong, tungkai atas
Tanda : Pain (nyeri hebat), paraesthesia, pallor, paralysis(late),
pulselessness(late), poikilothermia
Tatalaksana
• Buka semua perban dan gips nilai ulang
• Fasiotomi (lateral dan medial)
Jawaban:
a. Parestesia
5
Keyword
• Laki-laki, 30tahun
• Penurunan kesadaran. Dari anamnesis diketahui, 2 jam SMRS pasien
kecelakaan, tak pakai helm, luka lecet di pelipis-samping kepala dan
pingsan sebentar kemudian siuman lagi.
• Pasien dibawa ke Puskesmas kemudian dibolehkan rawat jalan. Setelah 1
jam di rumah pasien mengeluh pusing, muntah-muntah dan tak sadarkan
diri.
• GCS E3V3M5 dan vulnus ekskoriasi pada regio temporal kiri.
• Diagnosis?
Perdarahan Otak
EPIDURAL HEMORRHAGE (EDH) SUBDURAL HEMORRHAGE (SDH)
MANIFESTASI KLINIS: MANIFESTASI KLINIS:
• Muntah, nyeri kepala hebat, kejang. • Akibat ruptur bridging vein
• Adanya Lucid Interval. • Gejala lebih ringan dari EDH, progresivitas
• Dalam interval tersebut bisa diawali lambat
hemiparese kontralateral, dilatasi pupil • CT – Scan: Tampak bayangan hiperdense
ipsilateral. Crescent
• CT – Scan: Tampak bayangan hiperdense
BIKONVEKS
Jawaban:
a. Epidural
6
Keyword
• Perempuan 27 tahun
• Keluhan buang air kecil terasa perih (anyang-anyangan) sejak 3 hari
yang lalu, disertai rasa menggigil. Pasien sering menahan kecing.
• Hasil urinalisis: warna urin kuning keruh, nitrit positif, leukosit
esterase positif, leukosit urin:15 – 25 / LPB, eritrosit urin: 0-4/LPB,
epitel ++, bakteri positif.
≥ 6 = RA definitif
• Diagnosis?
Trauma Uretra Prostatic
hantaman ke
Klasifikasi: perineum
• Anterior: mengenai pars • Trauma tajam
glandularis, pendularis,
bulbosa. • Iatrogenik:
pemasangan
• Posterior: mengenai pars kateter, operatif
Pendulous
glandularis
Tanda dan Gejala Trauma Uretra
Trauma uretra posterior: Trauma uretra anterior:
• Sering disertai fraktur pelvis • Darah pada meatus
• Darah pada meatus • Buli penuh tidak bisa BAK
• Ekimosis perineum
• Tidak bisa pasang kateter • Sleeve hematom
• Buli penuh tidak bisa BAK
• RT floating prostate
• Uretrogram retrograde
ekstravasasi kontras • Butterfly sign pada perineum
Colapinto-McCallum Grading in Posterior Urethral Trauma
• Type 1 Posterior urethra is
stretched but still intact
• Type 2 Partial or complete pure
posterior urethral injury with tear of
the membranous urethra while the
urogenital diaphragm is intact.
Contrast medium extravasates only
above the urogenital diaphragm
• Type 3 Partial or complete
anterior and posterior urethral injury
with disruption of the urogenital
diaphragm; contrast agent leaks
above and below the urogenital
diaphragm
Jawaban:
DIAGNOSIS BPH
Nilai PSA
Nilai normal : 40-49 thn : 0-2,5 ng/mL - Transrectal/transabdominal ultrasonography
50-59 thn : 0-3,5 ng/mL - IVP dan sistogram
60-69 thn : 0-4,5 ng/mL - Flowmetri
70-79 thn : 0-6,5 ng/mL -
FARMAKOLOGI
a. Alfa-Blocker
Menginhibisi reseptor α di prostat dan
dan leher bladder, sehingga mengurangi
kontrakstilitasnya.
b. 5α-Reductase Inhibitor
Menghambat konversi testosterone
menjadi dihidrotesteron, sehingga
mengurangi ukuran prostate
Jawaban:
d. Tamsulosin
10
Keyword
• Laki-laki 40 tahun
• Keluhan utama BAK berwarna merah, nyeri (-) sejak 6 bulan yang lalu.
Keluhan berkemih ini tidak berlangsung tiap hari.
• Pasien memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus sehari sejak 20 tahun yang
lalu.
• Pemeriksaan tanda vital dan status lokalis dalam batas normal.
• Lab: ureum 20 gr/dL, kreatinin 1,2 mg/dL.
• Urinalisis didapatkan sedimen eritrosit banyak / LPB.
c. Tumor buli
11
Keyword
• Anak laki-laki 17 tahun
• Keluhan nyeri pada scotum kiri secara tiba tiba.
• Pemeriksaan fisik: pembesaran pada testis sebelah kiri merah, letak
lebih meninggi dan posisi mendatar.
• Ketika testis kiri diangkat, nyeri tidak berkurang.
c. III A
14
Keyword
• Laki-laki 25 tahun
• Kecelakan lalu lintas saat mengendarai motor, lutut kanannya
berbenturan dengan bemper mobil dari arah berlawanan.
• Pemeriksaan: pasien sadar dengan kondisi stabil.
• Temuan fisik apakah yang perlu diperiksa dan diwaspadai pada pasien
ini?
Penanganan Trauma
Pemeriksaan Pasien Trauma Pemeriksaan Fisik Trauma Ekstremitas
1. Look
PRIMARY SURVEY • Inspeksi terdapat bengkak, memar, deformitas
Airway • Kulit intak atau tidak open fx
Breathing • Warna kulit extremitas distal cedera neurovaskuler
Circulation
2. Feel
Disability • Palpasi untuk menetukan nyeri tekan
Environtment • Periksa vaskular dan persarafan
3. Move
Setelah primary survey pasien selesai dan • Krepitasi fx, jangan sengaja dilakukan
pasein stabil, lanjutkan dengan
pemeriksaan dari kepala hingga kaki • ROM pasif dan aktif
SECONDARY SURVEY
Jawaban:
X-Ray:
• Lesi litik dan sklerotik
Histopatologi
Jawaban:
d. Paget Disease
16
Keyword
• Seorang ibu rumah tangga
• Keluhan jari telunjuknya bengkak karna tertusuk tulang ikan.
• Pemeriksaan: pembengkakan yang difus pada seluruh ruas jari
telunjuk pasien, dengan jari sedikit fleksi, sangat sakit saat di ekstensi.
e. Sulphasalazine
18
Keyword
• Laki-laki 57 tahun
• Keluhan nyeri pangkal ibu jari kaki kanan sejak 3 hari yang lalu.
• Pemeriksaan fisik: suhu 37OC, pangkal ibu jari kaki kanan bengkak,
merah, nyeri tekan (+).
• Serologis: WBC 12.6 Χ 10 9 μ/L.
• Aspirasi cairan sendi: monosodium urat (-).
Gambaran
Kristal
Jawaban:
b. Pseudogout
19
Keyword
• Wanita 23 tahun
• Keluhan nyeri sendi sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri sendi berupa kaku
di sendi-sendi jari-jari tangan kanan dan kiri, siku lengan kanan dan
kiri. Tampak ruam kemerahan di wajahnya. Pasien juga tidak tahan
jika terkena sinar matahari dan sering sariawan. Rambut mudah
rontok sewaktu menyisir.
a. Artritis septik
21
Keyword
• Perempuan 14 tahun
• Keluhan benjolan di payudara kanan sejak 2 bulan yang lalu. Benjolan
dirasakan membesar saat menjelang menstruasi.
• Pemeriksaan fisik: benjolan di payudara kanan dengan diameter
sekitar 2 cm, konsistensi padat, tidak nyeri tekan, berbatas tegas, dan
dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya.
KANKER PAYUDARA
• Benjolan pada payudara
• Perubahan kulit: skin dimpling, peau de orange, ulserasi, edema/nodul
satelit
• Perubahan puting: retraksi, discharge (nanah, darah), erosi, krusta
• Pembesaran KGB pada aksila, infraklavikula, supraklavikula
FIBROADENOMA FIBROKISTIK
• Multipel dan bilateral
• Golongan paling sering pada tumor • Disertai rasa nyeri terutama menjelang haid
payudara (45-50%) • Ukuran berubah; menjelang haid lebih besar
dan penuh, dan rasa sakit bertambah
• Konsistensi padat, kenyal, dapat setelah menstruasi sakit hilang atau
digerakkan dari jaringan sekitarnya, berkurang dan tumor mengecil
bentuk bulat lonjong, dan batas tegas • Tidak berbatas tegas, kecuali pada kista yang
soliter
• Pertumbuhan lambat, tidak ada • Konsistensi padat, kenyal, dan dapat pula
perubahan pada kulit kistik
• Tidak nyeri • Th/ medikamentosa simtomatik, dapat
dilakukan operasi jika:
• Usia muda (15-30 tahun) • Nyeri tidak hilang dengan obat
• Bilateral atau multiple • Ditemukan pada usia pertengahan
sampai tua
• Tidak ada metastase
• Th/ Eksisi tumor
SISTOSARKOMA
FILOIDES PAPILOMA
INTRADUCTAL
(CYSTOSARCOMA
PHILLOIDES) • Pertumbuhan sel-sel yang menyerupai kutil
dalam saluran air susu ibu yang kecil di
• Gambaran klinis seperti FAM dengan ukuran belakang areola (area gelap di sekeliling
besar puting payudara
• Bentuk bulat lonjong, permukaan berbenjol, batas • menyebabkan timbulnya benjolan kecil di
tegas, ukuran 20-30 cm bawah areola dan sekret puting payudara
• Konsistensi padat kenyal tetapi ada bagian yang yang abnormal.
kisteus • Pada beberapa kasus, orang-orang dengan
• Tidak ada perlengketan ke dasar atau kulit papiloma intraduktal dapat merasa nyeri
pada daerah yang benjol tersebut.
• Kulit payudara tegang dan berkilat dengan
venektasi
• Tidak ada metastasis
Jawaban:
e. Fibroadenoma mammae
22
Keyword
• Laki-laki 35 tahun
• Penurunan kesadaran setelah kecelakaan lalu lintas tanpa memakai
helm satu hari yang lalu.
• Pemeriksaan fisik: TD 120/90 mmHg, nadi 100x/menit, respirasi
24x/menit, suhu 36oC.
• CT scan kepala: gambaran edema serebri.
c. Manitol
23
Keyword
• Laki-laki 30 tahun korban kecelakaan lalu lintas
• Tanda vital: TD 120/80 mmHg,nadi 96x/menit, pernafasan 32x/menit.
• Pasien diberikan oksigen 4L/menit, dipasang penyangga leher dan
infus, setelah itu keadaan korban menjadi tidak menyahut ketika
dipanggil, hanya terdengar menggumam dan mata terbuka dengan
rangsang nyeri serta anggota gerak atas dalam posisi terlipat
walaupun telah diberikan rangsang nyeri.
b. NaCl 0.9%
24
Keyword
• Laki-laki 30 tahun
• Keluhan sesak nafas. Riwayat trauma di daerah dada.
• Tanda vital : TD 110/80 mmHg, denyut nadi 96x/menit, nafas 24x/menit.
• Pemeriksaan dada: dada cembung, perkusi hipersonor, auskultasi suara
nafas menghilang.
• Foto rontgen dada: gambaran hiperlusen avaskular.
b. Tension pneumothorax
25
Keyword
• Laki-laki 30 tahun kecelakaan lalu lintas 2 jam SMRS
• Pasien terjepit setir di bagian perutnya. Pasien merasa nyeri pada
perut dan pinggang kanan.
• Pemeriksaan fisik: nyeri tekan dan nyeri lepas perut kanan atas,
ballotement tidak ada. Kateter uretra tampak hematuria makroskopik.
33. Adenomiosis
34
• Seorang perempuan 30 tahun G5P4A0 hamil 32 minggu datang ke RS
: perdarahan dari jalan lahir. Keluhan ini dirasakan juga 4 minggu yang
lalu setelah berhubungan intim.
• Pemeriksaan obstetrik luar, letak kepala msh tinggi, DJJ 148x/menit.
Pada pemeriksaan lab, Hb 12,8. Tiga minggu kemudian terjadi
perdarahan banyak dan kehamilan diakhiri dengan SC. Saat menjalani
observasi, terjadi perdarahan banyak dari jalan lahir. Penyebab?
• a. Sisa plasenta (lahir sc)
• b. Perlukaan jalan lahir (lahir sc)
• c. Koagulopati
• d. Atonia uteri (akut, kontraksi uterus -)
• e. Ruptur uteri (ring of bandl’s)
35
• Seorang wanita 20 tahun, P1A0 pasca salin 10 hari keluhan demam
sejak 2 hari pasca salin disertai nyeri perut dan lokia berbau. Dokter
mendiagnosis sebagai infeksi puerperalis. Apakah etiologi
mikroorganisme?
Masa nifas (puerperium) adalah masa sesudah persalinan yang
dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangusng kira-kira 6 minggu. Infeksi nifas adalah infeksi pada
dan melalui traktus genitalis setelah persalinan
• a. Plasenta manual
• b. Vaginal tamponade
• c. Pemberian uterotonika
• d. Tranfusi darah
• e. Infuse cairan (pertolongan pertama, ABC)
40
• Pasien wanita datang dengan keluhan benjolan di bibir kemaluan.
Benjolan dirasakan nyeri dan sebelumnya pasien demam. Kemudian
dilakukan ektirpasi. Ketika dibelah terdapat nanah. Apakah diagnosa
pasien tersebut?
• Kista bartholini : terjadi akibat adanya penyumbatan pada kelenjar
bartholin yang menyebabkan akumulasi cairan dan adanya
pertumbuhan kulit pada saluran kelenjar bartholin. Dapat juga terjadi
karena adanya infeksi gonorrhea,streptococcus,dan E. Coli.
• a. Kista bartolin
• b. Condyloma akuiminata : kutil
• c. Kista gatrner Kista gartner : pada dinding lateral-
anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra dan
klitoris berisi cairan jernih
• d. Kista nabothi : retensi kelenjar endoserviks berisi cairan
mucus
• e. Kista ovari
41
• Wanita 39 tahun sudah menikah 2 kali, mempunyai 4 anak, anak
terkecil umur 7 tahun.
• -> keputihan berwarna kecoklatan dan berbau. IVA di puskesmas,
didapatkan acetowhite (+). Diagnosis?
Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA)
• adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mengamati leher
rahim yang telah diberiasam asetat/asam cuka 3-5% secara
inspekulo dan dilihat dengan penglihatan mata telanjang.
• Motilitas spermatozoa:
• Bila spermatozoa motil < 50% : astenozoospermia
• Morfologi spermatozoa
• Bila >50% abnormal: teratozoospermia
• a. Azoospermia
• b. Oligospermia
• c. Asthenospermia
• d. Oligoasthenospermia
• e. Oligoteratoasthenospermia
50
• Wanita 21 tahun, melakukan hubungan seksual dengan
suaminya tiap masa subur nya. Suatu hari pasangan ini lupa
memakai kondom. Pasangan ini datang ke dokter karena
khawatir terjadi kehamilan, saat ini pasangan belum
merencanakan hamil.
• Kontrasepsi yang diberikan?
KONDAR
• Mekanik: IUD mengandung tembaga dipasang dalam <7 hari
setelah senggama.
• Medikamentosa: pil progesteron (dalam 72 jam efektif)
• Mekanisme: menunda ovulasi.
• a. Implan
• b. IUD
• c. Spermiside
• d. Pil progresteron
• e. Pil estrogen
51.
Jawaban menggunakan
consensus terapi
• Penderita epilepsi idiopatik umum memiliki kecerdasan normal dan hasil dari
uji neurologis dan MRI biasanya normal. Hasil electroencephalogram (EEG,
sebuah tes yang mengukur impuls listrik di otak) mungkin menunjukkan
pelepasan epileptik yang mempengaruhi seluruh otak (disebut pelepasan
umum).
64. Toxoplasmosis
• Toxoplasmosis is a disease caused by an obligate intracellular protozoal parasite,
Toxoplasma gondii, whose name was derived from the crescent shape of the parasite
(toxon is Greek for "arc"), as well as the name of the North African rodent in which it
was first observed, Ctenodactylus gundi. T gondii is one of the most successful protozoal
parasites; it infects the nucleated cells of virtually all warm-blooded animals. Some
species of felines are the definitive host for sexual reproduction of the parasite;
however, asexual reproduction occurs in secondary hosts, such as rodents, livestock,
birds, and humans, culminating in the formation of tissue cysts, which persist for the
lifespan of the secondary host.
• Human infection usually occurs via the oral or transplacental route. Consumption of raw
or undercooked meat that contains viable tissue cysts (principally lamb and pork), direct
ingestion of oocysts from contaminated soil and water, and consumption of unwashed
vegetables are common sources of infection. Infection has also been reported in
individuals who drink unpasteurized goat's milk.
• Congenital toxoplasmosis may be associated with anomalies such as microcephaly,
microphthalmia, hydranencephaly, hydrocephalus secondary to aqueduct stenosis,
porencephalic cyst, and periventricular calcification.
65. b. Transhient Ischemic Attack
• ransient ischaemic attack (TIA) atau stroke ringan adalah serangan
yang terjadi saat pasokan darah ke otak mengalami gangguan sesaat.
Serangan ini umumnya berlangsung lebih singkat dari stroke, yaitu
selama beberapa menit hingga beberapa jam, dan penderita akan
pulih dalam waktu satu hari.
• Meski hanya sesaat, TIA merupakan peringatan akan datangnya
serangan yang lebih parah. Pernah mengalami TIA berarti Anda
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena stroke dan serangan
jantung.
66. d. Obat anti agregasi trombosit
• d. Delayed ejaculation
• dalam konteks ini adalah ketidakmampuan untuk ejakulasi atau kesulitan
yang terus-menerus dalam mencapai orgasme meskipun terdapat
kehadiran hasrat dan rangsangan seksual yang normal. Biasanya, seorang
pria dapat mencapai orgasme dalam waktu 2-4 menit dari pertama kali
mendapat rangsangan seksual aktif (seks oral atau penetrasi). Sedangkan
pada seorang pria dengan ejakulasi tertunda, bisa jadi tidak mengalami
orgasme sama sekali atau tidak bisa mengalami orgasme sampai setelah
hubungan seksual berkepanjangan
• Dalam soal suka menyendiri, tidak suka bergaul dan bekerja sama
dengan orang lain, memiliki afek datar.
85. insomnia primer
• Terdapat dua tipe insomnia, yaitu insomnia primer dan sekunder:
• Insomnia Primer
Insomnia primer adalah kondisi dimana seseorang memiliki gangguan
tidur tanpa adanya hubungan dengan kondisi kesehatan/penyakit
lain. Ini berarti insomnia yang diderita bukan merupakan gejala atau
efek dari kondisi kesehatan lainnya.
• Insomnia Sekunder
Insomnia sekunder merupakan kondisi susah tidur yang disebabkan
oleh hal-hal lain seperti kondisi kesehatan (asma, depresi, flu, dsb),
pengobatan yang dilakukan, atau karena substansi-substansi lain yang
dipakai (misalnya minum alkohol).
86. d. Gangguan penyesuaian dengan afek
depresi
87 b. Gangguan stress pasca trauma
• PTSD:
• Exposure to actual/threatened death; recurrent, involuntary and intrusive
distressing memories of traumatic events; persistence avoidance of stimuli
associated with the traumatic events; negative alterations in cognitions and
mood associated with the traumatic events; marked alterations in arousal
& reactivity disorder; duration of disturbance is more than 1 month;
disturbance causes clinically significant distress/impairment in important
areas of functioning; not attributable to the physiological effects of
substance/another medical condition
88. d. Episode depresi berat tanpa gejala
psikotik
89.
• Post partum depresi
• Somatoform disorder:
• the presence of physical symptoms that suggest a general medical
condition (hence, the term somatoform) and are not fully explained
by a general medical condition, by the direct effects of a substance, or
by another mental disorder (e.g., Panic Disorder). The symptoms
must cause clinically significant distress or impairment in social,
occupational, or other areas of functioning. In contrast to Factitious
Disorders and Malingering, the physical symptoms are not intentional
(i.e., under voluntary control).
91. b. Dakriosistitis
KW: saccus hiperemis, nyeri tekan dan keluar
secret putih kekuningan ketika ditekan
92. . a. Ambliopia
• KW: tetap ga bisa 6/6>>
• 6/9 dengan koreksi (S -5.00 C-3.00 axis 150 derajat) dan visus mata kiri 6/20
dengan koreksi maksimal (S-4.50 C2.25 axis 180 derajat).
• MAC (Miopia Astigmat Compositus) --> Lensa S(-), Lensa C(-) as°
• HAC (Hipermetropia Astigmat Compositus) --> Lensa S(+), Lensa C(+) as°
• MAS (Miopia Astigmat Simpleks) --> Lensa C(-) as°
• HAS (Hipermetropia Astigmat Simpleks) --> Lensa C(+) as°
• MAM atau HAM
• MAM (Miopia Astigmat Mixtus ) --> Lensa S(-), Lensa C(+) as°
• HAM (Hipermetrop Astigmat Mixtus) --> Lensa S(+), Lensa C(-) as°
96. 80 D. Menurunnya daya akomodasi
97. a. Tetesan telinga asetat non-akueous 2%
• DK/ Otomycosis jenis dari otitis externa (infeksi saluran luar telinga)
oleh jamur – dua jenis – yaitu candida albican(serabut putih kapas)
atau aspergillus niger (serabut tempe / oncom)
• Berenang adalah risk factor otitis (nama lain otitis externa adalah
swimmer’s ear)
98. d. INSISI DAN DRAINASE
• Dk/ Auricular hematoma
• pada kondisi ini, jika tidak diterapi, terjadi proses wound healing
abnormal, menjadi deformitas irreversible disebut Cauliflower ear
99. E. Natrium dekusat
• E. Natrium dekusat >>> cerumenolysis