Bab Iii
Bab Iii
A. Temuan
Dalam bagian ini akan disajikan data-data yang valid dan sebenarnya yang
diperoleh dari lapangan melalui observasi. Berikut adalah data yang diperoleh
oleh peneliti di lapangan.
1. Perananan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII G Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Tahun Pelajaran 2017/2018
Guru adalah merupakan salah satu komponen manusiawi dalam proses
belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber
daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu,
guru harus berperan aktif dalam menempatkan kedudukannya sebagai
tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin
berkembang.1
Menurut Zuhairini dkk guru agama Islam merupakan pendidik yang
mempunyai tanggung jawab dalam membentuk kepribadian Islam anak
didik, serta bertanggung jawab terhadap Allah Swt. Dia juga membagi
tugas guru agama Islam sebagai berikut:
1
Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Graffindo Persada,
1996) . 123
1) Siswa ada yang kurang serius dalam mengikuti pembelajaran,
2) Siswa malas mendengarkan penjelasan guru,
3) Beberapa siswa masih belum bisa membaca Al Qur’an,
4) Beberapa siswa masih belum bisa membaca bacaan sholat.
Melihat beberapa kondisi siswa diatas maka guru Pendidikan Agama
Islam melakukan beberapa usaha yaitu:
(a) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa.
(b) Menumbuhkan Semangat Belajar Agama Islam.
(c)Memberi banyak ulangan dan tugas.
(d)Mengadakan evaluasi semesteran atau akhir tahun.
(e)Menunjukkan prestasi hasil belajar siswa.
Dengan melihat permasalahan dalam proses Kegiatan Belajar
Mengajar diatas, maka observer melakukan sebuah penelitian pernanan
penting guru agama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Hasil Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII G pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam
Untuk mengukur keberhasilan guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa dapat dilakukan melalui beberapa teknik pengumpulan data
yang peneliti lakukan, yaitu dengan cara observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Berdasarkan hasil observasi saya melihat langsung Kegiatan Belajar
Mengajar siswa kelas VIII G pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam terlihat mengalami peningkatan setelah adanya diterapkannya
program peningkatan motivasi belajar siswa.
Berdasar hasil wawancara dengan guru agama motivasi belajar siswa di
SMP Negeri 8 Jember ini setelah melakukan usaha diatas berjalan cukup
baik, terbukti bahwa sebagian besar siswa cukup antusias dalam mengikuti
mata pelajaran agama Islam walaupun masih ada siswa yang kurang
memperhatikan guru ketika mengajar. Dan masih ada beberapa siswa yang
memang belum menguasai. Dapat dilihat pada tabel nilai siswa setelah
menerapkan cara peningkatan hasil belajar.
B. Pembahasan
1. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Kelas VIII G pada Mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam Tahun Pelajaran 2017/2018
3
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Gramedia, 1996) . 92
4
A. Tabrani R., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.(Bandung: Rosdakarya,1994) 121
d. Berhasil atau tidaknya dalam menumbuhkan dan menggunakan
motivasi dalam pengajaran erat kaitannya dengan pengaturan dalam
kelas.
e. Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari asas- asas
mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar tidak saja melengkapi
prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan
pengajaran yang efektif. Dengan demikian, penggunaan asas motivasi
sangat esensial dalam proses belajar mengajar.5
5
A. Tabrani R., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, 127
6
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, 150
7
sehingga timbul dorongan belajarnya atau bahkan meningkat dengan
adanya usaha guru tersebut.
1. Faktor gerak atau dorongan secara spontan dan alamiah terjadi pada
diri manusia.
2. Faktor kekuatan manusia sebagai inti pusat kepribadian.
3. Faktor situasi manusia atau lingkungan hidup.8
8
Nico Syakur, Pengalaman dan Motivasi Beragama ( Yogyakarta, Kanisius, 1988), 72
Berkaitan dengan pentingnya guru sebagai motivator Drs. Slameto
Menjelaskan:
“Guru hanya merupakan salah satu diantara berbagai sumber dan
media belajar. Maka dengan demikian peranan guru dalam belajar ini
menjadi lebih luas dan lebih mengarah kepada peningkatan motivasi
belajar anak. Melalui perannya sebagai pengajar, guru diharapkan
mampu mendorong anak untuk senantiasa belajar dalam berbagai
kesempatan melalui berbagai sumber dan media”9
9
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta, Bina
Aksara, 1988), 100
c) Syarat non formil : mengamalkan ajaran agama, berkepribadian yang
muslim, memiliki sikap demokratis, tenggang rasa, bersikap positif
terhadap ilmu, disiplin. Berinisiatif dan kreatif, kritis, objektif,
menghargai dan waktu serta produktif.
10
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), 22
11
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur. ( Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013), 298
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII G Di SMPN 8 Jember Tahun
Pelajaran 2017/2018
Keadaan motivasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama
Islam di SMPN 8 Jember cukup baik, hal ini terbukti bahwa siswa
memiliki motifasi kuat mengikuti mata pelajaran agama Islam, walaupun
masih ada sebagian kecil siswa yang kurang memperhatikan guru ketika
menyampaikan materi pelajaran tersebut.
Usaha-usaha yang telah ditempuh oleh guru agama Islam SMPN 8
Jember dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi
pendidikan agama Islam diantaranya:
Mengadakan kegiatan intra kurikuler yaitu dengan cara:
a. Dengan menumbuhkan dan meningkatkan perhatian dan
konsentrasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
agama Islam.
b. Dengan menumbuhkan semangat belajar agama Islam sehingga
dapat meningkatkan motivasi belajar dalam diri siswa baik di kelas
maupun di luar kelas.
c. Dengan mendorong siswa dan memberi kesempatan untuk ikut
berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar agama Islam.
d. Dengan menggunakan metode yang variatif yang dapat
menciptakan kondisi kelas yang aktif sehingga tercapainya tujuan
proses belajar mengajar.
e. Menumbuhkan kesadaran diri siswa akan penting dan manfaatnya
pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari di dunia
maupun kehidupan kelak di akhirat.
Mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan di luar jam pelajaran
sekolah/ kegiatan ekstra kurikuler yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa seperti:
3) Yasinan, yang dilaksanakan setiap hari Jum`at sebelum kegiatan
belajar mengajar berlangsung.
a) Peringatan hari-hari besar Islam seperti peringatan maulid
Nabi SAW atau isra` mi`raj dengan mendatangkan
penceramah dari luar.
b) Shalat berjama`ah yang dilaksanakan setiap hari terutama
shalat dzuhur serta shalat jum`at di sekolah.
c) Studi Islam Intensif, kegiatan keagamaan kerjasama antara
sekolah dan remaja mesjid Syiarul Islam Kuningan ini
dilaksanakan pada tiap hari Minggu.
4) Hasil dari usaha guru agama Islam dalam meningkatkan
motivasi belajar agama pada siswa baik, meliputi:
a) Ada peningkatan motivasi belajar agama pada siswa
b) Antusiasnya siswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan
keagamaan yang diadakan diluar jam mata pelajaran sekolah.
c) Banyaknya sisi yang memakai jilbab di sekolah.
B. SARAN
1. Bagi kepala sekolah
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan,
hendaknya lebih meningkatkan kerjasama terutama dengan guru, orang tua
wali dan masyarakat serta semua komponen yang ada di sekolah sehingga
kegiatan- kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan
efisien serta memudahkan dalam pencapaian tujuan pendidikan yang
maksimal.
Dalam upaya membentuk siswa yang berakhlak mulia, selalu maju
dalam prestasi dan terampil sesuai dengan visi SMPN 8 Jember,
hendaknya ada sistem integrasi pembelajaran agama dalam semua mata
pelajaran. Dengan demikian semua guru akan lebih memiliki rasa
tanggung jawab dalam menanamkan nilai agama Islam.
2. Bagi guru agama Islam
Guru hendaknya memperlakukan siswa sesuai dengan perkembangan
psikologis siswa terutama dengan tingkat perkembangan jiwa dan agama
siswa.
Guru dalam membina kepribadian siswa hendaknya diikuti dengan
contoh atau teladan yang nyata dari guru (suri tauladan yang baik).
Guru hendaknya meningkatkan kompetensi profesional sebagai seorang
pengajar, sehingga akan menciptakan suasana belajar yang kondusif dan
menyenangkan dan siswa akan lebih termotivasi untuk lebih giat belajar
agama.
Guru hendaknya selalu membuat persiapan pengajaran, sehingga
kegiatan belajar mengajar dapat terarah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
3. Bagi Siswa
Hendaknya siswa lebih tekun lagi belajar, khususnya belajar agama
Islam, baik itu di sekolah maupun di luar sekolah. Karena agama adalah
merupakan bagian yang paling mendasar bagi manusia sebagai pegangan
hidup baik di dunia maupun di akhirat.
4. Bagi sekolah
Sekolah hendaknya melengkapi sarana prasarana pembelajaran
khususnya untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam, karena dengan
kelengkapan sarana prasarana yang ada di sekolah akan sangat membantu
siswa dalam meningkatkan motivasi belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN