Anda di halaman 1dari 5

Nama :M.DAFFA RIZKI ASFFAR Kelas : 7.

Mapel : PPKN

“Soal”

Apa saja sistim perdilan negara Indonesia ? (Ada 4 ) tuliskan 1 cnthnya setiap peradilan.Berarti hrs ada 4
contoh !

Lihat gambar hal 55 pendapatmu apa yg tersirat digambar

itu dan apa manfaatnya Jelaskan dgn lengkap

Faktor apa saja yg membuat seseorang itu sadar dan patuh

terhadap norma ? tuliskan 2 faktornya

Tindakan apakah yg dilarang lembaga peradilan dlm

masyarakat,didalam menghadapi suatu masalah (misalnya ada maling tertangkap hrs bagaimana)
Tuliskanlah sikap yg dilarang itu ?

Tuliskan 3 penerapan contoh penerapan norma kesopanan

didlm lingkungan keluarga dan masyarakat ( ingat ! didlm ling kel dan masyarakat ini masing-msg 3
penerapan)

“Jawaban”

A. Peradilan Umum

Peradilan umum menangani perkara pidana dan perdata secara umum.

Badan yang menjalankannya terdiri dari Pengadilan Negeri sebagai

pengadilan tingkat pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan

tingkat banding. Pengadilan Negeri berkedudukan di Ibukota

Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah kewenangannya. Sedangkan

Pengadilan Tinggi berkedudukan di Ibukota Provinsi dengan kewenangan

meliputi wilayah Provinsi tersebut.


Peradilan ini diatur dengan UU No.2 Tahun 1986 tentang Peradilan

Umum jo. UU No.8 Tahun 2004 jo. UU No.49 Tahun 2009 jo. Putusan MK

Nomor 37/PUU-X/2012.

Contoh Peradilan Umum : - Pengadilan Anak

- Pengadilan Niaga

- Pengadilan Hak Asasi Manusia

- Pengadilan Hubungan Industrial

- Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

- Pengadilan Perikanan.

B. Peradilan Agama

Peradilan agama hanya menangani perkara perdata tertentu bagi

masyarakat beragama Islam. Badan yang menjalankannya terdiri dari

Pengadilan Agama sebagai pengadilan tingkat pertama dan Pengadilan

Tinggi Agama sebagai pengadilan tingkat banding. Pengadilan Agama

berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah

kewenangannya. Sedangkan Pengadilan Tinggi Agama berkedudukan di

Ibukota Provinsi dengan kewenangan meliputi wilayah Provinsi tersebut.

Peradilan ini diatur dengan UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama jo. UU No.3 Tahun 2006 jo. UU No.50 Tahun 2009 jo. Putusan MK

Nomor 37/PUU-X/2012.

Contoh Peradilan Agama : - Perkawinan. Izin poligami. Pencegahan

Perkawinan. Penolakan perkawinan oleh

Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Pembatalan

Perkawinan. KelalaiKewajiban suami / istri.

- Ekonomi Syariah. -Waqaf

-Kewarisan. -Zakat,Infaq,Shodaqoh

C. Peradilan Tata Usaha Negara

Peradilan tata usaha negara hanya menangani perkara gugatan terhadap


pejabat administrasi negara akibat penetapan tertulis yang dibuatnya

merugikan seseorang atau badan hukum perdata. Badan yang menjalankannya

terdiri dari Pengadilan Tata Usaha Negara sebagai pengadilan tingkat pertama

dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara sebagai pengadilan tingkat banding.

Pengadilan Tata Usaha Negara berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota yang

menjadi wilayah kewenangannya. Sedangkan Pengadilan Tinggi Tata Usaha

Negara berkedudukan di Ibukota Provinsi dengan kewenangan meliputi wilayah

Provinsi tersebut.

Peradilan ini diatur dengan UU No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Negara jo. UU No.9 Tahun 2004 jo. UU No.51 Tahun 2009 jo. Putusan MK Nomor

37/PUU-X/2012.

Contoh Peradilan Tata Usaha Negara : -Gugatan perijin -Pertanahan

-kepegawaia -Badan Hukum

-pemilihan kepala daer

-keterbukaan informasi publik.

D. Peradilan Militer

Peradilan militer hanya menangani perkara pidana dan sengketa tata usaha

angkatan bersenjata bagi kalangan militer. Badan yang menjalankannya terdiri

dari Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi, dan Pengadilan Militer

Utama. Peradilan Militer diatur dengan UU No.31 Tahun 1997 tentang

Peradilan Militer.Pengadilan Militer adalah pengadilan tingkat pertama bagi

perkara pidana yang terdakwanya berpangkat Kapten atau di bawahnya.

Pengadilan Militer Tinggi sebagai pengadilan tingkat banding untuk putusan

Pengadilan Militer, sekaligus pengadilan tingkat pertama untuk perkara pidana

dengan terdakwa berpangkat Mayor atau di atasnya.

Contoh Peradilan Militer : -Tindakan Kriminal

-Desersi

-Pelanggaran Tata Tertin Dan HAM


2.Pendapat Saya Yg Tersirat Adalah :

Masyarakat Adat Badui tetap memegang Teguh tradisi yang merupakan Kearifan Lokal. ... Dan salah satu
yang Masih mempertahankan Kearifan Lokal adalah Orang Kanekes atau yang disebut dengan orang
Baduy yang merupakan suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak,
Banten.

3.Tanggung Jawab

Faktornya :* Tanggung jawab karena setiap orang pasti punya tanggung

jawab ketika tanggung jawab itu dilaksanakan nirma otomatis

juga terlaksana.

*Hukum di Indonesia termasuk negara hukum dengan adanya

hukum tersebut orang tidak bisa semena-mena melakukan

sesuatu dari situ norma terbentuk

4. Jika Ada Maling Yang Tertangkap Kita Tidak Boleh Main Hakim Sendiri(Memukuli/Membabak
Belurkan) Maling Tersebut Karena :

Kemungkinan Salah Sasaran Besar

Sebesar dan separah apapun sebuah kejahatan, sebelum dijatuhi

hukuman, terduga pelaku bakal melewati serangkaian sidang dan gelar

perkara yang fungsinya buat memastikan apakah benar dia bersalah atau

tidak.Nah, hal ini lah yang nggak bakal kamu temui waktu seseorang

dihakimi langsung oleh warga. Karena dasarnya cuma emosi, maka nggak

ada proses untuk memastikan kejahatan yang dilakukan. Alhasil, bukan

nggak mungkin orang yang sebenarnya nggak bersalah ikut jadi korban.
Memberi Contoh yang Buruk Buat Anak-Anak

Waktu ada sinetron atau tayangan yang berbau kekerasan, semua orang

sepakat menolak. Tapi, giliran ada kasus kejahatan, masih banyak aja tuh

orang yang main hakim sendiri.Padahal, menyaksikan langsung sebuah

tindakan kekerasan itu justru lebih berbahaya dibanding sekedar

menonton film atau bermain game buat anak-anak. Apalagi kalau ternyata,

justru orangtua mereka sendiri yang melakukannya.

5. Keluarga : • menghormati orang tua

• sopan kepada keluarga / orang Tua

• menjaga nama baik keluarga

• mengikuti aturan yang disepakati keluarga

• berbicara sopan kepada orangtua

Masyarakat: •menjaga moralitas

• berbuat baik / santun

• menjaga dan memelihara lingkungan sekitar

• saling menghargai pendapat

• tidak membedakan sesama masyarakat

Anda mungkin juga menyukai