Anda di halaman 1dari 2

Tren jualan di media sosial saat pandemi, serius atau cuma latah?

Kok mendadak orang-orang pada jualan semua ya?

Lagi-lagi, akibat corona ini ada aja orang kreatif yang memanfaatkan moment pandemi buat
melakukan dan menghasilkan sesuatu. Mulai dari yang bertujuan untuk aktualisasi diri
sampai menghasilkan keuntungan, contohnya memulai bisnis. Karena dianjurkan
#dirumahaja, kegiatan sehari-hari dominan dilakuin secara online dan virtual. Emang pada
hakikatnya manusia selalu pengen mencari sesuatu yang baru, makanya disaat terkurung di
rumah aja, orang-orang berusaha cari cara buat melakukan kegiatan baru biar nggak bosen
bahkan sampai stress karena nggak ada yang bisa dilakuin lagi.

Jualan di media sosial adalah kunci

Salah satu sektor yang terdampak banget selama pandemi ini adalah sektor ekonomi. Bisnis
yang lagi berjalan stabil bahkan memuncak tiba-tiba harus drop gara-gara corona. Berbulan-
bulan di rumah aja pun bikin keuangan semakin menipis dan membutuhkan pemasukan
tambahan. Keadaan yang mendesak membuat kita harus terus puter otak untuk tetap bertahan
hidup. Memulai bisnis kecil-kecilan secara online adalah pilihan yang pasti terlintas saat
pandemi, apalagi melihat penggunaan sosial media yang meningkat. Media sosial menjadi
wadah untuk melakukan marketing dengan mengandalkan followers yang ada sebagai target
pasar. Akhir-akhir ini Instagram, Facebook hingga Twitter dipenuhi lapak jualan berbagai
macam barang dan jasa. Mungkin kamu pun merasakan, setiap membuka instastories dan
kolom reply di twitter selalu ada aja yang promosi. Mulai dari jual barang, kuliner, dan
menawarkan berbagai macam jasa. Alasan memulai jualan di media sosial ini pun beragam,
mulai dari yang emang didesak finansial sampai yang cuma pengen ikut-ikutan aja karena
gabut alias udah nggak tau lagi harus ngapain. Jualan di media sosial pun makin menjamur
karena dinilai mudah tanpa mengeluarkan modal yang besar.

Banyaknya saingan jangan sampai bikin kamu lengah

Munculnya produk dan brand baru secara serentak dalam waktu yang berdeketan tentunya
membuat khawatir, apalagi bagi brand yang baru merintis dan pasar yang dimiliki masih
dalam lingkup yang cukup kecil. Namun kamu nggak perlu panik, kamu harus cerdas untuk
memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Perhatikan branding produkmu dan lakukanlah
strategi yang kreatif untuk membuat pasar yang lebih luas dan buatlah promosi yang menarik
agar produkmu semakin diminati oleh banyak orang. Kamu bisa memanfaatkan fitur ads
yang ada di Instagram dan Facebook. Kalau kamu memiliki cukup modal, kamu bisa gunakan
jasa influencer untuk mempromosikan produk kamu. Bisa juga meminta tolong teman-teman
baikmu untuk  bantu mempromosikan usahamu, loh! Perlu diingat, usaha yang kamu lakukan
harus dilakukan dengan hati yang baik dan jangan sampai menjatuhkan usaha orang lain.
Rejeki nggak bakal kemana kok!

Bisnis serius atau cuma musiman? Ini tips mempertahankan bisnis kamu

Tren jualan yang ada selama pandemi ini menjadi tantangan sendiri bagi para pebisnis.
Adanya produk yang lebih bervariasi membuat konsumen memilih produk-produk baru yang
ada. Bisa-bisa, tren ini akan kejadian kayak tren bisnis kue artis, awalnya booming, bisnis
memuncak namun hanya bertahan sebentar dan satu persatu mulai tutup. Tapi, untuk kamu
yang ingin serius mempertahankan bisnis ini, kamu harus melakukan beberapa hal ini:
1.       Konsisten

Konsisten adalah kunci utama dalam mempertahankan bisnis kamu. Memang terlihat klasik
dan sepele, tapi hal ini yang wajib kamu lakukan. Niatkan dalam hati bahwa kamu akan terus
membangun usahamu dan terus lakukan apa yang sudah dilalui selama menjalani usahamu.
Pertahankan kualitas produk dan jalin hubungan yang baik dengan konsumen. Awalnya akan
terasa sulit, namun kamu tetap harus berjalan dan jangan berhenti.

2. Atur keuangan dengan baik

Hal krusial lainnya adalah keuangan. Selalu catat arus kas dan perhatikan antara pengeluaran
dan pemasukan. Jangan sampai pengeluaran terlalu boros untuk hal-hal yang tidak memiliki
impact baik terhadap bisnismu. Gunakanlah keuanganmu untuk sesuatu yang dapat
meningkatkan penjualan, seperti biaya promosi, biaya inovasi dengan meningkatkan kualitas
produk, dsb. Kalau kamu merasa kurang bisa mengatur keuangan, kamu bisa memulai
mempelajari strategi atur keuangan melalui internet, mencari mentor, mengikuti web-minar
dan workshop, atau mempercayakan keuanganmu pada orang lain yang lebih ahli.

3. Terus berinovasi dan berpikir kreatif

Untuk mempertahankan bisnismu, lakukanlah inovasi agar pelanggan tidak bosan dan
akhirnya berpaling ke brand lain yang lebih menarik. Kamu bisa memanfaatkan media
dengan baik untuk pemasaran. Perhatikan pasarmu dan mulailah membuat konten yang sesuai
dengan branding dan karakter pasarmu. Buat foto dan video produk yang menarik, ciptakan
varian atau bentuk baru, lakukan promosi dengan cara-cara baru sesuai dengan tren yang
sedang berkembang di media dan buatlah produkmu lebih unggul dari pesaing.

Ditulis oleh Andini Anastasia Putri, mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas
Maret.

Anda mungkin juga menyukai