Anda di halaman 1dari 23

Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)

MATERI MATEMATIKA SMP


PENYAJIAN DATA
(STATISTIKA)

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 1


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)

PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)

TOKOK STATISTIKA
Karl Pearson (1857 - 1956)
Karl Pearson adalah kontributor utama perkembangan awal statistika
hingga menjadi disiplin ilmu tersendiri. Ia mendirikan Departemen
Statistika Terapan di University College London pada tahun 1911, yang
mana merupakan jurusan statistika pertama kali untuk tingkat universitas
di dunia. Hasil karya Pearson adalah semua mencakup dalam hal aplikasi
yang luas dalam pengembangan statistik matematis, yang mencakup
bidang biologi, epidemiologi, antropometri, obat-obatan dan sejarah sosial.
Pada tahun 1901, dengan Weldon dan Galton, ia mendirikan jurnal
Biometrika di mana objeknya adalah mengembangan teori statistik.

9.1. DEFINISI
 Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, cara-cara
pengumpulan, penyajian, pengolahan, dan penganalisisan data, menginterpretasi
(menafsirkan), dan penarikan kesimpulan, serta mempresentasikan dari data-data tersebut.
 Statistik adalah data hasil olahan dan analisis, dapat berupa mean, median, modus, kuartil,
simpangan data dan sebagainya. Berdasarkan kegiatannya, statistika dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a) Statistika deskriptif, yaitu statistika tanpa penarikan kesimpulan.
b) Statistika inferensi, yaitu statistika yang disertai penarikan kesimpulan dan pengambilan
keputusan.
 Datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu obyek/kejadian atau
narasumber.
 Data adalah kumpulan dari datum.
 Populasi adalah himpunan dari seluruh objek yang mempunyai karakteristik (sifat) yang sama
untuk dijadikan sasaran pengamatan atau penelitian.
 Sampel adalah himpunan bagian dari populasi yang diambil secara acak untuk dijadikan objek
pengamatan atau penelitian langsung dan dapat dijadikan dasar dalam penarikan
kesimpulan.
Contoh :
SMP Negeri 3 Batam akan melakukan pengamatan tentang siswa yang menyukai olahraga
untuk diikutsertakan dalam kegiatan O2SN. Tentukan populasi dan sampel untuk penelitian
tersebut!
Populasi : Seluruh siswa SMP Negeri 3 Batam
Sampel : Siswa kelas VII

9.2. DATA STATISTIKA


A. Jenis-jenis Data
Jenis-jenis data dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Menurut cara memperolehnya:
a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung
dari subjek atau objek penelitian.
b. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau
subjek penelitian.

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 2


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
2. Menurut sumbernya
a. Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam sebuah
organisasi
b. Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan duatu keadaan atau kegiatan di luar
sebuah organisasi
3. Menurut sifatnya
a. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka angka/bilangan yang dibagi menjadi
2 bagian yaitu:
1) Data cacahan (diskrit): data yang diperoleh dengan cara menghitung.
Contoh : Pelajaran yang disukai siswa kelas VII SMP Negeri 3 Batam, dan lain-lain.
2) Data ukuran (kontinue) : data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Contoh : umur, berat badan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Batam dan lain-lain.
b. Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka atau bilangan.
Contoh : Faktor penyebab keterlambatan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Batam dan lain-
lain.
4. Menurut waktu pengumpulannya
a. Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu
tertentu
b. Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/ peristiwa/
kegiatan.

B. Teknik Pengumpulan Data


1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Untuk melakukan wawancara,
sejumlah persiapan diperlukan, antara lain: peneliti menyusun panduan wawancara,
menyiapkan catatan atau alat rekam, mengatur jadwal wawancara dengan calon
narasumber atau informan. Uji coba wawancara diperlukan sebelum peneliti
mewawancarai narasumber lebih lanjut. Biasanya satu atau dua narasumber pertama
diwawancarai sebagai uji coba penduan wawancara. Peneliti mencatat apa kekurangan
interview guide (pandan wawancara) selama wawancara uji coba, kemudian
melengkapinya. Pemberitahuan kepada narasumber tentang identitas peneliti dan
penelitian yang dilakukan diperlukan sebagai bagian dari etika penelitian.
Wawancara dilakukan dengan dua cara :
a. wawancara Langsung yang dilakukan secara langsung menemui narasumber
b. wawancara Online yang dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon,
email, atau skype, dan lain-lain.
Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa
yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah
membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan
berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta
instrumen-instrumen lain.
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya
memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 3


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai
faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya
mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-
gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak
terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
a. Participant observation
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-
hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
b. Non participant observation
Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan
observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang
sedang diamati.
3. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
sebaiknya melakukan uji coba kuesioner terlebih dahulu terhadap satu atau dua informan
sebelum melakukan penelitian lebih lanjut. Kuesioner merupakan metode pengumpulan
data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan
diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis,
yakni:
a. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek
penelitian untuk menjawab.
b. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk
dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat
ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam
bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap
diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.
4. Studi Dokumen /Studi literatur
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada
subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai
macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan
dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:
a. Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami
suatu peristiwa, misalnya: autobiografi
b. Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita
orang lain, misalnya: biografi.
5. Polling
Polling merupakan pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan dengan jawaban
pilihan ganda atau "setuju/tidak setuju" atau "ya/tidak", dan lain-lain.

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 4


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)

9.3. PENYAJIAN DATA


Penyajian data dilakukan ke dalam tampilan yang sistematis untuk keperluan penganalisisan
sehingga memberikan informasi yang bermakna. Untuk menghasilkan gambaran data yang
komunikatif dan informatif maka data harus disajikan sesuai dengan kebutuhan. Bentuk
penyajian data ada dua yaitu penyajian data dalam bentuk tabel dan penyajian data dalam
bentuk Diagram.

A. Penyajian Data Dengan Tabel


Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran
mengenai jumlah secara rinci sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis terhadap data
tersebut. Macam–macam penyajian data dalam bentuk tabel diantaranya adalah sebagai
berikut;
1) Tabel Baris Kolom
Tabel baris kolom ini adalah yang terdiri dari baris dan kolom. Tabel baris dan kolom ini
dapat dibedakan menjadi tiga arah, yaitu tabel satu arah, dua arah dan tiga arah.
a. Tabel satu arah yaitu tabel yang berisi mengenai sutau hal atau satu karakteristik saja.
Tabel ini merupakan bentuk tabel yang paling sederhana. Misalnya tabel tentang
Penjualan Smarthphone seperti berikut:
Contoh tabel satu arah atau sederhana

Penjualan Smarthpone perusahaan Smarthpone di Indonesia tahun 2015


No Merek Unit (Juta)
1 Samsung 29,7
2 Blackberry 24,7
3 Nokia 16,7
4 iPhone 4,5
5 Smartfren 3,8

b. Tabel dua arah yaitu tabel yang berisi menganai hubungan dua hal atau dua
karakteristik yang berbeda. Misalnya data Penjualan dan market share perusahaan
smarthphone.
Contoh tabel dua arah:

Penjualan dan Market Share 5 Perusahaan Smartphone


No Perusahaan Unit (Juta) Market share
1 Samsung 78,1 23,8%
2 Apple 39,3 12%
3 Huawei 17,3 5,3%
4 Xiaomi 16,9 5,2%
5 Lenovo 16,8 5,1 %
6 Other 159,2 48,6
Total 327,6 100

c. Tabel tiga arah, yaitu tabel yang berisi mengenasi hubungan tiga hal atau tiga
karakteristik yang berbeda. Misalnya data jumlah penduduk DKI Jakarta berdasarkan
wilayah, jenis kelamin dan kewarganegaraan.

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 5


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Contoh tabel tiga arah
Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011
WNI (Ribuan) WNA Total
Wilayah
L P Jumlah L P Jumlah (Ribuan)
Jakarta Pusat 575,2 547,7 1.122,9 342 354 696 1.123,7
Jakarta Utara 887,1 828,5 1.715,5 433 374 807 1.716,3
Jakarta Barat 1.1651,1 1.094.1 2.259,6 389 346 735 2.260,3
Jakarta Selatan 1.099,1 1.035.1 2.134,8 401 340 741 2.135,6
Jakarta Timur 1.510,1 1.415.2 2.925,6 574 536 1.110 2.926,7
Kep. Seribu 12,6 12,3 24,9 6 2 8 24,9
Total 5.250,6 4.932,8 10.183,5 2.145 1.952 4.097 10.187,6

2) Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, namun dalam tabel ini
memiliki ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel,
faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat
daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
contoh
Contoh tabel kontingensi

Tingkat Pendidikan Responden berdasarkan jenis kelamin


Jenis Tingkat Pendidikan
Jml
Kelamin SD SMP SMA
Laki-laki 25 20 15 60
Perempuan 20 12 8 40
Jumlah 45 32 23 100

3) Tabel Silang
Penyajian data dalam bentuk tabel silang dapat memberikan informasi mengenai dua hal
atau atau lebih yang berkaitan/berhubungan secara bersamaan. Misalnya data hasil
penelitian yang berupa perhitungan frekuensi dan prosentase jumlah karyawan yang
memiliki Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari
dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan
demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan
tergantung dari data yang diperoleh. Tabel silang satu variable digunakan untuk
menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah
keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per
gender.
Contoh: Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas VII.A tentang mata pelajaran
MIPA yang disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:

Tabel 3.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variable
No. Mata Pelajaran Jumlah
1 Matematika 11
2 Kimia 10
3 Fisika 7
4 Biologi 6
Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 6
Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Tabel 3.2 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang dua variable
No. Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai Jumlah
Siswa Siswa
Laki - Laki Perempuan
1 Matematika 8 3 11
2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6

B. PENYAJIAN DATA DENGAN DIAGRAM/GRAFIK


Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-data
angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafik frekuensi.
Pembuatan grafikfrekuensi pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel
distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi
frekuensi. Dengan kata lain, pembuatan tabel distribusi frekuensi harus tetap dilakukan baik
kita bermaksud maupun tidak bermaksud membuat grafik frekuensi. Penyajian data angka ke
dalam grafik biasanya dipandang lebih menarik karena data-data itu tersaji dalam bentuk
visual. Gambar grafik frekuensi yang banyak dipergunakan dalam metode statistik adalah
histogram(Batang), polygon, kurve, Ogive, garis, Gambar(Piktogram) dan lingkaran.
1. Grafik Histogram / Batang
Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan histogram
berupa petak-petak empat persegi panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh memakai
tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilai variabel yang diobservasi, sedang sumbu
vertical menunjukkan frekuensi. Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang
menjadi absis adalah nilai tengah dari masing-masing kelas.

2. Grafik Poligon frekuensi


Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable.
Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan
puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari
masing-masing kelas.
Untuk lebih memahami mengenai histogram dan poligon frekuensi, perhatikan contoh
berikut.

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 7


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Berikut ini upah karyawan (dalam ribuan rupiah) per minggu dari sebuah perusahaan.

Langkah-langkah dalam membuat histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi
frekuensi di atas adalah sebagai berikut.
a. Membuat sumbu datar dan sumbu tegak yang saling berpotongan.
Untuk menyajikan data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi menjadi
diagram, seperti biasa dipakai sumbu datar untuk menyatakan kelas interval dan
sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi.
b. Menyajikan frekuensi pada tabel ke dalam bentuk diagram.
Setelah sumbu datar dan sumbu tegak dibuat pada langkah 1, buat diagram yang
menyatakan frekuensi data. Bentuk diagramnya seperti kotak (diagram batang)
dengan sisi-sisi dari batang-batang yang berdekatan harus berimpitan. Pada tepi
masing-masing kotak/batang ditulis nilai tepi kelas yang diurutkan dari tepi bawah ke
tepi atas kelas. (Perhatikan bahwa tepi kelas terbawah adalah 99,5 – 199,5).
c. Membuat poligon frekuensi.
Tengah-tengah tiap sisi atas yang berdekatan dihubungkan oleh ruas-ruas garis dan
titik-titik tengah sisi-sisi atas pada batang pertama dan terakhir di sisi terakhir
dihubungkan dengan setengah jarak kelas interval pada sumbu datar. Bentuk yang
diperoleh dinamakan poligon frekuensi (poligon tertutup).
Hasil akhir dari histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi frekuensi di atas
dapat dilihat pada gambar berikut.

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 8


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
3. Grafik Kurve
Grafik Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon. Gambar
polygon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu
sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan
garis gambar polygon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.

4. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan.
Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui
garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan
yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah,
yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada
garis vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.
Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1 tahun ajaran 2019/2020
sebagai berikut:

Ujian Semester ke Nilai


1 80
2 95
3 60
4 100
5 85

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 9


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
5. Grafik Ogive
Ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah disusun dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Untuk data yang disusun dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi kumulatif kurang dari, grafiknya berupa ogive positif, sedangkan untuk
data yang disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari, grafiknya
berupa ogive negatif.
Frekuensi kumulatif kurang dari untuk suatu kelas adalah jumlah frekuensi semua kelas
sebelum kelas tersebut dengan frekuensi kelas itu. Sedangkan frekuensi kumulatif lebih
dari suatu kelas adalah jumlah frekuensi semua kelas sesudah kelas tersebut dengan
frekuensi kelas itu.
Data upah karyawan sebelumnya dapat digambarkan ogivenya. Akan tetapi sebelum itu,
buat terlebih dahulu tabel distribusi frekuensi kumulatifnya.

Dari tabel distribusi frekuensi kumulatif di atas, dapat digambarkan ogive seperti pada
diagram berikut.

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 10


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
6. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif menggunakan lingkaran
dimana dapat menunjukkan kontribusi dari masing-masing informasi yang disajikan.
contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Ada data sebagai berikut :


Sajikan dalam bentuk diagram lingkaran !

Jawab :
Jumlah siswa keseluruhan = 1200
Maka besar sudut masing masing data adalah :
300/1200 x 360 ̊ = 90o
150/1200 x 360 =̊ 45o
200/1200 x 360 ̊ = 60o
250/1200 x 360 ̊ = 75o
100/1200 x 360 =̊ 30o
200/1200 x 360 =̊ 60o

Untuk keterangan berupa persen kita bisa mencari dengan cara


Jumlah data / jumlah data keseluruhan x 100 %=
300/1200 x 100% = 25%
150/1200 x 100% = 12,5%
200/1200 x 100% = 16,7%
250/1200 x 100% = 20,83%
100/1200 x 100% = 8,3 %
200/1200 x 100% = 16,7%

Diagramnya seperti di bawah ini :

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 11


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
7. Diagram Gambar / Piktogram

9.4. UKURAN PEMUSATAN DATA


Ukuran pemusatan data adalah rataan (Mean), Median, Modus . Untuk memudahkan anda dalam
memahami materi ini, dibawah ini akan kita uraikan penjelasan dibawah ini.

A. Rataan (Mean)
Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah sekelompok data dibagi
dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan dengan x.
1. Rata-Rata untuk Data Tunggal

Keterangan:
ẋ = mean
n = banyaknya data
xi= nilai data ke-i

Contoh Rataan Data tunggal :


Nilai ulangan matematika 15 siswa kelas XIIPAadalah 7,8,6,4,10, 5,9,7, 3,8, 6, 5, 8, 9, dan
7. Tentukan nilai rata-ratanya.
Jawab:

Jadi, nilai rata-ratanya adlah 6,8

2. Rata-Rata untuk Data Bergolong (Berkelompok)

Keterangan:
xi = nilai tengah data ke-i
fi = frekuesni data ke -i
xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)
Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 12
Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Contoh Rataan Data berkelompok :
Tentukan rata-rata dari data berikut.
Nilai Frekuensi
11 - 15 4
16 - 20 5
21 - 25 8
26 - 30 8
31 - 35 4
36 - 40 2

Jawab:
Cara I:
Nilai Xi fi fiXi
11 - 15 13 4 52
16 - 20 18 5 90
21 - 25 23 8 161
26 - 30 28 8 224
31 - 35 33 4 132
36 - 40 38 2 76
Jumlah 30 735
Penyelesaian:

Cara II:
Nilai fi Xi di fidi
11 - 15 4 13 -15 -60
16 - 20 5 18 -10 -50
21 - 25 8 23 -5 -35
26 - 30 8 28 0 0
31 - 35 4 33 5 20
36 - 40 2 38 10 20
Jumlah 30 -105
Penyelesaian:

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 13


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
B. Median
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan. Dengan demikian,
median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai tengah)
disimbolkan dengan Me.
1. Median untuk Data Tunggal
1. Jika banyaknya data n ganjil maka median

2. Jika banyaknya n genap maka

Contoh Median Data Tunggal :


1. Tentukan median dari data berikut : 8,6,4,3,7,5,8,10,8,9,8,5
2. Tentukan median dari data berikut :
Nilai 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Frekuensi 2, 5, 7, 8, 10, 5, 4

Jawab:
1. Data diurutkan : 3 4 5 5 6 7 8 8 8 8 9 10
n = 12 (genap)
Jadi, mediannya adlah 7,5
2. n = 41 (ganjil)

2. Median untuk data bergolong

Keterangan:
Me = median
Tb = tepi bawah kelas median
p = panjang kelas
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 14


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Contoh Median Data Bergolong
Tentukan median dari data berikut.
Data Frekuensi
11-20 5
21-30 3
31-40 8
41-50 7
51-60 4
61-70 9
Jumlah 36

Jawab:
Karena banyaknya data adlah 36 maka median terletak diantara data ke-18 dan data ke-
19 sehingga diperoleh kelas yang mengandung median adalah 4-40. Dengan demikian ,
Tb = 41-0,5 = 40,5; p=10 (11-20); f =7; F= 16.
Data F fk
11-20 5 5
21-30 3 8
31-40 8 16
41-50 7 23
51-60 4 27
61-70 9 36

Penyelesaian:

Jadi, mediannya adalah 43,36

C. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi. Modus
dilambnagnkan dengan Mo.
1. Modus untuk data tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
Contoh Modus Data Tunggal :
Tentukan modus dari data : 7,6,5,8,3,7,9,4,6,4,8,4,10,7,5,7,dan 8.
Jawab:
Data diurutkan: 3,4,4,4,5,5,6,6,7,7,7,7,8,8,8,9,10.
Nilai 7 muncul paling banyak, yaitu 4 kali.
Jadi, modusnya adalah 7.

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 15


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
2. Modus untuk data bergolong

Keterangan :
Mo : modus
Tb : tepi bawah kelas modus
p : panjang kelas
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya

Contoh Modus Data Bergolong :


Tentukan modus dari data berikut !
Data Frekuensi
11-20 5
21-30 3
31-40 8
41-50 7
51-60 4
61-70 9
Jumlah 36

Jawab:
Karena kelas dengan frekuensi terbanyak 9 maka modus terletak diantara kelas 51-60;
tb=51-0,5=50,5; p=10(11-20); di=9-4=5; F=16.
Penyelesaian:

Jadi, modusnya adalah 53,36

D. KUARTIL
Kuartil (Q) yang mana berfungsi untuk membagi data yang sudah diurutkan menjadi empat
bagian yang sama banyak.
1. Kuartil data tunggal
Urutkan data dari yang kecil ke yang besar, lalu menentukan kuartil dengan menggunakan
rumus seperti berikut ini:

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 16


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Contoh soal:
Tentukanlah nilai dari Q1, Q2, dan Q3 dari data berikut: 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 6, 9, 10, 8, 3,
7, 12.
Jawab:
Langkah 1: urutkan data dari yang terkecil ke terbesar sehingga akan kita dapatkan data
menjadi:

2. Kuartil data kelompok


Nilai kuartil biasa dirumuskan seperti berikut ini:

Keterangan:
 Qi = kuartil ke-i (1, 2, atau 3)
 L = tepi bawah kelas kuartil ke-i
 n = banyaknya data
 F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
 c = lebar kelas
 f = frekuensi kelas kuartil

E. DESIL DAN PERSENTIL


Desil berfungsi untuk membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama besar. Sementara
persentil berfungsi untuk membagi data menjadi 100 bagian yang sama.
1. Desil data tunggal

Keterangan:
Di = desil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 9
n = banyaknya data

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 17


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
2. Persentil data tunggal

Keterangan:
Pi = persentil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 99
n = banyaknya data

9.5. UKURAN PENYEBARAN DATA


Ukuran pemusatan atau yang biasa disebut seabgai mean, median dan modus, adalah informasi
yang memberikan penjelasan kecenderungan data sebagai wakil dari beberapa data yang ada.
Adapun ukuran dari penyebaran data yang menyajikan gambaran seberapa besar data yang
menyebar dari titik-titik pemusatan.
1. Jangkauan (Range)
Ukuran penyebaran yang paling sederhana (kasar) merupakan jangkauan (range) atau
rentangan nilai, yakni selisih antara data terbesar dan data terkecil.
a. Range data tunggal
Untuk range data tunggal bisa dirumuskan dengan rumus:
R = Xmaks – Xmin
Contoh :
Tentukan range dari data yang disajikan di bawah ini.
6, 7, 3, 4, 8, 3, 7, 6, 10, 15, 20
Jawab:
Dari data di atas maka kita dapatkan xmaks = 20 dan xmin = 3
Sehingga, R = xmaks – xmin adalah = 20 – 3 = 17

b. Range data kelompok


Untuk data kelompok, nilai tertinggi akan diambil dari nilai tengah kelas tertinggi dan juga
nilai terendah yang diambil dari nilai kelas yang terendah.

2. Simpangan Rata-Rata (Deviasi Rata-Rata)


Simpangan rata-rata sebuah data yang merupakan nilai rata-rata dari selisih pada masing-
masing data dengan nilai rataan hitung.
a. Simpangan rata-rata data tunggal
Simpangan rata-rata data tunggal biasa dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 18


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
b. Simpangan rata-rata data kelompok
Simpangan rata-rata data kelompok biasa dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:

3. Simpangan Baku (Deviasi Standar) dan Ragam


Sebelum membahas simpangan baku atau juga disebut seabgai deviasi standar, perhatikan
baik-baik contoh berikut. ini:
Kalian tentu tahu bahwa masing-masing orang menggunakan sepatu dengan ukuran yang
berbeda-beda.
Ada yang menggunakan ukuran 30, 32, 33, … , 39, 40, hingga 41. Perbedaan ini kemudian
dimanfaatkan oleh para ahli statistika untuk melihat penyebaran data dalam sebuah populasi.
Perbedaan ukuran sepatu pada umumnya berkaitan erat dengan tinggi badan manusia.
Seorang ahli matematika asal Jerman yang bernama Karl Ganss mempelajari penyebaran dari
berbagai macam data.
Beliau kemudian menemukan istilah deviasi standar untuk menerangkan penyebaran yang
terjadi. Sekarang ini, ilmuwan sudah memakai deviasi standar atau simpangan baku untuk
mengestimasi akurasi pengukuran.
Deviasi standar merupakan akar dari jumlah kuadrat deviasi dibagi dengan banyaknya data.
a. Simpangan baku serta ragam data tunggal
Simpangan baku atau juga disebut sebagai deviasi standar data tunggal biasa dirumuskan
dengan rumus sebagai berikut:

b. Ragam dan Simpangan baku data kelompok Ragam


Ragam serta Simpangan Baku merupakan salah satu bagian dari statistik penyebaran data.
Untuk kali ini kita akan melihat bagaimana cara untuk menghitung varian serta standar
dari deviasi data kelompok.
Harus kalian ketahui bahwa varian atau variansi merupakan sebutan atau nama lain dari
ragam. Sedangkan untuk Simpangan Baku merupakan nama lain dari standar deviasi.
Rumus yang dipakai untuk menghitung ragam serta simpangan baku ini antara lain:

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 19


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Rumus Menghitung Varian atau Ragam

Rumus Menghitung Simpangan Baku atau Standar Deviasi

9.6. SOAL DAN PEMBAHASAN (STATISTIKA)


Soal 1.
Disajikan data sebagai berikut: 6, 7, 7, 8, 9, 8, 6, 7, 8, 5, 9, 4
Kemudian tentukan modus dari data yang telah disajikan di atas!
Jawab:
Terlihat yang paling banyak tampil atau muncul adalah 7 dan 8. Di mana masing-masing sama
sebanyak 3 kali muncul. Sehingga dapat kita ketahui bahwa modusnya adalah 7 dan 8.

Soal 2.
Disajikan data dari nilai ujian matematika anak kelas XI IPA-1 seperti berikut ini: 7, 8, 8, 6, 8, 6,
9, 7, 6, 8, 5, 8
Maka tentukan nilai dari modus data yang disajikan di atas!
Jawab:
Modus yang diambil dari data yang paling banyak tampil atau muncul. Dari data di atas maka
dapat kita ketahui bahwa modusnya adalah 8.

Soal 3.
Perhatikan data yang disajikan di bawah ini:
7, 8, 9, 10, 5, 4, 2, 3, 1
Tentukan nilai modus datanya!
Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 20
Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Jawab:
Data ini tidak mempunyai modus, sebab tidak ada suatu nilai yang muncul lebih sering dari
yang lain. Semuanya memiliki frekuensi sama.

Soal 4.
Perhatikan tabel distribusi frekuensi data tunggal di bawah ini:
Tentukan modus dari data di atas!
Nilai frekuensi (f)

5 1
6 5
7 11
8 8
9 4
Jawab:
Yang paling banyak muncul atau modusnya adalah 7. Karena muncul sebanyak 11 kali.
Sehingga dapat kita ketahui modusnya adalah 7.

Soal 5.
Perhatikan tabel berikut!
Modus data pada tabel tersebut adalah….
Berat (kg) Frekuensi

31 – 36 4
37 – 42 6
43 – 48 9
49 – 54 14
55 – 60 10
61 – 66 5
67 – 72 2
Jawab:
Rumus untuk menentukan modus dari data berkelompok:

Keterangan:
tb = titik bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
p = panjang kelas

Dari tabel soal maka kita dapatkan kelas modusnya yaitu interval 49 – 54 (yang frekuensinya
paling banyak), data lainnya adalah:
tb = 49 − 0,5 = 48,5
d1 = 14 − 9 = 5
d2 = 14 − 10 = 4
p = 36,5 − 30,5 = 6

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 21


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Sehingga kita ketahui modusnya yaitu:

Soal 6.
Data di samping adalah data skor hasil ulangan matematika kelas VII suatu SMPN 3 Batam.
Modus dari data pada tabel adalah…
Skor Frekuensi

21 – 25 5
26 – 30 8
31 – 35 12
36 – 40 18
41 – 45 16
46 – 50 5
Jawab:
Menentukan modus data:

Soal 7.
Perhatikan histogram berikut yang menyajikan data berat badan (dalam kg) 30 orang siswa.
Modus data tersebut adalah…

Jawab:
Perhatikan perbedaan model ini dengan soal sebelumnya, yaitu pada pengambilan panjang
interval kelas dan titik bawah kelas modus.
Untuk model soal ini tb = 45,5 (tidak perlu dikurangi 0,5 lagi, karena sudah menyajikan titik
bawah secara langsung pada datanya) dan panjang kelasnya p = 50,5 − 45,5 = 5.

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 22


Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Soal 8.
Sebuah kelas terdiri dari 30 siswa, diberikan survey kepada 30 siswa tersebut mengenai mata
pelajaran kesukaan kemudian di dapatkan hasilnya sebagai berikut :
Berapakah jumlah siswa yang menyukai mata pelajaran Matematika?

Jawab :
Banyak siswa yang suka mata pelajaran Matematika = jumlah seluruh siswa - jumlah siswa
yang diketahui
Banyak siswa yang menyukai matematika adalah 30 - 22 = 8
Jadi banyak siswa yang menyukai mata pelajaran matematika adalah 8 orang.

Soal 9.
Sebuah sekolah memiliki 1200 siswa. Di sekolah tersebut mengharuskan siswanya untuk ikut
serta dalam kegiatan ekskul. Berikut adalah data ekskul siswa dalam bentuk diagram
berbentuk lingkaran derajat ( o )
Berapa banyak siswa yang mengituki ekskul Pramuka?

Jawab :
Susut Pramuka = Sudut penuh – sudut yang di ketahui
Susut Pramuka = 360o – 225o = 135o
Banyak siswa yang mengikuti ekskul pramuka adalah : 135o/360o x 1200 =450
Jadi banyaknya siswa yang mengikuti ekskul adalah 450 siswa.

Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 23

Anda mungkin juga menyukai