Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
dampak suatu perlakuan terhadap 2 kelompok sampel yang berbeda. Bila pada sampel
kelompok sampel; maka pada sampel independen peneliti memiliki 2 kelompok sampel
Biasanya teknik statistik yang digunakan untuk melakukan pengujian bila datanya
berbentuk data nominal adalah Wald-Wolfowitz runs test dan Moses Extreme Reactions
test. Sedangkan apabila datanya berbentuk ordinal cenderung digunakan teknik Mann-
Kasus 1:
Sebuah penelitian ingin mengetahui apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan
seseorang dengan afiliasi partai politik yang dipilih. Jenis pekerjaan dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: wiraswasta dan pegawai negeri; sedangkan partai politik
dikelompokkan menjadi 2 yaitu partai nasionalis dan partai agama. Jumlah sampel yang
ditetapkan ada sebanyak 50 orang dengan pekerjaan wiraswasta dan 60 orang pegawai
negeri. Dari 50 orang wiraswasta, 35 orang memilih partai agama dan 15 orang memilih
partai nasionalis. Dari 60 orang pegawai negeri, 45 orang memilih partai nasionalis dan
39
15 orang memilih partai agama. Analisislah apakah ada hubungan antara jenis
Partai Politik”.
4. Hipotesis: Ho: ”Tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan seseorang dengan
partai politik yang dipilih”. Ha: ”Ada hubungan antara jenis pekerjaan seseorang
lebih kecil dibandingkan dengan nilai chi kuadrat tabel dengan dk = 1 pada taraf
kesalahan 5%. Atau, apabila koefisien proporsi (p) lebih kecil dibandingkan
Masukkan variabel penelitian yang memuat tentang jenis pekerjaan dan pilihan
40
Masukkan data penelitian, dan lanjutkan dengan melakukan anaisis data. Pilih non
41
Analisis data dilakukan dengan jalan memblok variabel ”pilihan partai politik” kemudian
masukkan pada kolom “test variabel list”. Blok variabel “jenis pekerjaan” kemudian
masukkan pada kolom “grouping variabel”. Asumsi yang digunakan adalah jenis
Lanjutkan dengan mengklik “options”, pilih “descriptve”; kemudian klik ”continue” dan
klik ”OK”. Maka hasil analisis data yang didapatkan adalah tampak sebagai berikut:
Descriptive Statistics
42
Moses Test
Frequencies
jenis pekerjaan N
pilihan partai politik wiraswasta (Control) 50
pegawai ngeeri
60
(Experimental)
Total 110
Test Statisticsa,b
pilihan
partai politik
Observed Control 56
Group Span Sig. (1-tailed) .000
Trimmed Control 56
Group Span Sig. (1-tailed) .000
Outliers Trimmed from each End
2
a. Moses Test
b. Grouping Variable: jenis pekerjaan
Wald-Wolfowitz Test
Frequencies
jenis pekerjaan N
pilihan partai politik wiraswasta 50
pegawai ngeeri 60
Total 110
Test Statisticsb,c
Berdasarkan hasil analisis data didapatkan koefisien proporsi (p) sebesar 0,000.
Dengan demikian p = 0,00 adalah lebih kecil dibandingkan dengan taraf kesalahan yang
43
digunakan pada taraf = 0,05 ( p < ). Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan
”Tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan seseorang dengan partai politik yang
dipilih” dinyatakan ditolak. Dengan kata lain, jenis pekerjaan seseorang mempengaruhi
pilihan partai politik yang dipilih. Oleh karena itu pimpinan partai politik dapat
menentukan pada segmen mana mereka harus secara intens melakukan komunikasi
politik.
Kasus 2:
Sebuah penelitian ingin mengetahui apakah ada hubungan antara posisi pekerjaan
seseorang dengan derajat stres kerja. Posisi pekerjaan dikelompokkan menjadi 2 bagian,
yaitu pimpinan dan bawahan. Derajat stres kerja dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu
tidak stres, stres sedang, dan sangat stres. Sampel penelitian ditetapkan terdiri dari 40
orang pimpinan dan 40 orang bawahan. Untuk kelompok pimpinan, 25 orang menyatakan
sangat stres, 5 orang stres sedang, dan 10 orang tidak stres. Untuk kelompok bawahan, 10
orang menyatakan sangat stres, 5 orang stres sedang dan 25 orang menyatakan tidak
stres. Analisislah apakah ada hubungan antara posisi pekerjaan seseorang dengan derajat
stres kerja.
44
4. Hipotesis: Ho: ”Tidak ada hubungan antara posisi pekerjaan seseorang
dengan derajat stres kerja”. Ha: ”Ada hubungan antara posisi pekerjaan
lebih kecil dibandingkan dengan nilai chi kuadrat tabel dengan dk = 1 pada
taraf kesalahan 5%. Atau, apabila koefisien proporsi (p) lebih kecil
Masukkan variabel penelitian yang memuat tentang posisi pekerjaan dan derajat
45
Perhatikan, data penelitian dalam contoh ini adalah berbentuk ordinal. Masukkan
data penelitian, kemudian lakukan analisis data dengan memilih statistik non parametric,
Masukkan variabek derajat stres kerja pada kolom test variabel list, dan posisi
pekerjaan pada kolom grouping variabel. Kemudian klik ”define groups”, dan isikan
angka 1 dan 2 pada kotak yang tersedia. Artinya, untuk posisi pekerjaan dibagi menjadi 2
bagian, yaitu 1 untuk simbol bawahan dan 2 untuk simbol pimpinan. Lanjutkan klik
”continue” Kemudian klik ”option”, pilih descriptive. Klik pada kolom ”test type”, pilih
NPAR TESTS
/M-W= stres BY posisi(1 2)
/K-S= stres BY posisi(1 2)
/STATISTICS= DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
46
NPar Tests
[DataSet4]
Descriptive Statistics
Mann-Whitney Test
Ranks
Test Statisticsa
derajat
stres kerja
Mann-Whitney U 462.500
Wilcoxon W 1282.500
Z -3.563
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: posisi pekerjaan
Frequencies
posisi pekerjaan N
derajat stres kerja bawahan 40
pimpinan 40
Total 80
47
Test Statisticsa
derajat
stres kerja
Most Extreme Absolute .375
Differences Positive .000
Negative -.375
Kolmogorov-Smirnov Z 1.677
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
a. Grouping Variable: posisi pekerjaan
diketahui koefisien proporsi lebih kecil dari taraf kesalahan yang ditetapkan = 0,05 (p <
). Artinya hipotesis nol yang menyatakan ”Tidak ada hubungan antara posisi pekerjaan
seseorang dengan derajat stres kerja” ditolak. Artinya, ada hubungan antara posisi
pekerjaan seseorang dengan derajat stress kerja. Semakin tinggi posisi pekerjaan
Sebuah dealer sepeda motor ingin mengetahui jenis sepeda motor yang disukai
oleh dua kelompok konsumen. Konsumen sepeda motor terdiri dari dua kelompok, yaitu
kelompok remaja dan kelompok dewasa. Jenis sepeda motor terbagi menjadi 3, yaitu:
jenis bebek, sport, dan jenis matic. Sampel penelitian terdiri dari 60 kelompok remaja dan
70 kelompok dewasa. Dari kelompok remaja, 10 orang memilih jenis bebek, 30 orang
memilih jenis sport, dan 20 orang memilih jenis matic. Dari kelompok dewasa, 40 orang
memilih jenis bebek, 10 orang memilih jenis sport, dan 20 orang memilih jenis matic.
48
Analisislah jenis sepeda motor apa yang cenderung dipilih oleh kedua kelompok
konsumen!
49