Anda di halaman 1dari 169

TO 18.12.

17
PART 2
1. B. Tes toleransi glukosa
2. e. Lanjutkan pemberian ASI – ikterus fisiologis
3. d. Cutaneous larva migran
Life cycle
4. e. Etambutol
5. a. Carpal tunnel syndrome
6. e. Blighted ovum
7. b. E4V5M6
Glasgow Coma Scale
8. a. Pleksus Kiesselbach - Epistaksis anterior
9. c. Tetanus
10. Hipertrofi pylori stenosis
11. Griseofulvin – Tinea capitis
12 a. Treponema pallidum - Sifilis
13 c. Rhinitis alergi
14. d. Presbikusis
15 c. Sinusitis maxillaris
16 a. Rapid acting insulin subkutan
17 b. Mengubah gaya hidup
18 e. Preeklampsia berat
19. c. Hipertensi grade II
20 a. Epilepsi
21 b. Antazoline – konjungtivitis alergi
22 b. MMR
23 c. Skabies
24 b. Acute kidney injury
25 d. Penurunan berat badan – Osteoartritis genu
26 c. Pecahnya varises esofagus
27. Pengetahuan, sosioekonomi dan
adanya penyakit penyerta
28 a. Juctice
29 e. Hemolisis – Plasmodium falciparum
30 b. BTA Sputum
31 a. Furosemide
32 a. Pil progesestrogen dosis tinggi
33 a. Paresis N. fasialis kanan sentral
34 C. Neuropati
35. e. Toksoplasmosis intraserebral
36. c. CVD stroke hemoragik (perdarahan intra
serebral)
37. d. Meningoensefalitis serosa
38. c. Guillain Barre Syndrome
39. d. Nervus medianus – carpal tunnel syndrome
40. c. Lumbal pungsi
41 a. Tinnel’s sign
42 d. Angina pektoris stabil
43 c. Kreatin kinase
44
• Seorang laki-laki berusia 73 tahun datang ke UGD
dengan keluhan lemas dan pusing sejak 2 hari yang
lalu. Keluhan disertai sesak nafas. Sejak 4 hari yang lalu
BAB cair 8x sehari, nafsu makan berkurang. Saat ini
mendapat terapi ISDN 3 x 5 mg, Captopril 3 x 25 mg,
furosemide 2 x 1 tablet, spironolakton1 x 100 mg,
aspirin 1 x 80 mg, Glibenklamid 1 x 5 mg. Pada
pemeriksaan fisik pasien tampak lemah, nafas cepat,
TD: 60/palpasi, Nadi 100x/mnt, RR 30x/mnt, turgor
kulit menurun. Auskultasi jantung S1 S2 dengan bising
sistolik di apex, suara paru vesikular ronki (-),
Extremitas dingin, nadi lemah bilateral. Apakah
tindakan awal yang perlu dilakukan pada pasien ini ?
b. Loading NaCl 0,9 %
45 c. Kortisol
46 c. Metformin
47 e. Mengurangi komplikasi berbahaya pada
kardiovaskuler
48 c. Agranulositosis
49 c. Clostridium perfringens
50 e. Edema Paru Akut
51. e. Pascahepatik
52. d. Peningkatan pembentukan fibrin
53. b. Hipotiroid subklinis
54. e. Hepatitis kronik inaktif
55. b. Tamponade jantung
56. a. Gangguan saraf sensorik
57 b. Kuretase – abortus inkomplit
58 e. MgSO4
59 d. Lahirkan kandungan dengan SC
60 b. FAM
61. a. Kala 1
62. c. Prolapse uteri derajat 3
63. a. Cephalopelvic disproportion
64. b. Implan

• ingin memakai kontrasepsi yg bertahan 5 tahun


• suami pasien tidak mau menggunakan kondom
• pantang berkala dengan perkiraan tanggal kurang efektif
• Pasien mempunyai riwayat KET pada kehamilan pertama
• Riwayat hipertensi dan diabetes padakehamilan disangkal.
65. c. Ovulasi yang terganggu

• Istri memiliki riwayat haid yang tidak teratur  menyebabkan gangguan


ovulasi
• Pemeriksaan sperma didapatkan normozoosperma  tidak ada masalah
sperma
• Pemeriksaan histerosalfingografi kedua tuba paten  tidak ada masalah
anatomi
66 c. SC – atonia uteri
67 d. Urinalisis
68 Kolestasis
69. Keadaan lingkungan sekolah dan
kebiasaan jajan ditempat yang tidak
bersih disekolah
70. Setelah rehidrasi, suplementasi
Zink, dukungan nutrisi, antibiotika
selektif, edukasi
71. Koreksi hipernatremia dengan
cairan NaCl 0,9% dan Dekstrose 0,45 %
selama 24-48 jam dengan maintenace
kalium
72 b. Berikan rehidrasi 300 ml selama 1 jam, dengan pantauan tanda vital
73. Rendah patogenisitasnya dan
rendah virulensnya
74 c. Anemia makrositik
75. Pemberian besi elemental

• Pada anak, dosis oral besi untuk mengobati


defisiensi adalah 3-6 mg/kg bb (maksimal 200
mg)/hari diberi dalam 2-3 dosis terbagi.
Suplementasi besi juga diperlukan untuk
menghasilkan respon epoetin yang optimal
pada anak dengan anemia defisiensi besi yang
disertai gagal ginjal kronik atau bayi prematur.
76 b. 1500 cc Pedialit peroral dalam 3-4 jam
77. Waham cemburu
• Waham ketidaksetiaan (waham cemburu)
selalu muncul karena adanya beberapa sebab
seperti Karena tidak adanya kepercayaan, Rasa
cemas, Kekasih tidak sesuai dengan harapan,
Perselingkuhan, Pengalaman masa lalu,
Persepsi, Gangguan emosi.
78 a. Melakukan rehidrasi intravena
79 e. Faringitis bacterial
80 e. Berikan vaksinasi hepatitis B dan HBIg pada 12 jam setelah lahir, dan vaksinasi hepatitis B
lanjutan pada usia 1 bulan, dan 6 bulan
81. Berikan imunisasi BCG saat BB >2 kg
82 b. Alergi susu sapi
83. Lakukan pemeriksaan mantoux test
84. e. Gangguan perkembangan motorik kasar dan
bicara
85. e. Pemberian ASI dengan pipa lambung
86. b. Tiroksin - hipotiroid
87. e,. Transient Tachypneu of Newborn
88. Pemberian RHZE selama 2 bulan +
Prednison 2-4 mg
89. a. Poliomyelitis
90 a. Gagal jantung kiri
91 b. Ulkus kornea ec jamur
92 d. Exotropia OS
93 e. Terlepasnya RPE dari retina sensorisnya – ablasio retina
94 D. 3 bulan – 2 tahun
95 a. Bercak bitot - defisiensi vitamin a
95. Bercqk bitot
96. Atrial Fibrilasi
97 KOMUSIO

• pasien sadar dan mengalami gangguan


memori ringan. Setelah 30 menit dilakukan
perawatan serta pemeriksaan ct-scan tidak
ditemukan kelaianan berarti.
98. kista trichilemmal

• Keyword : Benjolan saat di pecahkan berbau


busuk
99. 0-3,5 ng/mL
100. Menghambat perubahan testosteron menjadi DHT

• golongan 5alpha-reductase inhibitor contoh


Finasteride bekerja dengan cara menghambat
enzim 5-alpha reductase, dengan kata lain,
menghambat perubahan hormon testosteron
menjadi hormon dihidrotestosteron. Hormon
dihidrotetosteron inilah yang menyebabkan
terjadinya pembesaran kelenjar prostat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai