PKM Bontonompo 1 (Terbaru)
PKM Bontonompo 1 (Terbaru)
BONTONOMPO SELATAN
7 000
6 000
5 000
4 000
KEPADATAN PENDUDUK
3 000
RATA-RATA JIWA
JULAH RUMAH TANGGA
2 000
JUMLAH PENDUDUK
DUSUN
1 000
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa luas wilayah semua desa di kecamatan bontonomo
selatan sama yaitu 29,2 km2.Untuk jumlah dusun salajangki dan tindang paling banyak yaitu 6
dusun, sedangkan jumlah dusun salajo paling rendah yaitu 3. Jumlah penduduk Jipang paling
banyak dari semua desa yaitu 5,276 jiwa, sedangkan jumlah penduduk Salajo paling sedikit yaitu
1,072 jiwa. Jumlah rumah tangga paling banyak di desa Tindang yaitu 29 rumah tangga,
sedangkan jumlah rumah tangga paling sedikit terdapat di desa Pa’bundukang dengan jumlah 8
rumah tangga. Jumlah rata-rata jiwa paling banyak yaitu terdapat di desa sengka dengan jumlah
429,5 jiwa. Sedangkan jumlah paling sedikit di temukan di desa salajo dengan jumlah 97,5 jiwa.
Jumlah kepadatan penduduk /km2 yang paling padat dari semua desa yaitu semua jipang,
sedangkan desa salajo paling rendah jumlah kepadatan penduduknya.
PIRAMIDA PENDUDUK KECAMATAN BONTONOMPO SELATAN
75+
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39 LAKI-LAKI
PEREMPUAN
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
2 000 1 500 1 000 500 0 500 1 000 1 500 2 000
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk laki-laki banyak ditemukan pada
kelompok umur 15-19 tahun dengan jumlah 1483 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk laki-laki
paling sedikit ditemukan pada kelompok umur 70-74 tahun dengan jumlah 232 jiwa. Jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan paling banyak ditemukan pada kelompok umur 15-19 tahun
dengan jumlah 2896 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan paling sedikit
ditemukan pada kelompok umur 75+ dengan jumlah 501 jiwa. Rasio jenis kelamin paling banyak
ditemukan pada kelompok umur 10-14 tahun dengan jumlah 110,7. Sedangkan rasio jenis
kelamin paling sedikit ditemukan pada kelompok umur 75+ dengan jumlah 67,0.
PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0 PERSENTASE LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
PERSENTASE PEREMPUAN
PERSENTASE LAKI-LAKI
JUMLAH LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
JUMLAH PEREMPUAN
JUMLAH LAKI-LAKI
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk berumur 15 tahun keatas yang
mengalami melek huruf paling tinggi didapatkan pada perempuan yaitu dengan jumlah 2.372
orang, sedangkan penduduk berumur 15 tahun keatas yang melek huruf dengan jumlah terendah
di dapatkan pada laki-laki yaitu dengan jumlah 2.272 orang.
Jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan, rawat inap dan kunjungan gangguan jiwa di
sarana pelayanan kesehatan kabupaten/kota provinsi sulawesi selatan
rawat jalan
L
43%
P
57%
Dari pie di atas dapat di simpulkan bahawa jumlah kunjungan rawat jalan pada jenis
kelamin perempuan paling banyak dari laki-laki dengan jumlah 10,198 (57 %) .
rawat inap
L
46%
P
54%
Dari pie di atas dapat di simpulkan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan pada jenis
kelamin perempuan paling banyak dari laki-kali dengan jumlah 326 (54 %).
L
47%
P
53%
Dari pie di atas dapat di simpulkan bahwa jumlah kunjungan gangguan jiwa pada jenis
laki-laki paling banyak dari perempuan dengan jumlah 130 (53%)
Cangkupan pelayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu bersalin,
dan ibu nifas menurut kecamatan dan puskesmas provensi
sulawesi selatan tahun 2019
Dari tabel di atas pada ibu nifas, persalinan ditolong nakes dengan presentasi paling
tingggi terdapat pada kabupeten Sengka 130(122,6) sedangkan presentase paling rendah terdapat
pada kabupeten Salajo 15(68,2). Ibu nifas Persalinan di fasyankes presentasi paling tinggi pada
kabupaten Sengka 130(122,0) sedangkan presentasi paling rendah terdapat pada kabupaten
Salajo 15(68,2). Ibu nifas KF1 presentasi paling tinggi terdapat pada kabupaten Sengka
130(122,6) sedangkan persentase paling rendah terdapat pada kabupaten Salajo 15(68,2) . ibu
nifa KF2 presentase paling tingggi terdapat pada daerah Sengka 130(122,6) sedangkan
presentase paling rendah terdapat pada daerah salajo 15(68,2) Ibu nifas KF3 presentase paling
tinggi terdapat pada daerah sengka 130(122,6) dan presentasi paling rendah terdapat pada
kabupaten Salajo 15(68,2). Ibu nifas mendapat Vit A dengan presentasi paling tinggi terdapat
pada daerah Sengka 130(122,6) sedangkan presentase paling rendah terdapat pada daerah Salajo
15(68,2)
PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN
DESA
YG
PUSKESMA MEMANFAATKA
NO
S JUMLAH N DANA DESA %
UNTUK
KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
#DIV/0
7306 BONTORAMBA Bontonompo I
!
Rp Rp
7306 PABUNDUKANG 4
2.144.322.569 210.199.294 9,8
Rp Rp
7306 SALAJANGKI 6
1.984.836.131 226.335.956 11,4
Rp Rp
7306 SENGKA 4
1.989.637.027 273.075.000 13,7
Rp Rp
7306 TANRARA 4
2.257.644.782 299.693.000 13,3
Rp Rp
7306 TINDANG 6
1.873.627.567 277.300.086 14,8
Rp Rp
7306 BONTOSUNGGU 6
1.702.630.432 256.331.210 15,1
Rp Rp
7306 JIPANG 5
2.139.794.525 161.859.040 7,6
Rp Rp
7306 SALAJO 2
1.707.298.083 267.487.158 15,7
JUMLAH (KAB/KOTA)
15.799.791.116 1.972.280.744 12,5
Berdasarkan tabel yang diatas dapat disimpulkan bahwa persentase desa yang
memanfaatkan dana desa yang paling tinggi untuk kesehatan di kecamatan salajo dengan
jumlah dana Rp. 1.707.298.083 yang di manfaatkan untuk kesehatan sebanyak Rp. 267.487.158
dengan persentase 15,7 %. Sedangkan persentase desa yang memanfaatkan dana desa yang
paling terendah untuk kesehatan berada di kecamatan jipang dengan jumlha dana
Rp.2.139.794.525 yang di manfaatkan unutk kesehatan sebanyak Rp. 161.589.040 dengan
persentase 7,6%
15%
20%
14%
Berdasarkan tabel di atas maka di simpulkan bahwa jumlah kelahiran menurut jenis
kelamin laki-laki+ perempuan yang paling tinggi terletak di kecamatan tindang dengan
persentase 20 % dan yang paling renndah terletak di kecamatan tanrara dan kecamatan
pa’bundukang dengan persetase masing-masing 2 %. Pada laki-laki yang paling tinggi
hidup+mati 62 orang di kecamatan sengka dan yang paling rendah terletak di kecamatan salajo
sebanyak 8 orang. Pada perempuan yang plaing tinggi hidup+ mati 64 orang di kecamatan
sengka dan yang paling terendah terletak di kecamatan salajo sebanyak 6 orang .
JUMLAH
POSYANDU
JUMLA STRATA POSYANDU POSBINDU
AKTIF*
KABUPATEN / H PTM**
KOTA DUSU PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLA
N JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA
% % % % H %
H H H H H
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
BONTORAMBA 4 0 0,0 4 100,0 0 0,0 0 0,0 4 0 0,0 1
PABUNDUKANG 4 0 0,0 5 100,0 0 0,0 0 0,0 5 0 0,0 1
SALAJANGKI 6 0 0,0 4 100,0 0 0,0 0 0,0 4 0 0,0 1
SENGKA 4 0 0,0 4 100,0 0 0,0 0 0,0 4 0 0,0 1
TANRARA 4 0 0,0 5 83,3 1 16,7 0 0,0 6 1 16,7 1
TINDANG 6 0 0,0 3 75,0 1 25,0 0 0,0 4 1 25,0 2
BONTOSUNGGU 6 0 0,0 2 100,0 0 0,0 0 0,0 2 0 0,0 1
JIPANG 5 0 0,0 5 83,3 1 16,7 0 0,0 6 1 16,7 1
SALAJO 2 0 0,0 6 100,0 0 0,0 0 0,0 6 0 0,0 2
jumlah 41
JUMLAH POSYANDU DAN POSBINDU PTM
Berdasarkan tabel di atas maka di simpulkan bahwa jumlah posyandu di wilayah kerja puskesmas bontonompo 1 dengan jumlah
41.Berada di strata posyandu madya dan purnama. jumlah posyandu yang berada pada strata madya sebanyak 39 dan pada strata
psyandu purnama sebanyak 3. Semua posyandu berada pada posyandu aktif dan jumlah posbindu di daerah tindang dan salajo 2 dan
pada daerah lain masing-masing 1.
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2019
JUMLAH 625 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 1 2
(DESA/KELURAH
AN)
ANGKA
KEMATIAN IBU
(DILAPORKAN)
Berdasarkan tabel diatas maka jumlah lahir hidup di wilayah kerja puskesmas Bontonompo 1 sebanyak 625. Jumlah
kematian ibu nifas di desa Salajangki berjumlah 1 orang dengan usia 20-34 tahun, dan 1 orang didesa Tanrara dengan usia ≤ 35
Tahun. Sedangkan jumlah kematian ibu sebanyak 1 orang didesa Salajangki dengan usia 20-34 Tahun dan 1 orang didesa tanrara
dengan usia ≤ 35 Tahun. Dari jumlah kematian ibu nifas dan Jumlah kematian ibu masing-masing 2 orang.
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (DESA/KELURAHAN) 0 0 0 0 0 2
Berdasarkan tabel diatas maka disimpulkan bahwa kematian ibu untuk kejadian peradarahan, hipertensi dalam kehamilan,
infeksi, gangguan sistem peredaran darah, dan gangguan metabolisme sebanyak 0, Penyebab kematian ibu hanya disebabkan oleh 2
penyebab yaitu meningitis dan eklamsi, dimana meningitis berada pada daerah salajangki dan eklamsi pada daerah sengka.
CAKUPAN IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2019
Berdasarkan tabel diatas dari cakupan imunisasi td pada ibu hamil menurut kecamatan dan puskesmas provinsi sulawesi
selatan tahun 2019 jumlah keseluruhan ibu hamil adalah 688 ibu hamil dengan imunisasi td ibu hamil pada td 1 sebanyak 240
(34.9%), td 2 sebanyak 243 (35.3%), td 3 sebanyak 205 (29.8%) td 4 sebanyak 109 (15.8%), td 5 sebanyak 39 (5.7%) dan td2+
sebanyak 596 (86.6%). Sehingga di dapatkan jumlah tertinggi dari imunisasi td ibu hamil terdapat pada td2+ sebanyak 596 (86.6%)
dan yang terendah terdapat pada td 5 sebanyak 39 (5.7%)
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
Berdasarkan tabel diatas maka disimpulkan bahwa jumlah tenaga kefarmasian di puskesmas bontonompo I berjumlah 3
orang, tenaga teknis kefarmasian berjumlah 2 orang perempuan, dan 1 orang apoteker perempuan.
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL
600
500
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dari table di atas dapat di simpulkan bahwa jumlah dusun terbanyak tidak menentukan jumlah wus tidak hamil
(15-39 tahun) tertinggi, karena dari dusun senka dan jipang jumlah dusunnya 4 dan 5 dapat menembus jumlah wus tidak
hamil terbanyak.
IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL
300 1
1
250
1
1
200
1
150 1
0
100
0
0
50
0
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Untuk kesimpulan dua table umunisasi td pada wus tidak hamil, dapaat di simpulkan bahwa jumlah td 1 lebih tinggi
dari jumlah td yang lain yanitu sebanyak 240 dengan presentasi 34.9 %.
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL)
Chart Title
800
700
600
500
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dari table di atas dapat di simpulkan bahwa jumlah dusun terbanyak tidak menentukan jumlah wus (15-39
tahun) tertinggi, karena dari dusun senka dan jipang jumlah dusunnya 4 dan 5 dapat menembus jumlah wus terbanyak.
IMUNISASI Td PADA WUS
250
200
150
Axis Title
100
50
IMUNISASI Td PADA WUS Td5 JUMLAH
IMUNISASI Td PADA WUS Td4 JUMLAH
0 IMUNISASI Td PADA WUS Td3 JUMLAH
1 2 3 IMUNISASI Td PADA WUS Td2 JUMLAH
4 5 6
7 8 9 IMUNISASI Td PADA WUS Td1 JUMLAH
10
Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah Imunisasi Td pada Wus Td2 lebih tinggi dari jumlah Td1,Td3,Td4
dan Td5 pada jumlah 243 dengan presentasi 35.4%, sedangkan jumlah Imunisasi paling rendah dari Td yang lain yaitu Td5 pada
jumlah 39 dengan presentasi 5.7%.
Tabel 1 Tabel 2
600 628
500
400
300
200
141.6
102.3 115
101.7 10695.4 112.5 102.6
96.2
76 8295.3 86.6 9196.8
100 43 51 51
13
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dari table 1 dapat disimpulkan bahwa jumlah ibu hamil di desa Dari table 2 dapat disimpulkan bahwa jumlah teringgi TTD 90
Pabundukang paling banyak dengan jumlah 113 orang, Tablet yaitu desa Pabundukang dengan jumlah 115 dengan
sedangkan desa Bontosunggu paling rendah jumlah ibu hamil presentasi 101.7 %, sedangkan jumlah TTD 90 Tablet terendah
dengan jumlah 15 orang saja.
yaitu desa Bontosunggu dengan jumlah 13 dengan presentasi
86.6%.
PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI,
106 106
90
74 83
62 64
47
22
4 4 6 4 4 6 6 5 2
Dapat disimpulkan bahwa jumlah ibu hamil bersalin tertinggi yaitu di desa Sengka dan Jipang dengan jumlah
106 orang, sedangkan jumlah ibu hamil bersalin terendah yaitu di desa salajo dengan jumlah 22 orang.
PESERTA KB PASCA PERSALINAN
KONDOM % SUNTIK %
PIL % AKDR %
100.0
94.3
88.9 88.2
77.3
71.0
64
62.7
52.2
48.6 48 49
30 33
17 16
16 17 18
12 11 13
9
4 5 6 4
00 0000 00 00 00 0000 00 0000 00 0000 00 00 00 22 00 2 00 00 00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PESERTA KB PASCA PERSALINAN
MOP % MOW % IM PLAN %
47.8
40.0
20
19.6
15.9
14
11 11.1 11.8 11
6
4 4.5
0000 0000 0000 0 0 0 0 00.0 0000 0000 0000 0 0 0 0 00.0 0000 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
JUMLAH AKHIR
JUMLAH %
159.4
102 100.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kesimpulan dari Peserta Kb Pasca Persalinan dari semua jenis Kontrasepsi yaitu dari Bontosunggu dengan
jumlah pengguna terbanyak yaitu 102 dengan presentasi 159.4%, sedangkan jumlah paling rendah yaitu dari desa
Sengka dengan jumlah 5 dengan presentasi 4.7%.
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
JUMLAH DUSUN
JUMLAH IBU HAMIL
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN S
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN %
450
112 94 112
78 87 67
66 47
4 29 4 0220 6 090 4 000 4 0210 6 0140 6 000 5 0110 23
2 010
JUMLAH LAHIR HIDUP
1
0 50 100 150 200 250 300
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
1
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN
PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2019
KEMATIAN NEONATAL
LAKI-LAKI PEREMPUAN
50% 50%
Berdasarkan diagram lingkaran diatas dapat disimpulkan bahwa angka kematian neonatal antara laki-laki dan perempuan sama
yaitu masing-masing presentasi 50%
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2019
48%
52%
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa persentasi jumlah bayi baru lahir ditimbang di puskesmas bontonompo 1 lebih tinggi
berjenis kelamin perempuan dibanding dengan jenis kelamin laki-laki dengan persentasi jenis kelamin perempuan berjumlah 52% dan
jenis kelamin laki-laki berjumlah 48%.
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
L P
43%
57%
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa persentasi jumlah bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di puskesmas bontonompo 1
lebih tinggi berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan jenis kelamin perempuan dengan persentasi jenis kelamin laki-laki berjumlah
57% dan jenis kelamin perempuan berjumlah 43%.
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Bayi Baru lahir ditimbang BBLR
128
113
89 90 94
67
61
29
15
5 7
0 0 0 1 0 1 0
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa jumlah bayi baru lahir ditimbang di puskesmas bontonompo 1 dengan persentasi
tertinggi terdapat pada Desa sengka dengan jumlah 128 bayi dan persentasi terendah terdapat pada desa salajo dengan jumlah 15 bayi.
Sedangkan jumlah bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di puskesmas bontonompo 1 dengan persentasi tertinggi terdapat pada desa
tindang dengan jumlah 7 bayi dan persentasi terendah terdapat pada desa bontoramba, pabundukang, salajangki, bontosunggu dan
salajo dengan jumlah 0 bayi.
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI
SULAWESI SELATAN TAHUN 2019
kunjungan neonatal
KN 1 kali KN Lengkap
123123
113113
90 90 94 94
67 67
45 45 40 40
29 29
14 14
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa jumlah kunjungan neonatal 1 kali (KN 1) di puskesmas bontonompo 1 dengan
persentasi tertinggi terdapat pada Desa sengka dengan jumlah 123 kunjungan dan persentasi terendah terdapat pada desa salajo dengan
jumlah 14 kunjungan. Sedangkan kunjungan neonatal 3 kali (KN lengkap) di puskesmas bontonompo 1 dengan persentasi tertinggi
terdapat pada Desa sengka dengan jumlah 123 kunjungan dan persentasi terendah terdapat pada desa salajo dengan jumlah 14
kunjungan
49%
51%
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa persentasi jumlah kunjungan neonatal 1 kali di puskesmas bontonompo 1 lebih tinggi
berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan jenis kelamin perempuan dengan persentasi jenis kelamin laki-laki berjumlah 51% dan
jenis kelamin perempuan berjumlah 49%.
kunjungan neonatal 3 kali
L P
49%
51%
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa persentasi jumlah kunjungan neonatal 1 kali di puskesmas bontonompo 1 lebih tinggi
berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan jenis kelamin perempuan dengan persentasi jenis kelamin laki-laki berjumlah 51% dan
jenis kelamin perempuan berjumlah 49%.
BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI <6 BULAN MENURUT
KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2019
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah bayi baru lahir yang mendapt IMD tertinggi di Desa Sengka dengan
jumlah 127 (129,6 %) sedangkan yang terendah di Desa Salajodengan jumlah 17 (85,0%) dari total 9 Desa dengan jumlah keseluruhan
604.Sedangkan jumlah bayi usia < 6 bulan tertinggi di Desa Sengka dengan jumlah 123 (125,5) sedangkan yang terendah di Desa
Salajo dengan jumlah 11 (55,0 %) dari total 9 Desa dengan jumlah keseluruhan 604.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI
SULAWESI SELATAN
TAHUN 2019
80
70 67 65
61
60 57
49
50 45
40
32 30
30 25 27 26
23
20 17 15 17 19
9
10 6
0
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Grafik (Kesga 14)
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah cakupan pelayanan bayi menurut jenis kelamin, untuk jumlah bayi
laki-laki tertinggi berada di Desa Sengka dengan jumlah 61 (100,0% ) dari total 9 desa dengan jumlah keseluruhan 299 . sedangkan
jumlah bayi perempuan tertinggi berada di Desa sengka dengan jumlah 67 ( 100,0%) dari total 9 desa dengan jumlah keseluruhan
291.
3
2
2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah puskesmas terbanyak yaitu didesa salajangki, tindang dan bontosunggu
dengan jumlah 6 (100.0%) Sedangkan jumlah puskesmas terendah yaitu didesa salajo dengan jumlah 2 (100.0%)
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0-7 HARI ) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2019
140
120 122 117 116
120
108
102
100 93 89 86 89
80 75 77
69
64
60 53 50
44
35 3738 39
40 3229 2825
2022
25 2326
20 13 9 13 14
56
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah bayi baru lahir yang mendapat imunisasi Hepatitis B0 dan BCG tertinggi
di Desa Sengka dengan jumlah bayi yang mendapat imuniasai HB0 120 ( 72,3%) dari total 9 desa dengan jumlah keseluruhan 682.
Sedangkan jumlah yang mendapat imunisasi BCG tertinggi di Desa Sengka sebanyak 122 ( 73.5%) dari total 9 desa dengan jumlah
keseluruhan 681.
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECEMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2019
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Grafik (IMUNISASI 13)
Berdasarkan grafik diatas jumlah bayi terbanyak yaitu didesa sengka dengan jumlah 128, jumlah DPT-HB-Hib3 yang terbanyak
terdapat didesa sengka dengan jumlah 105 (82,0%) dan tanrara dengan jumlah 105 (198,1%) sedangkan yang terendar terdapat desa
salajo dengan jumlah 19 (126,7%). Polio*4 yang terbanyak terdapat didesa sengka dengan jumlah 105 (82,0%) dan tanrara 105
(98,1%) sedangkan yang terendah terdapat didesa salajo dengan jumlah 19 (126,7%). Campak/MR terbanyak terdapat didesa sengka
dengan jumlah 149 (116,4%) sedangkan yang terendah terdapat didesa salajo dengan jumlah 18 (120,0%). Imunisasi dasar lengkap
yang terbanyak terdapat didesa sengka dengan jumlah 149 2a(119,4%) sedangkan yang terendah terdapat didesa salajo dengan jumlah
18 (120,0%).
CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2019
90
80
70
60
50
40
Axis Title 30
20
10
Grafik (IMUNISASI14)
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah bayi baru lahir yang mendapat imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib 4 dan
Campak/MR2 tertinggi di desa Tanrara dengan jumlah DPT-HB-Hib 4 sebanyak 79 ( 97.5%) dari total 9 desa dengan jumlah
keseluruhan 398. Sedangkan jumlah tertinggi Campak/MR2 di desa Tanrara sebanyak 64 (79.0%) dari total 9 desa dengan jumlah
keseluruhan 358.
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KECEMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2019
120 112 110
100 93
84 87
80 80 79
80
60
40
20
4 4 6 3 4 5 4 6 6 5
2 2 2
0
Berdasarkan grafik diatas bayi umur 6-11 bulan yang terbanyak diberikan vitamin A terdapat didesa Sengka dengan jumlah 112
(100,0%), sedangkan yang terendah terdapat didesa salajo dengan jumlah 79 (100,0%) Anak balita 12-59 bulan yang terbanyak
diberikan vitamin A terdapat didesa sengka dengan jumah 456 (93,2%) sedangkan yang terendah terdapat didesa salajo dengan jumlah
73(93,2%). Balita 6-69 bulan yang terbanyak diberikan vitamin A terdapat didesa sengka dengan jumlah 537 (94,5%) sedangkan yang
terendah terdapat didesa salajo dengan jumlah 93 (94,9%)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2019
235
250 222
200 196
200
141
150 130 128
121
100
100 73 70 78
53 51
40
50 22 27
10
0
Laki-Laki Perempuan
Grafik (KESGA16)
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pelayanan kesehatan balita yang tertinggi di desa Sengka dengan jumlah
balita laki-laki sebanyak 235 ( 100.0%) dari total 9 desa dengan jumlah keseluruhan 990. Sedangkang yang tertinggi di desa Tindang
dengan jumlah balita perempuan sebanyak 222 ( 100.0%) dari total 9 desa dengan jumlah keseluruhan 907.
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECEMATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN
2019
600
523
500
449
396
400 371
334 333 334
304
300 279 279
245 257
224 209
200 189
153
96 84
100
Berdasarkan grafik diatas balita yang ditimbang berdasarkan jenis kelamin terbanyak terdapat didesa sengka dengan jumlah 523,
sedangkan yang terendah terdapat didesa salajo dengan jumlah 96. Balita yang ditimbang dengan jumlah terbanyak terdapat didesa
sengka dengan jumlah 396 (75,7%) sedangkan yang terendah terdapat didesa salajo dengan jumlah 84 (87,5%).
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI
SULAWESI SELATAN
TAHUN 2019
JIPANG
BONTOSUNGGU
TINDANG
TANRARA
SENGKA
SALAJANGKI
PABUNDDUKANG
BONTORANMBA
0 10 20 30 40 50 60
Grafik (KESGA18)
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah Status Gizi Balita berdasarkan Indek BB/U, TB/U, dan BB/TB yang
tertinggi untuk BB/U di desa Tindang sebanyak 49 (17.6%) dari jumlah keseluruhan 183. Sedangkan TB/U tertinggi di desa Tindang
sebanyak 48 (17.2%) dari jumlah keseluruhan 285. Untuk BB/TB tertinggi di desa Pabunddukang sebanyak 14 (6.3%) dari jumlah
keseluruhan 70.