TOKOK STATISTIKA
Karl Pearson (1857 - 1956)
Karl Pearson adalah kontributor utama perkembangan awal statistika
hingga menjadi disiplin ilmu tersendiri. Ia mendirikan Departemen
Statistika Terapan di University College London pada tahun 1911, yang
mana merupakan jurusan statistika pertama kali untuk tingkat universitas
di dunia. Hasil karya Pearson adalah semua mencakup dalam hal aplikasi
yang luas dalam pengembangan statistik matematis, yang mencakup
bidang biologi, epidemiologi, antropometri, obat-obatan dan sejarah sosial.
Pada tahun 1901, dengan Weldon dan Galton, ia mendirikan jurnal
Biometrika di mana objeknya adalah mengembangan teori statistik.
9.1. DEFINISI
Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, cara-cara
pengumpulan, penyajian, pengolahan, dan penganalisisan data, menginterpretasi
(menafsirkan), dan penarikan kesimpulan, serta mempresentasikan dari data-data tersebut.
Statistik adalah data hasil olahan dan analisis, dapat berupa mean, median, modus, kuartil,
simpangan data dan sebagainya. Berdasarkan kegiatannya, statistika dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a) Statistika deskriptif, yaitu statistika tanpa penarikan kesimpulan.
b) Statistika inferensi, yaitu statistika yang disertai penarikan kesimpulan dan pengambilan
keputusan.
Datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu obyek/kejadian atau
narasumber.
Data adalah kumpulan dari datum.
Populasi adalah himpunan dari seluruh objek yang mempunyai karakteristik (sifat) yang sama
untuk dijadikan sasaran pengamatan atau penelitian.
Sampel adalah himpunan bagian dari populasi yang diambil secara acak untuk dijadikan objek
pengamatan atau penelitian langsung dan dapat dijadikan dasar dalam penarikan
kesimpulan.
Contoh :
SMP Negeri 3 Batam akan melakukan pengamatan tentang siswa yang menyukai olahraga
untuk diikutsertakan dalam kegiatan O2SN. Tentukan populasi dan sampel untuk penelitian
tersebut!
Populasi : Seluruh siswa SMP Negeri 3 Batam
Sampel : Siswa kelas VII
b. Tabel dua arah yaitu tabel yang berisi menganai hubungan dua hal atau dua
karakteristik yang berbeda. Misalnya data Penjualan dan market share perusahaan
smarthphone.
Contoh tabel dua arah:
c. Tabel tiga arah, yaitu tabel yang berisi mengenasi hubungan tiga hal atau tiga
karakteristik yang berbeda. Misalnya data jumlah penduduk DKI Jakarta berdasarkan
wilayah, jenis kelamin dan kewarganegaraan.
2) Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, namun dalam tabel ini
memiliki ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel,
faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat
daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
contoh
Contoh tabel kontingensi
3) Tabel Silang
Penyajian data dalam bentuk tabel silang dapat memberikan informasi mengenai dua hal
atau atau lebih yang berkaitan/berhubungan secara bersamaan. Misalnya data hasil
penelitian yang berupa perhitungan frekuensi dan prosentase jumlah karyawan yang
memiliki Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari
dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan
demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan
tergantung dari data yang diperoleh. Tabel silang satu variable digunakan untuk
menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah
keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per
gender.
Contoh: Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas VII.A tentang mata pelajaran
MIPA yang disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:
Tabel 3.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variable
No. Mata Pelajaran Jumlah
1 Matematika 11
2 Kimia 10
3 Fisika 7
4 Biologi 6
Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 6
Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Tabel 3.2 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang dua variable
No. Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai Jumlah
Siswa Siswa
Laki - Laki Perempuan
1 Matematika 8 3 11
2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6
Langkah-langkah dalam membuat histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi
frekuensi di atas adalah sebagai berikut.
a. Membuat sumbu datar dan sumbu tegak yang saling berpotongan.
Untuk menyajikan data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi menjadi
diagram, seperti biasa dipakai sumbu datar untuk menyatakan kelas interval dan
sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi.
b. Menyajikan frekuensi pada tabel ke dalam bentuk diagram.
Setelah sumbu datar dan sumbu tegak dibuat pada langkah 1, buat diagram yang
menyatakan frekuensi data. Bentuk diagramnya seperti kotak (diagram batang)
dengan sisi-sisi dari batang-batang yang berdekatan harus berimpitan. Pada tepi
masing-masing kotak/batang ditulis nilai tepi kelas yang diurutkan dari tepi bawah ke
tepi atas kelas. (Perhatikan bahwa tepi kelas terbawah adalah 99,5 – 199,5).
c. Membuat poligon frekuensi.
Tengah-tengah tiap sisi atas yang berdekatan dihubungkan oleh ruas-ruas garis dan
titik-titik tengah sisi-sisi atas pada batang pertama dan terakhir di sisi terakhir
dihubungkan dengan setengah jarak kelas interval pada sumbu datar. Bentuk yang
diperoleh dinamakan poligon frekuensi (poligon tertutup).
Hasil akhir dari histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi frekuensi di atas
dapat dilihat pada gambar berikut.
4. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan.
Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui
garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan
yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah,
yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada
garis vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.
Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1 tahun ajaran 2019/2020
sebagai berikut:
Dari tabel distribusi frekuensi kumulatif di atas, dapat digambarkan ogive seperti pada
diagram berikut.
Jawab :
Jumlah siswa keseluruhan = 1200
Maka besar sudut masing masing data adalah :
300/1200 x 360 ̊ = 90o
150/1200 x 360 =̊ 45o
200/1200 x 360 ̊ = 60o
250/1200 x 360 ̊ = 75o
100/1200 x 360 =̊ 30o
200/1200 x 360 =̊ 60o
A. Rataan (Mean)
Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah sekelompok data dibagi
dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan dengan x.
1. Rata-Rata untuk Data Tunggal
Keterangan:
ẋ = mean
n = banyaknya data
xi= nilai data ke-i
Keterangan:
xi = nilai tengah data ke-i
fi = frekuesni data ke -i
xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)
Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 12
Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Contoh Rataan Data berkelompok :
Tentukan rata-rata dari data berikut.
Nilai Frekuensi
11 - 15 4
16 - 20 5
21 - 25 8
26 - 30 8
31 - 35 4
36 - 40 2
Jawab:
Cara I:
Nilai Xi fi fiXi
11 - 15 13 4 52
16 - 20 18 5 90
21 - 25 23 8 161
26 - 30 28 8 224
31 - 35 33 4 132
36 - 40 38 2 76
Jumlah 30 735
Penyelesaian:
Cara II:
Nilai fi Xi di fidi
11 - 15 4 13 -15 -60
16 - 20 5 18 -10 -50
21 - 25 8 23 -5 -35
26 - 30 8 28 0 0
31 - 35 4 33 5 20
36 - 40 2 38 10 20
Jumlah 30 -105
Penyelesaian:
Jawab:
1. Data diurutkan : 3 4 5 5 6 7 8 8 8 8 9 10
n = 12 (genap)
Jadi, mediannya adlah 7,5
2. n = 41 (ganjil)
Keterangan:
Me = median
Tb = tepi bawah kelas median
p = panjang kelas
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Jawab:
Karena banyaknya data adlah 36 maka median terletak diantara data ke-18 dan data ke-
19 sehingga diperoleh kelas yang mengandung median adalah 4-40. Dengan demikian ,
Tb = 41-0,5 = 40,5; p=10 (11-20); f =7; F= 16.
Data F fk
11-20 5 5
21-30 3 8
31-40 8 16
41-50 7 23
51-60 4 27
61-70 9 36
Penyelesaian:
C. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi. Modus
dilambnagnkan dengan Mo.
1. Modus untuk data tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
Contoh Modus Data Tunggal :
Tentukan modus dari data : 7,6,5,8,3,7,9,4,6,4,8,4,10,7,5,7,dan 8.
Jawab:
Data diurutkan: 3,4,4,4,5,5,6,6,7,7,7,7,8,8,8,9,10.
Nilai 7 muncul paling banyak, yaitu 4 kali.
Jadi, modusnya adalah 7.
Keterangan :
Mo : modus
Tb : tepi bawah kelas modus
p : panjang kelas
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
Jawab:
Karena kelas dengan frekuensi terbanyak 9 maka modus terletak diantara kelas 51-60;
tb=51-0,5=50,5; p=10(11-20); di=9-4=5; F=16.
Penyelesaian:
D. KUARTIL
Kuartil (Q) yang mana berfungsi untuk membagi data yang sudah diurutkan menjadi empat
bagian yang sama banyak.
1. Kuartil data tunggal
Urutkan data dari yang kecil ke yang besar, lalu menentukan kuartil dengan menggunakan
rumus seperti berikut ini:
Keterangan:
Qi = kuartil ke-i (1, 2, atau 3)
L = tepi bawah kelas kuartil ke-i
n = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
c = lebar kelas
f = frekuensi kelas kuartil
Keterangan:
Di = desil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 9
n = banyaknya data
Keterangan:
Pi = persentil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 99
n = banyaknya data
Soal 2.
Disajikan data dari nilai ujian matematika anak kelas XI IPA-1 seperti berikut ini: 7, 8, 8, 6, 8, 6,
9, 7, 6, 8, 5, 8
Maka tentukan nilai dari modus data yang disajikan di atas!
Jawab:
Modus yang diambil dari data yang paling banyak tampil atau muncul. Dari data di atas maka
dapat kita ketahui bahwa modusnya adalah 8.
Soal 3.
Perhatikan data yang disajikan di bawah ini:
7, 8, 9, 10, 5, 4, 2, 3, 1
Tentukan nilai modus datanya!
Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 20
Materi Matematika 7 (2019-2020) : PENYAJIAN DATA (STATISTIKA)
Jawab:
Data ini tidak mempunyai modus, sebab tidak ada suatu nilai yang muncul lebih sering dari
yang lain. Semuanya memiliki frekuensi sama.
Soal 4.
Perhatikan tabel distribusi frekuensi data tunggal di bawah ini:
Tentukan modus dari data di atas!
Nilai frekuensi (f)
5 1
6 5
7 11
8 8
9 4
Jawab:
Yang paling banyak muncul atau modusnya adalah 7. Karena muncul sebanyak 11 kali.
Sehingga dapat kita ketahui modusnya adalah 7.
Soal 5.
Perhatikan tabel berikut!
Modus data pada tabel tersebut adalah….
Berat (kg) Frekuensi
31 – 36 4
37 – 42 6
43 – 48 9
49 – 54 14
55 – 60 10
61 – 66 5
67 – 72 2
Jawab:
Rumus untuk menentukan modus dari data berkelompok:
Keterangan:
tb = titik bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
p = panjang kelas
Dari tabel soal maka kita dapatkan kelas modusnya yaitu interval 49 – 54 (yang frekuensinya
paling banyak), data lainnya adalah:
tb = 49 − 0,5 = 48,5
d1 = 14 − 9 = 5
d2 = 14 − 10 = 4
p = 36,5 − 30,5 = 6
Soal 6.
Data di samping adalah data skor hasil ulangan matematika kelas VII suatu SMPN 3 Batam.
Modus dari data pada tabel adalah…
Skor Frekuensi
21 – 25 5
26 – 30 8
31 – 35 12
36 – 40 18
41 – 45 16
46 – 50 5
Jawab:
Menentukan modus data:
Soal 7.
Perhatikan histogram berikut yang menyajikan data berat badan (dalam kg) 30 orang siswa.
Modus data tersebut adalah…
Jawab:
Perhatikan perbedaan model ini dengan soal sebelumnya, yaitu pada pengambilan panjang
interval kelas dan titik bawah kelas modus.
Untuk model soal ini tb = 45,5 (tidak perlu dikurangi 0,5 lagi, karena sudah menyajikan titik
bawah secara langsung pada datanya) dan panjang kelasnya p = 50,5 − 45,5 = 5.
Jawab :
Banyak siswa yang suka mata pelajaran Matematika = jumlah seluruh siswa - jumlah siswa
yang diketahui
Banyak siswa yang menyukai matematika adalah 30 - 22 = 8
Jadi banyak siswa yang menyukai mata pelajaran matematika adalah 8 orang.
Soal 9.
Sebuah sekolah memiliki 1200 siswa. Di sekolah tersebut mengharuskan siswanya untuk ikut
serta dalam kegiatan ekskul. Berikut adalah data ekskul siswa dalam bentuk diagram
berbentuk lingkaran derajat ( o )
Berapa banyak siswa yang mengituki ekskul Pramuka?
Jawab :
Susut Pramuka = Sudut penuh – sudut yang di ketahui
Susut Pramuka = 360o – 225o = 135o
Banyak siswa yang mengikuti ekskul pramuka adalah : 135o/360o x 1200 =450
Jadi banyaknya siswa yang mengikuti ekskul adalah 450 siswa.