Anda di halaman 1dari 33

BAB 4

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan cara

wawancara, dokumentasi dan pengamatan langsung dilapangan dengan

penyebaran kuisioner tertutup yang bertujuan untuk mengetahui Voice of

Costumer sehingga dapat dirancang alat untuk membantu pembuatan kue karah.

4.1.1. Data Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka data karakteristik

responden yang berdasarkan usia dan masa kerja dapat diuraikan pada Tabel

4.1.-4.2. Adapun data responden berdasarkan usia seperti yang disajikan pada

Tebel 4.1. sebagai berikut.

Tabel 4.1. Data Karakteristik Operator Pembuatan Kue Karah Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah
1 ≤ 17 Tahun 0
2 18 - 25 Tahun 0
3 26 - 35 Tahun 6
4 36 - 45 Tahun 24
5 46≤ Tahun 13
Total 43
(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

Berdasarkan Tabel 4.1. diatas dapat dilihat bahwa operator paling banyak

pada usia 36 - 45 Tahun dengan total operator sebesar 24 responden, sedangkan

operator pembuatan kue karah terbanyak kedua yaitu pada usia ≥ 45 tahun dengan

total operator sebanyak 24 responden dan jumlah operator pembuatan kue karah

terkecil yaitu pada usia 26-35 tahun dengan jumlah operator sebanyak 6

49
50

responden. Sedangkan data responden berdasarkan masa kerja operator

pembuatan kue karah dapat dilihat pada Tabel 4.2.berikut.

Tabel 4.2. Data Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Operator


Pembuatan Kue Karah
No Masa Kerja Jumlah
1 Kurang dari 10 Tahun 28
2 Lebih dari 10 Tahun 15
Total 43
(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

Berdasarkan Tabel 4.2. diatas dapat dilihat bahwa operator pembuatan

kue karah terbanyak dengan masa kerja kurang dari 10 tahun dengan jumlah

responden sebanyak 28 orang responden sedangkan masa kerja yang lebih dari 10

tahun yaitu sebanyak 15 responden.

4.1.2. Data Hasil Penyebaran Kuisioner Terbuka

Pembuatan kuesioner terbuka merupakan daftar pertanyaan yang memberi

kesempatan kepada responden untuk menuliskan pendapat mengenal pertanyaan

yang diberikan peneliti kepada responden, dimana jawaban responden

berdasarkan penyebaran kuisioner terbuka seperti yang terlihat pada Tabel 4.3.

berikut.

Tabel 4.3. Data Jawaban Responden Penyebaran Kuisioner Terbuka


Desain
No. Atribut Terpilih
Pertanyaan
Bagaimana bentuk alat pembuatan kue karah yang ingin
1. Persegi Panjang
dirancang
2. Apa warna alat alat pembuatan kue karah yang ingin dirancang Biru
3. Bagaiaman jenis alat kue karah yang ingin dirancang Mudah Dipindahkan
Bagaiamana proses pengoprasian alat kue karah yang anda
4. Tombol On/off
inginkan untuk mempermudah dalam menggunakannya.
Bagaimana sumber energi proses mengoprasikan alat
5. Berdaya Listrik
pembuatan kue karah yang diinginkan.
Bagaimana proses pengoprasian alat kue karah yang anda Didesain Secara
6.
inginkan pada saat pengadonan bahan Otomatis
51

Dimensi
Atribut Terpilih
Pertanyaan
Menurut anda berapa panjang alat pembuatan kue karah yang
7. 100 cm
ingin dirancang
Menurut anda berapa tinggi alat pembuatan kue karah yang
8. 80 cm
ingin dirancang
Menurut anda berapa lebar alat pembuatan kue karah yang ingin
9. 50 cm
dirancang
Menurut anda berapa diameter kuali/penggorengan kue karah
10. 50 cm
yang ingin dirancang
Kualitas
Atribut Terpilih
Pertanyaan
Menurut anda daya Tahan alat pembuatan kue karah yang anda
11. ± 10 Tahun
inginkan
Apa bahan yang anda inginkan untuk merancang alat Berbahan Besi
12.
pembuatan kue karah. Hollow
Bagaimana kenyamanan dari penggunaan alat kue karah yang Terhindar dari
13.
anda inginkan. paparan panas
Fungsi Tambahan
Atribut Terpilih
Pertanyaan
Diberi Roda
14. Apa spesifikasi tambahan pada alat kue karah yang di inginkan
Pendorong
Pegangan Tangan di
Apa spesifikasi tambahan pada alat kue karah yang diinginkan
15 Alat (Hendle
agar mudah dipindahkan.
Pendorong)
Penampungan
Fungsi tambahan apa yang anda inginkan agar mempermudah
16 Minyak pada Kue
dalam meletekan kue yang sudah digoreng
yang ditiriskan
(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

4.1.3. Data Hasil Penyebaran Kuesioner Tertutup

Setelah melakukan rekapitulasi kuisioner terbuka, maka langkah

selanjutnya yaitu disusunlah kuesioner tertutup. Berdasarkan Tabel 4.3. diatas

diketahui bahwa atribut terpilih menjadi butir pertanyaan pada kuesioner tertutup.

Kuesioner tertutup dijawab oleh operator pembuatan kue karah sebanyak 43 orang

dengan menggunakan skala likert yaitu jawaban memiliki bobot dari 1 sampai 5

sesuai dengan jawaban dari operator tersebut. Adapun Data Kuisioner Tertutup

dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut.


52

Tabel 4.4. Data Rekapitulasi Jawaban Kuisioner Tertutup


Desain
No. SS S CS TS STS
Pertanyaan
1. Bentuk Alat Pembuatan Kue Karah Persegi Panjang 35 6 2 0 0
2. Warna Alat Alat Pembuatan Kue Karah Biru 21 18 4 0 0
3. Jenis Alat yang dirancang Portable (Mudah Dipindahkan) 13 24 6 0 0
4. Pengoprasian Alat Menggunakan Tombol On/off 11 29 3 0 0
5. Sumber Energi Alat Menggunakan Berdaya Listrik 18 23 2 0 0
6. Putaran Adonan Didesain Secara Otomatis 27 14 2 0 0
Dimensi
SS S CS TS STS
Pertanyaan
7. Panjang Alat Pembuatan Kue Karah 100 cm 24 13 6 0 0
8. Tinggi Alat Pembuatan Kue Karah 80 cm 22 18 3 0 0
9. Lebar Alat Pembuatan Kue Karah 50 cm 28 11 4 0 0
10. Diameter Kuali/Penggorengan Kue Karah 50 cm 26 15 2 0 0
Kualitas
SS S CS TS STS
Pertanyaan
11. Daya Tahan Pembuatan Kue Karah ± 10 Tahun 21 18 4 0 0
12. Bahan Pembuatan Kue Karah Berbahan Besi 17 23 3 0 0
Kenyamanan Alat Pembuatan Kue Karah Menggunakan
13. 25 16 2 0 0
Pelindung Panas Pada Saat Alat Digunakan
Fungsi Tambahan
SS S CS TS STS
Pertanyaan
14. Pada Alat Pembuatan Kue Karah Diberi Roda pada kaki alat 22 19 2 0 0
15. Pada Penirisan Kue Karah ditambah Penampungan Minyak 27 12 4 0 0
Pada Alat Pembuatan Kue Karah diberi fitur tambahan Hendle
16. 25 15 3 0 0
Pendorong.
(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

4.2. Pengolahan Data

4.2.1. Penentuan Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Masa Kerja


Operator Pembuatan Kue Karah

4.2.1.1. Penentuan Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka karakteristik

responden yang berdasarkan usia atau umur seperti yang terlihat pada Tebel 4.5.

sebagai berikut.
53

Tabel 4.5. Distribusi Karakterisitik Umur Operator


Pembuatan Kue Karah
Kelompok Umur Frekuensi Persentase Persentase Kumulatif
≤ 17 Tahun 0 0 0
18 - 25 Tahun 0 0 0
26 - 35 Tahun 6 13.95 13.95
36 - 45 Tahun 24 55.81 69.77
≤ 45 Tahun 13 30.23 100.00
Total 43 100,00
(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

Berdasarkan pada Tabel 4.5. diatas menunjukan bahwa hasil pembagian

kuisioner untuk responden operator pembuatan kue karah diketahui bahwa

karakteristik responden berdasarkan umur operator yaitu memiliki jangkauan

umur antara 26 tahun sampai ≤ 45 tahun. Berdasarkan penyebaran kuisioner maka

umur responden tersebut dilakukan pengelompokan berdasarkan kriteria umum

yang berlaku, setelah dilakukan rekapitulasi dari pembagian kuisioner ada 3

kelompok umur yang dijadikan tabulasi, yaitu umur 26-35 tahun, umur 36-45

tahun dan umur ≤ 45 tahun. Adapun kelompok umur operator pembuatan kue

karah terbanyak yaitu ada pada kelompok umur 36-45 tahun dengan jumlah

responden sebanyak 24 orang dengan tingkat persentase sebesar 55,81%,

kelompok umur operator pembuatan kue karah terbanyak kedua yaitu rentang

umur ≤ 45 tahun dengan jumlah responden sebanyak 13 orang dengan tingkat

persentase 30,33% dan kelompok umur terkecil yaitu rentang umur 26-35 yaitu

sebanyak 6 responden dengan tingkat persentase sebesar 13,95%, untuk lebih

jelasnya maka kelompok umur operator pembuatan kue karah dapat dilihat pada

Gambar 4.1 berikut.


54

Gambar 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur

(Sumber: Pengolahan Data Primer 2020)

Berdasarkan Gambar 4.1. diatas menunjukan bahwa frekuensi sebaran

umur operator pembuatan kue karah terbanyak yaitu berkisar kelompok umur 36-

45 tahun dengan tingkat frekuensi sebesar 24 responden dan tingkat persentase

sebesar 55,81%, untuk frekuensi sebaran umur operator pembuatan kue karah

terbesar kedua berkisar kelompok umur ≤ 45 tahun dengan frekuensi sebesar 13

responden dan tingkat persentase sebesar 30,23% dan frekuensi terendah yaitu

pada sebaran kelompok umur bekisar umur 26-35 tahun yaitu sebesar 6

responden dengan tingkat persentase sebesar 13,95%.

4.2.1.2. Penentuan Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Setelah mengetahui karakteristik responden operator pembuatan kue karah

berdasarkan umur maka selanjutnya adalah mendekripsikan karakteristik


55

responden pembuatan kue karah berdasarkan masa kerja dalam pembuatan kue

karah, seperti yang disajikan pada Tabel 4.6. Berikut.

Tabel 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Operator Pembuatan Kue
Karah

Masa Kerja Frekuensi Persentase Persentase Kumulatif


Kurang dari 10 Tahun 28 65.12 65.12
Lebih dari 10 Tahun 15 34.88 100.00
Total 43 100
(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

Berdasarkan pada Tabel 4.6. diatas dapat dilihat bahwa karakteristik

responden berdasarkan masa kerja operator pembuatan kue karah terbanyak

yaitu masa kerja kurang dari 10 tahun dengan frekuensi sebesar 28 responden

dengan tingkat persentase sebesar 65,12% sedangkan frekuensi masa kerja lebih

dari 10 tahun yaitu sebesar 15 responden dengan tingkat persentase sebesar

34,88%, berdasarkan hal tersebut maka karakteristik responden berdasarkan masa

kerja operator pembuatan kue karah dalam bentuk pie chart seperti yang terlihat

pada Gambar 4.2. berikut.


56

Gambar 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Operator


Pembuatan Kue Karah

(Sumber: Pengolahan Data Primer 2020)

Berdasarkan pada Gambar 4.2. diatas menunjukan bahwa karakteristik

responden berdasarkan masa kerja operator pembuatan kue karah tertinggi yaitu

masa kerja kurang dari 10 tahun dengan tingkat persentase sebesar 65,12%

sedangkan masa kerja lebih dari 10 tahun yaitu dengan tingkat persentase sebesar

34,88%.

4.2.2. Perhitungan Uji Validitas dan Reabilitas

4.2.2.1. Perhitungan Uji Validitas Berdasarkan Kuisioner Tertutup

Uji validitas memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan

kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsinya untuk mengukur dengan

menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment, untuk setiap pertanyaan

yang digunakan sebagai pengukur suatu variabel, skor masing-masing item

dikorelasikan dengan total skor item dalam satu variabel. Apabila skor item

tersebut berkorelasi positif dengan total skor item dan lebih tinggi dari pada

interkorelasi antar item, maka menunjukkan kevaliditasan dari instrument

tersebut. Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 43 responden pada

operator pembuatan kue karah yang ada di desa Langung Kecamatan Meureubo

Kabupaten Aceh Barat dengan menggunakan program komputer IBM SPSS

Statistics 24 untuk melakukan pengukuran validitas.

Uji validitas akan dilakukan pada hasil rekapitulasi data penilaian terhadap

jawaban kuisioner tertutup dengan metode Product Moment, maka dapat diketahui
57

bahwa semua variabel yang diteliti menghasilkan korelasi lebih besar dari pada

nilai r tabel pada α = 5% dan N = 43 pada penilaian kusioner. Contoh perhitungan

uji validitas pada variable Desain untuk pertanyaan nomor satu dengan

menggunakan rumus sesuai dengan persamaan 3.1. pada Bab 3 halaman 45

sebelumnya, adapun perhitungan uji validitas sebagai berikut :


( 43) . 13628  187 . (3109)
r Hitung 
[ ( 43) . (835)  (187) 2 ] [(43) . ( 226101)  (3109) 2 ]
(586004 )  (581383)

[ (35905)  (34969)].[(9722343)  (9665881)]

4621

(936).(56462)
4621 4621
  0,636
52848432 7269

Berdasarkan perhitungan uji validitas pada pertanyaan satu maka untuk

hasil perhitungan uji validitas untuk keseluruhan pertanyaan dapat dilihat pada

Tabel 4.7. hasil rekapitulasi pengujian validitas keseluruhan sebagai berikut.

Tabel 4.7. Rekapitulasi Pengujian Validitas Kualitas Pelayanan


Variabel No Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
Bentuk Alat Pembuatan Kue Karah
1 0,636 0,294 Valid
Persegi Panjang
Warna Alat Alat Pembuatan Kue Karah
2 0,434 0,294 Valid
Biru
Jenis Alat yang dirancang Portable
3 0,517 0,294 Valid
Desain (Mudah Dipindahkan)
Pengoprasian Alat Menggunakan
4 0,597 0,294 Valid
Tombol On/off
Sumber Energi Alat Menggunakan
5 0,565 0,294 Valid
Berdaya Listrik
Putaran Adonan Didesain Secara
6 0,722 0,294 Valid
Otomatis
Panjang Alat Pembuatan Kue Karah
7 0,810 0,294 Valid
100cm
8 Tinggi Alat Pembuatan Kue Karah 80 cm 0,523 0,294 Valid
Dimensi
9 Lebar Alat Pembuatan Kue Karah 50 cm 0,578 0,294 Valid
Diameter Kuali/Penggorengan Kue
10 0,658 0,294 Valid
Karah 50cm
Kualitas 1 Daya Tahan Pembuatan Kue Karah ± 10
0,518 0,294 Valid
1 Tahun
1 Bahan Pembuatan Kue Karah Berbahan
0,501 0,294 Valid
2 Besi
1 Kenyamanan Alat Pembuatan Kue Karah 0,550 0,294 Valid
58

Menggunakan Pelindung Panas Pada


3
Saat Alat Digunakan
Fungsi 1 Pada Alat Pembuatan Kue Karah Diberi
0,865 0,294 Valid
Tambaha 4 Roda pada kaki alat
n Pada Penirisan Kue Karah ditambah
15 0,616 0,294 Valid
Penampungan Minyak
Pada Alat Pembuatan Kue Karah diberi
16 0,633 0,294 Valid
fitur tambahan Hendle Pendorong.
(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

Berdasarkan Tabel 4.7.diatas hasil rekapitulasi pengujian validitas untuk

perancangan alat pembuatan kue karah menggunakan metode Quality Function

Deployment dapat diketahui bahwa tiap butir pertanyaan yang masing-masing

nilainya lebih besar dari pada nilai r Tabel. Nilai r hitung yang terbesar adalah

pada pertanyaan pada alat pembuatan kue karah diberi roda pada kaki alat dengan

nilai r hitung sebesar 0,865 yang mana lebih besar dari pada nilai r tabel product

moment yaitu sebesar 0,294 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian

dinyatakan valid (data dapat diterima).

4.2.2.2. Perhitungan Uji Reliabilitas Berdasarkan Kuisioner Tertutup

Realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan sehingga untuk melakukan pengujian

digunakan rumus Alpha Cronbach yang dilakukan pada 43 responden operator

pembuatan kue karah yang ada di desa Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten

Aceh Barat. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran kuesioner yang digunakan relatif konsisten bila dilakukan pengukuran

dua kali atau lebih pada responden yang berbeda. Reliabilitas kuesioner berkaitan

dengan skor hasil pengukuran terbebas dari kesalahan pengukuran, sehingga hasil

perhitungan uji reliabilitas untuk tiap-tiap butir pertanyaan pada item kuesioner.

Adapun contoh perhitungan uji reabilitas untuk variabel Desain pada

 K  
r11  
 b 2 
  1   t 2 .
 K  1  
59

pertanyaan nomor satu dengan menggunakan rumus sesuai dengan persamaan 3.2.

pada Bab 3 Halaman 45 sebelumnya adalah sebagai berikut.

 x  2

x i
2
 i

 i  n
n

(187) 2
835 2
bi 2   1  43
  22   32   42   52   62
 0,51
 b 2  0,5143 0,36  0,48  0,48  0,27  0,34  2,44

( x ) 2
 xt 
2

 t
2

n
n

(1144 ) 2
30692 
 43  5,96
43

 K 
r11  

 1 
 b 2 
.

 K  1   t 2 
 6   2,44 
r11     1 5,96 . = 0,710
 6  1   

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka untuk variabel keseluruhan uji

reabilitas dapat dilihat pada hasil rekapitulasi perhitungan reabilitas seperti Tabel

4.8. berikut.

Tabel 4.8. Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Tingkat Kuisioner


Variabel r 11 r Tabel Keterangan
Desain 0,710 0,6 Reliabel
Dimensi 0,734 0,6 Reliabel
Kualitas 0,703 0,6 Reliabel
Fungsi
0,729 0,6 Reliabel
Tambahan
(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)
60

Berdasarkan Tabel 4.8. diatas menunjukan bahwa pengukuran terhadap

variabel penelitian ini telah reliable, karena nilai r11 (r Hitung) > r Tabel (0,6) dan

dapat memberikan hasil yang konsisten sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

perhitungan kuesioner yang digunakan adalah reliabel dalam arti dapat dipercaya

kebenaran datanya.

4.2.3. Perancangan Alat Kue Karah dengan Quality Function Deployment (QFD)

Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah untuk menghasilkan Alat

Pembuatan Kue Karah dengan menggunakan metode perancangan yang

dikembangkan oleh Nigel Cross, adapun langkah-langkah perancangan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Klarifikasi Tujuan (Clarifying Object)

2. Penetapan Fungsi ( Establishing Function)

3. Penyusunan Kebutuhan ( Seting requirement)

4. Penentuan Karakteristik ( determining Characteristic)

Adapun langkah-langkah QFD adalah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi keinginan konsumen kedalam bentuk atribut produk

2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut produk

3. Mengambarkan matriks perlawanan antara atribut produk dengan

karakteristik teknik

4. Mengidentifikasi hubungan antara atribut produk dengan karakteristik

teknik

5. Mengidentifikasi interaksi yang relevan antara karakteristik teknis

6. Menetukan gambaran target yang ingin dicapai


61

4.3.1. Klarifikasi Tujuan

Tahapan pertama yang dilakukan dalam proses perancangan adalah

pengklarifikasian tujuan. Langkah ini ini bertujuan untuk menetukan tujuan

dilakukannya perancangan produk yang dilakukan dengan metode pohon tujuan

(Objective Tree Method). Dalam mengklarifikasikan tujuan dari perancangan

produk, harus dipisahkan tujuan dan sub-sub tujuan dari perancangan produk

tersebut.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat pohon

tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Membuat daftar tujuan perancangan produk yang disesuaikan dengan

kebutuhan konsumen. Adapun daftar tujuan perancangan Alat

Pembuatan Kue Karah adalah:

1) Desain

1) Bentuk Alat Pembuatan Kue Karah Persegi Panjang

2) Warna Alat Alat Pembuatan Kue Karah Biru

3) Jenis Alat yang dirancang Portable (Mudah Dipindahkan)

4) Pengoprasian Alat Menggunakan Tombol On/off

5) Sumber Energi Alat Menggunakan Berdaya Listrik

6) Putaran Adonan Didesain Secara Otomatis

2) Dimensi

1) Panjang Alat Pembuatan Kue Karah 100cm

2) Tinggi Alat Pembuatan Kue Karah 80 cm

3) Lebar Alat Pembuatan Kue Karah 50 cm


62

4) Diameter Kuali/Penggorengan Kue Karah 50cm

3) Kualitas

1) Daya Tahan Pembuatan Kue Karah ± 10 Tahun

2) Bahan Pembuatan Kue Karah Berbahan Besi

3) Kenyamanan Alat Pembuatan Kue Karah Menggunakan

Pelindung Panas Pada Saat Alat Digunakan

4) Fungsi Tambahan

1) Pada Alat Pembuatan Kue Karah Diberi Roda pada kaki alat

2) Pada Penirisan Kue Karah ditambah Penampungan Minyak

3) Pada Alat Pembuatan Kue Karah diberi fitur tambahan Hendle

Pendorong.

2. Membuat skala prioritas tujuan yaitu dengan mengurutkan tujuan

perancangan dari level tertinggi hingga level terendah. Langkah ini

bertujuan untuk mengetahui hal yang menjadi tujuan utama dan tujuan

tambahan dari perancangan Alat Pembuatan Kue Karah serta

memperlihatkan hubungan antara kedua tujuan tersebut. Sub tujuan

perancangan Alat Pembuatan Kue Karah adalah sebagai berikut:

1) Desain yaitu berkaitan dengan desain alat perancangan pembuatan

kue karah secara keseluruhan

2) Dimensi, berkaitan dengan ukuran alat perancangan pembuatan

kue karah.

3) Kualitas yaitu berkaitan dengan daya tahan perancangan alat

pembuatan kue karah, bahan yang di gunakan untuk perancangan

alat dan kenyamanan alat saat digunakan


63

4) Fungsi Tambahan, berkaitan dengan kemudahan alat perancangan

pembuatan kue karah.

Adapun sub tujuan desain dari perancangan Alat Pembuatan Kue Karah

dapat di lihat pada Gambar 4.3.-4.7. berikut.

Desain

Pengoperasian Putaran
Bentuk Warna Alat Jenis Alat Sumber Energi
Alat Adonan

Persegi Panjang Biru, Kuning Portable Tombol on/off Berdaya Listrik Otomatis

Gambar 4.3. Sub Tujuan Desain Alat Pembuatan Kue Karah

(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

Berdasarkan Gambar 4.3. diatas menunjukan bahwa tujuan desain alat

pembuatan kue karah yang dipilih oleh responden yaitu bentuk alat persegi

panjang, warna alat biru kuning, jenis alat, portable, pengoperasian alat

menggunakan tombol on/of dan putaran adonan di desain otomatis agar

memudahkan penggunanya sehingga tidak perlu pengetukan adonan pada saat di

goreng.

Adapun sub tujuan dimensi dari perancangan alat pembuatan kue karah

dapat dilihat pada Gambar 4.4. berikut


64

Dimensi

Panjang Alat Tinggi Alat Lebar Alat Diameter Kuali

100 cm 80 cm 50 cm 50 cm

Gambar 4.4. Sub Tujuan Dimensi Alat Pembuatan Kue Karah

(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

Berdasarkan Gambar 4.4. diatas menunjukan bahwa dimensi alat

pembuatan kue karah yang dipilih oleh responden yaitu panjang alat 100 cm,

tinggi alat 80 cm, lebar alat 50 cm dan diameter kuali 50 cm.

Adapun sub tujuan kualitas dari perancangan alat pembuatan kue karah

dapat di lihat pada Gambar 4.5. berikut.

Kualitas

Kenyam anan
Daya Tahan Bahan Alat
Alat

Pelindung
10 Tahu n Besi dan Plat
Panas

Gambar 4.5. Sub Tujuan Kualitas

(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

Berdasarkan Gambar 4.5. diatas menunjukan bahwa sub tujuan kualitas

alat pembuatan kue karah yang dipilih responden yaitu daya tahan alat 10 tahun,
65

bahan alat yang digunakan besi hollow dan kenyamanan alat yaitu terhindar dari

paparan panas pada saat digunakan.

Adapun sub tujuan fungsi tambahan dari perancangan alat pembuatan kue

karah dapat di lihat pada Gambar 4.6. berikut.

Fungsi
Tambahan

Roda Pada Kaki Penampun g Handle


Alat Minyak Pendorong

Gambar 4.6. Sub Tujuan Fungsi Tambahan

(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

Berdasarkan Gambar 4.6. diatas menunjukan bahwa sub tujuan atribut

fungsi tambahan alat pembuatan kue karah yang dipilih responden yaitu pada alat

diberi roda kaki, penampung minyak dan hanle pendorong sehingga mudah di

bersihkan setelah alat digunakan.

Adapun sub tujuan desain dari perancangan alat pembuatan kue karah

dapat di lihat pada Gambar 4.7. berikut.


66

Alat Pembuatan Kue Karah

Fungsi
Desain Dimensi Kualitas
Tambahan

Bentu k Panjang Daya Tahan Roda Pada Alat

Handle
Persegi Panjang 100 cm 10 Tahun
Pendorong

Gambar 4.7. Sub Tujuan Pembuatan Alat Kue Karah

(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

Berdasarkan Gambar 4.7. diatas menunjukan bahwa sub tujuan

perancangan alat pembuatan kue karah yang dipilih responden yaitu pada desain

berbentuk persegi panjang, dimensi panjang alat 100cm, kualitas alat yang

dirancang berdaya tahan kurang lebih 10 tahun dan fungsi tambahan yaitu diberi

roda dan henle pendorong sehingga mudah di bersihkan setelah alat digunakan.

4.3.2. Penetapan Fungsi

Penetapan fungsi bertujuan untuk menentukan fungsi-fungsi yang

dibutuhkan dan batas sistem dari sebuah rancangan. Penetapan fungsi

menggunakan metode analisis fungsi dimana setiap komponen atau suatu bagian

memiliki fungsi utama dan fungsi pendukung sehingga dapat memperjelas

kegunaan produk bagi konsumen. Adapun langkah-langkah dalam penetapan

fungsi ini adalah sebagai berikut:


67

1. Menggambarkan fungsi rancangan keseluruhan dalam bentuk input-

output. Langkah pertama ini digambarkan melalui suatu diagram

transformasi input-output (Black Box) yang menunjukkan proses

pertambahan nilai suatu input menjadi output. Transformasi Input-

output dapat dilihat pada Gambar 4.8. sebagai berikut.


68

INPUT BLACK BOX OUTPUT


1. Tenaga Kerja
2. Bahan :
- Besi Hollow
- Besi Plat
- Pipa Besi
- Gir
- Wajan Steanless
- Kawat Jaring
- Kaleng Adonan Proses Tranformasi Alat Pembuat Kue
- Kompor Listrik
Nilai Tambah Karah
- Elektroda
- Kawat Solder
- Motor DC
- Motor Servo
- Baut Dan Mur
- Adaptor
- Speed Controler
- Kipas Pendingin
- Arduino
- Tombol On/off
- Papan PCB
- Relay
- IC
- Resistor
- Kapasitor
- Dioda
- Transistor
- Resistor
- Led
- Kabel Jemper
- Heatsink
- Konektor
3. Peralatan/mesin
- Mesin Bubut
- Mesin Las
- Mesin Potong
- Solder
- Bor DC
- Multimeter
- Meteran
- Tang
- Kater
- Obeng
- Spidol
4. Peralatan Pemograman
- Laptop
5. Modal
6. Informasi

Gambar 4.8. Proses Transformasi Input-output


Produk Alat Pembuat Kue Karah
(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

2. Memecah fungsi keseluruhan menjadi sub-sub fungsi yang essensial

Sub fungsi perancangan produk pemotong pola texon adalah :

1) Mengukur besi hollow, besi plat dan pipa besi

2) Pemotongan besi hollow, besi plat, pipa besi.

3) Pengelasan besi hollow (Rangka).

4) Pengelasan, pemasangan pipa besi dan gir.

5) Pemasangan dan pengelasan lengan pemutar dan kaleng adonan.


69

6) Pemograman arduino, pemasangan bahan rangkaian, pada papan

PCB dan Motor DC.

7) Pemasangan motor beserta rangkaian dan arduino.

8) Pemasangan motor servo, kompor listrik dan tombol on/off.

9) Pemasangan wajan steanless dan besi plat.

10) Finishing.

3. Menggambar blok diagram yang menunjukkan interaksi antara sub-

sub fungsi Blok diagram interaksi antara sub-sub tujuan dapat dilihat

pada Gambar 4.9. berikut.

INPUT

Mengukur besi hollow, besi Pemotongan besi hollow, Pengelasan Besi Hollow
plat dan pipa besi Besi Plat dan Pipa Besi (Rangka Alat)

Pemograman Arduino,
Pemasangan dan Pengelasan
Pemasangan bahan rangkaian Pengelasan dan Pemasangan
Lengan Pemutar dan Wadah
pada PCB, Speed Controler Pipa Besi dan Gir
Adonan
dan Motor DC.

Pemasangan Motor Arduino, Pemasangan Motor Servo,


Pemasangan Wajan Steanless
Speed Controler, Adaptor Kompor Listrik dan Tombol
dan Besi Plat.
Beserta Rangkaian PCB, On/Off.

OUTPUT Finishing

Gambar 4.9. Blok Diagram yang Menunjukkan Interakasi Antara


Sub-sub Fungsi yang Essensial
(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

4. Menggambar Sistem Pembatas (Boundary System).

Boundary system menjelaskan batas-batas fungsional untuk produk

yang dirancang. Boundary system dapat dilihat pada Gambar 4.10.

sebagai berikut.
70

Elektroda Elektroda

Mengukur besi hollow, besi Pemotongan besi hollow, Pengelasan Besi Hollow
INPUT plat dan pipa besi Besi Plat dan Pipa Besi (Rangka Alat)

Pemograman Arduino,
Pemasangan dan Pengelasan
Pemasangan bahan rangkaian Pengelasan dan Pemasangan

Elektroda
Lengan Pemutar dan Kaleng
pada PCB, Speed Controler Pipa Besi dan Gir
Adonan
dan Motor DC.

Pemasangan Motor Arduino, Pemasangan Motor Servo,


Pemasangan Wajan Steanless
Speed Controler, Adaptor Kompor Listrik dan Tombol
dan Besi Plat.
Beserta Rangkaian PCB, On/Off.

Baut dan Mur


Alat Pembuat
Finishing
Keterangan : Sistem Pembatas Kue Karah

Aliran Material Baut dan Mur


Baut dan Mur
Fungsi Utama

Gambar 4.10. Boundary System

(Sumber: Pengumpulan Data Primer 2020)

5. Mencari komponen-komponen yang tepat untuk melaksanakan sub-

sub fungsi. Komponen-komponen yang diperlukan untuk

melaksanakan sub fungsi sebagai berikut.

1) Besi hollow sebagai rangka alat.

2) Besi plat sebagai penutup ranga alat.

3) Pipa besi sebagai lengan pemutar dan penyangga gir beserta motor.

4) Arduino rangkaian PCB dan speed controler sebagai

penggerak/pengatur kecepatan motor DC.

5) Motor DC sebagai penggerak lengan pemutar.

6) Motor servo sebagai pengetukan kaleng adonan.

7) Wajan steanless sebagai wadah penggorengan kue karah.

8) Kompor listrik sebagai alat pemanas.


71

9) Adaptor sebagai penyaluran arus.

10) Tombol on/off untuk menjalankan dan mematikan alat.

4.3.3. Menyusun Kebutuhan

Penyusunan kebutuhan dilakukan untuk mengetahui secara pasti dan

akurat kebutuhan pasar atau konsumen hal ini dilakukan dengan menyebarkan

kuisioner. Adapun langkah–langkah menyusun kebutuhan sebagai berikut.

1. Menentukan produk alternatif untuk menemukan solusi yang dapat

diterima. Adapun produk alternatif perancangan alat pembuatan kue

karah dengan desain yang lebih praktis. Adapun spesifikasinya adalah

sebagai berikut:

1) Desain Alat Pembuatan Kue Karah

1) Bentuk Alat Pembuatan Kue Karah Persegi Panjang

2) Warna Alat Alat Pembuatan Kue Karah Biru

3) Jenis Alat Perancangan Kue Karah Portable (Mudah

Dipindahkan)

4) Pengoperasian Alat Pembuatan Kue Karah Menggunakan

Tombol On/off

5) Sumber Energi Alat Pembuatan Kue Karah Menggunakan

Berdaya Listrik

6) Putaran Adonan Didesain Secara Otomatis

2) Dimensi Alat Pembuatan Kue Karah

1) Panjang Alat Pembuatan Kue Karah 100 cm

2) Tinggi Alat Pembuatan Kue Karah 80 cm

3) Lebar Alat Pembuatan Kue Karah 50 cm


72

4) Diameter Kuali/Penggorengan Kue Karah 50 cm

3) Kualitas

1) Daya Tahan Pembuatan Kue Karah ± 10 Tahun

2) Bahan Pembuatan Kue Karah Berbahan Besi

3) Kenyamanan Alat Pembuatan Kue Karah Menggunakan

Pelindung Panas Pada Saat Alat Digunakan

4) Fungsi Tambahan

1) Pada Alat Pembuatan Kue Karah Diberi Roda pada kaki alat

2) Pada Penirisan Kue Karah ditambah Penampungan Minyak

3) Pada Alat Pembuatan Kue Karah diberi fitur tambahan Hendle

Pendorong.

2. Menentukan level generalitas untuk dioperasikan sebagai berikut.

1) Alat pembuat kue karah dengan desain yang baik

2) Alat pembuat kue karah yang berkualitas

3) Alat pembuat kue karah yang memiliki daya tahan lama

4) Alat pembuat kue karah dengan bahan yang berkualitas

5) Alat pembuat kue karah yang memiliki kemudahan dalam

pengoprasian alat

6) Alat pembuat kue karah yang memiliki keamanan bagi pemakai.

3. Mengidentifikasi performansi atribut produk yang diperlukan dengan

metode analisa 5 W (What, Who, Why, Where, When) :

What (apa) : Produk yang dibuat adalah alat pembuat kue karah
73

Who (siapa) : Alat pembuat kue karah ini khususnya ditujukan

kepada pengguna UMKM Kue tradisional (Kue

Karah).

Why (Mengapa) : Alat pembuat kue karah ini dibuat karena adanya

keluhan pada ,,saat melakukan produksi kue karah

dengan alat manual.

Where (Dimana) : Alat pembuat kue karah ini digunakan di UMKM

Kue Tradisional (Kue Karah).

When (Kapan) : Alat pembuat kue karah ini dapat digunakan pada

saat pembuatan kue karah.

4.3.4. Penetapan Karakteristik

Penetapan karakteristik yang memiliki tujuan untuk mengetahui keinginan

dan kebutuhan konsumen terhadap produk alat pembuat kue karah digunakan

metode QFD (Quality Function Deployment). Keinginan konsumen yang

diperoleh dari kuesioner tertutup berupa atribut untuk alat pembuat kue karah

akan disesuaikan dengan karakteristik teknik. Hal itu dilakukan dengan

menggunakan House of Quality. Adapun prosedur penggunaan matriks HOQ

adalah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi keinginan konsumen ke dalam bentuk atribut yang

nantinya diinginkan oleh responden. Adapun penyebaran kuesioner ini

dilakukan melalui dua tahap yaitu sebagai berikut :

1) Tahap 1 : Kuesioner Terbuka

Berdasarkan penyebaran kuisioner terbuka maka responden bebas

untuk menentukan jawaban mengenai atribut yang dianggap


74

penting untuk alat pembuat kue karah. Kuesioner disebarkan

terhadap 43 orang responden.

2) Tahap 2 : Kuesioner Tertutup

Berdasarkan penyebaran kuesioner tertutup, jawaban responden

diberikan dengan mengisi kolom-kolom yang telah berisi atribut-

atribut baik primer, sekunder, dan tersier yang berasal dari modus

kuesioner terbuka. Adapun modus atribut dari perancangan

produk alat pembuat kue karah dapat dilihat pada Tabel 4.9.

sebagai berikut.

Tabel 4.9. Modus Atribut Hasil Pengolahan Kuesioner


Atribut
No
Primer Skunder Tersier
1 Bentuk Persegi Panjang
2 Warna Biru
3 Jenis Alat Portable
Desain
4 Pengoprasian Alat Tombol On/off
5 Sumber Energi Alat Berdaya Listrik
6 Putaran Adonan Otomatis
7 Panjang Alat 100 cm
8 Tinggi Alat 80 cm
Dimensi
9 Lebar Alat 50 cm
10 Diameter Kuali 50cm
11 Daya Tahan Alat ± 10 Tahun
12 Kualitas Bahan Besi Hollow
13 Kenyamanan Alat Pelindung Panas
14 Roda pada kaki
Fitur Tambahan
alat
15 Hendle
Fungsi Tambahan Fitur Tambahan
Pendorong.
16 Penampungan
Fitur Tambahan Minyak pada Kue
yang ditiriskan
(Sumber: Penyebaran Kuisioner, 2020)

2. Menyusun Matriks Perencanaan (Planning Matriks)

Matriks perencanaan berisikan tentang informasinilai kompetitif dari

datribut kebutuhan responden, dalam penelitian ini informasi yang

dibuat dalam matriks perencanaan dimana titik Jual/Sales Point. Titik


75

jual adalah kontribusi suatu customer requirement terhadap daya jual

produk/jasa. Untuk penilaian terhadap titik jual terdiri dari:

1 = Tidak jual Rendah

1.2 = Titik jual Menengah

1.5 = Titik jual Tinggi

Titik jual ditentukan oleh peneliti melalui diskusi langsung dengan

operator pembuatan kue karah. Hasil penentuan sales point dapat

dilihat pada Tabel 4.19. berikut.

Tabel 4.9. Nilai Sales Point Proses Perancangan Alat Pembuatan Kue
Karah
No Pertanyaan Sales Point
1 Bentuk Persegi Panjang 1,5
2 Warna Biru 1,2
3 Jenis Alat Portable 1,5
4 Pengoprasian Alat Tombol On/off 1,5
5 Sumber Energi Alat Berdaya Listrik 1,5
6 Putaran Adonan Otomatis 1,5
7 Panjang Alat 100 cm 1,5
8 Tinggi Alat 80 cm 1,5
9 Lebar Alat 50 cm 1,5
10 Diameter Kuali 50cm 1,5
11 Daya Tahan Alat ± 10 Tahun 1
12 Bahan Besi Hollow 1,2
13 Kenyamanan Alat Pelindung Panas 1
14 Fitur Tambahan Roda pada kaki alat 1,5
15 Fitur Tambahan Hendle Pendorong. 1,5
Fitur Tambahan Penampungan Minyak pada
16 1,5
Kue yang ditiriskan
(Sumber: Penyebaran Kuisioner, 2020)

3. Membuat matriks perlawanan antara produk dan karakteristik teknis.

Produk yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis

diletakkan pada bagian vertikal ditepi sebelah kiri sedangkan

karakteristik teknis diletakkan pada bagian horizontal ditepi atas. Pada

House of Quality yang menjadi karakteristik teknik yaitu, pengukuran,


76

kekuatan, lama pengerjaan, materila alat yang digunakan, seperti pada

Gambar 4.8. berikut.

Derajat Hubungan
V = Tingkat Hubungan Kuat, Bobot 5

L am a P en gerjaan
X = Tingkat Hubungan Sedang, Bobot 3
O = Tidak Ada Hubungan, Bobot 0

M aterial A lat
P en guk u ran

K ek u atan
Panjang Alat 100 cm V X X O

Tinggi Alat 80 cm V X X O

Lebar Alat 50 cm O O X X

Diameter Kuali 50 cm O V V X

Daya Tahan ± 10 Tahun V X X X

Kenyamanan Alat Pelindung Panas V V V X

Gambar 4.8. Matriks Hubungan antara Atribut Produk dengan


Karakteristik Teknik

(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2020)

4. Megidentifikasikan produk antara Karakteristik Teknik Rancangan


Alat Pembuatan Kue Karah.

Pada tahap ini ditentukan hubungan antara masing-masing

karakteristik rancangan yang ada untuk menganalisa apakah antara

karakteristik teknik tersebut terdapat hubungan yang saling bertolak

belakang (negatif). terlihat pada Gambar 4.9. berikut.


77

V X

O O V

Derajat Hubungan

Lama pengerjaan
V = Tingkat Hubungan Kuat, bobot 5

Material Alat
Pengukuran

Kekuatan
X = Tingkat Hubungan sedang, bobot 3
O = Tidak ada Hubungan, bobot = 0

Gambar 4.9. Hubungan Antar Sesama Karakteristik Teknik


(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2020)
5. Membangun Matriks House of Quality (HOQ) Rancangan Alat

Pembuatan Kue Karah Sebelum membangun house of quality (HOQ)

perlu diketahui hunbungan antar rancangan produk dan karakteristik

teknik.

1) Penentuan Perhitungan tingkat kesulitan karakteristik Teknik

adalah sebagai berikut.

Total bobot = ∑total bobot karakteristik teknis

Bobot Pengukuran =0+5+0 =5

Bobot Kekuatan =5 + 0 + 3 = 8

Bobot Lama Pengerjaan = 0 + 3 + 5 = 8

Bobot Material Alat =0+3+5 =8

Total bobot untuk semua hubungan antar sesama karakteristik

teknis adalah: 5 + 8 + 8 + 8 = 29

Adapun untuk tingkat kesulitan masing-masing karakteristik teknis

digunakan rumus sesuai dengan persamaan 3.5. pada halaman 46

Bab 3 sebelumnya, untuk perhitungannya sebagai berikut.


5
Tingkat Kesulitan Pengukuran  x 100%  17,24%
29
78

8
Tingkat Kesulitan Kekuatan  x 100%  27,58%
29
8
Tingkat Kesulitan Lama Pengerjaan  x 100%  27,58%
29
8
Tingkat Kesulitan Material Alat  x 100%  27,58%
29

2) Penetuan Derajat Kepentingan

Derajat kepentingan ditentukan dari hubungan antar rancangan

produk dengan karakteristik teknik. Perhitungan dilakukan

pertama-tama dengan menjumlahkan semua bobot nilai hubungan

antar rancangan produk dengan karakteristik tekniknya. Adapun

perhitungannya sebagai berikut.

Bobot Pengukuran = 5 + 5 + 0 + 0 + 5 + 5 = 20

Bobot Kekuatan =3 + 5 + 0 + 5 + 3 + 5 = 21

Bobot Lama Pengerjaan = 3 + 3 + 3 + 5 + 3 + 5 = 22

Bobot Material Alat = 5 + 0 + 3 + 5+ 3 + 3 = 19

Sehingga didapat total bobot untuk semua hubungan antara atribut

produk dan karakteristik teknis sebagai berikut:

= 20 + 21 + 22 + 19 = 82

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka untuk menghitung

derajat kepentingan untuk atribut produk dengan karakteristik teknis

rumus yang digunakan sesuai dengan persamaan 3.6. pada halaman

47 pada Bab 3 sebelumnya, untuk perhitungannya sebagai berikut.

20
Derajat Kepentingan Atribut Pengukuran  x 100%  24,39%
82
21
Derajat Kepentingan Atribut Kekuatan  x 100%  25,60%
82
22
Derajat Kepentingan Atribut Lama Pengerjaan  x 100%  26,82%
82
79

19
Derajat Kepentingan Atribut Material Alat  x 100%  23,17%
82

Berdasarkan perhitungan tingkat kesulitan dan derajat

kepentinga diatas menunjukan bahwa hasil untuk tingkat kesulitan

pada atribut pengukuran yaitu sebesar 5 dengan persentase sebesar

17,24% dikatagorikan mudah, untuk atribut kekuatan yaitu sebesar

8, dengan persentase sebesar 27,58% dikatagorikan cukup mudah,

untuk atribut lama pengerjaan yaitu sebesar 5 dengan persentase

sebesar 27,58% dikatagorikan cukup mudah dan untuk atribut

material alat sebesar 8 dengan persentase 27,58% dikatagorikan

cukup mudah.

Hasil perhitungan dari derajat kepentingan untuk atribut

pengukuran yaitu sebesar 20 dengan persentase sebesar 24,39%

dikatagorikan penting, untuk atribut kekuatan yaitu sebesar 21

dengan persentase sebesar 25,60% dikatagorikan penting, untuk

atribut lama pengerjaan 22 dengan persentase 26,82%

dikategorikan penting dan untuk atribut material alat sebesar 19

dengan persentase 23,17% dikatagorikan penting.

3) Membuat House of Quality (HOQ)

Pada tahap akhir dari QFD ini, adalah keseluruhan langkah diatas

digabungkan sehingga menghasilkan sebuah Gambar rumah mutu

seperti Gambar 4.10. berikut.


80

O
V X
Derajat Hubungan O O V
V = Tingkat Hubungan Kuat, Bobot 5
X = Tingkat Hubungan Sedang, Bobot 3
O = Tidak Ada Hubungan, Bobot 0

Karakteristik
Teknik

Material Alat
Pengukuran

Pengerjaan
Kekuatan

Lama
Modus
Keinginan Konsumen Sales Point

Panjang Alat 100 cm 1,5 V X X V

Tinggi Alat 80 cm 1,5 V V X O

Lebar Alat 50 cm 1,5 O O X X

Diameter Kuali 50 cm 1,5 O V V V

Daya Tahan ± 10 Tahun 1 V X X X

Kenyamanan Alat Pelindung Panas 1 V V V X

Tingkat Kesulitan 5 8 8 8

Derajat Kepentingan 20 21 22 19

Tingkat Kesulitan (%) 17,24 27,58 27,58 27,58

Derajat Kepentingan (%) 24,39 25,60 26,82 23,17

Tingkat Kesulitan Derajat Kepentingan


1 = Mudah = 1 - 20% 1 – 15 = Cukup Penting
3 = Cukup Mudah = 21 - 40% 16 – 30 = Penting
5 = Cukup Sulit = 41 - 60% 31 – 45 = Sangat Penting
7 = Sangat Sulit = 61 - 80%
9 = Mutlak Sulit = 81 - 100%

Gambar 4.10. House of Quality Perancangan Alat Kue Karah


(Sumber: Pengolahan Data Primer, 2020)
81

Berdasarkan dari Gambar 4.10. diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Rancangan alat pembuatan kue karah dari Hasil kuesioner adalah:

1) Alat Pembuatan kue karah mempunyai panjang 100 cm.

2) Tinggi Alat Pembuatan kue karah 80 cm

3) Lebar Alat Pembuatan kue karah 50 cm

4) Diameter Kuali Alat Pembuatan kue karah 50cm

5) Daya Tahan ± 10 Tahun

2. Tingkat kesulitan: semua karakteristik teknik dikategorikan mudah

dan cukup mudah untuk dikerjakan.

3. Tingkat kepentingan: semua karakteristik teknik tergolong penting.

Anda mungkin juga menyukai