Anda di halaman 1dari 12

Tugas kelompok Dosen Pengampu

Perencanaan Sistem PAI Siti Rahmawati, M.PD.I

PEMILIHAN STRATEGI DAN MEDIA

Oleh:

Muhammad Khoirul Arif: 18.11.1361

Jumadri Saputra: 19.01.12.1540

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FALAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARBARU
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Proses belajar seseorang hendaknya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Proses
belajar ini terjadi sepanjang hidup manusia; semenjak dari bayi hingga meninggal dunia.
Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan dan di mana saja; ada yang mengajar atau tidak.
Proses pembelajaran formil, seharus mampu mendorong terciptanya masyarakat
belajar (learning society), yang tidak tergantung pada ruang dan waktu; harus mampu
mencetak insan-insan yang mau dan siap belajar di mana pun dan kapan pun.
Saat ini, proses pembelajaran berpusat pada aktivitas peserta didik (student centris)
dalam suasana yang lebih demokratis, adil, manusiawi, memberdayakan, menyenangkan,
menggairahkan, menggembirakan, membangkitkan minat belajar, merangsang timbulnya
inspirasi, imajinasi, kreasi, inovasi, etos kerja, dan semangat hidup. Dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, Bab IV, Pasal 19 dinyatakan bahwa
proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah media
pembelajaran dan metode pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah
satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai,
meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, ternasuk karakteristik siswa. Meskipun
demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai
alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh guru sehingga media yang digunakan dapat efektif, tepat sasaran
dan sesuai pula dengan kemampuan peserta didik.
            Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, Penggunaan media
pembelajaran pada tahap pengenalan pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi
tujuan dari pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.
B.   Rumusan Masalah
 Apa pengertian media pembelajaran?
 Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?
 Bagaimana strategi pemilihan media dalam pembelajaran PAI ?
C. Tujuan Pembahasan
 Menjelaskan pengertian media pembelajaran.
 Menyebutkan jenis-jenis media pembelajaran.
 Menjelaskan strategi pemilihan media dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’ atau ‘pengantar’.  Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.[1] Banyak pakar tentang media pembelajaran
yang memberikan batasan tentang pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh
Rohani,[2] media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran
informasi”. Sedangkan pengertian media menurut Djamarah adalah “media adalah alat bantu
apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran”.
Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni yaitu : “media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi
proses belajar.[3]
Media pendidikan merupakan bagian integral dari pembelajaran sehingga proses
belajar mengajar menjadi lebih bermutu. Karena itu media pendidikan di sebut juga media
instruksional. Dengan demikian , media pendidikan mempunyai beberapa nilai praktis atau
dapat berfungsi sebagai berikut :
b.      Media pendidikan dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi murid. Misalnya
siswa    berasal dari golongan mampu memiliki pengalaman sehari-harinya berbeda dengan
golongan kurang mampu. Perbedaan ini dapat di tanggulangi dengan mempertontonkan film,
gambar, tv dan sebagainya.
c.       Media pendidikan dapat mengatasi batas-batas ruang kelas. Misalnya benda yang di ajarkan
terlalu besar atau berat bila di bawa ke ruang kelas untuk diamati secaara langsung. Maka
dapat di tanggulangi dengan film, gambar slidefilm strip dan sebagainya.
d.      Media pendidikan dapat di gunakan untuk memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang tidak
dapat di ulang kembali atau telah terjadin dai masa lampau. Seperti peristiwa bencana alam,
tiupan angina dan sebagainya maka dapat di gunakan film, film strip, slide dan sebagainya.
e.       Media pendidikan memungkinkan adanya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan
alam atau lingkungannya. Misalnya dengan mengunjungi suatu tempat.
f.       Media pendidikan memberikan kesamaan dalam pengamatan terhadap sesuatu objek.
g.      Media pendidikan dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar.
Jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala
sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Apabila media itu membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.[4]

B.     Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.  Mulai yang paling kecil
sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya.  Ada media yang
dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik.  Ada media yang
sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang
secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media
yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.  Beberapa media yang paling akrab dan hampir
semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku).  selain itu banyak juga sekolah
yang telah memanfaatkan jenis media lain yakni gambar, model, dan Overhead Projector
(OHP) dan obyek-obyek nyata.  Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide
(film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. 

Diantara jenis-jenis media pendidikan itu ialah ;


1.    Media Nonelektronik
a. Media Cetak
            Dalam media cetak seperti buku teks, modul, buku petunjuk, lembar lepas, lembar
kerja, dan sebagainya pada umumnya berisi materi pembelajaran yang dapat diakses dan
dibaca oleh peserta didik langkah demi langkah sesuai dengan yang diinginkan. Untuk media
yang berupa buku teks biasanya dilengkapi uraian materi, contoh soal, dan latihan soal.
Berbeda dengan buku, modul umumnya dilengkapi dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, uraian materi, latihan soal, dan tes formatif, yang digunakan sebagai umpan balik
untuk mengetahui seberapa besar materi dalam setiap kegitan dapat dikuasai oleh peserta
didik.
Media cetak memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
1.  Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2. Peserta didik dapat mempelajari materi dalam media cetak secara berulang-ulang. Khusus
untuk media cetak berupa modul, melalui tes formatif siswa dapat mengetahui tingkat
penguasaan materi pembelajaran yang disajikan pada modul tersebut
3.     Dapat dicetak ulang atau direvisi sesuai dengan garis besar program pembelajaran yang baru.
Kekurangannya antara lain:
1       Tidak dapat menyajikan gerak dalam media cetak
2    Uraian yang terlalu panjang dalam setiap pokok bahasan dapat membosankan
para   pembacanya
3  Pembahasannya lebih mengarah pada kognitif
    b.   Media Pajang
        Media ini meliputi papan tulis, white board, papan magnetik, papan buletin, dan chart.
Perbedaan antara papan tulis dan white board terletak pada alat tulisnya. Papan tulis
menggunakan kapur sebagai alat tulis, sedangkan white board menggunakan spidol
nonpermanen.

                c.  Media Peraga dan Eksperimen


Media peraga dapat berupa alat-alat asli atau tiruan, dan biasanya berada di
laboratorium. Media ini biasanya berbentuk model dan hanya digunakan untuk menunjukkan
bagian-bagian dari alat yang asli dan prinsip kerja dari alat asli tersebut.
Di samping media peraga terdapat pula media eksperimen yang berupa alat-alat asli
yang  biasanya digunakan untuk kegiatan praktikum. Perbedaan antara media peraga dengan
media eksperimen antara lain:
1        Alat-alat pada media eksperimen berupa alat asli sedangkan media peraga berupa alat-alat
tiruan
2        Media eksperimen dapat digunakan sebagai media peraga, sedangkan media peraga belum
tentu dapat digunakan sebagai media eksperimen
              
2.  Media Elektronik
      a.      Overhead Projector (OHP)
        OHP merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk memproyeksikan objek melalui
bahan transparan dengan bening ke suatu permukaan layar atau dinding.OHP  juga dapat
digunakan untuk memproyeksikan bahan cetakan, objek tiga dimensi, dan tampilan
komputer.

      b.      Film
          Film merupakan gambar hidup yang diambil dengan mengguanakan kamera film dan
ditampilkan melalui proyektor film.Dibandingkan dengan film strip, film bergerk dengan
cepat sehingga tampilannya kontinu atau ajeg. Objek yang ditampilkan akan lebih alamiah,
artinya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Terlebih lagi film yang digunakan adalah
film berwarna.Pada umumnya film digunakan untuk menyajikan hiburan.Tetapi, dalam
perkembangannya film dapat menyajikan informasi lain, khususnya informasi yang berkaitan
dengan konsep pembelajaran keterampilan dan sikap.
          Kelebihan fim antara lain dapat menggantikan alam sekitar, menyajikan objek yang
tidak dapat dilihat, menggambarkan suatu proses secara tepat, menanamkan sikap, dapat
diulang, dapat memperpendek waktu tampilan, dan sebagainya.
c.       Video
          VCD memiliki fungsi yang sama dengan LCD maupun Video Cassette.Perbedaan
antara VCD, LCD, dan Video Cassette terletak pada perangkat lunaknya.VCD menggunakan
piringan yang memilki diameter lebih kecil dibandingkan dengan LCD, sehingga VCD
praktis dan lebih ekonomis daripada LCD sehingga dapat digunakan dalam komputer yang
memiliki CDROM.Pada Video Cassette perangkat lunaknya menggunakan pita cassette
sehingga sesuai perkembangan teknologi elektronika.
          Untuk menayangkan program VCD instruksional dibutuhkan beberapa perlengkapan,
seperti kabel penghubung video dan audio, remote control, dan kabel penghubung RF dan
TV.

d.      Internet
          Media ini memberikan perubahan yang besar pada cara orang berinteraksi,
bereksperimen, dan berkomunikasi. Berdasarkan karakteristik tersebut, internet sangat cocok
untuk kelas jarak jauh, dimana peserta didik dan guru masing-masing berada di tempat
berbeda, tetapi tetap dapat berkomunikasi dan berinteraksi seperti layaknya di kelas.
          Untuk mengoperasikannya dibutuhkan komputer, modem,. Dalam proses pembelajaran
komputer, internet dapat berperan sebagai manajer dalam pembelajaran, dan dapat pula
berperan sebagai alat bantu tambahan dalam belajar.

Selain pembagian diatas adapula yang mengelompokkan media


pembelajaran menjadi 10 golongan, yaitu sebagai berikut :

No Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran

I Audio Kaset audio, siaran radio, CD, telepon

Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,


II Cetak gambar
Kaset audio yang dilengkapi bahan
III Audio-cetak tertulis
Overhead transparansi (OHT), Film
IV Proyeksi visual diam bingkai (slide)

V Proyeksi Audio visual diam Film bingkai (slide) bersuara

VI Visual gerak Film bisu


Audio Visual gerak, film gerak
VII Visual gerak bersuara bersuara, video/VCD, televisi

VIII Obyek fisik Benda nyata, model, specimen


IX Manusia dan lingkungan Guru, Pustakawan, Laboran
CAI (Pembelajaran berbantuan
komputer), CBI (Pembelajaran berbasis
X Komputer komputer)[5][4].

C.    Strategi Pemilihan Media PAI


Memilih media pembelajaran untuk semua mata pelajaran termasuk PAI harus
dikaitkan dengan tujuan intruksional, strategi belajar mengajar yang akan digunakan dan
sistem evaluasi yang akan dilaksanakan. Media pengajaran sangat banyak ragamnya, dari
yang sederhana sampai yang kompleks, dari yang paling murah sampai yang termahal.
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah bermaksud
mendemontrasikannya,. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah
sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Mc.
Connel mengatakan, "If medium fits, use it!", bila media itu sesuai, pakailah!.
Lebih jauh, Abuddin Nata menyebutkan bahwa terdapat sejumlah prinsip yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih media pengajaran, sebagai berikut:[6]
a. Kesesuaian dengan Tujuan Pengajaran
b. Ketepatan dalam Memilih Media Pengajaran
c. Objektivitas
d. Program Pengajaran
e. Sasaran Program
f. Situasi dan Kondisi
g. Kualitas Teknik
h. Efektif dan Efisien
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat
khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
Professor Ely mengatakan bahwa pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya
bahwa mendia merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena
itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik
siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber,
serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan. Sebagai pendekatan praktis, ia
menyarankan untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa
lama diperlukan untuk mendapatkannya dan format apa yang memenuhi selera pemakai.
Dalam hubungan ini Dick dan Carey menyebutkan bahwa disamping kesesuaian
dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya ada tiga faktor lagi yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama  adalah ketersediaaan sumber
setempat. Kedua adalah apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada
dananya, tenaga dan fasilitasnya. Ketiga adalah faktor yang menyangkut keluwesan,
kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya, media
bisa digunakan dimana pun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun
serta  mudah dijinjing dan dipindahkan.[7]
Menurut Prof. Drs. Hartono Kasmadi, M.Sc. bahwa di dalam memilih media
pendidikan perlu dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu: Produksi, Peserta didik, Isi dan Guru.
[8] Kesimpulannya adalah pemilihan media harus memiliki kriteria sebagai berikut:
a)                  Tujuan
b)                  Keterpaduan
c)                  Keadaan peserta didik
d)                 Ketersediaan media
e)                  Mutu teknis
f)                   Biaya.

Hal-Hal Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Pemilihan Media Pembelajaran


Untuk menentukan pilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat agar
proses belajar mengajar mencapai tujuan pembelajaran. Pengajar diharuskan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
a)      Pengetahuan kognitif dan keterampilan baik pengajar maupun peserta belajar. Jadi sebelum
menentukan media apa yang akan  dipakai dalam menyampaikan materi, pengajar harus
mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan dirinya sendiri dan peserta belajarnya
akankah mampu menguasai materi dengan penyampaian melalui media yang akan digunakan.
Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara media dan penggunannya.
b)     Kemudahan melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar. Apakah dengan media yang
digunakan, pengajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan mudah
sehingga sekaligus mempersingkat waktu.
c)      Level interaksi atau timbal balik antara pengajar dan peserta belajar. Seorang pengajar harus
mempertimbangkan akankah dengan media pembelajaran yang dipilih, bisa terjadi interaksi
yang baik antara pengajar dan peserta belajar. Karena, melalui interaksi ini dapat diketahui
persentase keberhasilan penyampaian materi. Dengan kata lain, interaksi bisa juga dijadikan
sebagai ajang evaluasi sehingga dipastikan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien.
d)     Strategi pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pemilihan media pembelajaran yang akan
digunakan, pengajar harus mempertimbangkan akankah media yang dipilih mempermudah
strategi pembelajaran yang telah disusun oleh pengajar atau justru yang terjadi akan
sebaliknya.
e)      Kompleksitas materi (content). Sebelum menentukan media pembelajaran yang akan
digunakan, pengajar harus mempertimbangkan keoptimalan penyampaian materi yang akan
dibawakan kepada peserta belajar.
f)      Perubahan materi (content) secara dinamis. Selama proses belajar mengajar, biasanya akan
terjadi perubahan materi yang harus disampaikan. Oleh karena itu, dengan pemilihan media
pembelajaran yang tepat akan membantu pengajar mengimbangi perubahan materi yang
terjadi.[9]
D.    Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Hamalik  mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.[10]
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. 
Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan
Dayton  misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu:
a)                  Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
b)                  Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
c)                  Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d)                 Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
e)                  Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa .
f)                   Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
g)                  Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
h)                  Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.[11]
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton
tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang
lain.  Manfaat praktis media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sebagai
berikut :
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga  dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya
c)  Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.

d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang


peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung
dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.  Kunjungan-
kunjungan
ke museum atau kebun binatang.[12]
BAB III
PENUTUP
A. Analisis       
Kemajuan atau kemunduran generasi muda selaku generasi penerus di masa yang
akan datang sangat tergantung dari pendidikan yang diperolehnya di masa kini, maka dari itu
sudah seharusnya para pendidik dapat memanfaatkan media pembelajaran untuk mendukung
kegiatan belajar-mengajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat meransang pikiran, perasaan,
minat dan perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Oleh karena itu,
para pendidik diharuskan untuk jeli memilih media pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik agar memperoleh hasil yang maksimal.
Perlu juga dipahami bahwa menetapkan norma keberhasilan dalam suatu kegiatan
pembelajaran merupakan hal yang penting. Dengan demikian, guru akan memiliki pegangan
yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas
yang telah dilakukannya. Suatu program baru dapat diketahui keberhasilannya, setelah
dilakukan evaluasi. Dengan demikian, sistem penilaian dalam kegiatan belajar mengajar
merupakan salah satu strategi yang tidak dapat dipisahkan dengan strategi dasar lainnya.
            Pelbagai komponen yang terkait dengan penentuan norma keberhasilan pengajaran
tersebut harus ditetapkan dengan jelas, sehingga dapat menjadi acuan dalam menentukan
keberhasilan proses belajar mengajarnya. Hal ini sejalan pula dengan paradigma baru
pendidikan yang melihat lulusan bukan dari segi pengetahuan (to know), melainkan juga
mengerjakan (to do),  menjadinya sebagai sikap dan pandangan hidup (to be), dan
menggunakannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (to life
together).
            Media apapun yang digunakan oleh sang guru haruslah tetap berpegang pada prinsip
yang mampu mendorong dan mengerakkan peserta didik agar mau belajar dengan
kemauannya sendiri, mencerminkan rasa keadilan bagi semua pihak, tidak terasa
memberatkan dan membebani peserta didik. Selain itu juga mencerminkan nuansa kehidupan
yang lebih demokratis, terbuka, menghargai hak-hak asasi manusia, dan sejalan dengan
bakat, minat, dan kecenderungan peserta didik.
B.     Kesimpulan
1. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi
dari sumber informasi kepada penerima informasi.Dan apabila media itu membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-
maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
2. Jenis dan macam-macam media pendidikan

   a.   Media Nonelektronik
         Media Cetak
         Media Pajang
         Media Peraga dan Eksperimen
         b.  Media Elektronik
         Overhead Projector (OHP)
         Film
         Video
         Internet

3. Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk pembelajaran siswa, maka


ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya: Media yang akan
digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran,
sesuai dengan materi pembelajaran, sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi
siswa.Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan
efisiensi.Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoprasikannya.Manfaat praktis media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar sebagai berikut :
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, dapat menimbulkan motivasi
belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya mengatasi keterbatasan
indera, ruang dan waktu. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, Dan yang paling penting
manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan
siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar.  Media Pengajaran. Jakarta :  Raja Grafindo Persada,2000


Asyhar, Rayandra.. Kreatif mengembangkan Media pembelajaran.   Jakarta: Gunung persada,
2010
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta
Harjanto.. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta,1997
Nasution. Teknologi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara, 2008
Nata, Abuddin. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009
Sadirman, Arief S, dkk.. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali,2011
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta: kencana, 2006
Tafqih Zuhdy.Jurnal Pendidikan Islam. Ponorogo, 2011

[1] Media Pengajaran, (Jakarta :  Raja Grafindo Persada,) ,Hal. 3


[2] Asyhar Rayandra, 2010, Kreatif mengembangkan media pembelajaran, jakarta, Gaung Persada,  Hal. 99
[3] Nasution, 2008,Teknologi pendidikan,  Jakarta, Bumi Aksara,  Hal.42
[4] Azhar Arsyad,  2000, Media Pembelajaran…..Hal. 4
[5] 2003, Media Pembelajaran,  (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan,). Hal. 22
[6] Abuddin Nata, 2009Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group,
[7]Arief S.Sadirman M.Sc dkk., 2011,Media Pembelajaran, Rajwali, Jakarta, hal.85.
[8] 1997, Harjanto, Perncanaan Pengajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta, hal.241.
[9] Tafqih Zuhdy. 2011,Jurnal Pendidikan Islam, Ponorojo, Ponorogo, hal.150
[10] Ibid. Hal.15
[11], 2003Media Pembelajaran,  (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan,). Hal. 17
[12] Azhar Arsyad, 2007Media Pembelajaran.  (Jakarta :  Raja Grafindo Persada,),Hal.27

Anda mungkin juga menyukai