Bab I Pendahuluan: Asuhan Keperawatan Jiwa HDR
Bab I Pendahuluan: Asuhan Keperawatan Jiwa HDR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik
fisik, mental dan social, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.Menurut
UU Kesehatan RI no. 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa,
social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan
ekonomis.Sakit adalah ketidak seimbangan fungsi normal tubuh manusia,
termasuk sejumlah system biologis dan kondisi penyesuaian. Kesehatan jiwa
adalah satu kondisi sehat emosional psikologis, dan social yang terlihat dari
hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif,
konsep diri yang positif, dan kestabilan emosionl Gangguan jiwa didefenisikan
sebagai suatu sindrom atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada
seseorang dan dikaitakan dengan adanya distress (misalnya gejala nyeri) atau
disabilitas (kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang penting)
Di zaman modern ini, globalisasi terjadi di berbagai bidang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Selain berbagai
kemudahan, pada zaman modern ini juga memberikan banyak stresor bagi
masyarakat. Stresor dapat memengaruhi keadaan jiwa seseorang Salah satunya
harga diri rendah.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai masalah. Setiap
individu biasanya mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalahnya,
tapi jika ada sebagian manusia yang tidak dapat menyelesaikan masalahnya
sendiri akan dapat mengakibatkan gangguan jiwa. Tidak dapat dipungkiri
dengan adanya perkembangan zaman dan tekhnologi semakin banyak masalah
rumit yang timbul dan dampaknya sangat besar berpengaruh terhadap jiwa
seseorang yang tidak dapat mengantisipasi gejala yang timbul.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar medis gangguan konsep diri (harga diri
rendah )
2. Bagaiman konsep dasar keperawatan pada pasien gangguan konsep diri
(harag diri rendah)
C. Tujuan
PEMBAHASAN
C. Rentang respon
Konsep diri merupakan askep kritikal dan dasar dari perilaku individu.
Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektive yang
terlihat dari kemampuan interpersonal,intelektual, dan pengusuan lingkungan
konsep diri yang negative dpat dilihat dari hubungan individu dan social yang
maladaptive. Rentang respon individu terhadap konsep dirinya dapat dilihat :
D. Faktor – faktor yang mempengaruhi harga diri rendah [ CITATION Mel16 \l 2057 ]
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri rendah yaitu :
a. Intelegensi
Individu dengan harga diri yang tinggi akan mencapai prestasi akademik
yang tinggi dari pada individu dengan harga diri yang rendah. Dan individu
d. Dukungan social
E. Etiologi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,harapan
orang tua yang tidak realita, kegagalan yang berulang kali kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan
ideal diri yang tidak realistis.
b. Stressor pencetusw mungkin di timbulkan dari sumber internal dan
eksternal seperti trauma penganiayaan seksual dan psikologis menyaksikan
kejadian yang mengancam.
c. Ketergangan peran hubungan dengan peran ataua posisi yang diharapakan
dimana individu mengalami frustasi .
Ada tiga jenis transisi peran
a) Transisi peran perkembangan
Perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan.
Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam individu atau
keluarga dasn norma-norma budaya ,nilai-nilai tekanan untuk
penyesuaian diri.
b) Transisi peran situasi terjadi
Dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui
kelahitan atau kematian.
F. Patofisiologi
Konsep diri definisikan sebagai semua pikiran keyakinan dan
kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.Konsep diri tidak terbentuk
sejak lahir namun dipelajari salah satu komponen konsep diri dimana harga
diri,adalah penilaian individu tentang pencapain diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Harga diri rendah adalah
menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggung jawab
atas kehidupan sendiri.Jika individu sering gagal maka cendrung harga diri
rendah. Harga diri rendah bias terjadi karena kehilangan kasih sayang dan
penghargaan orang lain.Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang
lain,aspek utama adalah diterima dan m enerima penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai pesan yang negative
terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri mersa gagal
mencapai keinginan,menkritik diri sendiri,penurunan produktivitas destruktif
yang diarahkan pada orang lain,perasaan tidak mampu,mudah tersinggung dan
menarik diri secara social.
G. Manifestasi klinis
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit, misalnya malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah
mendapat terapi sinar pada kanker.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri,tidak akan terjadi jika saya segera ke
rumah sakit, mengejek dan mengkritrik diri sendiri
c. Merendahkan martabat,misalnya saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya
orang bodoh dan tidak tahu apa-apa.
I. Akibat
Harga diri rendah dapat membuat klien menjadi tidak mau maupun tidak
mampu bergaul dengan orang lain dan terjadinya isolasi social : menarik diri.
Isolasi social : menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel
pada tingkah laku yang maladaptive, mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan social.
J. Penatalaksanaan
a. Psikofarmaka
Obat psikofarmaka yang ideal yaitu yang memenuhu syarat sebagai berikut :
1) Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu yang cukup singkat
2) Tidak ada efek samping walaupun ada relative kecil
3) Dapat menghilangkan dalam waktu yang relative singkat, baik untuk
gejala positif maupun negative
4) Lebih capat memulihkan fungsi kognitif
10 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
5) Tidak menyebabkan kantuk
6) Memperbaiki pola tidur
7) Tidak menyebabkan habituasi, adikasi dan dependensi
8) Tidak menyebabkan lemah otot
b. Psikoterapi
Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan
orang lain, perawat dan dokter. Tujuan dari psikoterapi ini adalah supaya ia
tidak mengasingkan diri lagi karena bila ia menarik diri lagi ia dapat
membentuk kebiasaan kurang baik, pasien dianjurkan untuk mengadakan
permainan atau latihan bersama.
c. Terapi kejang listrik
Adalah pengobatan unytuk menimbulkan kejang granmall secara
artificial dengan melewatkan aliran listrik melalui electrode yang dipasang
satu atau dua temples.
d. Keperawatan dilakukan yaitu terapi modalitas merupakan rencana pengobatan
untuk skizofrenia yang ditujukan kepada kemampuan dan kekurangan klien.
( Kaplan & sadock, 1998 )
BAB III
11 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
A. Konsep dasar keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian meliputi beberapa faktor yaitu :
a. Faktor predisposisi
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realita
2. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran, yaitu peran yang sesuai
dengan jenis kelamin, peran dalam pekerjaan dan peran yang sesuai
dengan kebudayaan
3. Faktor yang mempengaruhi indentitas diri, yaitu orang tua yang tidak
percaya pada anak, tekanan teman sebaya, dan kultur social yang
berubah
b. Faktor presipitasi
1. Ketegangan peran adalah stress yang berhubungan dengan frustasi
yang dialami individu dengan peran atau posisi yang diharapkan
2. Konflik peran adalah ketidaksesuaian peran antara yang dijalankan
dengan yang diinginkan
3. Peran yang tidak jelas adalah kurangnya pengetahuan antara yang
dijalankan dengan yang diinginkan
4. Peran berlebihan adalah kurangnya sumber adekuat untuk
menampilkan seperangkat peran yang kompleks
5. Perkembangan transisi yaitu perubahan norma yang berkaitan dengan
nilai untuk menyesuaikan diri
6. Situasi transisi peran adalah bertambah/berkurangnya orang penting
dalam kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang
berarti
c. Perilaku
d. Mekanisme koping
1. Jangka Pendek
12 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis:
pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton terus menerus
Kegiatan mengganti indentitas sementara
Kegiatan yang memberi dukungan sementara
Kegiatan mencoba menghilangkan indentitas sementara
2. Jangka Panjang
Menutup identitas
Identitas negative
: …………………………………………………….……………………………
Jelaskan
Masalah keperawatan : ……………………………………………………………………..
d. Alam perasaan
[ ] Sedih [ ] Putus asa
[ ] Ketakutan [ ] Gembira berlebihan
Jelaskan :
……………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :……………………………………………………………………..
e. selama wawancara
Interaksi
[ ] Bermusuhan [ ] Tidak kooperatif
tersinggung
[ ] Mudah [ ] Kontak mata kurang
[ ] Defensif [ ] Curiga
Jelaskan :
……………………………………………………………………………………
Masalah keperawatan : ……………………………………………………………………..
f. Penampilan
Jelaskan :
……………………………………………………………………………………
Masalah keperawtan : ……………………………………………………………………..
13 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
2. Diagnosa Keperawatan
a. Harga diri rendah kronis
b. Koping individu tidak efektif.
c. Isolasi social.
3. Intervensi
a. Tujuan umum
Meningkatkan aktualisasi diri dengan membantu membutuhkan,
mengembangkan, menyadari potensi sambil mencari kompensasi
ketidakmampuan
b. Tujuan khusus
Klien dapat mengenal dukungan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan konsep diri dan membantu klien agar
lebih mengerti akan dirinya secara tepat.
c. Tindakan keperawatan
Menurut keliat (2011) tindakan keperawatan pada pasien dengan HDR yaitu
1) Pasien
SP 1
a) Mengindentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien
b) Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih
dapat digunakan
c) Membantu pasien memilih kegiatan dan akan dilatih
sesuai dengan kemampuan pasien
d) Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
e) Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan
pasien
f) Menganjurkan pasien mamasukan kegiatan kedalam
jadwal kegiatan harian
SP 2
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
14 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
b) Melatih kemampuan kedua.
c) Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan dalam jadwal
kegiatan.
2) Keluarga
SP 1
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien.
b) Menjelaskan cara-cara merawat pasien HDR.
c) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala HDR yang
dialami pasien serta proses terjadinya.
SP 2
a) Melatih keluarga mempratikkan cara merawat pasien
dengan HDR
b) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsun pasien
HDR .
SP 3
a) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah
termasuk minum obat
b) Menjelaskan tindak lanjut pasien setelah pulang
4. Implementasi
a. Bina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
c. Klien dapat menilai kemmapuan yang digunakan
d. Klien dapat menetapakan atau merencanakan kegiatan sesuai
kemampuan yang dimiliki
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
5. Evaluasi
a. Ancaman integrasi fisik atau HDR klien sudah berkurang
b. Perilaku klien menunjukan kemajuan dalm menerima, menghargai dan
meyakini diri sendiri
15 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
c. Sumber koping yang adekuat sudah dimiliki klien dan digunakan
d. Klien dapat memperluas kesadaran diri, menyelidiki dan megevaluasi
diri
e. Klien menggunakan respon koping yang adaptif
f. Klien sudah mempelajari strategi baru untuk beradaptasi, dan
meningkatkan aktuliasasi diri
g. Klien sudah melakukan pemahaman yang tinggi tentang diri sendiri
untuk meningkatakan pertumbuhan kepribadian
16 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
1. Menjelaskan
pengertiandan tanda-tanda
orang dengan harga diri
rendah
2. Menyebutkan tiga cara
merawat pasien harga diri
rendah (memberikan
pujian, menyediakan
fasilitas untuk pasien, dan
melatih pasien melakukan
kemampuan)
3. Mampu mempraktikkan
cara merwat pasien
4. Melakukan follow up sesuai
rujukan
Kemampuan perawat
17 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
6. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan
kedalam jadwa kegiatan
harian
Nilai SP I p
SP II p
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Melatih kemampuan
kedua
3. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan
kedalam jadwal kegiatan
harian
Nilai SP II p
B. Keluarga
SP I k
1. Mendiskusikan masalah
yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien
2. Menjelaskan
pengertian,tanda dan
gejala harga diri rendah
yang dialami pasien
beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara
merawat pasien harga diri
rendah
Nilai SP I k
SP II k
1. Melatih keluarga
mempraktikkan cara
merawat pasien dengan
harga diri rendah
2. Melatih keluarga
melakukan cara merawat
langsung kepada pasien
harga diri rendah
Nilai SP II k
SP III k
1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas
dirumah termasuk minum
obat
18 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
2. Menjelaskan follow up
pasien
Nilai SP III k
Total nilai: SP p + SP k
Rata-rata
19 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga makalah ini bisa menambah pemahaman mengenai konsep harga diri
rendah dan di harapkan juga kepada pembaca agar tidak berpatokan pada
makalah ini saja, melainkan mencari informasi yang lain. Demikian pula dalam
pembuatan makalah ini ada banyak kekurangan, Oleh sebab itu penulis sangat
membutuhkan saran dan kritik dari pembaca.
20 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, A. B., Akemat, Helena, N., & Nurhaeni, H. (2011). Keperawatan Kesehata Jiwa
Komunitas. Jakarta: EGC.
Meliana, & Treska. (2016). Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Harga Diri Renda pada
Penderita Kusta, 21-26.
Yusuf, A., P.K, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Yosep, I., & Suniti, T. (2014). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditima.
21 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R