Anda di halaman 1dari 3

B.

Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel Common Rail

 Komponen Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel Common Rail

1. High Pressure Pump berfungsi untuk menaikkan tekanan bahan


bakar bertekanan ke injektor rail
2. Injector berfungsi untuk menginjeksikan fuel bertekanan tinggi
yang teratomisasi
3. Supply Pump berfungsi untuk men-supply bahan bakar bertekan
tinggi ke fuel rail
4. Suction Control Valve berfungsiberfungsi untuk mengontrol
kuantitas buangan dengan kuantitas hisapan, operasi pemompaan
berlebih dihilangkan, mengurangi beban aktuasi dan menekan
kenaikan suhu bahan bakar
5. Pressure Limiter berfungsi untuk menghilangkan tekanan tinggi
yang ABNORMAL yang terjadi didalam rail
6. Rail berfungsi menyimpan fuel bertekanan tinggi yang dikirim dari
supply pump (HP3) dan didistribusikan ke setiap injector
7. Fuel tank berfungsi untuk menyimpan bahan bakar
8. Fuel injection pump berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke
ruang bakar melalui nozzle dengan tekanan tinggi (max 300
kg/cm2).

 Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel Common Rail

 Bahan bakar yang sudah dihisap oleh pompa minyak dari tangki solar
dan melalui saringan akan diteruskan atau dihisap oleh supply pump
dan dinaikkan tekanan hingga 30 Mpa sampai 180 Mpa, bahan bakar
akan ditekan ke common rail tube melalui pipa tekanan tinggi, di rail
tube bahan bakar akan tertahan atau di simpan hingga tekanan 220
Mpa, bahan bakar yang sudah bertekanan tinggi juga disalurkan ke
injector dari rail tube melalui pipa tekan tinggi. Bahan bakar akan
diinjeksikan ke ruang bakar cylinder tergantung lamanya selenoid
injector mendapat perintah bekerja dari ECM

 Prinsip Kerja Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel Common


Rail

1. High Pressure Pump


 Ketika plunger bergerak ke bawah maka katup inlet akan
terbuka sehingga bahan bakar akan terhisap masuk kedalam
ruangan pompa.Pada posisi titik mati bawah (TMB) dan
plunger mulai bergerak ke arah atas, maka katup akan
tertutup karena katup jenis ini merupakan katup satu arah dan
bahan bakar di dalam ruangan pompa ini akan dikompresikan
sehingga bahan bakar akan terdorong keluar pada saluran
outlet.

2. Injector
 Sebelum penginjeksin
Bahan bakar solar yang memiliki tekanan yang tinggi akan
mengalir dari pompa injeksi melalui saluran bahan bakar
pada nozzle holder kemudian bahan bakar ini akan menuju ke
oil pool pada bagian bawah nozzle body.
 Penginjeksian bahan bakar
Apabila tekanan bahan bakar yang berada di oil pool ini naik
maka bahan bakar ini akan menekan permukaan ujung
needle. Apabila tekanan bahan bakar ini melebihi tekanan
pegas maka nozzle needle akan terdorong ke atas oleh
tekanan bahan bakar sehingga nozzle needle akan terlepas
dari dudukannya (nozzle body seat). Kejadian tersebut
membuat bahan bakar dapat keluar sehingga akan terjadi
langkah penginjeksian atau penyemprotan bahan bakar ke
dalam ruang bakar.
 Akhir penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar maka
tekanan bahan bakar yang menuju ke injektor nozzle akan
menurun sehingga tekanan pegas di dalam injektor nozzle
akan mengembalikan nozzle needle ke posisi semula. Pada
saat ini nozzle needle akan tertekan oleh pegas pengembali
dengan kuat pada dudukannya (nozzle body seat) dan akan
menutup saluran bahan bakar untuk keluar.
3. Fuel Injection Pump
 Bahan bakar dipompa dari tangki bahan bakar menuju
mesin pompa oleh feed pump.
 Bahan bakar didorong oleh masuk ke pipa injeksi, siap
untuk masuk ke ruang bakar melalui nozzle.
 Di dalam pompa terdapat mekanisme Camshaft yang
berputar selaras dengan putaran mesin. Camshaft itu akan
menekan plunger naik dan turun satu persatu. Plunger yang
tertekan akan mendorong bahan bakar menembus nozzle,
masuk ke ruang bakar. Karena Camshaft bergerak selaras
dengan putaran mesin, penyemprotan bahan bakarnya ke
ruang bakar bisa tepat timingnya.
 Governor berfungsi sebagai pengatur banyak jumlah bahan
bakar yang diinjeksi, dengan cara memutar plunger. Pada
plunger terhadap saluran bahan bakar yang besar
bukaannya semakin besar atau kecil bergantung pada
posisi menghadapnya.
4. Supply Pump
 Dalam proses kerjanya menggunakan putaran / torsi
mesin untuk menghasilkan tekanan bahan bakar, dan
bahan bakar bertekanan yang dihasilkan akan ditransfer
ke common rail.

 Jenis Pompa Bahan Bakar Yang Digunakan

1. Fuel Injection tipe Inline


 Kelebihan
 Jumlah plunger pemompa tipe inline yang sesuai dengan
jumlah silinder. Jika suatu saat salah satu plunger bermasalah,
maka mesin masih bisa beroperasi namun tidak optimal.
 Konstruksinya sederhana, karena setiap 1 silinder di suplai
oleh 1 plunger.
 Harganya relatif lebih murah.
 Kerugian
 Memakan ruang yang banyak, karena ukurannya yang
besar.
 Suplai bahan bakar pada tiap silinder kemungkinan tidak
sama, karena setiap satu plunger satu silinder.

2. Fuel Injection tipe Distributor


 Kelebihan
 Membutuhkan ruang yang tidak terlalu besar.
 Bahan bakar yang didistribusikan ke semua silinder sama,
karena menggunakan 1 plunger.
 Kekurangan
 Membutuhkan ruang yang tidak terlalu besar.
 Bahan bakar yang didistribusikan ke semua silinder sama,
karena menggunakan 1 plunger.

Anda mungkin juga menyukai