Anda di halaman 1dari 9

PETUNJUK TEKNIS

PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2020
I. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Infrastruktur perdesaan merupakan sarana dan


prasarana vital untuk membangun desa sehingga
perekonomian desa bisa bangkit dan masyarakat desa maju
dan sejahtera. Untuk membangun sarana dan prasarana
desa harus dipahami sebagai tanggung jawab
Pemerintahan Desa dan masyarakat desa. Oleh karena itu,
pemberian bantuan keuangan desa merupakan stimulan
dalam rangka membantu peningkatan infrastruktur
perdesaan sebagai upaya untuk membangkitkan kembali
partisipasi masyarakat agar sifat gotong royong tetap
dimiliki masyarakat Desa di Jawa Barat khususnya dan
bangsa Indonesia pada umumnya.

Pemberian bantuan keuangan Pembinaan


Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan stimulan
berupa pemberian tunjangan penghasilan aparatur
Pemerintah Desa, bantuan sapa warga, bantuan
operasional POSYANDU. Hal ini dimaksudkan agar Kepala
Desa dan perangkat Desa mampu berkinerja baik
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan
tujuan peningkatan infrastruktur perdesaan tercapai.

2. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.


b. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun
2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2091).

Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Desa Pembinaan Penyelenggaraan


Pemerintahan Desa Tahun 2020 Hal 1
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun
2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092).
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2093).
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094).
g. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158).
h. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159).
i. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005- 2025.
j. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 16 Tahun
2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2018 – 2023.
k. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun
2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020.
l. Peraturan Gubernur Jawa Barat nomor 03 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa
Barat nomor 96 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pemberian Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota
dan Desa.

Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Desa Pembinaan Penyelenggaraan


Pemerintahan Desa Tahun 2020 Hal 2
m. Peraturan Gubernur Jawa barat Nomor 8 Tahun 2019
tentang Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintah
Desa.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud adalah meningkatkan infrastruktur perdesaan,


penghasilan aparatur Pemerintah Desa, sapa warga,
operasional Posyandu dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
b. Tujuan
1) Menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat
melalui bantuan stimulan dalam rangka
pembangunan infrastruktur perdesaan.
2) Meningkatkan kesejahteraan aparatur Pemerintah
Desa agar mampu menyelenggarakan pelayanan
prima terhadap masyarakat.
3) Meningkatkan komunikasi warga sebagai sosial
kontrol.
4) Meningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak
melalui peran Posyandu.

4. Jenis Infrastruktur Perdesaan

Peningkatan infrastruktur perdesaan meliputi :


a. pembangunan jalan desa dan/atau jalan lingkungan.
b. Tembok Penahan Tanah (TPT).
c. Drainase.
d. Irigasi Desa.
e. Jembatan Desa.
f. Pasar Desa.
g. Sarana prasarana air bersih.
h. Rehabilitasi/Renovasi Kantor Desa.
i. Jalan Usaha Tani.
j. Posyandu
k. Balai Pertemuan atau Balai Dusun

Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Desa Pembinaan Penyelenggaraan


Pemerintahan Desa Tahun 2020 Hal 3
5. Penggunaan

Alokasi anggaran Bantuan Keuangan Desa sebesar Rp.


130.000.000,- (Seratus Tiga Puluh Juta Rupiah) dengan
rincian penggunaan sebagai berikut :
a. Pembelian pulsa kouta internet untuk sapa warga
sebagai contoh perhitungan sebagai berikut :
1) 1 unit smartphone x 12 bulan x Rp. 50.000,- = Rp.
600.000,-
2) Apabila dalam 1 (satu) desa, terdapat sisa anggaran
Bankeu Provinsi T.A 2019 untuk pembelian pulsa
kuota internet misalnya untuk 7 smartphone x 3 bulan
x Rp. 50.000,- = 1.050.000,- (SILPA T.A. 2019) dan
dianggarkan kembali di T.A 2020.
3) Berkaitan dengan point 2 (dua) maka untuk
penganggaran pembelian pulsa kouta internet untuk
T.A 2020 dialokasikan selama 9 (sembilan) bulan
dengan perincian sebagai berikut :
7 smartphone x 9 bulan x Rp. 50.000,- = Rp.
3.150.000,-
b. Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa
(TPAPD) sebesar Rp. 15.000.000,-
c. Operasional Posyandu dengan alokasi anggaran per
Posyandu sebesar Rp. 1.750.000,- atau dengan contoh
perincian sebagai berikut :
Contoh Jumlah Posyandu di Desa Misalnya :
3 Posyandu x Rp. 1.750.000,- = Rp. 5.250.000,-
1 Pokjanal Desa x Rp. 1.000.000,- = Rp. 1.000.000,-
dipergunakan untuk insentif, pelatihan konvergensi
stunting.
d. Khusus untuk alokasi Operasional Posyandu
pendistribusian anggaran melalui transfer dari
Pemerintah Desa ke Rekening Posyandu.
e. Peningkatan i[nfrastruktur perdesaan dengan
perhitungan sebagai berikut :

Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Desa Pembinaan Penyelenggaraan


Pemerintahan Desa Tahun 2020 Hal 4
(1). Total Bantuan Keuangan Rp. 130.000.000,- Setelah
dikurangi dengan pembelian Pulsa dan TPAPD,
Pokjanal Desa serta POSYANDU.

Rp. 130.000.000 – Rp. 3.150.000 – Rp. 5.250.000 –


Rp. 1.000.000,- – Rp. 15.000.000,- =
Rp. 105.600.000,-

(2). Presentase untuk Pembiayaan Upah Kerja, ATK,


Fotocopy, Penjilidan dan Pelaporan sebesar 15%
(Rp. 105.600.000,- x 15 % = Rp. 15.840.000,-)

II. Pelaksanaan

A. Dalam rangka menciptakan tertib administrasi, transparansi


dan akuntabilitas sehingga tercipta Pemerintahan Desa yang
bersih, maka setiap Kepala Desa wajib menyusun Laporan
Pertanggung Jawaban (LPJ) pelaksanaan Kegiatan TA 2019
yang merupakan persyaratan utama untuk mencairkan untuk
tahun 2020 yang akan datang dan apabila Kepala Desa
tidak/belum melaporkan LPJ pada tahun 2019, maka Dana
Bantuan Keuangan Pembinaan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Tahun 2020 tidak dapat dicairkan.

B. Teknis Pengajuan Pencairan

1. Pencairan
Kepala Desa mengajukan permohonan pencairan
Bantuan Keuangan kepada Gubernur Jawa Barat melalui
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi
Jawa Barat, dilengkapi persyaratan sebagai berikut :
a. Surat permohonan pencairan dari Kepala Desa dengan
dibubuhi nomor, tanggal, cap basah dan tanda tangan
asli.

Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Desa Pembinaan Penyelenggaraan


Pemerintahan Desa Tahun 2020 Hal 5
b. Salinan/fotocopy APBDesa yang memuat tentang
bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat untuk
infrastruktur perdesaan serta dilampirkan rincian
rencana anggaran biaya yang dibubuhi tanggal, dicap
basah dan ditandatangani Kepala desa.
c. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk atas nama Kepala
Desa yang masih berlaku.
d. Fotocopy Rekening Bank BJB a.n. Pemerintah Desa.
e. Surat pernyataan tanggungjawab Kepala Desa,
bermaterai cukup, dicap basah dan ditandatangani oleh
Kepala Desa.
f. Khusus untuk fisik pembangunan dilengkapi dengan
foto kondisi awal (0%) lokasi sebelum direhabilitasi/
direnovasi/dibangun.
g. Khusus untuk pembangunan fisik RAB yang dibuat di
tanda tangani oleh Kepala Desa, Dinas PU setempat
/TA-ID /TPID dan Pelaksana Kegiatan.

2. Proses Verifikasi Administrasi


a. Tim yang dibentuk oleh Kepala DPM-Desa Provinsi
Jawa Barat melakukan verifikasi administrasi terhadap
kelengkapan persyaratan pencairan (dituangkan dalam
Berita Acara Tim).
b. Kepala DPM-Desa Provinsi Jawa Barat menyampaikan
permohonan pencairan kepada Gubernur melalui
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) Provinsi Jawa Barat.

3. Pengelolaan Dana Bantuan


a. Pemerintah Desa penerima Bantuan Keuangan
bertanggungjawab sepenuhnya atas kebenaran dan
keabsahan dokumen persyaratan pencairan.
b. Pemerintah Desa Penerima Bantuan Keuangan
dilarang mengalihkan dana untuk kegiatan lain.
c. Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan infrastruktur
perdesaan dilaksanakan oleh Lembaga Pemberdayaan

Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Desa Pembinaan Penyelenggaraan


Pemerintahan Desa Tahun 2020 Hal 6
Masyarakat Desa atau Panitia Pembangunan yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
d. LPMD atau Panitia Pembangunan membuat papan
kegiatan/papan proyek dengan bahan yang sederhana
yang mencantumkan proyek pembangunan, lokasi,
volume, sumber biaya, dan tahun pelaksanaan.
e. Bantuan keuangan ini merupakan stimulan kepada
Pemerintah Desa, oleh karena itu wajib bagi LPMD atau
Panitia Pembangunan mengajak masyarakat untuk ikut
bergotong-royong menyediakan bahan material agar
mengoptimalkan potensi setempat, tenaga maupun
sumbangan biaya sebagai bagian dari swadaya
masyarakat Desa.

III. PENGAWASAN DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi atas pemberian, pelaksanaan,
pertanggungjawaban, dan pelaporan bantuan keuangan
dilakukan oleh Perangkat Daerah Provinsi yang
melaksanakan urusan Pemerintahan Desa sebagaimana
diatur dalam pasal 16 Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor
8 Tahun 2019 tentang Pembinaan Pembangunan Desa dan
Penyelenggaraan Pemerintah Desa.
B. Laporan
Pelaporan penggunaan dana bantuan keuangan membangun
desa, pengembangan ekonomi desa, peningkatan infrastrutur
desa dan peningkatan pelayanan fungsi Pemerintah Desa
dan Tunjungan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa serta
bantuan keuangan untuk Sapa Warga dalam mendukung
pembangunan desa dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Laporan penggunaan bantuan keuangan disampaikan
oleh Kepala Desa kepada Gubernur Jawa Barat melalui
DPM-Desa Provinsi Jawa Barat setiap berakhir tahun
anggaran. Tembusan disampaikan kepada Bupati/

Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Desa Pembinaan Penyelenggaraan


Pemerintahan Desa Tahun 2020 Hal 7
Walikota, Kepala DPM-Desa/BPMKB/OPD, yang
membidangi Pemerintahan Desa dan Camat.
2) Membayar pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

IV. PENUTUP

Demikian petunjuk teknis ini dibuat untuk dijadikan sebagai


bahan acuan dalam pelaksanaan Bantuan Keuangan
Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintah Desa untuk
peningkatan Infrastruktur Perdesaan, Tunjangan Penghasilan
Aparatur Pemerintah Desa dan bantuan keuangan untuk Sapa
Warga serta bantuan keuangan untuk POSYANDU, dalam
rangka mendukung pembangunan Desa Tahun 2020, dan
apabila dikemudian hari terdapat petunjuk tambahan maka akan
disampaikan berikutnya.

Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Desa Pembinaan Penyelenggaraan


Pemerintahan Desa Tahun 2020 Hal 8

Anda mungkin juga menyukai