Anda di halaman 1dari 5

1.

Ketika pendapatan naik, maka konsumsi atas makanan akan meningkat serta kualitas
makananan akan meningkat pula. Tetapi ada batasan terhadap uang ekstra yang akan
dibelanjakan orang pada makanan ketika pendapatan mereka naik akibatnya proporsi total
pengeluaran yang diberikan untuk makanan menurun saat pendapatan meningkat.
Pengeluaran untuk pakaian dan barang mewah meningkat saat pendapatan mengalami
peningkatan.
Tabungan juga akan mengalami peningkatan dikarenakan pendapatan meningkat tabungan
kemewahan dari semuanya.

2.
a) Pada fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara pengeluaran konsumsi dengan
pendapatan setelah pajak. Semakin tinggi pendapatan, maka tingkat konsumsi juga akan
semakin tinggi. Maka kurva konsumsi akan bergeser ke kanan sedangkan pada fungsi
susunan permintaan investasi, akan menghubungkanantara penghasilan dari investasi
suku bunga dengan faktor-faktor yang mempengaruhi, contohnya, suku bunga, tingkat
pajak, eforia internet, dan investasi. Contohnya, ketika GDP (Gross Domestic Produk)
tinggi, maka penghasilan investasi suku bunga jga kan tinggi begitu juga dengan
pengeluaran investasi.

Pengeluaran konsumsi

b)

Tabungan

fungsi konsumsi

Pendapatan setelah pajak

Semakin tinggi pendapatan, maka akan semakin tinggi juga pengeluaran konsumsi. Tetapi, terdapat
satu faktor yang membuat individu tersebut tidak menghabiskan seluruh uangnya untuk konsumsi ,
yaitu saving (tabungan).

Penurunan kekayaan
P1

P2

D2 D1

Q2 Q1
Pendapatan setelah pajak

Saat kekayaan menurun, maka konsumsi seseorang juga akan menurun sehingga bergeser ke kiri.
P Pengeluaran konsumsi

Q
Q2 Q1
Pendapatan setelah pajak

Harga Saham anjlok


Saat saham anjlok, perusahaan cenderung menaikkan harga untuk mengembalikan
keuntungan sesuai engan hukum permintaan turun. Sehimgga kurva bergerak di sepanjang kurva
permintaan.

c) Penghasilan dari investasi suku bunga


output kecil

D1
Pengeluaran investasi

Semakin kecil output yang dihasilkan, maka dapat dianggap produksi yang dilakukan perusahaan-
perusahaan juga kecil. Hal ini diansumsikan karena investasinya juga kecil. Atau sebab dari investasi
kecil (sedikit orang yang menginvestasikan kekayaan kepada perusahaan) maka perusahaan
kekurangan dana untuk memproduksi barang dan jasa, maka output yang dihasilkan kecil dan kurva
permintaan investasi bergeser ke kiri.

Penghasilan dari investasi suku bunga


Pajak tinggi

D1
Pengeluaran investasi

Suku bunga tinggi akan berakibat pada kurva permintaan investasi semakin tinggi suku bunga yang
diberikan oleh bursa, semakin sedikit orang yang meminjam uang di bank karena harus
mengembalikan uang pinjaman dengan jumlah yang kebih banyak. Maka orang tau badan usaha
akan merasa terbebani sehingga berakibat pada sedikitnya orang yang memiinjam model di bank
untuk investasi dan kurva akan bergeser ke bawah.

3. Cara menghitung MPC yaitu dengan mengetahui pendapatan bersih setelah pajak dan
pengeluaran konsumsi. Selanjutnya mengurangkan pengeluaran konsumsi pada tingkat pendapatan
tertentu. Setelah itu dibagi dengan 1000 akan menghasilkan mPC. Cara menghitung MPS, yaitu
dengan menghitung tabungan neto terlebih dahulu (pendapatan bersih setelah pajak-pengeluaran
konsumsi) kemudian selisih dari tanbungan netto dibagi dengan 1000 akan menghasilkan MPS.
Pendapatan bersih Pengeluaran Kecenderungan Tabungan netto ($) Kecenderungan
(setelah pajak) konsumsi marginal untuk (u)=(1)-(2) marginal untuk
mengonsumsi menabung
(MPC) (MPS)
24.000 24.110 25.000-25.110 -110 0-(-110)=0,11
25.000 25.000 = 890:1000=0,89 0 1000

Mengapa MPC + MPS = 1


Karena MPC + MPS = penghasilan setelah pajak, pengahsilan setelah pajak memiliki alternatif untuk
dibelanjakan, yaitu dengan cara membelajakan untuk konsumsi atau membelanjakan untuk investasi
dimasa depan (ditabung).

4.

Kategori konsumsi Nilai kategori 2011 (ribu Rp)


Barang tahan lama
Barang tidak tahan lama 2.250
Makanan 980
Pakaian dan sepatu 900
Alat tulis 400

Jasa 500
Transportasi 500

Total pengeluaran pribadi 2750

Pendapatan Rp 3.000.000
Pengeluaran Rp 2.750.000
Saving Rp 220.000
Bila terjadi disaving, maka saya akan meminta tambahan uang suku kepada orang tua.

Pengeluaran konsumsi
Fungsi konsumsi

Break even point

Pendapatan setelah pajak

Misal:
Pendapatan Pengeluaran MPC Tabungan MPS
bersih konsumsi netto

1.000.000 1.000.000 500.000 =1 0 0


1.500.000 1.500.000 500.000 0
500.000 =1 0 0
2.000.000 2.000.000 500.000
MPS = 1 dan MPS = 0

Bila pendapatan berubah lebih banyak daripada konsumsi, maka angka MPS (marginal propensity to
consume) akan naik seperti yang ditunjukkan oleh kurva berikut:

Pengeluaran konsumsi
Tabungan

Pendapatan bersih

Bila konsumsi lebih sedikit dibanding pendapatan yang diterima, maka pendapatan yang digunakan
untuk menabung akan semakin besar dan menambah angka dalam dan secara otomatis mengurangi
nilai dalam MPC.

Perubahan pendaptan setelah pajak membawa kepada pergerakan seiring dengan fungsi konsumsi.
Artinya, bila pendapatan setelah pajak lebih banyak (meningkat) maka marginal dari pendaptan
setelah pajak tersebut akan digunakan untuk sering atau consume. Hal ini akan mengakibatkan
kurva permintaan bergerak ke kanan.
# Perubahan dalam kekayaan atau faktor-faktor lain membawa kepada perpindahan fungsi
konsumsi, dapat diartikan bahawa perubahan dalam kekayaan. Contoh bila pendapatan rendah
tetapi konsumsi lebih tinggi daripada pendapatan, maka kurva akan berpindahan rendah tetapi
konsumsi lebih tinggi daripada pendapatan, maka kurva akan berpindah rendah tetapi konsumsi lebi
tinggi daripada pendapatan, maka kurva akan berpindah ke kiri atas karena ada ketidakseimbangan
antara pendapatan dan pengeluaran.

5.
a) Bila revenue tahunan mengalami penggandaan maka keuntungan. Netto tahunan juga akan
mengalami kenaikan. Sedangkan perubahan yang ditunjukkan oleh figur 6-9 tergantung pada suku
bunga, bila suku bunga rendah, maka kurva tersebut akan cenderung bergerak ke kanan bawah. Bila
suku bunga tinggi dan revenue kecil maka kurva akan bergerak ke kiri atas.
b) Kenaikan suku bunga mencapai 15% pertahun, maka akan mengurangi keuntungan netto tahunan
dengan jumlah yang besar kemudian hal ini akan menggeser kurva ke arah atas.
c) Proyek ke-9 yaitu dengan total investasi dalam proyek $10 juta dan revenue tahunan per $1000
yang diinvestasikan $70. Maka keuntungan netto untuk suku bunga tahunan sebesar 10% adalah
-300, sedengkan untuk sebesar 5% adalah, bila 10% akan mengalami kerugian sebesar $30. Kurvanya
untuk keuntungan $20 atas bunga 5% berada dibawah titik yang menunjukkan keuntungan $-30
dengan suku bunga 10% dan juga lebih ke kanan.
d) Bila pajak yang ditentukan untuk laba netto sebesar 50%, maka akan sedikit orang atau badan
usaha yang mau menginvestasikan uangnya karena revenue yang diperoleh hanya sedikit.

6.Multiplier pajak lebih kecil daripada multiplier pengeluaran karena peningkatan pajak tidak akan
lebih besar. Pemerintah tidak akan menetapkan pajak yang terlalu tinggi sehimgga rakyatnya akan
berpendapatan kecil. Sedangkan pengeluaran memiliki atau cenderung bermutiplier lebih tinggi
karena mungkin adanya pengeluaran-pengeluaran
tidak terduga, contoh, pembelian obat. Maka pengeluaran tidak terduga ini akan menambah angka
pada multiplier yang mungkin pengeluaran tersebut tidak terjadi dibulan itu saja.
7. Karene dengan adanya kebijakan fiskal atau kebijakan yang diatur oleh pemerintah agar tidak
terjadi atau menurunkan tingkat inflasi, mengurangi atau menengah defisit, mengatur strategi agar
semua rakyatnya sejahtera mengatur pajak sehingga dana tersebut dapat dialokasikan untuk
pembanguna fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja terutama rakyat yang kurang
mampu. Maka kebijakan ini lebih berperngaruh dalam usaha untuk menstabilkan perekonomian.
Selanjutnya kenapa kebijakan ini berpengaruh terhadap output? Karana kebijakan ini juga mengatur
presentasi pajak yang harus dibayarkan atas output atau pendapatan perusahaan. Sehingga,
semakin tinggi pajak, semakin malas perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa karena pada
akhirnya pendapatan mereka akan dipoton pajak dan juga masih banyak faktor laon yang
menyebabkan atau memungkinkan perusahaan tersebut tidak memperoleh keuntungan.

8. “bahkan jika pemerintah memakai milyaran dalam persenjataan militernya tindakan ini bisa
menciptakan pekerjaan di masa resesi.”
Kata-kata tersebut dapat diartikan bila pemerintah membelanjakan anggaran untuk membeli senjata
militer, hal ini dapat menciptakan pekerjaan meskipun pada saat tersebut tidak terjadi perang atau
kekacauan dalam negara itu.

Anda mungkin juga menyukai