Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN TUGAS BAHAN BANGUNAN

Nama : Robby Tanjung


NIM : 1731120002
Jurusan : T. Sipil

1. Jelaskan dengan ringkas pemeriksaan yang dilakukan terhadap agregat kasar ?

Ringkas Pemeriksaan terhadap agregat kasar adalah Agregat Kasar, merupakan agregat yang
mempunyai ukuran butir-butir besar yaitu ≥ 4,75 mm (ASTM), secara umum agregat kasar
dikenal dengan kerikil, kericak, batu pecah (split).

untuk menentukan berat jenis agregat kasar serta kemampuannya menyerap air. Besarnya
berat jenis yang diperiksa adalah untuk agregat dalam keadaan kering, berat kering
permukaan jenuh ( Saturated Surface Dry ), berat jenis semu ( Apparent ).

Keterangan :

 Berat jenis ( Bulk Specific Grafity ) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suatu suhu
tertentu.

 Berat jenis kering permukaan ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat agregat kering
permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu tertentu.

 Berat jenis semu ( Apparent Specific Grafity ) ialah perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.

 Penyerapan adalah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat
kering.

Menentukan pembagian butiran (gradasi) agregat. Data distribusi butiran pada agregat
diperlukan dalam perencanaan adukan beton. Pelaksaan penentuan gradasi ini dilakukan pada
agregat kasar. Alat yang digunakan adalah seprangkat saringan dengan ukuran jaringan-jaringan
tertentu.
A. Peralatan

1. Timbangan
2. Saringan dengan ukuran diameter ayakan sebagai berikut:

 2½
 1½
 ¾
 ½
 ⅜
 4
 PAN

3. Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk pemanasan sampai (110 ± 5)ºC
4. Alat pemisah contoh (sample spliter)
5. Talam – talam
6. Kuas, sikat kuning, sendok, dan alat-alat yang lainnya

2. Terangkan metoda yang digunakan untuk memeriksa kekuatan pada agregat kasar ?

Metoda memeriksa Kekuatan Agregat Kasar, akan berpengaruh pada kekuatan beton, artinya
agregat yang lemah tidak akan menghasilkan beton yang kuat dan untuk membuat beton
dengan kekuatan tinggi harus menggunakan agregat yang kekuatannya tinggi pula. Kekuatan
dan elastisitas agregat, tergantung dari : jenis batuan, susunan mineral, tekstur batuan, atau
kristal batuan.

Untuk mengukur kekuatan batuan sebagai agregat dipergunakan cara pendekatan dengan 
penguji kekuatan tekan batuan sampai hancur dengan bentuk kubus dengan sisi 50mm atau
silinder diameter 25mm atau 50 mm dan tinggi 2 kali diameter benda uji.

Dalam pengujian kekuatan agregat untuk beton ini, terdapat beberapa cara dan istilah yang
dipergunakan oleh beberapa negara. antara lain kekuatan hancur, nilai kekuatan pukul
( impact ), dan kekuatan aus, contoh :

i. British standart ( BS – 812 – 1967 ), memakai cara dengan mencari kekuatan hancur
( crushing value ), kekuatan pukul ( impact value ) , ten percent fine value .
ii. ASTM Standart C 131 dan C535 , memakai cara uji geseran dengan mesin Los Angels, dan
ketahanan aus dinyatakan dalam persen bagian yang aus dari contoh uji agregat kasar
( cara uji ini dianut oleh Indonesia dengan SNI 03 – 2417 – 1997 ).

iii. Di Indonesia, cara pengujian dengan bejana Rudeloff pada agregat kasar. kekuatan
dinyatakan  dengan persen hancur yang menembus ayakan 2,0 mm terhadap berat contoh
uji. ( cara uji tercantum dalam SII 0079 – 79 ). Untuk memeriksa permukaan agregat kasar
dapat pula dilakukan dengan cara penggoresan terhadap permukaan agregat dengan
menggunakan batang tembaga / kuningan ( menurut cara ASTM C 235 – 68 atau SII 0053
– 1975 ) dan agregat yang lemah hanya diperbolehkan 5 %.

3. Uraikan hubungan berat jenis kayu terhadap kuat tekan ?

Kekuatan tekan adalah merupakan kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
menekan kayu, baik ke arah sejajar serat maupun tegak lurus serat. Kekuatan tekan kayu
sejajar serat lebih kuat dari kekuatan tekan ke arah tegak lurus serat.
Berat jenis kayu ditentukan pada kondisi dimana kadar lengas kayu dalam keadaan kering
udara. Berat jenis yang digunakan adalah berat jenis kering udara. Berat jenis kayusangat
menentukan kekuatan dari kayu. Selain berat jenis, kekuatan kayu juga ditentukanoleh mutu
kayu. Mutu kayu dibedakan dalam dua macam, yaitu mutu A dan mutu B yang selanjutnya
dapat dibaca pada PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia) 1961 (NI-5).

4. Uraikan dengan ringkas dan jelas struktur kayu yang saudara ketahui ?

Struktur Kayu
Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu.

A. Kulit luar (outer bark), yang merupakan kulit mati, kering dan berfingsi sebagai pelindung
bagian dalam kayu.
B. Kulit dalam (bast), kulit hidup, lunak basah, yang berfungsi mengangkut bahan makanan
dari daun kebagian lain.
C. Kambium (cambium), berada disebelah dalam kulit dalam, berupa lapisan sangat tipis
(tebalnya hanya berukuran mikroskopik). Bagian inilah yang memproduksi sel-sel kulit dan
sel-sel kayu.
D. Kayu gubal (sap wood), tebalnya bervariasi antara 1 - 20 cm tergantung jenis kayunya,
berwarna keputih-putihan, berfungsi sebagai pengangkut air (berikut zat-zat) dari tanah ke
daun. Untuk keperluan struktur umumnya kayu perlu diawetkan dengan memasukan
bahan-bahan kimia kedalam lapisan kayu gubal ini.
E. Kayu teras atau galih (heart wood), lebih tebal dari kayu gubal yang tidak bekerja lagi. Kayu
teras terjadi dari perubahan kayu gubal secara perlahan-lahan. Kayu teras merupakan
bagian utama pada struktur kayu yang biasanya lebih awet (terhadap serangan serangga,
bubuk, jamur) dari pada kayu gubal.
F. Hati (puh).
G. Jari-jari teras (Rays) yang menghubungkan berbagai bagian dari pohon untuk
penyimpanan dan peralihan bahan makanan.
5. Apa yang dimaksud dengan :

a. Jenuh kering muka adalah butiran agregat mengandung air sama banyak dengan volume
porinya, namun permukaan butirnya kering.

b. Accelerators adalah ( zat kimia untuk mempercepat ikatan dan pengerasan campuran
beton) diperlukan untuk mempercepat proses pekerjaan konstruksi beton, dimana
pencampuran dilakukan di tempat atau dekat dengan penuangannya.

zat tambah yang biasa digunakan adalah:

a. CaCl2

b. Ca(NO3)

c. NaNO3

c. Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan
pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang
terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
d. Kayu lapis atau sering disebut tripleks adalah sejenis papan pabrikan yang terdiri dari
lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan bersama-sama. Kayu lapis merupakan salah
satu produk kayu yang paling sering digunakan. Kayu lapis bersifat fleksibel, murah, dapat
dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang rumit. Kayu lapis
biasanya digunakan untuk menggunakan kayu solid karena lebih tahan retak, susut, atau
bengkok.

Lapisan kayu lapis (yang biasa disebut veneer) direkatkan bersama dengan sudut urat
(grain) yang disesuaikan untuk menciptakan hasil yang lebih kuat. Biasanya lapisan ini
ditumpuk dalam jumlah ganjil untuk mencegah terjadinya pembelokan (warping) dan
menciptakan konstruksi yang seimbang. Lapisan dalam jumlah genap akan menghasilkan
papan yang tidak stabil dan mudah terdistorsi.[1] Saat ini kayu lapis tersedia dalam
berbagai ketebalan, mulai dari 0,8 mm hingga 25 mm dengan tingkat kualitas yang berbeda-
beda.

e. Kekuatan Tarik Pada Kayu adalah Dua arah kekuatan tarik pada kayu yaitu searah serat
kayu atau tegak lurus (melintang) arah serat kayu. Kekuatan tarik kayu adalah bagaimana
reaksi bahan kayu terhadap gaya-gaya yang menarik kayu. Pada umumnya kayu memiliki
kekuatan tarik lebih besar searah serat kayu.

Anda mungkin juga menyukai