Anda di halaman 1dari 2

Sekalipun formulir standar tidak dirancang untuk mendapatkan informasi yang

terdapat pada permintaan konfirmasi, namun pegawai lembaga keuangan tetap diminta
menunjukkan setoran atau pinjaman lainnya yang menarik saat menyelesaikan formulir
konfirmasi. Formulir konfirmasi seringkali diselesaikan pegawai dengan menggunakan
database yang menginformasikan nilai nominal saldo setoran dan pinjaman, tetapi tidak
menyediakan kesepakatan lain. Pegawai yang bertanggung jawab menyelesaikan formulir
seringkali tidak menyadari kaitannya dengan masalah keuangan. Jika auditor yakin
diperlukan bukti tambahan tentang kesepakatan klien lainnya dengan lembaga keuangan,
maka auditor harus mengirimkan surat konfirmasi terpisah pada lembaga tersebut.
Sebelum dikirim oleh auditor, surat konfirmasi terpisah harus ditanda tangani oleh klien
dan ditujukan ke pejabat lembaga keuangan yang bertanggung jawab atas hubungan klien
dengan lembaga itu atau ke pejabat yang mengetahui transaksi khusus.
Memperoleh rekonsiliasi Bank dan Melakukan Prosedur Audit
Pada kebanyakan penugasan audit, auditor memperoleh salinan rekonsiliasi bank
akhir tahun dan menelaah rekonsiliasi ini untuk menentukan apakah sudah dibuat dengan
baik. Prosedur audit yang biasa dilakukan auditor atas rekonsiliasi bank meliputi :
 Memverifikasi ketepatan perhitungan rekonsiliasi
 Menelusuri saldo bank ke laporan bank dan menanggapi konfirmasi bank
 Menelusuri saldo per pembukuan ke akun buku besar
 Memeriksa dokumen (secukupnya) untuk mendukung rekonsiliasi
 Menscanning laporan bank atas perubahan atau penghapusan
Tujuan penelaahan rekonsiliasi bank bagi auditor adalah untuk mendukung seluruh
item-item signifikan yang tercakup pada rekonsiliasi.
Pisah Batas Laporan Bank (cuttof bank statement) merupakan laporan bank selama
satu periode, umumnya 7 sampai 14 hari, dari akhir tahun hingga tanggal akhir tahun
berikutnya. Pisah Batas Laporan Bank memberikan informasi yang relevan untuk
mendukung item-item yang direkonsiliasi. Prosedur audit yang biasa dilakukan auditor
berkaitan dengan pisah batas laporan bank adalah sebagai berikut:
 Menelusuri setoran dalam perjalanan dari rekonsiliasi bank ke laporan pisah bank
 Menelusuri seluruh cek tahun sebelumnya yang terdaftar dalam laporan pisah batas ke
daftar cek yang beredar pada akhir tahun
 Memeriksa laporan pisah batas dan melampirkan data untuk item-item luar biasa
 Menentukan bahwa cek bertanggal setelah akhir tahun dicatat dalam pembayaran kas
tahun berikutnya dan tidak terdaftar sebagai cek yang beredar pada akhir tahun
Ketika auditor telah selesai memeriksa pisah batas laporan bank, laporan ini harus
diberikan kepada klien, karena merupakan bagian dari catatan klien. Jika cek yang belum
dicairkan ke bank jumlahnya material, maka diperlukan pisah batas laporan bank yang
kedua. Jika auditor menemukan cek yang betanggal sebelum akhir tahun yang telah
dicairkan ke bank sesuai dengan laporan pisah batas tetapi tidak ada pada daftar cek yang
beredar, maka ada indikasi bahwa saldo kas per akhir tahun dinyatakan terlalu tinggi yaitu
saldo kas per buku tidak ada atau belum dicatat.
Skedul Transfer Bank
Skedul transfer bank (bank transfer schedule), yaitu suatu pengujian transaksi yang
memberikan bukti mengenai eksistensi atau kejadian dan kelengkapan. Tujuan utama
dilakukannya pengujian transfer bank adalah untuk memastikan bahwa setoran yang sama
tidak akan tercatat dalam dua akun pada waktu yang sama. Penyajian terlalu besar yang
dilakukan sengaja merupakan kecurangan yang disebut sebagai kiting. Kiting terjadi
apabila pengendalian internal lemah. Untuk mendeteksi kiting dan mengumpulkan bukti
bahwa kas telah dicatat dengan benar, skedul transfer bank biasanya dibuat.

Anda mungkin juga menyukai